• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beberapa Potensi Wisata Alam Kotamadya Tanjungbalai

BAB IV POTENSI WISATA ALAM KOTAMADYA TANJUNGBALAI

4.4 Beberapa Potensi Wisata Alam Kotamadya Tanjungbalai

Kotamadya memiliki potensi wisata alam yang sangat signifikan jika dikelola dan dikembangkan dengan baik. Jika adanya ikut campur tangan pemerintah daerah tertentu lokasi – lokasi yang strategis di Tanjungbalai sudah terkenal di dunia internasional.

Beberapa potensi wisata alam Kotamadya Tanjungbalai yakni tumbuh – tumbuhan bakau di sepanjang pesisir Sungai Asahan jika curah hujan mulai turun maka dedaunan tananman bakau ini sangatlah indah dinikmati, jika kita mengarungi di sekitar pinggiran Sungai Asahan dengan menggunakan perahu mesin kecil. Umumnya masyarakat yang tinggal di pesisir Sungai Asahan sudah tentu masing masing memiliki perahu kecil. Karena perahu inilah sumber mata pencaharian hidup mereka sehari hari. Di samping itu, mereka sehari hari kebanyakan membubut serta juga memancing di perairan Sungai Asahan tersebut.

Pulau Lebos yang terletak tepat di tengah – tengah Sungai Asahan. Pulau ini dahulunya memang sudah terdampar sejak zaman penjajahan Belanda. Keindahan dan panorama dari pulau Lebos yakni tumbuh – tumbuhan bakaunya yang hingga sekarang masih subur dan alami. Masih menutupi pulau tersebut.

Banyak sekali anak – anak remaja berwisata ke pulau ini. Terutama din hari Minggu. Bahkan sekolajh – sekolah dari luar daerah berdatangan kepulau ini. Namun hingga sekarang masih juga belum ada perkembangan untuk dijadikan tempat lokasi wisata yang sebenarnya yang layak untuk diperkenalkan ke dunia internasional.

Pulau Simardan yang terletaknya juga persis di tengah tengah Sungai Asahan memiliki luas wilayah pulau ± 12 ha. Keindahan dan panorama yang dapat dijadikan daya tarik dari Pulau Simardan juga banyaknya tanaman – tanaman bakau yang masih subur dan alami. Di pulau ini sudah banyak ditemukan tempat – tempat untuk bersantai. Sekaligus juga banyak yang berjualan disekitar pulau Simardan. Jika malam hari pulau ini sangatlah terang karena penerangannya cukup baik.

Bagan Asahan atau masyarakat Kotamadya Tanjungbalai umumnya lebih sering menyebut Bagan Asahan ini dengan sebutan “ PANTON ” letak bagan ini berada di pinggiran Sungai Asahan, yang sungainya sudah tidak tawar lagi rasanya, karena sebagian air sungai ini sudah berbaur dengan air laut. Aliran sungai ini berasal dari Perairan Danau Toba. Untuk lebih jelasnya lagi panton ini terletak persis berada pada penyebarangan kapal kapal besar ke Malaysia. Daya tarik dari panton ini adalah telah dibangunnya berupa pangkalan kapal – kapal besar. Pangkalan ini telah lama dibangun oleh pemerintah daerah. Pangkalan ini dibangun pada tahun 1984. Pangkalan ini memiliki panjang ± 450 meter. Dengan jalannya berupa aspal. Banyak sekali para pemancing berdatangan ke tempat ini baik dari kalangan masyarakat atas, menengah, bahkan juga kalangan masyarakat

bawah. Angin yang sepoi dan sejuk ditambah disediakannya tempat – tempat peristirahatan berupa pondok – pondok kecil. Ada juga penjual – penjual dengan berbagai dengan berbagai makanan ringan dan minuman mineral yang telah disediakan. Pemerintah daerah berencana ingin lebih membangun pangkalan ini atau Panton menjadin pangkalan bertaraf internasional.

Pariwisata alam merupakan suatu jenis pariwisata dimana segala sesuatu yang ada di dalamnya berhubungan dengan wisata alam dan usaha-usaha yang terkait dengan kegiatan pariwisata alam. Daya tarik alam yang dimaksud adalah objek berupa alam yang terbentuk karena hasil ciptaan Tuhan, seperti pantai, gunung, dan air. Tata lingkungan yang alami, seperti danau, laut, gunung dan tata lingkungan hasil budidaya manusia seperti perkebunan dan peternakan. Ismayanti (2010: 150) menjelaskan daya tarik wisata alam memberikan manfaat sebagai berikut.

a. Ekonomi

Dapat dikembangkan sebagai tempat yang mempunyai nilai ekonomis. Contoh potensi terumbu karang merupakan sumber yang memiliki produktivitas dan keanekaragaman yang tinggi sehingga membantu meningkatkan pendapatan bagi nelayan, penduduk pesisir, bahkan devisa negara.

b. Ekologi

Dapat menjaga keseimbangan kehidupan baik biotik maupun abiotik di daratan atau perairan.

Memiliki keindahan sebagai obyek wisata alam yang dikembangkan sebagai usaha pariwisata alam atau bahari.

d. Pendidikan dan penelitian

Merupakan obyek dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan penelitian.

e. Jaminan masa depan

Keanekaragaman sumber daya alam kawasan konservasi baik di darat maupun di perairan memiliki jaminan untuk dimanfaatkan secara batasan bagi kehidupan yang lebih baik untuk generasi kini dan yang akan datang. Pariwisata alam Kotamadya Tanjungbalai memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Banyak negara yang sudah berhasil atau yang sangat bergantung pada industri pariwisata yang merupakan sumber pendapatan dan pajak serta melibatkan pelayanan jasa yang melibatkan masyarakat secara luas baik langsung maupun tidak langsung. Pengembangan kepariwisataan dijelaskan (Ismayanti, 2000) seperti berikut.

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi; b. Menghapus kemiskinan;

c. Mengatasi pengangguran;

d. Meningkatkan kesejahteraan rakyat;

e. Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya; f. Memajukan kebudayaan;

g. Mengangkat citra bangsa; h. Memupuk rasa cinta Tanah Air;

i. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa; dan j. Mempercepat persahabatan antarbangsa.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Tanjungbalai merupakan salah satu kota strategis yang terletak di antara 2 58’LU dan 99 48’LS dan berada dalam Kabupaten Asahan (Sumatera Utara). Dewasa ini masyarakat Kota Tanjungbalai belum terlalu responsif terhadap perkembangan pariwisata yang telah tersedia sebelumnya. Namun secara bertahap kesadaran itu mulai tampak di kalangan atasa dan juga kalangan bawah.

Kota Tanjungbalai memiliki Wisata Alam yang menjual potensi dan sangat menarik hati. Keikutsertaan pemerintah daerah telah dapat dibuktikan yakni dengan berdirinya bangunan-bangunan berupa jembatan, pondok-pondok, hotel-hotel, dan lain-lain.

Untuk saat sekarang ini dapat ditarik kesimpulan bahwa lokasi-lokasi strategis dan dinamis dimana di daerah kota kecil ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai objek wisata dan juga sebagai sumber devisa negara. Hal ini dapat direalisasikan oleh pemerintah daerah selaku kepala daerah Kota Tanjungbalai dalam waktu beberapa waktu tahun ke depan.

Tujuan pengembangan Wisata Alam di Tanjungbalai untuk memajukan bangsa ini dan terlebih lagi mengenalkan negara ini ke dunia luar dengan adanya atau munculnya daeah-daerah objek wisata yang tak kalah dengan objek wisata yang telah lama dikenal di kota-kota besar lainnya.

Sehingga dari semuanya itu bisa dipertimbangkan pada tahun 2012. kewilayahan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi ”Visit Indonesia

Year”.

5.2 Saran

Pemerintah daerah seharusnya memusatkan potensi wisata pada lokasi yang telah ditentukan seperti penggunaan Anggaran Daerah digunakan secara baik dan proporsional. Ini perlu dilakukan karena hal ini sangat mendukung untuk pengembangan potensi wisata tersebut.

Pemerintah Kotamadya Tanjungbalai sangatlah berperan aktif dalam pengembangan wisata yang terletak di lokasi tersebut. Seperti mengembangkan dunia kepariwisataan di bidang sektoral yakni fasilitas-fasilitas yang telah ada sejak lama hendaknya di kelola dengan baik. Termasuk infrastruktur dan bagian-bagiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ismayanti. 2010. ”Pengantar Pariwisata”. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Joyosuharto, Sunardi. 1995. ”Aspek Ketersediaan (Supply) dan Tuntutan Kebutuhan (Demand) Dalam Pariwisata” (Fandeli, ed) dalam

Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Liberty, hlm: 45-54.

Karyono, A. Hari. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: P.T. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nuryanti, Wiendu. 1995. “Perencanaan Pembangunan Regional dan Kawasan Untuk Kepariwisataan Alam” (Fandeli, ed) dalam Dasar-Dasar

Manajemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Liberty, hlm: 15-25.

Yoeti, H. Oka A. 2000. Ekowisata. Pariwisata Perwawasan Lingkungan Hidup. Jakarta: P.T. Pertja.

Dokumen terkait