• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Belajar dalam Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menanamkan Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Pada Peserta Menanamkan Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Pada Peserta

HASIL PENELITIAN

D. Hasil Belajar dalam Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menanamkan Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Pada Peserta Menanamkan Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Pada Peserta

Didik Madrasah Tsanawiyah Al-Islah Kailolo

Setelah diketahu bahwa metode pembiasaan diterapkan dalam proses belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah Al-Islah Kailolo, maka dalam pembahasan ini, akan dibahas mengenai pencapaian hasil belajar dalam penerapan metode pembiasaan dalam menanamkan nila-nilai pendidikan agama Islam pada peserta didik Madrasah Tsanawiyah Al-Islah Kailolo. Dari penuturan Ibu Nurlaila Marasabessy, M.Pd.I,selaku kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Islah Kailolo, mengatakan bahwa :

“Pencapaian hasil belajar peserta didik dalam diterapkannya metode pembiasaan dalam proses belajar mengajar telah memberikan dampak positif yang sangat besar, khususnya dalam pengembangan akhlak yang baik, ibadah dan muamalah serta sopan santun terhadap keluarga guru dan masyarakat.”76

Berdasarkan hasil wawancara diatas membuktikan bahwa pencapaian hasil belajar dengan cara menerapkan metode pembiasaan dalam proses belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah Al-Islah Kailolo,

dapat meningkatkan pengamalan dan penghayatan peserta didik terhadap nilai-nilai pendidikan agama Islam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam pada tabel angket berikut ini :

Tabel XII

Daftar Distribusi Frekuensi Tanggapan Respondeng Tingkat Pemahaman Siswa Tentang Isi Metodologi Penddidikan Agama Islam

No Uraian Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Ibadah 8 47%

2. Akhlak 7 41%

3. Muamalah 2 12%

Jumlah (N) 17 100%

Sumber data : Angket No. 6 Tahun 2017

Ternyata dalam keterangan angket diatas. Menggambarkan bahwa pengaruh metode pembiasaan dalam proses belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah Al-Islah Kailolo dapat meningkatkan pemahaman atau pengetahuan siswa tentang ibadah, akhlak, dan muamalah. Karena dari 17 responden terdapat 8 orang (47%) yang mengatakan dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang masalah ibadah. Sedangkan masalah akhlak terdapat 7 orang (41%), kemudian siswa yang meningkatkan pemahamannya tentang muamalah terdapat 2 orang (12%).

Dari hasil uraian angket diatas dapat diketahui bahwa peserta didik yang ada di Madrasah Tsanawiyah Al-Islah Kailolo dari segi ibadahnya mereka selau melaksanakan sholat tepat pada waktunya, dari segi

akhlaknya mereka senantiasa berperilaku yang sopan dan santun kepada guru-gurunya.

Selain urain di atas,berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sitti Rawia Usemahu, S.Pd.I, mengemukakan bahwa :

‘’Pencapaian hasil belajar dalam penerapan metode pembiasaan di Madrasah Tsanawiyah Al-Islah Kailolo ini telah berhasil membuat peserta didik dengan sendirinyamembiasakan diri untuk selalu menjalankan apa yang telah menjadi peraturan di sekolah terutama dalam hal agama, misalnya untuk selalu menjalankan sholat 5 waktu, mengaji, berakhlak yang mulia, serta bertutur kata yang baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat’’.77

Penejelasan di atas manggambarkan bahwa pencapaian hasil belajar dalam penerapan metode pembiasaan dapat mempengaruhi perilaku siswa, di mana siswa setelah mempelajarinya, mereka dapat memiliki perilaku yang sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam, oleh karena itu, apabila kita memahami metode pembiasaan dalam menanamkan nilai-nilai Islam maka dapat meningkatkan keimanan seseorang, menciptakan kedisiplinan dan dapat meningkatkan akhlakul karimah bagi siswa.

Dalam penelitian ini peneliti ikut mengamati kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh peserta didik di sekolah di luar jam belajarnya dari segi akhlak maupun ibadahnya yaitu membuang sampah pada tempatnya, berbicara yang sopan kepada guru-gurunya, dan pada saat waktu sholat mereka lakukan tepat pada waktunya.Dan pada saat jam belajar di kelas,

sebelum guru-gurunya masuk di kelas mereka sudah merapikan tempat duduknya maupun seragamnya.

Untuk lebih jelasnya pengaruh aplikasi metodologi pendidikan agama Islam terhadap kedisiplinan siswa dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel XIII

Daftar Distribusi Frekuensi Tanggapan Respondeng Tentang Pengaruh Aplikasi Metodologi Penddidikan Agama Islam

Terhadap Kedisiplinan Siswa

No Uraian Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

1. Disiplin cara berpakaian 0 0%

2. Disiplin terhadap waktu belajar, makan dan shalat.

0 0%

3. Semua jawaban diatas

benar 17

100%

Jumlah (N) 17 100%

Sumber data : Angket No. 7 Tahun 2017

Dari hasil angket yang telah diuraikan diatas pengaruh aplikasi metode pembiasaan dalam menanamkan nilai-nilai Islam dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan peserta didik, kedisiplinan mereka dalam aktivitas sehari-hari meningkat. Baik dari disiplin cara berpakainnya, disiplin terhadap waktu belajar, makan, sholat, dan sebagainya.

Selanjutnya dapat dilihat pengaruh metode pembiasaan dalam meningkatkan akhlakul karimah siswa untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel XIV

Daftar Distribusi Frekuensi Tanggapan Respondeng Tentang Pengaruh Metodologi Penddidikan Agama Islam Terhadap Akhlakul

Karimah

No Uraian Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat berpengaruh 14 82%

2. Berpengaruh 2 12%

3. Kurang berpengaruh 1 6%

Jumlah (N) 17 100%

Sumber data : Angket No. 8 Tahun 2017

Ternyata dalam keterangan angket di atas, menggambarkan bahwa metode pembiasaan dapat mempengaruhi akhlakul karimah siswa. Karena dari 17 responden terdapat 14 orang (82%) yang mengatakan sangat mempengaruhi akhlakul karimah mereka. Sedangkan yang mengatakan berpengaruh terhadap akhlak mereka terdapat 2 orang (12%) dan 1 orang (6%) yang mengatakan kurang berpengaruh.

Jadi pengaruh yang diterapkannya metode pembiasaan dalam proses belajar mengajar pada peserta didik Madrasah Tsanawiyah Al-Islah Kailolo, membuat siswa lebih disiplin, patuh dan taat melaksanakan ajaran-ajaran Islam sebagaimana yang tercantum dalam pendidikan Agama Islam. Dengan demikian apabila ilmu yang di dapat, siswa dapat menerapkan secara berkesinambungan, maka jelas dapat mempengaruhi kepribadian siswa.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pencapaian hasil belajar dalam penerapan metode pembiasaan terhadap anak didik

Madrasah Tsanawiyah Al-Islah Kailolotelah melahirkan kepribadian siswa yang sesuai dengan nilai-nilai Islam dan dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui latihan-latihan. Utamanya latihan tentang keagamaan sehingga dapat mempermudah siswa tersebut untuk mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT, dan meninggalkan apa yang dilarangnya sehingga kita dapat bahagia di dunia dan di akhirat nanti.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan bab demi bab, baik secara teori maupun empiris, maka pada akhir tulisan ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh rangkaian penelitian yang telah dilakukan. Adapun rumusan kesimpulan tersebut sebagai berikut :

1. Aplikasi atau penerapan metode pembiasaan dalam proses belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah Al-Islah Kailolo dilaksanakan dengan melalui dua pendekatan yaitu, pendekatan secara formal dan pendekatan secara non formal. Secara formal dilaksanakan secara klasik di sekolah, secara non formal diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maupun dilingkunagn keluarga. Dan bentuk-bentuk pembiasaan dilakukan melalui pembiasan dalam akhlak, pembiasan dalam ibadah, dan pembiasan dalam keimanan.

2. Faktor peluang dalam penerapan metode pembiasaan dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada peserta didik Madrasah Tsanawiyah Al-Islah Kailolo adalah faktor eksternal yaitu mendorong guru agar selalu berbuat baik karena akan dicontohi oleh muridnya, dan terciptanya hubungan harmonis antara guru dan murid. Dan faktor internal yaittu dukungan orang tua di rumah

agar terbiasa menanamkan nilai-nilai pendidiakan agama Islam di rumah, sedangkan faktor tantangan yaitu, jika pihak sekolah, keluarga dan lingkungan tidak menciptakan situasi yang baik, maka penerapan metode pembiasaan untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada murid akan sia-sia.

3. Pencapaian hasil belajar metode pembiasaan dalam proses belajar mengajar terhadap anak didik di Madrasah Tsanawiyah Al-Islah Kailolo adalah dapat meningkatkan kepribadian siswa dengan melalui latihan-latihan. Utamanya latihan-latihan keagamaan dapat menentukan akhlak yang baik dan terpuji dan dapat diatasi perbuatan yang tidak mengandung nilai-nilai agama yang segera ditinggalkannya, karena mengingat kepada Allah Swt, bahwa ini tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.

B. SARAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh serta pembahasan, maka penulis dapat mengajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Pendidikan Islam adalah suatu jenis pendidikan yang berkembang dan merupakan warisan dari Rasulullah Saw. Agar pendidikan ini tetap eksis, maka hendaknya lembaga pendidikan yang menanganinya harus memberikan prioritas utama dalam perkembangannya, karena pendidikan Islam ini adalah pondasi

utama setiap individu yang beragama Islam, untuk tetap tegak berdiri diatas sunnah-sunnah-Nya.

2. Hendaknya penerapan metode pembiasaan dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam tidak hanya dilakukan oleh guru agama saja, tetapi dilakukan oleh semua guru. Kepada para pendidik, hendaknya senantiasa menjadi teladan bagi peserta didik agar lebih muda mereka memahami dan mengamalkan syari’at Islam dalam kehidupan sehari-hari.

3. Dalam rangka menjaga eksistensi pendidikan Islam yang ada di Madrasah Tsanawiyah Al-Islah Kailolo, hendaklah menjalin kerja sama yang baik antara guru dan para orang tua dalam meningkatkan kecerdasan anak agar prestasi peserta didik di sekolah dapat meningkat.