• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

A. Interaksi Sosial Masyarakat 1. Pengertian Interaksi Sosial

3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Proses sosial dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok, berdasarkan potensi atau kekuatan masing-masing. Proses sosial tersebut dapat terjadi dalam berbagai bentuk, yaitu kerja sama (cooperation), persaingan (competation), pertikaian (conflict), dan akomodasi (accommodation).9

Bentuk-bentuk proses sosial tersebut dapat terjadi secara berantai terus menerus, bahkan dapat berlangsung seperti lingkaran tanpa berujung. Proses sosial tersebut dapat bermula dari setiap bentuk kerja sama, persaingan, pertikaian ataupun akomodasi; kemudian dapat berubah lagi menjadi kerja sama, begitu seterusnya.10

a. Kerja sama

Kerja sama adalah suatu bentuk proses sosial, di mana ia terdapat aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan bersama dapat terjadi dengan saling membantu dan saling memahami. Roucek dan Warren, mengatakan bahwa kerja sama berarti bekerja sama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Ia

______________

9Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 13220), hal. 155.

10Ibid. Hal. 155-156.

adalah satu proses sosial yang paling dasar. Biasanya, kerja sama melibatkan pembagian tugas, di mana setiap orang mengerjakan setiap pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya demi tercapainya tujuan bersama. Menurut Charles Harton Cooley, kerja sama akan timbul jika mereka menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada waktu yang sama, mereka mempunyai pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk mencapai kerja sama tersebut.11

Pada dasarnya kerjasama dapat terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang dapat memperoleh keuntungan atau manfaat dari orang atau kelompok lainnya, demikian sebaliknya.

Sehubungan dengan pelaksanaan kerjasama, dalam buku sosiologi suatu pengantar karangan Soerjono Soekanto, ada tiga bentuk kerja sama, yaitu :12

1) Bargaining

Yaitu perjanjian untuk pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.

2) Co-optation,

Yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinaan atau pelaksanaan politik dalam organisasi, tujuannya untuk menghindari terjadinya guncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.

______________

11Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan...,hal.156.

12Ibid. Hal. 156-157.

18

3) Coalitation,

Perpaduan antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Coalition terkadang dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil, karena organisasi-organisasi tersebut mempunyai struktur yang berbeda-beda satu dengan laiinya. Tetapi, maksud utama adalah untuk mencapai tujuan bersama, maka itu sifatnya kooperatif.

b. Persaingan

Persaingan adalah usaha seseorang untuk mencapai sesuatu yang lebih dari orang lain, sesuatu bias berbentuk harta atau popularitas. Persaingan bersifat individu, apabila persaingan tersebut dianggap dapat memenuhi kepentingan pribadi.

Tetapi apabila tidak cuku, maka persaingan bias terjadi dengan kelompok, yaitu kerja sama antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.13

Persaingan ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :14

1) Persaingan pribadi, adalah persaingan yang berlangsung antara individu dengan individu atau individu dengan kelompok secara langsung.

2) Persaingan kelompok, adalah persaingan yang berlangsung antara kelompok dengan kelompok.

______________

13Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan...,hal.157.

14Ibid. Hal. 157.

Menurut Soedjono Dirdjosisworo, persaingan merupakan suatu kegiatan yang berupa perjuangan sosial untuk mencapai tujuan, dengan bersaing terhadap yang lain, namun secara damai atau setidaknya tidak saling menjatuhkan.

Bentuk kegiatan ini biasanya didorong oleh motivasi sebagai berikut :15 1) Mendapatkan status social;

2) Memperoleh jodoh;

3) Mendapatkan kekuasaan;

4) Mendapatkan nama baik;

5) Mendapatkan kekayaan dan lain-lain.

c. Pertikaian atau pertentangan

Pertikaan adalah bentuk persaingan yang berkembang secara negatif, artinya disatu pihak bermaksud untuk mencelakakan atau paling tidak berusaha untuk menyingkirkan pihak lainnya. Singkatnya pertikaian dapat diatrikan sebagai usaha penghapusan keberadaan pihak lain.

Menurut Soedjono, pertikaian adalah suatu bentuk dalam interelasi sosial di mana terjadi usaha-usaha pihak yang satu berusaha menjatuhkan pihak yang lain, atau berusaha menyalahkan yang lain yang menjadi rivalnya. Pertikaian ini bisa berhubungan dengan masalah-masalah ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Kemudian Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa pertentangan adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.16

______________

15Ibid. Hal. 157-158.

16Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan…, hal. 158.

20

Pertikaian yang dapat diselesaikan, apabila masing-masing pihak dapat mengintropeksi diri, berusaha menyadari kesalahan atau kelemahan masing-masing.

d. Akomodasi

Akomodasi adalah hubungan antara dua belah pihak yang menunjukkan keseimbangan yang berhubungan dengan nilai dan norma sosial yang ada dalam masyarakat. Akomodasi yaitu bentuk proses sosial yang merupakan perkembangan dari bentuk pertikaian, di mana masing-masing pihak berusaha mencapai kesepakatan untuk tidak saling bertentangan.

Tujuan akomodasi menurut Soerjono Soekanto, dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu :17

1) Untuk mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan pemahaman. Dan akomodasi bertujuan untuk menghasilkan suatu sintesa agar menghasilakan suatu pola yang baru.

2) Untuk mencegahsuatu pertentangan, untuk sementara waktu atau secara temporer.

3) Akomodasi kadang-kadang diusahakan untuk memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok-kelompok sosial yang sebagai akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, hidupnya terpisah, seperti misalnya yang dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang mengenai sistem berkasta.

______________

17Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan…, hal. 159.

4) Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah, misalnya melalui perkawinan campuran atau asimilasi dalam arti yang luas.

Dari keempat bentuk proses sosial sebagaimana telah diuraikan di atas, merupakan siklus yang senantiasa terjadi dalam kehidupan masyarakat. Mengenai proses keseluruhan, tidak selamanya selalu diawali oleh bentuk kerjasama, atau bentuk-bentu yang lainnya, bahkan bisa terjadi suatu pertikaian dapat diselesaikan, sampai terjadi kerja sama.

Dokumen terkait