• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Peranan Teknologi Berbasis Online dan Internet

4. Manfaat Teknologi Berbasis Online dalam Proses Pembelajaran

Berikut rincian manfaat teknologi berbasis online dalam proses pembelajaran baik peserta didik, guru, dan sekolah:

a. Bagi Peserta Didik

1) Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan 2) Sebagai sarana komunikasi

3) Sarana pembelajaran secara online 4) Mempermudah mencari informasi 5) Media untuk saling bertukar informasi.

24 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, h. 318

b. Bagi Guru

1) Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan.

2) Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relative banyak.

3) Mengontrol kebiasaan belajar peserta didik. Bahkan guru juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topic apa yang dipelajari, berapa lama suatu topik dipelajari serta berapa kali topic tertentu dipelajari ulang 4) Mengecek peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah

mempelajari topic tertentu.

5) Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.

6) Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara guru dengan peserta didik.

7) Memungkinkan terjadinya interkasi pembelajaran dari mana dan kapan saja.

8) Menjangkau peserta didik dalam cakupan luas.

9) Mempermudah penyempurnaan dan penyampaian materi pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

1) Akan tersedia bahan ajar yang telah divalidasi sesuai dengan bidangnya sehingga setiap guru dapat menggunakan dengan mudah serta efektivitas dan efisiensi pembelajaran di jurusan secara keseluruhan akan meningkat.

2) Pengembangan isi pembelajaran akan sesuai dengan pokokpokok bahasan.

3) Sebagai pedoman praktis implementasi pembelajaran sesuai dengan kondidi dan karakteristik pembelajaran.

4) Mendorong menumbuhkan sikap kerja sama antara guru dengan guru dan guru dengan peserta didik dalam memecahkan masalah pembelajaraan.25 5. Macam-macam Perangkat Teknologi Pendukung dalam Pembelajaran

Berbasis Online

Berikut beberapa teknologi yang dapat mendukung suatu pembelajaran berbasis online.26

a) Laptop / Notebook

Laptop / Notebook adalah perangkat canggih yang fungsinya sama dengan computer tetapi bentuknya praktis dapat dibawa kemana-mana karena bobotnya yang ringan, bentuknya yang ramping dan daya listriknya yang menggunakan baterai charger, sehingga bisa digunakan tanpa harus mencolokkan ke steker.

b) Deskbook

Deskbook adalah perangkat sejenis computer dengan bentuknya yang jauh lebih praktis yaitu CPU menyatu dengan monitor sehingga mudah diletakkan di atas meja tanpa memakan banyak tempat. Namun, alat ini masih menggunakan sumber listrik steker karena belum dilengkapi baterai charger.

c) Personel Digital Assistant (PDA)

25 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer; Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, (Jakarta: PT. Buni Aksara, 2009), h. 212-214

26 Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Dunia Pendidikan, (Jogjakarta: Diva Press, 2011), h 166-171

PDA adalah perangkat sejenis computer, tetapi bentuknya sangat mini sehingga dapat dimasukkan dalam saku. Walaupun begitu, fungsinya hampir sama dengan computer pribadi yang dapat mengolah data.

d) Kamus Elektronik

Kamus elektronik adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk menerjemahkan antar bahasa.

e) MP4 Player

MP4 player adalah perangkat yang dapat digunakan sebagai media penyimpanan data sekaligus sebagai alat pemutar video, music dan game.

f) MP3 Player

Hampir sama dengan MP4, MP3 player adalah perangkat yang dapat menyimpan data, hanya saja MP3 ini tidak dapat memutar video dan game, hanya dapat memutar music dan mendengarkan radio.

g) Access Point

Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access point (AP) clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung

kepada jaringan LAN kabel secara wireless.

h) Switch atau HUB

Switch adalah perangkat jaringan komputer yang berfungsi sebagai konektor / penghubung melalui kabel internet.

i) Modem

Modem adalah perangkat hardware tambahan untuk computer atau laptop (baik jenis card atau internet), maupun eksternal yang dipasang di luar computer atau laptop.

j) Komputer

Komputer adalah perangkat berupa hardware dan software yang digunakan untuk membantu manusia dalam mengelola data menjadi informasi dan menyimpan untuk ditampilkan di lain waktu.

k) Internet

Internet adalah sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia.27

6. Jenis-jenis Pembelajaran Berbasis Online

Ada tiga jenis pembelajaran melalui internet atau pembelajaran perkuliahan online yang bisa ditawarkan (Judith and Rita – Marie Conrad, 1999) yaitu:

a. Web Course Learning

Web Course Learning yaitu penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, dimana seluruh bagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet.

b. Web Centric Learning

Web Centric Learning yaitu sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka namun prosentase tatap muka lebih kecil dibandingkan dengan pembelajaran melalui internet.

27 Budi Sutidjo Dharma Oetomo, e-Education Konsep, Teknologi, h 54-57

c. Web Enhanced Learning

Web Enhanced Learning merupakan pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas belajar mengajar di kelas, kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di dalam kelas.28

7. Keunggulan Pembelajaran Berbasis Online

Pembelajaran berbasis online memiliki keunggulan sebagai media pencarian informasi dibanding dengan media konvensional. Menurut Joing dalam buku teori dan praktik penulusuran informasi: Information retrieval, beberapa keunggulan dari pembelajaran berbasis online yaitu:

a) Memberikan kemudahan bagi penggunanya dalam hal pengoperasian, dimana pengguna hanya perlu mengklik tombol atau symbol yang mereka butuhkan dan berbagai aplikasi juga dapat dijalankan.

b) Memberikan kecepatan dan ketepatan dalam pengiriman data. Apabila proses pengiriman data mengalami kegagalan bisa dilakukan pengulangan pengiriman.

c) Lebih efisien dan efektif. Selain itu biayanya terbilang lebih murah dan hanya memerlukan waktu yang cepat dibanding media lainnya.

8. Kelemahan Pembelajaran Berbasis Online

Internet bukanlah alat yang serba bisa, ada beberapa kelemahan dari pembelajaran berbasis online sebagai media public, Antara lain:

28Model Pembelajaran Web Enhance Learning Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar, http://eprints.uny.ac.id/6976/1/Makalah%20Peserta%2016%20-%20Kuswari%20Hernawati.pdf, di akses pada tanggal 2020.

a) Banjir informasi sehingga ini menjadikan para pemakai khususnya pemula menjadi tenggelam dalam lautan informasi sehingga mengalami kesulitan dalam menyeleksi data atau informasi mana ynag valid dan dibutuhkannya. Hal ini menyulitkan peserta didik untuk memperoleh informasi dari bidang yang sedang ditekuninya secara tepat.

b) Kurangnya sentuhan komunikasi sehingga komunikasi yang berlangsung baru sebatas menyampaikan informasi. Pada model komunikasi ini, sentuhan manusiawi seperti tatapan mata, jabat tangan, berpelukan tidak dapat dirasakan lagi.

c) Kemudahan mengakses apalagi dengan lahirnya multimedia internet telah memungkinkan disalah gunakan oleh beberapa kalangan yang kurang menjunjung etika dan moralitas dengan menciptakan situs-situs porno yang mengeksploitasi gambar atau video porno.

9. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Berbasis Online Terhadap Efektivitas Pembelajaran Peserta Didik

Berdasarkan penjelasan diatas peneliti telah menemukan beberapa pengaruh pemanfaatan teknologi berbasis online terhadap efektivitas pembelajaran peserta didik dimana penggunaan internet yang sudah bisa diakses dimana saja dan kapan saja, dan juga sekolahan tersebut terdapat wi-fi gratis. Tentunya dengan keadaan tersebut mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar ranah kognitif, afektif, psikomotorik.

a. Pengaruh pemanfaatan teknologi berbasis online terhadap efektivitas pembelajaran peserta didik, dapat dilihat dari tersedianya wi-fi di sekolahan

tersebut, mereka dapat mengakses pelajaran yang diberikan kepada guru, apabila mereka diberi tugas lebih cepat apabila menggunakan akses internet untuk mencari jawaban dari tugas tersebut, sehingga mereka lebih suka menggunakan internet dari pada ke perpustakaan.

b. Pengaruh pemanfaatan teknologi berbasis online terhadap efektivitas pembelajaran peserta didik, dapat dilihat dari tersedianya wi-fi di sekolahan tersebut, mereka dapat mengakses pelajaran yang akan mereka pelajari sehingga mereka dapat mengetahui dulu materi yang diajarkan sehingga dapat lebih antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran.

c. Pengaruh pemanfaatan teknologi berbasis online terhadap efektivitas pembelajaran peserta didik, dilihat dari terjangkaunya internet baik disekolah maupun di area sekolah, mereka lebih suka memainkan internet dengan melihat youtube, sehingga pembelajaran mereka melewati video tersebut.

10. Kendala Pencarian Informasi Melalui Teknologi Berbasis Online Terhadap Efektivitas Pembelajaran Peserta Didik

Berbagai kendala dapat terjadi ketika mencari informasi melalui teknologi berbasis online terhadap efektivitas pembelajaran peserta didik. Dalam penelitian Wardhani menyebutkan terdapat empat hal yang bisa menghambat pencarian informasi di internet yaitu:

1) Akses ke Internet yang lama

2) Tulisan pada layar tidak nyaman bagi mata 3) Web seringkali menghilang tanpa sebelumnya

4) Banyak informasi yang tidak berguna yang tidak dapat dipercaya kebenarannya.29

Selain itu ada juga pendapat lain yang menjelaskan mengenai kendala saat mencari informasi melalui teknologi berbasis online terhadap efektivitas pembelajaran peserta didik. Levene menyebutkan tiga kendala pencarian informasi di web yaitu:

1) Web merupakan system yang sifatnya terbuka dimana akan terus mengalami perubahan, situs baru akan bermunculan, situs lama akan menghilang, dan secara umum konten informasi lebih banyak bermunculan disbanding dengan yang diharapkan. Hal tersebut menyiratkan bahwa hasil pencarian tidak tetap sehingga pengguna perlu mengubah startegi pencarian secara berkala.

2) Kualitas informasi di web sengatlah bervariasi sehingga pencari harus menentukan web mana yang akan digunakan dan sesuai dengan yang ia butuhkan.

Tidak ada cakupan pasti mengenai informasi yang tersedia di web. Pada beberapa kasus pengguna tidak mengetahui apakah informasi yang dicarinya tersedia atau tidak di sebuah web sehingga pengguna harus mempunyai strategi pencarian informasi dan memodifikasi pertanyaan pencarian.

Mendorong menumbuhkan sikap kerja sama antara guru dengan guru dan guru dengan peserta didik dalam memecahkan masalah pembelajaraan.30 Sekolah adalah

29 Wardhani Dhestari. “pencarian informasi melalui internet”.

http://lib.ui.ac.id/login.jsp?requester=file?file=digital/20159345-S-Dhestari%20Wardhani.pdf.

30 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer; Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, (Jakarta: PT. Buni Aksara, 2009), h. 212-214

lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedang sifat unik, menunjukkan bahwa sekolah sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasi-organisasi lain.

Ciri-ciri yang menempatkan sekolah memiliki karakter tersendiri, di mana terjadi proses belajar mengajar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan umat manusia.

Karena sifatnya yang kompleks dan unik tersebutlah, sekolah sebagai organisasi memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah. Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah.31

B. Pengertian Efektivitas Pembelajaran 1. Pengertian Efektivitas Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu usaha sadar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar, atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang tersebut, yang dilakukan oleh seseorang atau tim yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam merancang dan mengembangkan sumber belajar yang diperlukan.

31 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, (Jakarta: Rajagrafindo Persada (Rajawali Pers), 1999) h. 81.

Sedangkan Efektitifias dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Efektivitas berasal dari kata “efektif” berarti ada efeknya, manjur, mujarab, mapan.32

Efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu Effective yang berarti berhasil, tepat atau manjur. Efektivitas menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan, suatu usaha dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuannya secara ideal Efektivitas dapat dikatakan dengan ukuran-ukuran yang pasti misalnya usaha X adalah 60% efektif dalam mencapai tujuan Y.

Aan Komariah dan Cepi Tratna yang dimaksud Efektivitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana sasaran atau tujuan (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah dicapai. Efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu, kelompok organisasi, makin dekat pencapaian prestasi yang diharapkan supaya lebih efektif hasil penilaiannya.33 Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Efektivitas ialah suatu keadaan dan ukuran sejauh mana manfaat dan tercapainya tujuan yang telah tercapai.

Efektivitas pengajaran dapat ditinjau dari dua segi, yaitu : 1) Efektivitas mengajar guru

Efektivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik. Dengan sendirinya prinsip ini harus

h. 45

32 Djaka, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masa Kini,( Surakarta : Pustaka Mandiri, 2011),

33 Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leader Ship Menuju Sekolah Efektif, (Bandung:

Bumi Aksara, 2005), h. 34

memperhitungkan kemampuan guru, sehingga upaya peningkatan untuk dapat menyelesaikan setiap program perlu mendapatkan perhatian.

2) Efektivitas belajar murid

Efektivitas pembelajaran peserta didik dengan tujuan-tujuan pelajaran yang diharapkan telah dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang ditempuh.

Upaya peningkatan umumnya dilakukan dengan memilih jenis metode (cara) dan alat yang dipandang paling ampuh untuk digunakan dalam rangkah mencapai tujuan yang diharapakan.34

Dari pengertian di atas dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan Efektivitas adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan tepat, benar sehingga tujuan yang diinginkan dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan, Efektivitas ini sering kali diukur setelah tercapainya suatu tujuan pembelajaran, jadi jika pembelajaran belum berhasil maka kegiatan pembelajaran belum dikatakan efektif. Suatu proses pengajaran dikatakan efektif, bila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif.

Pembelajaran dikatakan efektif apabila proses belajar mengajar berjalan dengan baik yang sesuai dengan tujuan belajar dan hasil belajar. Oleh karena itu, untuk menyelaraskan proses pembelajaran yang baik maka dibutuhkan peranan guru yang

34 Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leader Ship Menuju Sekolah Efektif, h. 22

tepat dalam menjalankan proses pembelajaran seperti pemilihan metode, media, dan bagaimana mengevaluasi peserta didik.

Penguasaan dan keterampilan guru dalam penguasaan materi pembelajaran tidak menjadi jaminan untuk mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik secara optimal. Secara umum ada beberapa variabel yang baik teknis maupun non teknis yang berpengaruh dalam keberhasilan proses pembelajaran. Beberapa variabel tersebut antara lain: kemampuan guru menutup pembelajaran, dan faktor penunjang lainnya.35

Untuk melaksanakan proses pembelajaran suatu materi pembelajaran perlu dipikirkan metode pembelajaran yang tepat. Ketepatan (Efektivitas) penggunaan metode pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode pembelajaran dengan beberapa faktor yaitu tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan guru, kondisi peserta didik, sumber atau fasilitas, situasi kondisi dan waktu.36

2. Kriteria Efektivitas

Efektivitas metode pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran.

Kriteria keefektifan dalam penelitian ini mengacu pada:

a) Ketuntasan belajar, pembelajaran dapat dikatakan tuntas apabila sekurang- kurangnya 75 % dari jumlah peserta didik telah memperoleh nilai = 60 dalam peningkatan hasil belajar.

35 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. (Jakarta: Bumi Aksara. 2009), h.

17

36 A. M. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 49

b) Metode pembelajaran dikatakan efektif meningkat hasil belajar peserta didik menunjukkan perbedaan antara pemahaman awal dengan pemahaman setelah pembelajaran.

c) Metode pembelajaran dikatakan efektif dapat meningkatkan minat dan motivasi apabila setelah pembelajaran peserta didik menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Serta peserta didik belajar dalam keadaan menyenangkan.37

Dalam memaknai Efektivitas setiap ruang memberi arti yang berbeda sesuai sudut pandang dan kepentingan masing-masing, jadi Efektivitas adalah kesesuaian antara orang peserta didik yang melaksanakan tugas dengan sasaran orang peserta didik yang dituju.38

Penggunaan metode yang efektif merupakan syarat mutlak bagi terjadinya proses pembelajaran yang efektif. Penggunaan kata Efektivitas setiap orang peserta didik memberikan arti yang berbeda, sesuai sudut pandang, dan kepentingan masingmasing.

Pembelajaran yang efektif dapat menciptakan lingkungan yang optimal baik secara fisik maupun mental, suasana hati yang gembira tanpa tekanan, maka dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Pengaturan kelas yang

37 Ahmad Muhli, Efektivitas Pembelajaran, (Jakarta: Wordpress, 2012), h. 10

38 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 82

baik merupakan langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar peserta didik secara keseluruhan.39

Efektivitas metode pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Ada beberapa ciri yang dapat membuat kita menilai sebuah metode mengajar apakah efektif atau tidak untuk suatu pembelajaran.40

Dalam hal ini Efektivitas akan selalu berkait dengan efek atau akibat yang ditimbulkannya, itu berarti hasil itulah yang akan menentukan apakah dikatakan berhasil atau tidak. Efektivitas juga pada dasarnya mengacu pada sebuah keberhasilan atau pencapaian tujuan. Efektivitas merupakan salah satu dimensi yang produktivitas yaitu mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.

Slameto di dalam bukunya “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”, belajar mengajar yang efektif ialah yang dapat membawa belajar peserta didik yang efektif pula.41

39 Isjon, Pembelajaran Cooperatif, Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antara peserta didik, (Yogyakarta: Pustakan Pelajar, 2009), h. 59

40 Wicaksono, Efektivitas Metode Pembelajaran, (Jakarta: Wordpress, 2011), h. 10

41 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), h. 92

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode berasal dari bahasa yunani “Methodos” yang artinya jalan atau cara.

Ahmad Maulana mengemukakan bahwa cara yang teratur dan sistematis untuk pelaksanaan sesuatu atau cara kerja. Jadi metode penelitian yaitu suatu cara kerja yang teratur dan berpikir dengan baik guna memahami obyek yang menjadi sasaran penelitian.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Disebut penelitian kualitatif, karena sumber data utama penelitian ini adalah berupa kata-kata dan tindakan dari orang-orang yang diamati atau diwawancarai.42

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di SMK Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa.

C. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomenologi merupakan tradisi penelitian kualitatif yang berakar pada filosofi dan pisikologi, dan berfokus pada pengalaman hidup manusia

42 Lexy J. Moleng, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remadja Rosdakarya, 1999), h. 112 36

(sosiologi). Penelitian ini akan berdiskusi tentang suatu objek kajian dengan memahami inti pengalaman dari suatu fenomena.43

D. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh.44 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua sumber data yaitu : 1. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari

sumber pertamanya.45 Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah Kepala sekolah, guru, kepala labolatorium dan peserta didik.

2. Sumber data skunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Dalam penelitian ini, dokumentasi merupakan sumber data sekunder.

E. Metode Pengumpulan Data 1. Observasi

Secara umum observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan terhadap suatu kegiatan. Teknik observasi adalah

43http://www.Menulis ProposalPenelitian.Com/20011/12/pendekatan fenomenolog-dalam.html

44 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta,2006), h. 29.

45 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian (Jakarta: Rajawali, 1987), h. 93.

pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis yang kemudian dilakukan pencatatan.46

Metode ini bermanfaat untuk memperoleh data dengan mengadakan pengamatan selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang diobservasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena guna penemuan data analisis.

2. Wawancara (interview)

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berdasarkan kepada tujuan penelitian. Pada umumnya dua orang atau lebih, hadir secara fisik dalam proses tanya jawab.47

Dalam hal ini responden yang dipilih adalah para pengelola lembaga pendidikan yang bersangkutan meliputi: kepala sekolah, guru dan supervisor. Karena mereka dianggap memiliki pengetahuan dan mendalami situasi serta lebih mengetahui informasi yang diperlukan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian meliputi buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, file dokumen, dan data yang relevan dengan penelitian.

h. 63

46 Joko Subagyo , Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1991),

47Winarno Surahkmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Metode dan Teknik, (Bandung: Tarsito 2008), h. 193

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian berkaitan dengan kegiatan pengumpulan data dan pengolahan data, tentang variabel-variabel yang diteliti. Sesuai dengan jenis penelitian yang dilaksanakan (kualitatif deskriptif), peneliti menggunakan jenis instrumen penelitian sebagai berikut: Pedoman wawancara, yakni mengadakan proses tanya jawab atau wawancara dengan informan yang dianggap perlu untuk diambil keterangannya mengenai masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau fokus kajian menjadi bagian-bagian (decomposition) sehingga susunan atau tatanan bentuk sesuatu yang diurai itu tampak dengan jelas dan karenanya bisa secara lebih terang ditangkap maknanya atau lebih jernih dimengerti duduk perkaranya.48

Menurur Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing atau verification.49

1. Data Condensation (Kondensasi Data)

Kondensasi data merujuk pada proses memilih, menyederhanakan, mengabstrakkan, dan atau mentransformasikan data yang mendekati keseluruhan bagian dari catatan-catatan lapangan secara tertulis, transkip wawancara, dokumen- dokumen, dan materi-materi empiris lainnya.

48Satori dan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 200.

49Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 246.

Dokumen terkait