• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

2.10 Bentuk Lagu

Jika kita memperhatikan sebuah lagu, kita akan menjumpai lagu tersebut memiliki bagian- bagian yang sama, hampir sama atau sama sekali berbeda antara bagian satu dengan bagian yang lain. Faktor inilah yang memberikan bentuk atau

corak lagu. Menurut Jamalus (1988:35) struktur lagu ialah susunan serta hubungan antara unsur- unsur musik dalam suatu lagu sehingga menghasilkan suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Sedangkan menurut Prier (2013:2) bentuk musik ialah ide yang nampak dalam pengolahan/ susunan semua unsur musik dalam sebuah komposisi (melodi, irama, harmoni dan dinamika). Bentuk musik atau lagu dapat dapat diartikan sebagai susunan unsur- unsur musik yang diolah menjadi sebuah komposisi. Menurut (Prier, 2013:5) berdasarkan jumlah kalimat, maka bentuk lagu dibagi menjadi bentuk lagu satu bagian, bentuk lagu dua bagian, dan bentuk lagu tiga bagian.

1. Bentuk lagu satu bagian

Bentuk lagu satu bagian ini adalah bentuk lagu dengan satu kalimat saja. Lagu yang berbentuk satu bagian saja sangat terbatas jumlahnya.

Gambar. 2.7 Contoh bentuk lagu satu bagian

Lagu Bagimu Negeri berbentuk A (a a‟) : artinya frase 1 (a) ditirukan/ diulang dengan variasi dalam frase 2 (a‟). Adanya variasi maka ditulis menjadi a‟. kode A (a a‟) berarti lagu „Bagimu Negeri‟ terdiri dari satu kalimat saja, maka diberi kode

A. Namun karena frase 1 dan frase 2 hampir sama, kode A tadi dilengkapi dengan a dan a‟ menjadi : A (a a‟).

2. Bentuk Lagu Dua Bagian

Bentuk lagu dua bagian adalah bentuk lagu dengan dua kalimat musik, yaitu misal kalimat A dan Kalimat B. Kalimat A merupakan kalimat pertanyaan dan kalimat B adalah kalimat jawaban.

Gambar. 2.8 Contoh Bentuk Lagu Dua Bagian

Lagu “Tasku Yang Baru” terdiri atas dua kalimat musik. Kalimat pertama tidak sama atau kontras dengan kalimat kedua. Bentuk kalimat pertama disebut A. bentuk kalimat kedua disebut B. kalimat A terdiri dari frase a1 dan a2 sedagkn kalimat b terdiri dri frase b1 dan b2. Bentuk komposisi lagu “Tasku Yang Baru” ini adalah AB, terdiri atas dua bagian. Bentuk lagu dua bagian ini disebut biner (Jamalus, 1981:77).

3. Bentuk lagu bentuk tiga bagian

Bentuk lagu tiga bagian adalah bentuk lagu dengan tiga kalimat musik. Dibawah ini merupakan contoh lagu tiga bagian dengan kalimat A B A.

Gambar. 2.9 Contoh Bentuk Lagu Tiga Bagian

Lagu “Kelap- Kelip Bintang Kecil” terdiri atas tiga kalimat musik. Kalimat musik pertama disebut A. Didalam kalimat A terdapat dua frase yakni frase a1 dan a2. Kalimat musik kedua kontras dengan kalimat musik pertama, disebut B. Kalimat B memiliki dua frase yakni frase b1 dan b2. Kalimat musik ketiga sama betul atau repetisi dari kalimat pertama disebut A juga. Didalamnya terdapat dua buah frase yakni frase a1 dan a2. Bentuk komposisi lagu ini adalah A B A. Bentuk lagu yang terdiri atas tiga bagian ini disebut terner (Jamalus, 1981:78). Frase b2 juga merupakan repetisi dari frase b1.

Menurut Prier (2013:2) unsur- unsur dalam bentuk/ struktur lagu meliputi : 1. Kalimat/ Periode

Menurut Prier (2013:2) kalimat atau periode merupakan sejumlah ruang birama (biasanya 8 atau 16 birama) yang merupakan satu kesatuan. Kesatuan ini nampak pada akhir kalimat : disitu timbul kesan „selesailah sesuatu‟ karena disini melodi masuk dalam satu nada akor Tonika ; namun lagunya juga dapat bermodulasi ke akor lain.

Gambar. 2.10 Contoh Kalimat/Periode

I iim IV V I V IV IV Frase 1 …motif 1….. ....motif 2...motif 3….. motif 4…

Kalimat I V iim IV vim V I(Tonika)

Frase 2 …motif 5….. ....motif 6... ...motif 7…..motif 8… Menurut Prier (2013:2) sebuah kalimat musik/ periode biasanya terdiri dari dua anak kalimat/ frase yakni anak kalimat depan / frase anteseden dan anak kalimat belakang/ frase konsekuen. Frase anteseden biasanya diakhiri dengan akord Dominan (V) sedangkan frase konsekuen diakhiri dengan akord Tonika (I).

1. Anak kalimat pertanyaan/ anak kalimat depan/ frase anteseden

Setengah kalimat pertama biasanya disebut „pertanyaan‟ atau „kalimat depan‟ karena ia berhenti dengan nada yang mengambang, maka dapat dikatakan dengan „koma‟ dan umumnya disini terdapat akor Dominan (V) (Prier, 2013:2). Kesan yang timbul seperti belum selesai dan masih ada lanjutannya.

Gambar. 2.11 Contoh Frase Anteseden

Akor I IV ii V IV ii IV V (Dominan)

Frase 1 …motif 1….. ....motif 2...motif 3…..motif 4… 2. Anak kalimat jawaban/ anak kalimat belakang/ frase konsekuen

Setengah kalimat kedua biasanya disebut „jawaban‟ atau „kalimat belakang‟ karena ia melanjutkan „pertanyaan‟ dan berhenti dengan „titik‟ atau akor Tonika (I). Kesan yang timbul adalah seperti “selesailah sesuatu” (Prier, 2013:2).

Gambar. 2.12 Contoh Frase Konsekuen

Akor I IV ii V IV ii V I (Tonika)

Frase 1 …motif 1….. ....motif 2...motif 3…..motif 4… 2. Motif Lagu

Menurut Prier (2013:2) motif lagu adalah unsur lagu yang terdiri dari sejumlah nada yang dipersatukan dengan suatu gagasan atau ide. Kumpulan motif disebut dengan frase. Motif dapat dimaknai sebagai kata- kata dalam lagu yang membentuk anak kalimat atau frase. Karena merupakan unsur lagu, maka sebuah motif biasanya diulang- ulang dan diolah- olah. Motif lagu dapat memenuhi satu atau dua ruang birama seperti contoh motif dibawah ini.

3. Titik

Perhentian diakhir kalimat pada nada yang biasanya ditahan pada hitungan berat dan disertai dengan akor Tonika. Kesan yang timbul disini adalah „selesailah sesuatu‟ (Prier, 2013:3).

Gambar. 2.14 Contoh kalimat yang berakhir dengan titik Akor I IV ii V IV ii IV V Frase 1 .…motif 1….. ....motif 2...motif 3...motif 4…

Akor I IV ii V IV ii V I (Tonika)

Frase 1 ..motif 1….. ....motif 2...motif 3…..motif 4… 4. Koma

Perhentian ditengah kalimat pada akhir pertanyaan pada nada yang biasanya ditahan dan disertai dengan akor Dominan (jarang dengan akor Subdominan). Kesan yang timbul disini adalah kalimat belum selesai, masih dinanti selanjutnya (Prier, 2013:4)

Gambar. 2.15 Contoh kalimat yang berakhir dengan koma Akor I IV ii V IV ii IV V Frase 1 …motif 1….. ....motif 2...motif 3…..motif 4…

Akor I IV ii V IV ii V V (Dominan)

Frase 1 …motif 1….. ....motif 2...motif 3…..motif 4… 5. Ekspresi

Menurut Jamalus (1988:38) ekspresi adalah ungkapan untuk menunjukkan emosi dalam suatu lagu yang bersifat menyatakan perasaan dengan cara

mengadakan perubahan pada volume, tempo, dan keras lunaknya suara. Yang termasuk ekspresi adalah :

1. Tanda Tempo

Dalam sebuah lagu, tempo menyatakan cepat atau lambatnya lagu tersebut dinyanyikan (Jamalus,1988:38). Tanda tempo biasanya ditulis di sebelah kiri atas teks dan berlaku untuk keseluruhan lagu, tetapi, sering kali juga terjadi perubahan tempo di tengah-tengah nyanyian yang dinyatakan dengan istilah tertentu, misalnya, rittennutto yang artinya, makin lama makin lambat. Secara garis besar terdapat tiga tempo utama yakni lambat, sedang, dan cepat. Ketiga jenis tempo ini, merupakan dasar perkembangan jenis-jenis tempo yang lain. Berikut ini adalah contoh tanda tempo :

Lambat

1. largo, largamente : luas, lebar

2. largissimo : sangat lebar, sangat perlahan-lahan

3. lemo : lambat menarik-narik, merana

4. Adagio : lambat, perlahan-lahan

5. Graver : berat, sangat lambat, nikmat dan berat

6. Larghetto : lambat tetapi lebih cepat dari pada largo

Sedang

1. Andante : tempo berjalan-jalan

2. Andantino : sedikit lebih cepat dari pada andante

3. Moderato : sedang, juga merupakan singkatan dari allegro moderato

Cepat

1. Allegro : cepat

2. Allegro con brio : ramai dan suka hati

3. Allegro con fuoco : berapi-api, menyala-nyala

4. Allegro con spiriot : ramai dan bersemangat

5. Presto : cepat

6. Prestissimo : ramai dan bersemangat

7. vivace, vivo : ramai, suka hati

2. Tanda Dinamika

Dinamika adalah tanda yang berkaitan dengan keras atau lembutnya volume suara, atau keras lunaknya serta perubahan- perubahan dalam keras lunaknya dalam suara itu (Jamalus, 1988:39). Dinamika merupakan unsur yang sangat penting dalam ekspresi musik, oleh karena dinamika mencerminkan emosi yang menjiwai musik. Emosi yang lembut, terharu, damai, tenang akan terungkap di dalam alunan musik yang lembut atau emosi yang sedang membara, marah, gelisah, semangat, atau dinamis akan diungkapkan dengan alunan musik yang keras dan kuat.

Tanda dinamika

: singkatan dari pianissimo : sangat lembut : singkatan dari piano : lembut

: singkatan dari mezzopiano : setengah lembut : singkatan dari pianissimo possible : paling lembut : singkatan dari forte : kuat, keras

: singkatan dari fortissimo : keras sekali : singkatan dari fortefortissimo : lebih keras dari Fr : singkatan dari mezzo forte : sedang, cukup keras

: crescendo : menjadi lebih keras

: decrescendo : menjadi lebih lembut

2.11 Kreativitas

Kreativitas ( creativity = creative + activity ) bermakna aktivitas kreatif. Kata kreatif berasal dari kata create bahasa latin yang berarti mencipta (Martopo, 2006: 213). Mencipta dapat diartikan membuat sesuatu yang baru, dalam hal ini dapat berupa karya cipta seni atau karya yang lain yang bersifat inovatif dan unik. Kreativitas adalah kegiatan menyusun kembali unsur-unsur musik yang telah dikuasai anak, menjadi satu lagu asli (Mack,2002:7). Kreativitas adalah proses dalam mengembangkan sesuatu yang baru atau unik (Martopo, 2006:213).

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kegiatan menyusun kembali berbagai ide untuk membentuk sesuatu yang baru dengan kekuatan pemikiran agar menjadi sesuatu yang lebih inovatif, unik dan menarik dari sebelumnya. Menurut Uqhsari (2005:4) Kreatifitas memiliki ciri-ciri, antara lain:

1. Unik

Unik artinya tidak seperti biasanya, ada yang berbeda baik pemikiran maupun karya yang dihasilkan (Echols, 2005:1247).

2. Baru

Membuat karya baru dari belum ada menjadi ada atau sebuah komposisi baru yang dibangun dari ide-ide lama (Echols, 2005:12).

3. Menarik

Karya cipta dapat dinikmati, harmonis, sehingga punya daya tarik (Echols, 2005:603).

4. Orisinalitas

Pemikiran atau karya yang dihasilkan benar-benar merupakan hasil cipta rasa dan karsa sendiri (asli / orisinal) (Echols, 2005:701).

5. Inovatif

Penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada / yang sudah dikenal sebelumnya (Echols, 2005:435) dapat diartikan juga adanya pembaharuan terhadap karya, adanya perubahan yang positif tentang hasil karya yang pernah ada.

Dokumen terkait