1. RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya yang utama atau di tempat kedudukan Bursa Efek di Indonesia dimana saham Perseroan dicatatkan, dengan
2. Direksi menyelenggarakan RUPS dengan didahului pemberitahuan dan pemanggilan RUPS.
3. Penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat pula dilakukan atas permintaan:
a. Seorang atau lebih Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan dengan hak suara yang sah; atau b. Dewan Komisaris.
4. Permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat 3, diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat menyebutkan hal/usul yang akan dibicarakan disertai dengan alasannya. Penyelenggaran RUPS tersebut dilakukan dengan ketentuan bahwa hal/usul tersebut menurut pendapat Direksi
berhubungan dengan kepentingan Perseroan dan memperhatikan
peraturan perundang-undangan.
5. Sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal pemanggilan RUPS, Direksi harus memberitahukan kepada para Pemegang Saham dengan cara memasang iklan dalam 2 (dua) surat kabar/harian berbahasa Indonesia, yang salah satunya terbit atau beredar ditempat kedudukan Perseroan dan yang lain berperedaran nasional bahwa akan
diadakan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemberitahuan
dan tanggal pemanggilan.
6. a. Direksi wajib melakukan pemanggilan RUPS dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal penyelenggaraan RUPS. Pemanggilan untuk RUPS harus disampaikan kepada para Pemegang Saham dengan cara memasang iklan dalam 2 (dua) surat kabar/harian berbahasa Indonesia, yang salah satunya terbit ditempat kedudukan Bursa Efek di Indonesia dimana saham
Perseroan dicatatkan dan satu lainnya terbit atau beredar luas dalam
wilayah negara Republik Indonesia, dengan tidak memperhitungkan
tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS.
b. Dalam hal Direksi tidak melakukan pemanggilan RUPS, maka:
i. permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf a, diajukan kembali kepada Dewan Komisaris dan Dewan Komisaris wajib melakukan pemberitahuan dan pemanggilan RUPS sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan; ii. pemberitahuan dan pemanggilan untuk penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf b, dilakukan sendiri oleh Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
c. Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak menyelenggarakan
RUPS, Pemegang Saham yang meminta penyelenggaraan RUPS dapat mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan Negeri
yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan
untuk menetapkan pemberian ijin kepada pemohon untuk melakukan sendiri pemanggilan RUPS atas biaya Perseroan. 7. Jika setelah diadakan RUPS perlu diadakan RUPS kedua dan selanjutnya,
maka pemanggilan untuk RUPS kedua dan selanjutnya harus diiklankan dengan cara memasang iklan dalam 2 (dua) surat kabar/harian berbahasa Indonesia, yang salah satunya terbit atau beredar ditempat kedudukan Perseroan dan yang lain berperedaran nasional sebagaimana ditentukan oleh Direksi, sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal RUPS
kedua atau selanjutnya itu, dengan tidak memperhitungkan tanggal
8. Pemanggilan RUPS harus menyebutkan tempat, hari, tanggal dan waktu maupun acara RUPS, dan pemanggilan untuk RUPS Tahunan harus disertai pemberitahuan bahwa neraca dan laporan laba rugi tahun buku yang baru berlalu tersedia untuk diperiksa oleh para Pemegang Saham di kantor Perseroan sejak tanggal pemanggilan. Harus diberitahukan juga bahwa salinansalinan neraca dan laporan laba rugi tahun buku yang baru berlalu dapat diperoleh dari Perseroan atas permintaan tertulis dari Pemegang Saham, permintaan mana harus diterima di Kantor Pusat Perseroan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum RUPS Tahunan bersangkutan diselenggarakan.
9. Tanpa mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini, RUPS
dipimpin oleh Komisaris Utama atau dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak manapun, oleh Wakil Komisaris Utama. Dalam hal Wakil Komisaris Utama tidak ada atau tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak
manapun, oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris, dan dalam
hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan dalam RUPS, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak manapun, oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak manapun, oleh Wakil Direktur Utama. Dalam hal Wakil Direktur Utama tidak ada, tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak manapun, RUPS dipimpin oleh salah
seorang anggota Direksi lain yang hadir, dan dalam hal semua anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan
dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh seorang yang dipilih dari para Pemegang Saham yang hadir.
10. a. Dalam hal Komisaris Utama dan/atau anggota Dewan Komisaris
mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan
dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh Wakil Komisaris Utama. Dalam hal Komisaris Utama dan Wakil Komisaris Utama
mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan
dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris
lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan.
b. Apabila semua anggota Dewan Komisaris mem punyai benturan
kepentingan, maka RUPS di pimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama mempunyai benturan kepentingan atas hal
yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh Wakil Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama dan Wakil
Direktur Utama mempunyai benturan kepentingan atas hal yang
akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota
Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan.
c. Apabila semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan,
maka RUPS dipimpin oleh salah seorang Pemegang Saham independen yang ditunjuk oleh Pemegang Saham lainnya yang hadir dalam RUPS.
11. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan di putuskan dalam RUPS
dibuat Berita Acara RUPS oleh notaris yang berlaku sebagai bukti yang sah untuk semua Pemegang Saham dan pihak ketiga.
KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN RUPS