• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk Fisik Mesin Pemilah Benda

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Bentuk Fisik Mesin Pemilah Benda

Bentuk fisik dari mesin pemilah benda secara umum dapat terlihat pada gambar 4.1. dengan keterangan berada pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Bagian mesin.

Huruf Keterangan

A Magazine

B Motor conveyor

C Solenoid penghalang / stopper

D Tempat hasil pemilah

E Rangkaian arduino F Panel wiring G HMI H Tombol I Sensor 44

A B C D E G F H I

Gambar 4.1 Bentuk fisik mesin.

Hasil dari pembenahan dan pembuatan wiring ulang bisa terlihat pada gambar 4.1. Perancangan hardware awalnya terdapat tempat untuk HMI di samping panel tombol / di

samping simbol “H”. Tempat tidak dapat diberikan karena bentuk dan ukuran HMI yang

besar dan tidak sesuai dengan space tempat di samping HMI. Cara pengoperasian alat pemilah benda pertama hidupkan MCB dan hidupkan HMI dengan sumber 24 V. Taruh benda pada magazine, maka sensor magazine akan mendeteksi. Lepaskan tombol

emergency stop dan tekan tombol reset untuk mereset semua sistem. Sistem harus

dinyalakan dengan menekan tombol start atau dalam kata lain sistem dalam kondisi ready. Setelah sistem dalam kondisi ready maka masukan login pada HMI untuk bisa memulai sistem dengan memasukan login supervisor atau operator. Login sudah dimasukan maka tombol – tombol HMI sudah berfungsi. Jalankan sistem dengan menekan tombol start

engine. Benda yang berada pada magazine akan dikirim menuju ke conveyor dengan

dorongan solenoid magazine. Conveyor akan berjalan menuju pemilah benda. Sebelum sampai ke pemilah, benda akan di scan sensor untuk mengetahui jenis benda yang berjalan. Setelah terdeteksi jenis benda, maka stopper akan aktif untuk meggiring benda menuju ke

tempat pemilah dan counter pada HMI akan berjalan dengan otomatis. Conveyor yang bergerak akan berhenti dengan otomatis setelah sistem selesai bekerja. Benda kayu,logam, dan plastik akan masuk ke pemilah dengan batuan stopper sedangkan benda jenis kaca akan terus menuju ke tempat pemilah paling ujung karena sensor mendeteksi jenis kaca.

4.2 Wiring

Perbaikan wiring dilakukan pada mesin pemilah benda. Wiring pada mesin pemilah benda banyak yang sudah lepas koneksinya dengan konektor dan lepas dari lubang pengunci pada konektornya. Kabel yang memang sudah tidak layak dipakai diganti dengan kabel yang baru. Kabel dak yang sudah patah dan tidak rapi sudah diganti dengan kabel dak baru. Kondisi wiring lama ditunjukkan pada gambar 4.2.

Wiring lama masih banyak kabel yang keluar dari jalur dan tidak masuk ke dalam

kabel dak sehingga terlihat kurang rapi dan labeling yang tidak bisa terbaca. Koneksi antar lubang pada 24V,0V,12V dan 0V banyak yang sudah kendor dan tidak tersambung dengan baik sehingga membuat tegangan tidak tersalur ke port yang terakhir. Hasil perbaikan yang dilakukan terlihat pada gambar 4.3. Masih belum terhubung untuk sistem HMI menggunakan Arduino.

Gambar 4.3 Perbaikan wiring.

4.3 HMI

HMI berfungsi untuk mempermudah operator pada saat menjalankan mesin.

Rancangan awal pada bab 3 menggunakan HMI OMRON NT30 tetapi pada pengambilan data menggunakan HMI WEINVIEW 8020iE. Penggantian HMI dilakukan dikarenakan pada HMI OMRON tidak support dalam pengiriman desain dari PT ke NT. Beberapa hal sudah dilakukan untuk mencoba koneksi antara NT dengan PT.

Percobaan dilakukan dengan chek koneksi antara PT dan NT menggunakan RS232. Data yang dikirim oleh NT tidak bisa di terima oleh PT begitu juga sebaliknya, tetapi apabila koneksi dilakukan antara NT dengan PLC data yang dikirim dan diterima bisa berjalan dengan sempurna. Selain menggunakan software NT percobaan juga dilakukan dengan menggunakan code vision. Data yang bisa diterima pada saat meggunakan code

vision berubah – ubah dan tidak stabil. Gambar – gambar percobaan lebih jelas terdapat pada lampiran.

Pada percobaan pengiriman data dari PT ke NT data yang dikirim oleh HMI tidak bisa dikembalikan oleh PC. Data masuk dan keluar tidak sesuai. Koneksi menggunakan

kabel RS 232 dengan sambungan kabel yang sudah sesuai dengan acuan pada data sheet. Selain mencoba menggunakan software HMI percobaan dilakukan dengan software code

vision. Tidak berbeda jauh menggunakan software HMI dan code vision pengiriman data

bisa dilakukan tetapi data yang di terima selalu berubah dan tidak stabil. Selain mencoba koneksi setting pada HMI juga sudah dilakukan dengan mengatur PT Control Area dan PT

Notify Area. Setting PT Control Area adalah DM 0100 dan PT Notify Area adalah 0110.

Setelah melakukan percobaan dan mengumpukan data maka digantilah HMI OMRON dengan HMI WEINVIEW.

HMI WEINVIEW yang dipakai adalah 8020iE. Uruan resolusi pada HMI yaitu 1024 x 600 dengan display 10.1’’TFT. Power yang digunakan untuk menyalakan HMI adalah 24 VDC. Software yang digunakan adalah easy builder pro. Pengiriman program dari PC menggunakan kabel LAN, sedangkan komunikasi dari HMI ke PLC menggunakan kabel RS 232 dengan koneksi kabel tedapat pada lampiran.

Login pada HMI terdapat 2 user name yaitu user dan password seperti yang terlihat

pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. ID dan password

No User name Password

1. SUPERVISOR USER123

2. OPERATOR OP

Salah satu kelebihan menggunakan HMI adalah adanya fasilitas security system. Fasilitas Security yang dipakai adalah login. Seluruh fasilitas pada HMI bisa digunakan dengan syarat login terlebih dahulu. Apabila belum melakukan login operator tidak bisa menggunakan HMI. Tombol – tombol pengoperasian alat belum bisa digunakan karena termasuk dalam security system, sehingga setiap orang tidak bisa menggunakan HMI dan alat. Login user name dan password terlihat pada tabel 4.2. Terdapat 2 ID yaitu SUPERVISOR dan OPERATOR dengan password yang berbeda. Perbedaan ID berpengaruh pada fasilitas yang diberikan tergantung dari class keamanan.

Password mempunyai beberapa class untuk keamannya. Terdapat class A dan class

B. Class A merupakan class yang ditawarkan untuk user dengan semua fasilitas bisa digunakan. Sedangakan class B adalah class operator. Perbedaan class A dan class B terdapat pada fasilitas pengambilan data. Fasilitas yang diberikan terlihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. User name class.

No User name Class Fasilitas

1. SUPERVISOR B 1. Monitoring

2. Jumlah benda 3. Pengambilan data

2. OPERATOR A 1. Monitoring

2. Jumlah benda

Gambar 4.4. Home HMI.

Gambar 4.4. merupakan tampilan awal HMI untuk login dan melihat tampilan pengoperasian tombol - tombol. Login user name operator hanya bisa mengoperasikan dan melihat jumlah benda yang sudah dipilah sedangkan login user name user mempunyai kelebihan yaitu bisa mengambil data yang sudah tersimpan di memori dan ditampilkan melalui Ms.Excel . Apabila login belum terisi maka operator tidak akan bisa mengunakan

HMI karena fungsional HMI tidak untuk sembarang orang bisa mengoperasikannya.

Gambar 4.5. merupakan tampilan pada saat pengisian user name dan password. Cara pengisian :

1. Tekan table text user name lalu isi, setelah itu tekan “Enter” pada screen keyboard .

2. Tekan table text password lalu isi, setelah itu tekan “Enter” pada screen keyboard .

4. Setelah itu maka tulisan pada table text password akan menghilang dan login berhasil.

5. Setelah selesai tekan tombol chek untuk keluar dari screen login.

6. Setelah selesai menggunakan masuk pada screen login dan menekan tombol logout untuk keluar dari HMI sehingga tetap bisa aman.

Gambar 4.5. Login Supervisor / Operator.

Gambar 4.6. Tampilan tombol pengoperasian supervisor.

Gambar 4.6. merupakan tampilan untuk tombol pengoperasian supervisor. Terdapat 3 tombol yaitu start , stop, dan reset . Ketiga tombol ini merupakan tombol untuk mengoperasikan alat. Selain ke 3 tombol pengoperasian terdapat juga tombol monitoring, jumlah, dan pengambilan data yang berfungsi untuk mengganti screen menuju ke screen yang ingin diinginkan.

Gambar 4.7. Tampilan tombol pengoperasian operator

Gambar 4.7. merupakan tampilan untuk operator. Perbedaan yang terlihat pada tampilan supervisor dan operator terdapat pada icon penyimpanan, karena supervisor mempunyai kewenangan untuk menyimpan data. Perbedaan ini sudah terlampir pada tabel 4.6. yang berisi tentang fasilitas yang diberikan untuk supervisor. Operator mempunyai

class A pada password sehingga terdapat 3 tombol pengoperasian dan 2 tombol untuk monitoring dan jumlah benda.

Gambar 4.8. Jumlah benda.

Jumlah benda akan dibedakan menjadi 2, yaitu jemlah benda untuk operator dan jumlah benda untuk supervisor. Perbedaan ini ditujukan untuk bisa mengambil data atau tidak. Berapa benda yang sudah terpilah dan benda apa saja beserta jumlahnya bisa terlihat di gambar 4.8. sedangkan untuk pengambilan data pada gambar 4.9.

Gambar 4.9. Pengambilan data.

Gambar 4.10. Error system

Tampilan pada gambar 4.10. adalah tampilan kalua terjadi error system. Tampilan ini akan muncul apabila terjadi error pada sistem. Pada saat sistem mengalami kerusakan atau mengalami trouble tombol emergency stop di tekan maka akan muncul tampilan seperti gambar 4.10. dan lampu emergency pada tampilan HMI akan menyala berkedip menandakan sistem terjadi error atau sistem memang sedang berlum dijalankan.

Gambar 4.11. adalah setting bit start HMI. Alamat yang digunakan adalah W0.00 pada HMI dan nanti pada PLC juga disamakan alamat seperti pada gambar 4.12. dalam lingkaran. Apabila tombol pada HMI di tekan maka monitor pada program PLC akan menyala sebagai tanda bahwa tombol tertekan. Alamat W0.00 membuktikan bahwa anatara

Gambar 4.11. Setting bit start HMI.

Gambar 4.12. Progarm PLC tombol start.

Gambar 4.13. merupakan tampilan monitoring pada HMI yang terdiri dari indikator benda yang dipilah yaitu kayu, logam, plastik, dan kaca. Selain itu monitoring keberadaan benda juga salah satu fasilitas yang diberikan.

Tampilan monitoring pada HMI salah satu dari pembuktian bahwa HMI dan PLC terkoneksi dengan menyalanya lampu indikator pada HMI. Apabila benda yang dideteksi adalah benda kayu maka indikator sensor kayu akan menyala sebagai tanda bahwa benda kerja yang dipilah adalah kayu. Begitu juga untuk benda logam, kayu, dan kaca lampu

indikator akan menyala sesuai dengan benda kerja yang di deteksi. Lampu indikator tidak akan bisa bertubrukan karena sudah tersedia interlock yang akan membantu dalam pengiriman informasi ke HMI melalui PLC, sedangakan untuk indikator keberadaan benda bisa terlihat di bawah dari indikator benda kerja. Pada indikator keberadaan benda bisa terlihat sampai di mana benda bergerak dan diproses, apabila terjadi trouble maka lampu indikator akan menyala terus menerus sehingga bisa diketahui di mana kerusakan.

Gambar 4.13. Tampilan monitor saat mesin bekerja.

Kabel yang digunakan untuk download program dari PC ke HMI menggunakan kabel LAN. Penggunakan kabel LAN ini dikarenakan port yang ada pada HMI hanya kabel LAN dan port USB untuk langsung download.

Dokumen terkait