Seperti aliran pada sungai, meskipun tidak terlihat dan tak terperhatikan, namun senantiasa memberikan manfaat pada daerah yang dilaluinya. Komponen utilitas ini tidak ditampakkan tapi terasa manfaatnya. Beberapa sistem utilitas yang dibahas dalam perancangan ini adalah sanitasi dan pengolahan air, elektrikal, pengkondisian udara, pengamanan serta sistem penanganan kebakaran. Sistem utilitas ini semua memberikan manfaat masing-masing bagi bangunan ini yakni bagi kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi, dan mobilitas.
6.1 Sanitasi
Pasokan air utama ke dalam bangunan adalah dari PDAM. Air bersih ditampung di tangki bawah yang terletak di basement 3 (basement paling bawah). Di basement tangki air bersih dibagi ke dalam 2 bagian, masing-masing bagian untuk setiap shaft pada core bangunan. Air dari tangki bawah dipompa dan dialirkan melalui shaft ke atas dimana setiap tangki difungsikan untuk masing- masing core yang menghubungkan ke toilet-toilet dan tempat wudhu pada mushola.
Air buangan wastafel diolah kembali dalam water treatment di area basement kemudian disimpan dalam tangki bawah dan dipompa ke menuju tangki atas tersendiri, untuk keperluan air kloset. Air hujan ditampung kemudian melalui proses treatment digunakan untuk kebutuhan penyiraman tanaman serta kebutuhan sistem penanganan kebakaran, misalnya untuk kebutuhan air sprinkler dan hydran.
Limbah yang sudah melewati sistem normalisasi dan tidak digunakan lagi dalam bangunan kemudian dialirkan ke saluran kota. Pembuangan limbah ke sungai dihindarkan supaya tidak merusak ekosistem sungai dan tidak memperburuk kondisi fisik sungai.
Secara garis besar sistem penyediaan dan distribusi air bersih adalah sebagai berikut:
• Sumber air bersih bisa didapat dari PDAM dimasukan kedalam bak air bersih, sedangkan sumber air yang berasal dari Deep Well dimasukan kedalam raw water tank.
• Air yang berada di raw water tank ditreatment di instalasi Water Treatment Plant dan selanjutnya dialirkan kebak air bersih / clear water tank.
• Air yang berada didalam bak air bersihselanjutnya dialirkan ke bak air atas dengan Pompa Transfer.
• Distribusi air bersih pada dua lantai teratas menggunakan packaged booster pump, sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.
6.2 Elektrikal
Penyediaan utama listrik untuk bangunan berasal dari PLN. Ruang pusat kendali ME terletak di lantai Lower Ground. Dari sini pelayanan listrik dalam bangunan dibagi ke dalam dua area layanan, yakni area basement dan lantai fasilitas. Shaft elektikal terletak pada ruang yang sama dengan shaft sanitasi. Penyediaan listrik didukung dengan pengadaan generator set yang diletakkan di area Lower Ground. Terdapat tiga mesin genset berdasarkan area layanannya, mesin pertama disediakan untuk fungsi basement, mesin kedua disediakan untuk lantai fasilitas, dan satu mesin lainnya disediakan untuk fungsi ruang konvensi. Area koridor harus memiliki penerangan yang baik, terutama pada saat terjadi keadaan darurat seperti gempa atau kebakaran. Untuk menjaga pasokan listrik di koridor tetap tersedia maka rancangan juga menggunakan sistem surya di area tapak belakang gedung utama. Di dalam tapak, penyediaan listrik untuk penerangan taman dipasok dengan penggunaan sistem surya yang dipasang di tapak.
6.3 Sistem Pengkondisian Udara
Selain pada lobby dan koridor yang menggunakan dinding ventilasi (rooster), sistem pengkondisian udara dalam bangunan utama adalah dengan memakai AC central. Keperluan AC pada ruangan fasilitas dipasok oleh
keberadaan chiller room di area besement dan dibagi ke dalam du area layanan di sisi kanan dan kiri bangunan. Di area basement, pengkondisian udara menggunakan exhaust fan dengan shaft yang mengarah ke area luar bangunan.
Sedangkan pada koridor dan lobby memanfaatkan sirkulasi udara alami bangunan, vertikal dan horisontal. Sirkulasi horisontal yaitu dengan pemanfaatan tekanan udara menggunakan rooster yang secara fungsional merupakan elemen sirkulasi udara, partisi bangunan yang memiliki karakter khusus berupa lubang/hollow sebagai ventilasi atau penghawaan alami pada bangunan. Tak hanya itu, rooster ini juga membentuk aksen bermotif tembakau Deli, supaya fasade bangunan lebih manis. Bayangan sinar matahari yang menembus lubang- lubang dari susunan roster akan membentuk kesan tersendiri dari bangunan tersebut. Pada bangunan-bangunan kolonial, rooster juga sering dijumpai sebagai solusi pernghawaan alami dan elemen dekoratif. Dan sirkulasi vertikal adalah dengan pemanfaatan lapisan udara melalui penggunaan void pada bangunan.
Hal ini dimanfaatkan untuk memaksimalkan pergantian udara pada koridor-koridor, lobby utama dan lobby konvensi. Sehingga bangunan ini memiliki nilai plus tersendiri yakni lebih “go green” dan tentunya bisa meminimalisir biaya.
6.4 Sistem Penanganan Kebakaran
Tangga darurat terdapat pada masing-masing core bangunan di bagian depan maupuan belakang bangunan utama. Setiap ruang tangga darurat dibuat dengan material tahan api dan dilengkapi dengan exhaust fan.
Sistem penanganan kebakaran didukung dengan pemasangan sprinkler, smoke detector, dan hydran. Sebagai alat pemberi tanda jika terjadi kebakaran, bangunan dilengkapi dengan sistem tanda bahaya (alarm system) yang panel induknya berada dalam ruang pengendali kebakaran, sedangkan sub-panelnya dapat dipasang disetiap lantai berdekatan dengan kotak hidran. Pengoperasian tanda bahaya dapat dilakukan secara manual dengan memecahkan kaca tombol sakelar tanda kebakaran atau bekerja secara otomatis, dimana tanda bahaya
kebakaran dihubungkan dengan sistem detector (detector asap atau panas) atau sistem sprinkler.
6.5 Sistem keamanan
Sistem pengawasan keamanan adalah dengan pemasangan CCTV (Closed Circuit Television) pada gedung utama yang berfungsi untuk memonitor area parkir (basement), area pintu masuk, koridor, dan ruang-ruang bersama seperti ruang konvensi, eksibisi, galeri, mushola kantor administrasi, dan hall. Ruang pusat kendali keamanan terdapat di lantai Lower Ground. Peletakan pos- pos pengamanan terdapat di area pintu masuk, lobby dan area area parkir.
Sistem pengawasan ini juga terkordinir dengan sistem tanda bahaya
(alarm system) yang terkait pada keamanan penghuni/pengguna bangunan dan harta benda yang ada dalam bangunan yang ditujukan untuk menangkal kejahatan (seperti perampokan, pencurian, aksi terror, dan bentuk kejahatan lainnya). Selain itu petugas keamanan mudah dihubungi dengan telepon, airphone, ataupun HT.