• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahasa Indonesia

BAB 4 BERITA, PIDATO, DAN DISKUSI A BERITA

Berita adalah laporan peristiwa atau pendapat yang aktual, menarik, penting, serta cermat dalam fakta. Laporan yang berguna itu disusun dalam suatu jenis penulisan tertentu, sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Dengan kata lain, berita merupakan laporan fakta. Suatu peristiwa atau kejadian atau fakta disebut sebagai berita jika peristiwa tersebut sudah dilaporkan. 1. Syarat Berita

Berita harus memenuhi syarat sebagai berikut.

a. Berlandaskan fakta b. Aktual

Aktual berarti bahwa berita tersebut disiarkan tidak lama setelah terjadi peristiwa. Dengan kata lain, jarak waktu terjadinya peristiwa dan waktu penyiaran berita berdekatan.

c. Menarik bagi setiap orang yang menyimak berita tersebut

Sebuah berita dikatakan menarik jika memenuhi faktor-faktor seperti: berguna, dekat dengan pembaca, bersifat konflik, merupakan berita lanjutan, berkaitan dengan tokoh-tokoh terkenal, berita sesama manusia, memiliki daya pengaruh yang kuat, berupa berita bencana, humor, seks, aneh (luar biasa), kemajuan (kesuksesan), dan berita yang menimbulkan emosi bagi pembacanya.

d. Seimbang

Berita harus ditulis dengan objektif dan tidak berat sebelah. Sebuah berita disebut objektif apabila disampaikan tanpa prasangka dan tanpa usaha untuk mempengaruhi pembaca.

e. Lengkap

Berita harus mampu menjawab pertanyaan 5W+1H (what, who, when, where, why, how), yaitu menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.

f. Sistematis

Berita ditulis dengan sifat piramida terbalik, yaitu bagian yang berjangkauan luas dan penting diletakkan pada bagian awal, sedangkan bagian yang khusus, sempit, dan kurang penting berada pada bagian akhir.

g. Berita harus dapat dipahami

Sebuah berita memiliki kejernihan pengungkapan masalah, ditulis secara ringkas menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta tidak menggunakan bahasa yang rancu.

2. Unsur Struktur Berita

a. Judul

- Judul berita berfungsi memperkenalkan isi berita.

- Judul berita harus memenuhi beberapa syarat, antara lain mencerminkan isi, singkat, lengkap, mudah dipahami, menarik, tidak memiliki makna ganda, merupakan kata kunci berita, kata kerja aktif, dan mengandung hubungan sebab-akibat.

b. Dateline (tempat dan tanggal penulisan berita) c. Lead (teras berita)

Lead mewakili isi berita sehingga dalam lead diinformasikan unsur-unsur 5W+1H.

• Penghubung (bridge)

• Body (tubuh)

• Penutup (ending) 3. Menyusun Naskah Berita

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah berita yaitu sebagai berikut.

a. Menggunakan struktur tata bahasa yang benar. b. Menggunakan penalaran logika yang benar (logis). c. Tidak mengandung makna ambigu.

d. Menggunakan diksi atau pilihan kata yang tepat. 4. Fakta dan Opini

Fakta dan opini merupakan dua unsur yang berbeda. - Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang benar-

benar terjadi.

- Opini merupakan kejadian yang masih berada dalam angan-angan dan belum menjadi kenyataan. Dengan kata lain, opini merupakan informasi berupa gagasan, pendapat, dan harapan.

Perbedaan ini menjadi sangat penting dalam menulis berita. Sebuah berita harus benar-benar menyajikan fakta yang didukung oleh data. Jika dalam berita terdapat opini dari narasumber atau dari wartawan, opini tersebut harus dapat dibedakan dari fakta. Dengan demikian, sebuah berita benar-benar menyajikan informasi yang benar dan tidak membohongi publik. B. PIDATO

Pidato adalah bentuk komunikasi lisan yang ditujukan kepada khalayak atau orang banyak. Dalam berpidato terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu penampilan, ekspresi muka, perilaku, dan intonasi. 1. Jenis Pidato

Berdasarkan persiapan yang dilakukan sebelum berpidato dan metodenya, pidato dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut.

a. Impromtu atau serta-merta

Impromtu adalah pidato yang dilakukan tanpa ada persiapan yang memadai. Pembicara berpidato berdasarkan pengetahuan dan kemahiran yang dimiliki.

b. Manuskrip atau naskah

Jenis pidato ini disebut pidato dengan naskah karena pembicara hanya membacakan naskah pidato yang telah dipersiapkan.

c. Memoriter atau menghapal

Pidato memoriter merupakan jenis pidato yang dilakukan dengan menghapal naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya.

d. Ekstempore atau ekstemporan

Ekstemporan merupakan jenis pidato yang paling baik karena terjadi komunikasi yang baik antara pembicara dengan pendengar. Pembicara menyiapkan pokok-pokok pikiran yang akan disampaikannya dan menyampaikannya dengan bahasa sendiri.

Berdasarkan tujuannya, pidato dibedakan menjadi berikut.

1. Pidato Informatif

Pidato informatif merupakan pidato yang bertujuan memberitahukan atau menambah pengetahuan pendengar.

2. Pidato Persuasif

Pidato persuasif bertujuan mempengaruhi pendengar. Pidato ini ditujukan agar pendengar mempercayai sesuatu, melakukannya, serta terbakar semangat dan motivasinya.

3. Pidato Rekreatif

Pidato rekreatif merupakan pidato yang digunakan untuk menghibur pendengar.

2. Ciri-ciri Pidato yang Baik

1. Materi yang disampaikan dapat dipertanggung- jawabkan kebenarannya atau objektif.

2. Isi materi dan cara penyampaiannya jelas dan mudah dimengerti oleh pendengar.

3. Berisi hal-hal baru dan mengejutkan. Oleh karena itu, pembicara harus mempunyai pengetahuan yang luas.

4. Menciptakan klimaks atau menutup pidato dengan uraian yang penting.

5. Tujuannya jelas. C. DISKUSI

- Diskusi adalah pembicaraan antara dua atau beberapa orang dengan tujuan mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, atau keputusan bersama mengenai suatu masalah.

- Dalam diskusi terdapat pimpinan diskusi, notulis, dan peserta diskusi.

- Pimpinan diskusi bertugas membuka diskusi, mengatur jalannya diskusi, menyimpulkan dan memutuskan hasil diskusi.

- Notulis bertugas mencatat pelaksanaan diskusi dari awal sampai akhir serta menulis laporan diskusi.

- Peserta diskusi bertugas mengemukakan pendapat atau gagasan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan hasil diskusi.

1. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan dalam Diskusi

a. Mengemukakan Pendapat

• Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

• Menyampaikan pendapat dengan kalimat yang singkat dan jelas.

• Gagasan dan tanggapan yang disampaikan disertai alasan-alasan yang dapat diper- tanggung-jawabkan.

• Bersikap wajar, tidak kaku, tidak angkuh, tidak pemalu, dan tidak pesimis.

b. Menolak Pendapat

• Pendapat disampaikan dengan alasan yang logis dan berkaitan dengan hal yang ditolak.

• Menunjukkan kekurangan pendapat yang ditolak tanpa menghina dan menyinggung perasaan.

c. Bertanya

• Menanyakan hal-hal yang benar-benar belum diketahui.

• Bersikap rendah hati.

• Menawarkan jawaban sebagai saran.

• Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas.

2. Laporan Hasil Diskusi

Penyusunan laporan hasil diskusi harus sistematis dan meliputi hal-hal berikut.

a. Judul laporan b. Kata pengantar c. Daftar isi

d. Bab perencanaan diskusi e. Bab pelaksanaan diskusi f. Bab kesimpulan diskusi g. Lampiran

Dalam menyusun laporan, harus diperhatikan hal-hal berikut.

a. Penyajian laporan objektif dan faktual.

b. Laporan disusun secara kronologis dan sistematis. c. Ditulis dengan bahasa yang singkat dan jelas. d. Menghindari unsur subjektif.

3. Jenis-jenis Diskusi

1. Konferensi

Konferensi adalah pertemuan beberapa perwakilan kelompok atau organisasi untuk merundingkan suatu masalah tertentu.

2. Panel

Panel merupakan bentuk diskusi yang terdiri atas beberapa panelis dan moderator. Panelis terdiri atas orang-orang yang berbeda keahliannya yang bersepakat mengutarakan pendapat dan pandangannya mengenai suatu masalah dari kepentingan pengunjung atau majelis. Permasalahan yang didiskusikan akan memberi penerangan atau perluasan pengetahuan kepada umum tentang permasalahan yang sedang hidup di masyarakat.

3. Simposium

- Simposium merupakan bentuk diskusi yang digunakan untuk mengetahui berbagai aspek suatu masalah dalam waktu yang relatif singkat.

- Simposium diikuti oleh seorang moderator, beberapa orang pembicara, dan banyak peserta.

4. Seminar

Seminar sering disebut sebagai diskusi ilmiah meja bundar. Seminar bertujuan menemukan cara atau jalan pemecahan masalah yang biasanya diadakan oleh seseorang yang sedang melaksanakan tugas.

5. Brainstorming

Brainstorming merupakan bentuk diskusi yang digunakan untuk memecahkan permasalahan. Keterampilan berbicara dan penguasaan teknik pengutaraan pendapat sangat dibutuhkan. Dalam brainstorming, diharapkan akan tercetus kritik serta gagasan sebanyak-banyaknya. Semakin aneh, tegas, dan semakin berani sebuah gagasan, brainstorming dianggap semakin baik.

6. Kolokium

Kolokium merupakan bentuk diskusi yang menghadirkan orang-orang yang ahli dalam diskusi sebagai narasumber yang bisa meluruskan suatu pembicaraan yang menyimpang dari persoalan yang menjadi pokok diskusi.

7. Workshop atau lokakarya

Workshop atau lokakarya adalah pertemuan yang dihadiri oleh sekelompok orang dengan pekerjaan sejenis. Pembicaraan yang dilakukan berkaitan dengan masalah teknis pekerjaan mereka.

BAB 5 SURAT

Surat merupakan bentuk komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga lainnya.

A. BAGIAN-BAGIAN SURAT

Surat resmi terdiri atas bagian-bagian berikut. 1. Kepala Surat

2. Pembukaan

• tanggal surat, • perihal surat,

• nomor surat, • alamat surat.

• lampiran surat, 3. Isi Surat atau Tubuh Surat

• salam pembuka,

• isi surat. 4. Penutup

• salam penutup,

• tanda tangan dan nama terang,

• jabatan,

• tembusan. B. JENIS-JENIS SURAT

Secara umum, surat dibedakan menjadi dua jenis. 1. Surat resmi: surat yang digunakan dalam

situasi resmi, misalnya dalam kedinasan dan perdagangan.

2. Surat tidak resmi: surat yang digunakan untuk kepentingan yang tidak resmi, misalnya untuk kepentingan keluarga.

Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan menjadi berikut.

1. Surat Permohonan Izin

Berisi permohonan izin dari pengirim kepada penerima mengenai sesuatu. Dalam surat permohonan izin, harus dituliskan kejelasan alasan pengajuan permohonan tersebut.

2. Surat Permohonan Maaf

Surat yang berisi permintaan maaf, disampaikan oleh pihak yang telah melakukan kesalahan atau menyakiti suatu pihak kepada pihak yang disakiti tersebut.

3. Surat Pemberitahuan

Surat yang isinya memberitahukan sesuatu agar diketahui orang lain.

4. Surat Perjanjian

Adalah surat yang berisi kesepakatan dua belah pihak mengenai suatu urusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan surat perjanjian, yaitu judul perjanjian, identitas pihak-pihak yang mengadakan perjanjian, isi perjanjian, hak dan kewajiban serta ketentuan yang disepakati yang ditulis dalam bentuk pasal-pasal, dan tanda tangan kedua belah pihak di atas materai, serta adanya saksi.

5. Surat Edaran

Surat edaran adalah surat yang berisi informasi yang harus diketahui banyak pihak dalam suatu lembaga.

6. Surat Undangan

Surat yang berisi permintaan atau undangan kepada penerima surat agar berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh pengirim.

7. Surat Kuasa

Surat kuasa merupakan surat yang berisi pemberian wewenang atas sesuatu.

8. Surat Lamaran Pekerjaan

Surat lamaran pekerjaan ditulis oleh seseorang kepada instansi atau perusahaan untuk dapat diterima menjadi pegawai pada instansi atau perusahaan tersebut. Isi surat lamaran pekerjaan harus singkat, padat, sopan, dan langsung pada persoalan. Dalam surat tersebut, penulis mengemukakan identitas serta pekerjaan yang dikehendaki. Selain itu, perlu disebutkan pula sumber pengajuan lamaran tersebut, misalnya dari koran, radio, televisi, atau inisiatif sendiri. 9. Memorandum atau Memo

Memorandum merupakan surat yang berisi catatan singkat tentang pokok-pokok permasalahan yang ingin dibicarakan. Memo dibuat oleh pihak atasan kepada bawahan atau pejabat setingkat dengan pembuat memo.

Surat merupakan bentuk komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga lainnya.

A. BAGIAN-BAGIAN SURAT

Surat resmi terdiri atas bagian-bagian berikut. 1. Kepala Surat

2. Pembukaan

• tanggal surat, • perihal surat,

• nomor surat, • alamat surat.

• lampiran surat, 3. Isi Surat atau Tubuh Surat

• salam pembuka,

• isi surat. 4. Penutup

• salam penutup,

• tanda tangan dan nama terang,

• jabatan,

• tembusan. B. JENIS-JENIS SURAT

Secara umum, surat dibedakan menjadi dua jenis. 1. Surat resmi: surat yang digunakan dalam

situasi resmi, misalnya dalam kedinasan dan perdagangan.

2. Surat tidak resmi: surat yang digunakan untuk kepentingan yang tidak resmi, misalnya untuk kepentingan keluarga.

Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan menjadi berikut.

1. Surat Permohonan Izin

Berisi permohonan izin dari pengirim kepada penerima mengenai sesuatu. Dalam surat permohonan izin, harus dituliskan kejelasan alasan pengajuan permohonan tersebut.

2. Surat Permohonan Maaf

Surat yang berisi permintaan maaf, disampaikan oleh pihak yang telah melakukan kesalahan atau menyakiti suatu pihak kepada pihak yang disakiti tersebut.

BAB 6 KARYA TULIS