• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

10. Berat Umbi Kering per Tanaman Sampel (gram)

Berdasarkan data pengamatan dan daftar sidik ragam (lampiran 31 dan 32) dapat dilihat bahwa perlakuan varietas dan pupuk majemuk NPK berpengaruh nyata terhadap berat kering per tanaman sampel sedangkan interaksi antara dua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap berat kering tersebut.

Rataan berat kering per tanaman sampel pada berbagai perlakuan varietas dan pupuk majemuk NPK dapat dilihat di tabel 8.

Tabel 8. Rataan Berat Kering per Tanaman Sampel berbagai perlakuan varietas dan pupuk majemuk NPK.

Varietas

Pupuk Rata-rata

V1 V2 V3

P0 28.89 gram 20.00 gram 25.28 gram 24.72 b gram P1 30.00 gram 22.78 gram 27.22 gram 26.67 b gram P2 31.94 gram 23.61 gram 26.11 gram 27.22 ab gram P3 36.11 gram 24.72 gram 33.33 gram 31.39 a gram Rata-rata 31.74 a gram 22.77 b gram 27.99 ab gram

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf 5% menurut uji duncan.

Histogram 6. Diagram yang menunjukkan hubungan antara berat kering per sampel dengan varietas

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 V1 V2 V3 Varietas B er at K er in g

Berdasarkan tabel 8 terlihat bahwa perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap berat kering per tanaman sampel. Berat kering terbesar di varietas 1 (Kuning) yaitu 31.74 gram dan yang terendah di varietas 2 (Maja) yaitu 22.74 gram.

Berdasarkan tabel 8 terlihat bahwa perlakuan pupuk majemuk NPK berpengaruh nyata terhadap diameter umbi. Perlakuan pupuk NPK P0 berpengaruh nyata terhadap perlakuan P1, P2, P3. Berat kering terbesar di perlakuan P3 yaitu 31.39 gram dan yang terendah di perlakuan P0 yaitu 24.72 gram.

Gambar 5. Hubungan Berat kering per sampel bawang merah dengan pupuk majemuk NPK. y = 2.056x + 22.36 r = 0.8945 0 5 10 15 20 25 30 35 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 Pupuk B er at ker in g P0 P1 P2 P3

Berdasarkan gambar 5 diperoleh berat kering per tanaman sampel tanaman bawang merah dengan pupuk majemuk NPK bersifat linear positif artinya semakin tinggi

Pembahasan

Pengaruh perlakuan varietas terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah Dari hasil pengamatan dan analisis sidik ragam secara statistik diperoleh bahwa perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun, jumlah siung per sampel, jumlah anakan per rumpun, berat basah umbi per tanaman sampel, berat kering umbi per tanaman sampel, diameter umbi dan bobot umbi per plot.

Dari semua varietas yang diuji, tidak ada satupun varietas yang mengeluarkan bunga. Hal ini terjadi karena pertumbuhan vegetatif dari setiap varietas bawang merah tersebut belum maksimum, sehingga sulit untuk melakukan proses pembungaan.

Dari hasil analisis data secara statistik diperoleh bahwa perlakuan varietas berpengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman. Dari data deskripsi yang dikeluarkan oleh Balai Penelitian Tanaman Sayuran Brebes, diperoleh bahwa tinggi tanaman berbeda setiap varietasnya. Akan tetapi secara data statistik diperoleh nilai untuk parameter tinggi tanaman berpengaruh tidak nyata.

Dari hasil analisis data secara statistik diperoleh bahwa perlakuan varietas terhadap parameter jumlah anakan per rumpun dengan nilai rataan tertinggi pada varietas kuning (V1) dengan nilai rataan 191.67 dan terendah pada varietas maja (V2) dengan nilai rataan 93.67. Hal ini dikarenakan varietas kuning memiliki keunggulan dibandingkan dengan varietas lainnya. Hal ini sesuai dengan deskripsi varietas kuning dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran Brebes dimana varietas kuning memiliki keunggulan daripada varietas lainnya. Keunggulannya yaitu varietas kuning memiliki ketahanan yang lebih terhadap serangan hama dan penyakit daripada varietas lain dan memiliki produksi yang tinggi.

Dari hasil analisa data secara statistik diperoleh bahwa perlakuan varietas terhadap parameter jumlah daun diperoleh nilai rataan tertinggi pada varietas kuning (V1) dengan nilai rataan 27.16 dan terendah pada varietas maja (V2) dengan nilai rataan 19.50. Hal ini dikarenakan varietas kuning memiliki keunggulan dibandingkan dengan varietas lainnya. Hal ini sesuai dengan deskripsi varietas kuning dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran Brebes dimana varietas kuning memiliki keunggulan daripada varietas lainnya. Keunggulannya yaitu varietas kuning memiliki ketahanan yang lebih terhadap serangan hama dan penyakit daripada varietas lain dan memiliki produksi yang tinggi.

Dari hasil analisis data secara statistik diperoleh bahwa perlakuan varietas terhadap parameter berat basah per tanaman sampel pada varietas kuning (V1) dengan nilai rataan 43.13 gram dan nilai terendah pada varietas maja (V2) dengan nilai rataan 31.11 gram. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Wibowo(1995) yang menyatakan bahwa varietas kuning memiliki produksi yang cukup tinggi yaitu berkisar antara 7-21 ton/ha.

Dari hasil analisa data secara statistik diperoleh bahwa perlakuan varietas terhadap parameter jumlah siung per sampel diperoleh nilai rataan tertinggi pada varietas kuning (V1) dengan nilai rataan 6.63 dan terendah pada varietas maja (V2) dengan nilai rataan 4.10. Hal ini dikarenakan varietas kuning memiliki keunggulan dibandingkan dengan varietas lainnya. Hal ini sesuai dengan deskripsi varietas kuning dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran Brebes dimana varietas kuning memiliki keunggulan daripada varietas lainnya. Keunggulannya yaitu varietas kuning memiliki ketahanan yang lebih terhadap serangan hama dan penyakit daripada varietas lain dan memiliki produksi

Dari hasil analisis data secara statistik diperoleh bahwa perlakuan varietas terhadap parameter bobot umbi pada varietas kuning (V1) dengan nilai rataan 721.21 gram (6,01 ton/ha) dan nilai terendah pada varietas maja (V2) dengan nilai rataan 433.33 gram (3,6 ton/ha). Hasil yang diperoleh berbeda dari yang tertera pada deskripsi bawang merah tersebut. Hal ini dikarenakan perbedaan lingkungan tempat tanam dari tanaman bawang merah tersebut. Hal ini sesuai dengan literatur dari Kasno et al. (1987) yang menyatakan bahwa terjadinya interaksi genotipe dengan lingkungan akan memperkecil kemajuan seleksi karena lingkungan tertentu belum tentu memberikan hasil yang baik. Sehubungan dengan hal ini disarankan perlunya spesifikasi varietas yang sesuai dengan agroekosistemnya. Namun akan lebih baik kalau dapat diperoleh varietas yang beradaptasi pada lingkungan yang lebih luas dengan daya hasil tinggi.

Dari hasil analisa data secara statistik diperoleh bahwa perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap parameter diameter umbi. Hal ini diduga karena perbedaan varietas cukup besar mempengaruhi sifat dalam tanaman. Dimana keragaman penampilan tanaman terjadi akibat adanya pengaruh genetik dan pengaruh lingkungan. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Sitompul dan Guritno (1995) yang menyatakan bahwa keragaman penampilan terjadi akibat sifat dalam tanaman (genetik) atau perbedaan lingkungan keduanya.

Dari hasil analisis data secara statistik diperoleh bahwa perlakuan varietas terhadap parameter berat kering per tanaman sampel pada varietas kuning (V1) dengan nilai rataan 31.74 gram dan nilai terendah pada varietas maja (V2) dengan nilai rataan 22.77 gram. Perbedaan yang diperoleh pada parameter berat kering dikarenakan perbedaan potensi produksi yang diperoleh antar varietas. Hal ini sesuai dengan deskripsi yang mana untuk varietas kuning dengan potensi produksi yang tinggi dengan hasil 7-21

ton umbi kering sedangkan untuk varietas maja dengan potensi produksi 10,9 ton umbi kering.

Pengaruh perlakuan pemberian pupuk majemuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah

Dari hasil pengamatan dan analisa sidik ragam secara statistik diperoleh bahwa perlakuan pupuk majemuk NPK berpengaruh nyata terhadap parameter berat basah per tanaman sampel, berat kering per tanaman sampel, bobot umbi per plot, jumlah anakan per rumpun dan diameter umbi.

Dari hasil analisa data secara statistik diperoleh bahwa perlakuan pupuk majemuk berpengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman. Hal ini kemungkinan terjadi karena pupuk yang diberikan kepada tanaman belum banyak diserap oleh tanaman. Diduga pertumbuhan tinggi tanaman bawang merah ditunjang oleh cadangan makanan yang berasal dari umbi bibit dan ketersediaan unsur hara dari dalam tanah.

Dari hasil analisa data secara statistik diperoleh untuk parameter jumlah anakan per rumpun dengan nilai rataan tertinggi pada perlakuan P3 (126 gram) yaitu 147.44 dan nilai terendah pada perlakuan P0 (0 gram) dengan nilai rataan 121.00.

Dari hasil analisa data secara statistik diperoleh untuk parameter berat basah per tanaman sampel dengan nilai rataan tertinggi pada perlakuan P3 (126 gram) yaitu 42.31 gram dan nilai terendah pada perlakuan P0 (0 gram) dengan nilai rataan 32.69 gram. Pemberian pupuk majemuk NPK sangat berfungsi dalam hal menyuburkan tanah dan meningkatkan unsur hara bagi tanaman. Pemberian kebutuhan pupuk secara optimum dapat menghasilkan hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan literatur dari Lingga(1995)

pemberian pupuk sesuai dengan dosis, waktu dan cara yang tepat. Ketersediaan unsur hara bagi tanaman merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi produksi tanaman.

Dari hasil analisa data secara statistik diperoleh untuk parameter bobot umbi dengan nilai rataan tertinggi pada perlakuan P3 (126 gram) yaitu 691.67 gram dan nilai terendah pada perlakuan P0 (0 gram) dengan nilai rataan 476.11 gram. Pemberian pupuk sangat berpengaruh dalam hal peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman. Hal ini sesuai dengan literatur dari Jumin(1988) yang menyatakan salah satu tujuan dari pemberian pemupukan yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.

Dari hasil analisa data secara statistik diperoleh untuk parameter berat kering per tanaman sampel dengan nilai rataan tertinggi pada perlakuan P3 (126 gram) yaitu 31.39 gram dan nilai terendah pada perlakuan P0 (0 gram) dengan nilai rataan 24.72 gram. Pemberian pupuk majemuk NPK sangat berfungsi dalam hal menyuburkan tanah dan meningkatkan unsur hara bagi tanaman. Semakin tinggi dosis pemupukan yang diberikan kepada tanaman, maka semakin meningkat pula potensi produksi yang dihasilkan tanaman tersebut. Hal ini sesuai dengan literatur dari Lingga (1995) yang menyatakan bahwa respon tanaman terhadap pemupukan akan meningkat jika pemberian pupuk sesuai dengan dosis, waktu dan cara yang tepat. Ketersediaan unsur hara bagi tanaman merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi produksi tanaman.

Pengaruh interaksi antara perlakuan varietas dan pupuk majemuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah

Dari hasil pengamatan dan analisa sidik ragam secara statistik menunjukkan bahwa interaksi antara varietas dan pemberian pupuk majemuk NPK berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter yang diamati. Hal ini kemungkinan terjadi karena

antara varietas dengan pupuk majemuk NPK tidak saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya.

Interaksi antar perlakuan varietas dan pemberian pupuk majemuk NPK berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter yang diamati terjadi karena adanya pengaruh lingkungan tempat tanam ataupun dosis pupuk yang diberikan kemungkinan masih bisa ditingkatkan lagi

Dokumen terkait