• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adanya kewajiban Perguruan Tinggi memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela (dapat diambil atau tidak) mengambil SKS sebanyak 1 semester di luar jurusan/prodi yang berbeda pada PT yang sama dan dapat mengambil SKS sebanyak 2 semester di luar PT dan atau di PT lain, maka UNG memfasilitasi pelaksanaan pemenuhan masa dan beban belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan pilihan alternatif sebagai berikut:

1. Mengikuti seluruh proses pembelajaran dalam jurusan/program studi pada PT sesuai masa dan beban belajar mahasiswa (Program regular non Merdeka Belajar);

2. Mengikuti proses pembelajaran di dalam jurusan/program studi untuk memenuhi sebagian masa dan beban belajar dan sisanya mengikuti dengan cara mengikuti proses pembelajaran di luar jurusan/program studi dalam lingkungan UNG dan di luar UNG. Jadi beban SKS yang wajib diambil di prodi asal 5 (lima) semester dari total semester yang harus dijalankan (ketentuan ini tidak berlaku untuk jurusan/prodi kesehatan).

Pola rancangan kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka UNG yang dapat diterapkan program studi adalah model 5 1 2.

Tabel 1. Model Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka 5-1-2 UNG SEMESTER Belajar UNG sebagai berikut:

a. 4 (empat) semester di prodi (MKWU, MKWI, dan MK Keprodian) (semester 1 – 4).

b. 1 (satu) semester atau 20 SKS di luar jurusan/program studi dalam lingkungan UNG. (semester 5)

c. 2 (dua) semester atau 40 SKS di luar UNG. (Semester 6 dan 7)

1 (satu) semester di jurusan/Program studi (MK Keprodian dan tugas akhir). (Semester 8) B. Persyaratan dan Tata Kelola

1. Persyaratan

a. Persyaratan Umum

Pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, program “hak belajar tiga semester di luar jurusan/program studi”, terdapat beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh mahasiswa maupun perguruan tinggi, sebagai berikut:

1) Mahasiswa berasal dari jurusan/program studi (Prodi) yang terakreditasi.

2) Mahasiswa Aktif yang terdaftar pada PDDikti.

b. Persyaratan Khusus

Pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, program “hak belajar tiga semester di luar jurusan/program studi”, terdapat beberapa persyaratan khsusus yang harus dipenuhi oleh mahasiswa, sebagai berikut:

1) Mendapatkan persetujuan dari dosen Pembimbing Akademik dan rekomendasi dari Ketua jurusan/program studi.

2) Telah menyelesaikan (lulus) Mata Kuliah minimal 70 SKS.

3) IPK lebih besar atau sama dengan 2,0 dan tidak ada nilai D.

2. Tata Kelola Implementasi Merdeka Belajar

Berdasarkan Permendikbud Nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, maka system tata kelola implementasi Merdeka Belajar di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sebagai berikut.

a. Universitas

1) Wajib memfasilitasi hak bagi mahasiswa (dapat diambil atau tidak) untuk:

a) dapat mengambil SKS di luar UNG paling lama 2(dua) semester atau setara 40 SKS.

b) dapat mengambil SKS di jurusan/program studi yang berbeda di lingkungan UNG sebanyak 1 (satu) semester atau setara dengan 20 SKS.

2) Merumuskan kebijakan di tingkat universitas terkait implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dalam bentuk Peraturan Rektor, Surat Keputusan Rektor, dan lainnya.

3) Menyusun panduan yang menjadi acuan implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di tingkat jurusan/program studi.

4) Melakukan perubahan kurikulum yang mencakup perencanaan, proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan penjaminan mutu.

5) Menyusun prosedur operasional bagi mahasiswa untuk mengambil SKS di luar program studi selama tiga semester baik di luar jurusan/prodi dalam lingkungan UNG dan atau pembelajaran di luar UNG.

6) Membuat dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra.

b. Fakultas

1) Menyiapkan fasilitas daftar mata kuliah tingkat fakultas yang bisa diambil mahasiswa lintas jurusan/prodi.

2) Menyiapkan dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra yang relevan.

c. Jurusan/Program Studi

1) Menyusun atau menyesuaikan kurikulum dengan model implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

2) Memfasilitasi mahasiswa yang akan mengambil pembelajaran lintas prodi dalam UNG.

3) Menawarkan mata kuliah yang bisa diambil oleh mahasiswa di luar jurusan/prodi dan luar UNG beserta persyaratannya.

4) Melakukan ekuivalensi mata kuliah dengan kegiatan pembelajaran di luar jurusan/prodi dan luar UNG.

5) Jika ada mata kuliah/SKS yang belum terpenuhi dari kegiatan pembelajaran luar prodi dan luar UNG, maka disiapkan alternative kuliah daring.

d. Mahasiswa

1) Merencanakan bersama Dosen Pembimbing Akademik mengenai program mata kuliah/program yang akan diambil di luar prodi.

2) Mendaftar program kegiatan luar jurusan/prodi.

3) Melengkapi persyaratan kagiatan luar jurusan/prodi, termasuk mengikuti tes bila ada.

4) Mengikuti program kegiatan luar jurusan/prodi sesuai dengan ketentuan pedoman akademik yang ada.

e. Mitra

1) Membuat dokumen kerja sama (MoU/SPK) bersama UNG/fakultas/ Jurusan/

program studi.

2) Melaksanakan program kegiatan di luar prodi sesuai dengan ketentuan yang ada dalam dokumen kerjsa sama (MoU/PKS).

C. Program Merdeka Belajar

Bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan di dalam program studi dan di luar jurusan/program studi sesuai dengan Permendikbud No. 3 tahun 2020 Pasal 15 ayat 1 yaitu meliputi: pertukaran pelajar, Magang/praktik kerja, Asistensi mengajar disatuan pendidikan, Penelitian/riset, Proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, dan membangun desa/ Kuliah Kerja Nyata Tematik.

1. Belajar di Prodi lain dalam UNG 20 SKS

Mata kuliah yang dapat diambil mahasiswa di prodi tujuan merupakan mata kuliah yang mendukung CPL jurusan/Prodi asal baik kompetensi utama maupun penunjang dan dapat berbentuk mata kuliah pilihan. Bila mahasiswa tetap ingin mendapatkan pengalaman di bidang lain yang diminati, maka mahasiswa dapat megikuti kegiatan yang diminati tersebut dan memperoleh sertifikat untuk menunjang SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah).

Mata kuliah yang dapat diambil mahasiswa di jurusan/prodi lain ditetapkan oleh Jurusan/prodi selama 1 (satu) semester atau sebanyak 20 SKS. Mata kuliah tersebut ditawarkan pada mahasiswa dalam bentuk paket mata kuliah atau paket pilihan mata kuliah.

a. Mekanisme

1) Jurusan/Program

a) Menyusun atau menyesuaikan kurikulum yang dapat memfasilitasi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah pada jurusan/prodi lain.

b) Jurusan/Prodi menentukan mata kuliah dalam bentuk Paket sebanyak 20 SKS yang ditawarkan kepada program studi lain.

c) Penentuan mata kuliah paket mempertimbangkan mata kuliah unggulan jurusan/prodi, kebutuhan/permintaan jurusan/prodi asal, tenaga dosen dan sarana prasarana yang tersedia.

d) Mata kuliah dalam bentuk paket dijadwalkan pada semester 5 (lima) tahun akademik berjalan.

e) Kouta peserta kuliah pada setiap mata kuliah minimal 1 rombongan belajar.

2) Mahasiswa

a) Mendapatkan persetujuan dosen pembimbing akademik (DPA).

b) Mengikuti program perkuliahan di luar jurusan/program studi sesuai dengan ketentuan pedoman akademik yang ada di UNG.

b. Bentuk Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dalam jurusan/program studi lain di lingkungan UNG dapat dilakukan secara tatap muka atau dalam jaringan (daring).

c. Contoh Kegiatan

Mata kuliah yang diambil pada jurusan/program studi lain dalam Lingkungan UNG merupakan mata kuliah pendukung CPL jurusan/program studi, misalnya CPL untuk program Studi Pendidikan Biologi adalah Menjadi pendidik dalam bidang Biologi dan wirausahaan bidang Pertanian.

Tabel 2. CPMK Program Studi Pendidikan Biologi

CPMK Prodi Tujuan Mata Kuliah

Mampu merancang media pembelajaran digital

Teknologi Informatika

Teknologi Media Pembelajaran

Mampu memanfaatkan

teknologi dalam

pembelajaran secara digital

Teknologi

Informatika Literasi Teknologi Mampu berwirausaha

dalam bidang biologi pangan

Pertanian 1. Budidaya Tanaman Pangan

2. Teknologi Pengolahan Pangan

3. Manajemen dan Pemasaran

Gambar 1. Alur Pengambilan 20 SKS di jurusan/Prodi Lain di UNG

2. Belajar di Luar UNG Setara 40 SKS a. Pertukaran Pelajar/Mahasiswa

Pertukaran mahasiswa adalah mengambil mata kuliah pada jurusan/program studi yang sama atau berbeda pada PT yang berbeda (di luar UNG). Pertukaran mahasiswa dengan full credit transfer sudah banyak dilakukan dengan mitra Perguruan Tinggi di luar negeri, namun system transfer kredit yang dilakukan antar perguruan tinggi dalam negeri masih sangat sedikit, termasuk di UNG.

Permendikbud no. 3 tahun 2020 membuka kesempatan kepada mahasiswa di semua jurusan/program studi untuk melakukan pertukaran mahasiswa baik pada jurusan/program studi yang sama maupun Program Studi yang berbeda pada perguruan tinggi di luar UNG.

Tujuan dilaksakannya pertukaran mahasiswa antara lain:

a. Belajar lintas kampus (dalam dan luar negeri), tinggal bersama keluarga di kampus tujuan, wawasan mahasiswa tentang ke-Bhineka Tunggal Ika akan makin berkembang, dan persaudaraan lintas budaya dan suku semakin kuat.

b. Membangun persahabatan mahasiswa antar daerah, suku, budaya, dan agama, sehingga meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

c. Menyelenggarakan transfer ilmu pengetahuan untuk menutupi disparitas pendidikan baik antar perguruan tinggi dalam negeri, dengan luar negeri maupun kondisi pendidikan tinggi dalam negeri dengan luar negeri.

1) Belajar dalam program studi yang sama pada perguruan tinggi di luar UNG Kegiatan pembelajaran yang dapat dilaksanakan pada jurusan/program studi yang sama di luar UNG bertujuan untuk memperkaya pengalaman dan konteks keilmuan yang didapat di perguruan tinggi mitra yang mempunyai kekhasan atau wahana penunjang pembelajaran untuk mengoptimalkan CPL. Kegiatan pembelajaran pada jurusan/program studi yang sama pada perguruan tinggi mitra selama 1 (satu) semester) atau setara 20 SKS.

a) Mekanisme

(1) Jurusan/Program Studi

(a) Menyusun atau menyesuaikan mata kuliah jurusan/prodi dengan mata kuliah jurusan/program studi yang sama pada perguruan tinggi mitra.

(b) Memfasilitasi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di jurusan/program studi yang sama pada perguruan tinggi mitra.

(c) Membuat kesepakatan dengan perguruan tinggi mitra antara lain proses pembelajaran, pengakuan kredit semester, penilaian, dan skema pembiayaan.

(d) Dapat melakukan kerja sama dalam bentuk bilateral, konsorsium (asosiasi prodi), klaster (berdasarkan akreditasi), atau zonasi (berdasarkan wilayah).

(e) Mengatur kuota peserta yang mengambil mata kuliah yang ditawarkan dalam bentuk pembelajaran dalam jurusan/program studi yang sama pada perguruan tinggi mitra.

(f) Mengatur jumlah mata kuliah yang dapat diambil dari jurusan/program studi yang sama pada perguruan tinggi mitra.

(g) Melaporkan kegiatan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

(2) Mahasiswa

(a) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA).

(b) Mengikuti program kegiatan di jurusan/program studi yang sama pada perguruan tinggi mitra sesuai dengan ketentuan pedoman akademik yang dimiliki perguruan tinggi mitra.

(c) Terdaftar sebagai peserta mata kuliah di jurusan/program studi yang sama pada perguruan tinggi mitra.

b) Bentuk Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dalam Jurusan/Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi mitra dapat dilakukan secara tatap muka atau dalam jaringan (daring). Pembelajaran yang dilakukan secara daring melalui mata kuliah yang ditawarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c) Contoh Kegiatan

Kegiatan pembelajaran yang dapat dilaksanakan pada jurusan/program studi yang sama di luar UNG, misalnya prodi kehutanan pada UNG dan prodi kehutanan pada perguruan tinggi mitra mempunyai salah satu CPL yaitu mampu merancang dan mengola suatu ekosistem hutan, maka mahasiswa prodi kehutanan UNG dapat mengambil mata kuliah yang ditawarkan prodi kehutanan perguruan tinggi mitra atau sebaliknya.

Tabel 3. Contoh Kegiatan Pembelajaran dalam jurusan/Prodi yang sama di luar UNG

2) Belajar pada program studi yang berbeda pada perguruan tinggi di luar UNG Kegiatan pembelajaran yang dapat diambil pada jurusan/program studi yang berbeda di luar UNG adalah mata kuliah yang menunjang terpenuhinya capaian pembelajaran baik yang sudah tertuang dalam struktur kurikulum program studi,

maupun pengembangan kurikulum untuk memperkaya capaian pembelajaran lulusan jurusan/prodi. Kegiatan pembelajaran pada jurusan/program studi yang berbeda pada perguruan tinggi mitra selama 1 (satu) semester) atau setara 20 SKS a) Mekanisme

(1) Jurusan/Program Studi

(a) Menyusun atau menyesuaikan mata kuliah jurusan/prodi dengan mata kuliah program studi yang berbeda pada perguruan tinggi mitra.

(b) Memfasilitasi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di jurusan/program studi yang berbeda pada perguruan tinggi mitra.

(c) Menentukan mata kuliah yang dapat diambil mahasiswa dari luar jurusan/prodi Perguruan tinggi mitra.

(d) Mengatur kuota peserta yang mengambil mata kuliah yang ditawarkan dalam bentuk pembelajaran dalam jurusan/program studi yang berbeda pada perguruan tinggi mitra.

(e) Mengatur jumlah mata kuliah yang dapat diambil dari jurusan/program studi yang berbeda pada perguruan tinggi mitra.

(f) Membuat kesepakatan dengan perguruan tinggi mitra antara lain proses pembelajaran, pengakuan kredit semester dan penilaian, serta skema pembiayaan.

(g) Dapat melakukan kerja sama dalam bentuk bilateral, konsorsium (antar asosiasi prodi), klaster (berdasarkan akreditasi), atau zonasi (berdasar wilayah).

(h) Melaporkan kegiatan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

(2) Mahasiswa

(a) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA).

(b) Mengikuti program kegiatan pembelajaran dalam program studi yang berbeda pada perguruan tinggi mitra sesuai dengan ketentuan pedoman akademik yang dimiliki perguruan tinggi mitra.

(c) Terdaftar sebagai peserta mata kuliah di jurusan/program studi yang dituju pada perguruan tinggi mitra.

b) Bentuk Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dalam jurusan/program Studi yang berbeda pada Perguruan Tinggi mitra dapat dilakukan secara tatap muka atau dalam jaringan (daring). Pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan ketentuan mata kuliah yang ditawarkan harus mendapat pengakuan dari Kemdikbud.

c) Contoh Kegiatan

Tabel 4. Contoh Kegiatan Pembelajaran dalam jurusan/Prodi yang berbeda di luar UNG

Prodi CPL Prodi Kompetensi

Tambahan

MK Prodi Berbeda PT

Mitra merancang system/komponen, proses dan produk industry untuk memenuhi kebutuhan dalam batasan-batasan realistis (misalnya ekonomi, lingkungan, kesehatan), namun memerlukan kompetensi tambahan yang dapat diambil dari jurusan/prodi berbeda pada PT mitra. oleh karena itu mahasiswa yang bersangkutan dapat mengambil mata kuliah energy dan mesin pertanian pada jurusan/prodi Teknologi Pertanian di PT Mitra B, dan mata kuliah Pemodelan Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan pada jurusan/prodi Ilmu Ekonomi di PT Mitra C.

Alur Proses Program Pertukaran Pelajar

Gambar 2. Alur Program Pertukaran Mahasiswa di luar UNG

Tugas Universitas Pengirim (UNG)

(1) Menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri atau dengan konsorsium keilmuan untuk penyelenggaraan transfer kredit yang dapat diikuti mahasiswa.

(2) UNG dapat mengalokasikan kuota untuk mahasiswa inbound maupun mahasiswa yang melakukan outbound (timbale balik/ resiprokal).

(3) Bila diperlukan, menyelenggarakan seleksi pertukaran pelajar yang memenuhi asas keadilan bagi mahasiswa.

(4) Melakukan pemantauan penyelenggaraan pertukaran mahasiswa.

(5) Menilai dan mengevaluasi hasil pertukaran mahasiswa untuk kemudian dilakukan rekognisi terhadap SKS mahasiswa.

(6) Melaporkan hasil kegiatan belajar ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

Tugas Perguruan Tinggi Tujuan (Mitra)

(1) Menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri atau dengan konsorsium keilmuan untuk penyelenggaraan transfer kredit yang dapat diikuti mahasiswa.

(2) Menjamin terselenggaranya program pembelajaran mahasiswa dan aktivitas luar kampus mahasiswa sesuai dengan kontrak perjanjian.

(3) PT dapat mengalokasikan kuota untuk mahasiswa inbound maupun mahasiswa yang melakukan outbound (timbal-balik/resiprokal).

(4) Bila diperlukan, menyelenggarakan seleksi pertukaran pelajar yang memenuhi asas keadilan bagi mahasiswa.

(5) Menyelenggarakan pengawasan secara berkala terhadap proses pertukaran mahasiswa.

(6) Melakukan penjaminan mutu dan mengola penyelenggaraan pertukaran mahasiswa

(7) Memberikan nilai dan hasil evaluasi akhir terhadap mahasiswa untuk direkognisi di perguruan tinggi asalnya.

(8) Melaporkan hasil kegiatan belajar ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

b. Magang/ Praktik Kerja

Magang mahasiswa selama ini kurang mendapatkan pengalaman kerja di industry/dunia profesi nyata sehingga kurang sipa bekerja. Selain itu waktu pelaksanaan magang sangat pendek yaitu sekitar 2 (dua) bulan, sehingga sangat tidak cukup untuk memberikan pengalaman dan kompetensi industry/instansi bagi mahasiswa. Perusahaan/instansi yang menerima mahasiswa magang juga menyatakan magang dalam waktu singkat tidak bermanfaat, bahkan mengganggu aktivitas industry/instansi.

1) Tujuan Program Magang

Program magang 1 – 2 semester, dapat memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning).

Selama magang mahasiswa akan mendapatkan hardskills (keterampilan, complex problem solving, analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dsb.). Sementara industri mendapatkan talenta yang bila

cocok nantinya bisa langsung di-recruit, sehingga mengurangi biaya recruitment dan training awal/ induksi. Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja tersebut akan lebih mantab dalam memasuki dunia kerja dan karirnya. Melalui kegiatan ini, permasalahan industri akan mengalir ke perguruan tinggi sehingga meng-update bahan ajar dan pembelajaran dosen serta topik-topik riset di perguruan tinggi akan makin relevan.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui kerja sama dengan mitra antara lain perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup). Adapun untuk mekanisme pelaksanaan magang/ praktik kerja adalah sebagai berikut.

a) Universitas

(1) Membuat kesepakatan dalam bentuk dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra antara lain proses pembelajaran, pengakuan kredit semester dan penilaian.

(2) Menyusun program magang bersama mitra, baik isi/content dari program magang, kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa, serta hak dan kewajiban ke dua belah pihak selama proses magang.

(3) Menugaskan dosen pembimbing yang akan membimbing mahasiswa selama magang.

(4) Bila dimungkinkan pembimbing melakukan kunjungan di tempat magang untuk monitoring dan evaluasi.

(5) Dosen pembimbing bersama supervisor menyusun logbook dan melakukan penilaian capaian mahasiswa selama magang.

(6) Pemantauan proses magang dapat dilakukan melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

b) Mitra Magang

(1) Bersama Universitas, menyusun dan menyepakati program magang yang akan ditawarkan kepada mahasiswa.

(2) Menjamin proses magang yang berkualitas sesuai dokumen kerja sama (MoU/SPK).

(3) Menyediakan supervisor/mentor/coach/pembimbing mitra yang mendampingi mahasiswa/ kelompok mahasiswa selama magang.

(4) Memberikan hak dan jaminan sesuai peraturan perundangan (asuransi kesehatan, keselamatan kerja, honor magang, hak karyawan magang).

(5) Supervisor mendampingi dan menilai kinerja mahasiswa selama magang.

dan bersama dosen pembimbing memberikan penilaian.

c) Mahasiswa

(1) Dengan persetujuan dosen pembimbing akademik (DPA) mahasiswa mendaftar/ melamar dan mengikuti seleksi magang sesuai ketentuan tempat magang.

(2) Mendapatkan persetujuan DPA dan mendapatkan dosen pembimbing magang.

(3) Melaksanakan kegiatan Magang sesuai arahan supervisor/pembimbing mitra dan dosen pembimbing magang.

(4) Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.

(5) Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan laporan kepada supervisor (Pembimbing Mitra) dan dosen pembimbing.

d) Dosen Pembimbing & Supervisor (Pembimbing Mitra)

(1) Dosen pembimbing meberikan pembekalan bagi mahasiswa sebelum berangkat magang.

(2) Dosen pembimbing memberikan arahan dan tugas-tugas bagi mahasiswa selama proses magang. Supervisor (pembimbing mitra) menjadi mentor dan membimbing mahasiswa selama proses magang.

(3) Dosen pembimbing bersama supervisor (pembimbing mitra) melakukan evaluasi dan penilaian atas hasil magang.

2) Bentuk Pembelajaran Magang dan Bobot SKS

Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka berfokus pada capaian pembelajaran (learning outcomes). Kurikulum dirancang bukan sekedar sekumpulan mata kuliah, tetapi merupakan rancangan serangkaian proses pembelajaran untuk menghasilkan suatu learning outcomes.

Secara umum penyetaraan bobot SKS pada kegiatan magang adalah dalam bentuk terstruktur (structured form) dan bentuk bebas (free form). Bentuk pembelajaran atau pelaksanaan magang di UNG dibagi menjadi 3 (tiga) model yaitu sebagai berikut.

a. Model 1

Magang model 1 dalam bentuk system belanja SKS yaitu mata kuliah yang perlu atau butuh praktek lapangan dikumpulkan dalam satu kegiatan kegiatan. Mahasiswa belanja SKS Mata kuliah yang membutuhkan praktek lapangan sebanyak 20 SKS.

Tabel 5. Contoh Magang Model 1

Semester, MK Teori Semester 6

Semester 1: MK 1 MK Praktek 1 Magang 20 SKS di

Model magang 2 merupakan bentuk kegiatan magang yang diequvalensi dengan mata kuliah yang ada dalam kurikulum jurusan/program studi.

Tabel 6. Contoh Magang Model 2

Mata Kuliah Semester 6

Semester 1: MK 1 Magang di perusahaan/

yayasan nirlaba/

MK 1

Semester 2: MK 2 MK 2

Semester 3: MK 3 organisasi multilateral/

Magang model 3 merupakan bentuk bebas (free form). Mahasiswa Magang di perusahaan/ yayasan nirlaba/ organisasi multilateral/ institusi pemerintah/ perusahaan rintisan selama 6 (enam) bulan setara 20 SKS tanpa penyetaraan dengan mata kuliah. 20 SKS yang diperoleh mahasiswa dinyatkan dalam bentuk kompetensi baik dalam kompetensi keras (hard skills), maupun kompetensi halus (soft skills) sesuai dengan kompetensi yang dinginkan.

Penilaian berdasarkan penilaian bebas.

contoh: mahasiswa magang di Industri selama 6 bulan Hard skills:

• Merumuskan permasalahan keteknikan : 3 SKS A

• Menyelesaikan permasalahan teknis di lapangan : 3 SKS B

• Kemampuan sintesa dalam bentuk design : 4 SKS A Soft skills:

• Kemampuan berkomunikasi : 2 SKS A

• Kemampuan bekerjasama : 2 SKS A

• Kerja keras : 2 SKS A

• Kepemimpinan : 2 SKS A

• Kreativitas : 2 SKS B

Selain dalam bentuk penialaian capaian, kompetensi yang diperoleh selama magang dapat juga dituliskan dalam bentuk portofolio sebagai Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).

c. Mengajar di Sekolah

Mengajar (asistensi mengajar) di sekolah merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan di satuan pendidikan (sekolah) selama 1 (satu) semester atau setara dengan 20 SKS. Satuan pendidikan yang dimaksud adalah Pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar, menengah, maupun atas. Sekolah tempat praktek mengajar dapat berada di lokasi kota maupun di daerah terpencil dan dapat juga dilakukan di sekolah luar negeri yang bekerja sama dengan UNG.

1) Tujuan Mengajar di Sekolah

Tujuan Mengajar di Sekolah antara lain:

a. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang pendidikan untuk turut serta mengajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara menjadi guru di satuan pendidikan.

b. Membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan, serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi dan perkembangan zaman.

2) Bentuk Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan mengajar di sekolah dilaksanakan selama 1 (semester) atau setara dengan 20 SKS. Bentuk kegiatan mengajar di sekolah dalam bentuk struktur (structured form) sebagai berikut:

a. Pengenalan Lapangan Persekolahan I (PLP-1) sebanyak 2 SKS, b. Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP-2) sebanyak 4 SKS,

c. dan 14 SKS ditentukan oleh jurusan/program Studi sesuai dengan CPL.

Kegiatan mengajar di sekolah dilaksanakan dengan beberapa mekanisme sebagai berikut.

(a) Universitas

(1) Menyusun dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra satuan pendidikan, izin dari dinas Pendidikan, dan menyusun program bersama satuan Pendidikan setempat.

(2) Program ini dapat dilakukan melalui kerjasama dengan program Indonesia Mengajar, Forum Gerakan Mahasiswa Mengajar Indonesia (FGMMI), dan program-program lain yang direkomendasikan oleh Kemendikbud.

(3) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti program mengajar di sekolah formal maupun non-formal.

(4) Data satuan pendidikan dapat diperoleh dari Kemendikbud maupun dari Dinas Pendidikan setempat. Kebutuhan jumlah tenaga asisten pegajar dan mata pelajarannya didasarkan pada kebutuhan masing-masing pemerintah daerah melalui dinas pendidikan provinsi/kota.

(5) Menugaskan dosen pembimbing untuk melakukan pendampingan, pelatihan, monitoring, serta evaluasi terhadap kegiatan mengajar di satuan pendidikan yang dilakukan oleh mahasiswa.

(6) Melakukan penyetaraan/rekognisi jam kegiatan mengajar di satuan pendidikan untuk diakui sebagai SKS.

(6) Melakukan penyetaraan/rekognisi jam kegiatan mengajar di satuan pendidikan untuk diakui sebagai SKS.

Dokumen terkait