Mantram untuk memuja Sakti Dewa Siwa di Pura Dalem
E. Bentuk dan Struktur Tempat Suci Agama HinduHindu
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.34 Bentuk Candi Prambanan di Jawa Tengah
132 Kelas V SD
2. Bentuk Padmasana.
Berdasarkan sejarah perkembangan agama Hindu di Bali,
khususnya Tempat Suci berbentuk Padmasana mulai dibangun
dan dikembangkan sejak datangnya Dang Hyang Nirarta pada
masa Pemerintahan Dalem Waturenggong di Bali dimana pusat
pemerintahan terletak di Gegel, Kabupaten Klungkung. Dang Hyang
Nirarta pada saat itu ditugaskan sebagai Purohito di Kerajaan. Purohito
sama artinya dengan pemimpin agama. Pada saat itu di Bali masih banyak berkembangnya sekte-sekte dan aliran, yang mana pemujaan dilakukan masih bersifat individual. Melihat kejadian tersebut Beliau mengembangkan konsep untuk mempersatukan umat Hindu di Bali
dengan membangun Tempat Suci berbentuk Padmasana sebagai
tempat pemujaan terhadap Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa. Melalui perantara Padmasana sebagai tempat memuja
Sang Hyang Widhi Wasa semua sekte atau golongan bisa berkumpul bersama sehingga bermanfaat pula sebagai tempat berkomunikasi antara golongan yang satu dengan golongan yang lain, seperti
golongan: Brahmana, Ksatria, Wesya, dan Sudra.
Jadi kesimpulannya Padmasana dibangun sebagai tempat pemujaan Sang Hyang Widi Wasa oleh semua golongan. Perlu dipahami dari segi struktur Padmasana terdiri dari 3 bagian yakni: bagian bawah
disebut Brahma Bhaga, bagian tengah disebut Wisnu Bhaga, dan
bagian atas disebut Siwa Bhaga.
Gambar Padmasana
Sumber: Dokumen Kemendikbud Gambar 5.35 Padmasana
133
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.36 Brahma Bhaga
Sumber: Dokumen Kemendikbud Gambar 5.37 Wisnu Bhaga
Sumber: Dokumen Kemendikbud Gambar 5.38 Siwa Bhaga
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.39 Gambar Padmasana secara utuh. Padmasana yang ada di Pura Dalem Desa Pakeraman Wongaya Gede, Penebel, Tabanan Bali
134 Kelas V SD 3. Bentuk Gedong
Tempat Suci berbentuk Gedong lazim kita jumpai sebagai tempat pemujaan terhadap Dewi Dhurga sakti Dewa Siwa yang disebut Pura Dalem, yang bersifat umum. Selain itu ada pula Tempat Suci yang dipakai khusus oleh keluarga, yang disebut Gedong Kawitan. Bagaimanakah bentuk dari masing-masing Tempat Suci itu? Coba perhatikan gambar di bawah!
Gambar Pura Dalem dan Gambar Gedong Kawitan
4. Tempat Suci Bentuk Meru
Tempat Suci berbentuk Meru yang ada di Bali, khususnya mulai
dibangun dan dikembangkan sejak kedatangan Empu Kuturan.
Diawali dengan membangun Kahyangan Tiga yaitu Pura Desa, Pura Puseh, dan Pura Dalem. Pura Puseh secara umum bentuknya berupa bangunan Meru yang bertingkat tujuh sebagai ciri khasnya, akan tetapi tidak semua Pura Puseh yang ada di Bali berbentuk Meru tingkat tujuh. Ini menyatakan suatu keunikan dan sifat fleksibel dari pada ajaran agama Hindu yang berkembang di Bali. Dari segi
Mengeksplorasi
1. Gambarlah denah Tempat Suci / Pura Keluarga yang ada di rumahmu
2. Gambarlah bentuk luar Tempat Suci yang berbentuk Meru! 3. Gambarlah bentuk Padmasana secara kasar!
(Buatlah gambar pada buku latihan kamu)
Sumber: Dokumen Kemendikbud
135
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
kemanfaatannya sama-sama digunakan sebagai pemujaan terhadap Dewa Wisnu. Disamping Pura Kahyangan Tiga khususnya Pura Puseh bangunan dalam wujud Meru juga kita jumpai di Pura Sad Kahyangan Jagat ataupun Dang Kahyangan. Supaya kamu lebih paham terhadap Tempat Suci berbentuk Meru mari kita lihat gambar di bawah!
Bentuk Meru yang ada di Sad Kahyangan Jagat Bali Pura Luhur Batukaru, Desa Wongaya Gede Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.41 Pura Puseh Desa Pakeraman Wongaya Gede, Penebel, Tabanan Bali
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.42 Bentuk Meru yang ada di sisi timur Penataran Agung Pura Luhur Batukaru
136 Kelas V SD
5. Tempat Suci dalam Bentuk Bale Agung.
Tempat Suci berbentuk Bale Agung sudah sangat identik dengan sebutannya yaitu sebuah Tempat Suci dalam bentuk Bale yang besar sebagai tempat pemujaan Dewa Brahma dengan sakti Dewi Saraswati. Dewi Saraswati dikenal sebagai Dewanya pengetahuan yang memberikan pengetahuan kepada umatnya. Perhatikan Gambar Pura Bale Agung di bawah ini!
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.43 Bentuk Meru yang ada di Dang Kahyangan Ulun Danu Kabupaten Tabanan, Bali
Sumber: Dokumen Kemendikbud Gambar 5.44 Pura Bale Agung
137
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Tempat Suci menurut sifat dan fungsinya ada dua yakni sifat khusus
dan umum. Tempat Suci yang khusus adalah Pura Keluarga. Tempat Suci yang bersifat umum adalah Pura yang dimanfaatkan sebagai tempat persembahyangan oleh umat dari berbagai golongan masyarakat baik
dari golongan Brahmana, Ksatria, Wesia, dan Sudra.
Tempat Suci secara umum memiliki Tri Mandala yaitu Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala. Utama Mandala sebagai tempat melakukan persembahyangan. Madya Mandala sebagai tempat melakukan kegiatan persiapan Upacara, dan Tari Wali. Nista Mandala sebagai tempat untuk melaksanakan Upacara Bhuta Yadnya, dan biasanya di Nista Mandala terdapat sebuah Bale Kulkul dan Wantilan. Wantilan ini sebagai tempat peristirahatan serta tempat melaksanakan tarian–tarian yang bersifat hiburan.
Untuk mengenal tempat-Tempat Suci yang ada di masing-masing wilayah Indonesia bagi umat Hindu dengan jalan DharmaYatra/ Tirtha Yatra. Tirta Yatra yaitu perjalanan suci yang dilaksanakan dengan melakukan persembahyangan dengan dasar pikiran yang suci, tulus ikhlas, dan tanpa ada rasa terpaksa.
Dilihat dari segi bentuknya umat Hindu mengenal beberapa bentuk
Tempat Suci seperti : Candi, Padmasana , Gedong, Meru, dan Bale
Agung, Tempat Suci yang berbentuk Candi paling banyak kita jumpai di daerah Jawa yang dibangun pada jaman Kerajaan.
Manfaat atau fungsi Tempat Suci bagi umat Hindu adalah sebagai berikut:
1. Tempat Suci sebagai tempat sembahyang
2. Tempat Suci sebagai tempat melakukan pendidikan sosial
3. Tempat Suci sebagai tempat melakukan kegiatan sosial keagamaan 4. Tempat Suci sebagai tempat melakukan kegiatan paseraman Hindu. 5. Tempat Suci sebagai tempat untuk melakukan musyawarah sesama
umat
6. Tempat Suci sebagai tempat melakukan Tirta Yatra.
138 Kelas V SD I. Tes Unjuk Kerja
1. Gambarlah pada buku latihanmu, denah Pura Keluarga yang ada di rumahmu!
2. Gambarlah pada buku latihanmu, denah salah satu dari Pura Kahyangan Tiga yang ada di Desamu!
3. Gambarlah pada buku latihanmu, Pura Saraswati yang ada di sekolahmu!
4. Tunjukkan salah satu sikap bhakti memelihara Tempat Suci diantara gambar di bawah ini!
Gambar 1