seimbang)?? thankz
addin- 09-04-2011
Re: trafo sebagai step up/step down
dear all, Kalau secara teori trafo step up bisa dijadikan step down
dengan membalik input. Apakah secara praktek bisa di lakukan
trafo daya step up difungsikan sebagai step down atau
sebaliknya? makasih Bisa dgn catatan hrs dilihat fungsinya.
Contoh. Sebh listrik desa 200 kW akan mengirimkan daya ke
desa sebelah dgn memakai teg 20 kV. Atas pertimbangan
ekonomis dipakai trafo distribusi yg dibalik, primer 380 V
hubungan Yn teg sekunder 20 kV delta. Tiba di desa sebelah
diturunkan lagi dgn memakai trafo distribusi. Catatannya adalah
pd jaringan 20 kV sebaiknya dipasang monitoring gangguan hub
tanah, gangguan fase-fase bisa diamankan oleh fuse cut-out.
Modelnya adalah memasang relay 64 V (over voltage ground
fault). Krn 64 V ini tdk berarah, jadi hanya bisa memonitor saja.
Namun kalo hanya 1 penyulang saja (hanya yg ke desa sebelah),
mk 64 V bisa dibuat mentrip PMT. maksudnya tidak berarah itu
apa ya pak addin?? saya pernah dengar rele OCR directed /
berarah juga tapi blum faham?? trus bukannya di trafo distribusi
hubungan belitan sekunder nya harus Zig-zag? (agar beban
seimbang)?? thankz Maaf baru buka lagi, maklum lebaran. Begini
pak. 64 V itu adalah Overvoltage ground fault. Pd sistem tdk
ditanahkan, gangguan 1 ph tdk kelihatan krn arus yg ada hanya
arus kapasitip (sangat kecil), shg dipasang 64V. Sumbernya dari
trafo 3 phase dihubung delta ttp ujung ph 3 tdk disambung dgn
pangkal ph 1. Keduanya dimasukkan kedalam relay 64 V. Bila
trjadi hubung tanah, kedua ttk ini bertegangan ttp tdk diketahui
di daerah mana (tdk berarah), shg operasinya harus main
coba-coba, itu kalau ada beberapa penyulang. Klo hnya 1 penyulNG,
saya usulkan dibuat saja mentrip penyulang tsb. Trafo Distribusi
sebaiknya Zig-zag utk Teg Rendahnya, ttp PLN sendiri banyak
memasang hubungan yn. Demikian semoga sdh jelas ?
JB stuck- 09-07-2011
dear all, Kalau secara teori trafo step up bisa dijadikan step down
dengan membalik input. Apakah secara praktek bisa di lakukan
trafo daya step up difungsikan sebagai step down atau
sebaliknya? makasih Bisa dgn catatan hrs dilihat fungsinya.
Contoh. Sebh listrik desa 200 kW akan mengirimkan daya ke
desa sebelah dgn memakai teg 20 kV. Atas pertimbangan
ekonomis dipakai trafo distribusi yg dibalik, primer 380 V
hubungan Yn teg sekunder 20 kV delta. Tiba di desa sebelah
diturunkan lagi dgn memakai trafo distribusi. Catatannya adalah
pd jaringan 20 kV sebaiknya dipasang monitoring gangguan hub
tanah, gangguan fase-fase bisa diamankan oleh fuse cut-out.
Modelnya adalah memasang relay 64 V (over voltage ground
fault). Krn 64 V ini tdk berarah, jadi hanya bisa memonitor saja.
Namun kalo hanya 1 penyulang saja (hanya yg ke desa sebelah),
mk 64 V bisa dibuat mentrip PMT. maksudnya tidak berarah itu
apa ya pak addin?? saya pernah dengar rele OCR directed /
berarah juga tapi blum faham?? trus bukannya di trafo distribusi
hubungan belitan sekunder nya harus Zig-zag? (agar beban
seimbang)?? thankz Maaf baru buka lagi, maklum lebaran. Begini
pak. 64 V itu adalah Overvoltage ground fault. Pd sistem tdk
ditanahkan, gangguan 1 ph tdk kelihatan krn arus yg ada hanya
arus kapasitip (sangat kecil), shg dipasang 64V. Sumbernya dari
trafo 3 phase dihubung delta ttp ujung ph 3 tdk disambung dgn
pangkal ph 1. Keduanya dimasukkan kedalam relay 64 V. Bila
trjadi hubung tanah, kedua ttk ini bertegangan ttp tdk diketahui
di daerah mana (tdk berarah), shg operasinya harus main
coba-coba, itu kalau ada beberapa penyulang. Klo hnya 1 penyulNG,
saya usulkan dibuat saja mentrip penyulang tsb. Trafo Distribusi
sebaiknya Zig-zag utk Teg Rendahnya, ttp PLN sendiri banyak
memasang hubungan yn. Demikian semoga sdh jelas ?mav pak
64 v itu berati sumbernya memakai 64Volt atau hanya simbol?
JB stuck- 09-07-2011
Re: trafo sebagai step up/step down
dear all, Kalau secara teori trafo step up bisa dijadikan step down
dengan membalik input. Apakah secara praktek bisa di lakukan
trafo daya step up difungsikan sebagai step down atau
sebaliknya? makasih Bisa dgn catatan hrs dilihat fungsinya.
Contoh. Sebh listrik desa 200 kW akan mengirimkan daya ke
desa sebelah dgn memakai teg 20 kV. Atas pertimbangan
ekonomis dipakai trafo distribusi yg dibalik, primer 380 V
hubungan Yn teg sekunder 20 kV delta. Tiba di desa sebelah
diturunkan lagi dgn memakai trafo distribusi. Catatannya adalah
pd jaringan 20 kV sebaiknya dipasang monitoring gangguan hub
tanah, gangguan fase-fase bisa diamankan oleh fuse cut-out.
Modelnya adalah memasang relay 64 V (over voltage ground
fault). Krn 64 V ini tdk berarah, jadi hanya bisa memonitor saja.
Namun kalo hanya 1 penyulang saja (hanya yg ke desa sebelah),
mk 64 V bisa dibuat mentrip PMT. maksudnya tidak berarah itu
apa ya pak addin?? saya pernah dengar rele OCR directed /
berarah juga tapi blum faham?? trus bukannya di trafo distribusi
hubungan belitan sekunder nya harus Zig-zag? (agar beban
seimbang)?? thankz Maaf baru buka lagi, maklum lebaran. Begini
pak. 64 V itu adalah Overvoltage ground fault. Pd sistem tdk
ditanahkan, gangguan 1 ph tdk kelihatan krn arus yg ada hanya
arus kapasitip (sangat kecil), shg dipasang 64V. Sumbernya dari
trafo 3 phase dihubung delta ttp ujung ph 3 tdk disambung dgn
pangkal ph 1. Keduanya dimasukkan kedalam relay 64 V. Bila
trjadi hubung tanah, kedua ttk ini bertegangan ttp tdk diketahui
di daerah mana (tdk berarah), shg operasinya harus main
coba-coba, itu kalau ada beberapa penyulang. Klo hnya 1 penyulNG,
saya usulkan dibuat saja mentrip penyulang tsb. Trafo Distribusi
sebaiknya Zig-zag utk Teg Rendahnya, ttp PLN sendiri banyak
memasang hubungan yn. Demikian semoga sdh jelas ? pak
maksudnya sistem yang tidak ditanahkan itu apa ya? apa
maksudnya sistem itu DELTA..?? lalu pertimbangan suatu sitem
ditanahkan & tidak itu apa??
RSM- 09-07-2011
Sistem tidak ditanahkan bisa delta bisa bintang, maunya yang
disain. Itu maksud saya. Kayaknya saya sudah tulis diposting
yang lalu-lalu deh tolong deh dicari. Nggak enak rasanya nulis
berulang ulang untuk hal yang sama.
JB stuck- 09-07-2011
Sistem tidak ditanahkan bisa delta bisa bintang, maunya yang
disain. Itu maksud saya. Kayaknya saya sudah tulis diposting
yang lalu-lalu deh tolong deh dicari. Nggak enak rasanya nulis
berulang ulang untuk hal yang sama. ok ok ok :roll: :lol: :lol:
:lol: :lol:
addin- 09-07-2011
dear all, Kalau secara teori trafo step up bisa dijadikan step down
dengan membalik input. Apakah secara praktek bisa di lakukan
trafo daya step up difungsikan sebagai step down atau
sebaliknya? makasih Bisa dgn catatan hrs dilihat fungsinya.
Contoh. Sebh listrik desa 200 kW akan mengirimkan daya ke
desa sebelah dgn memakai teg 20 kV. Atas pertimbangan
ekonomis dipakai trafo distribusi yg dibalik, primer 380 V
hubungan Yn teg sekunder 20 kV delta. Tiba di desa sebelah
diturunkan lagi dgn memakai trafo distribusi. Catatannya adalah
pd jaringan 20 kV sebaiknya dipasang monitoring gangguan hub
tanah, gangguan fase-fase bisa diamankan oleh fuse cut-out.
Modelnya adalah memasang relay 64 V (over voltage ground
fault). Krn 64 V ini tdk berarah, jadi hanya bisa memonitor saja.
Namun kalo hanya 1 penyulang saja (hanya yg ke desa sebelah),
mk 64 V bisa dibuat mentrip PMT. maksudnya tidak berarah itu
apa ya pak addin?? saya pernah dengar rele OCR directed /
berarah juga tapi blum faham?? trus bukannya di trafo distribusi
hubungan belitan sekunder nya harus Zig-zag? (agar beban
seimbang)?? thankz Maaf baru buka lagi, maklum lebaran. Begini
pak. 64 V itu adalah Overvoltage ground fault. Pd sistem tdk
ditanahkan, gangguan 1 ph tdk kelihatan krn arus yg ada hanya
arus kapasitip (sangat kecil), shg dipasang 64V. Sumbernya dari
trafo 3 phase dihubung delta ttp ujung ph 3 tdk disambung dgn
pangkal ph 1. Keduanya dimasukkan kedalam relay 64 V. Bila
trjadi hubung tanah, kedua ttk ini bertegangan ttp tdk diketahui
di daerah mana (tdk berarah), shg operasinya harus main
coba-coba, itu kalau ada beberapa penyulang. Klo hnya 1 penyulNG,
saya usulkan dibuat saja mentrip penyulang tsb. Trafo Distribusi
sebaiknya Zig-zag utk Teg Rendahnya, ttp PLN sendiri banyak
memasang hubungan yn. Demikian semoga sdh jelas ?mav pak
64 v itu berati sumbernya memakai 64Volt atau hanya simbol? 64
V adalah simbol dari standar (lupa standar dari mana), misalnya
Dalam dokumen
Cara Menguji Transformator
(Halaman 31-35)