• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERKURANGNYA KEANEKA-RAGAMAN FLORA DAN FAUNA

PENGAMANAN LINGKUNGAN PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

4.3 DAMPAK YANG TIMBUL PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN UPAYA MENANGANINYA

4.3.6 BERKURANGNYA KEANEKA-RAGAMAN FLORA DAN FAUNA

Dampak ini timbul akibat pekerjaan pembersihan dan pematangan lahan serta pekerjaan tanah terutama pada lokasi-lokasi yang mempunyai kondisi biologi yang masih alami, seperti hutan.

Indikator dampal dapat dilihat dari jenis dan jumlah tanaman yang ditebang, khususnya jenis-jenis tanaman langka dan dilindungi serta adanya reaksi masyarakat.

Upaya penanganan dampak tersebut dapat dilakukan antara lain : 1. Pengaturan pelaksanaan pekerjaan yang memadai.

Modul RDE-02 (B) : RKL dan RPL Bab IV : Penanganan Dampak Lingkungan Pada Pek. Konstruksi

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV-7

Selain dampak primer tersebut diatas masih dampak-dampak sekunder akibat pekerjaan konstruksi yang perlu mendapat perhatian bagi pelaksana proyek, seperti :

1. Terjadinya interaksi sosial (positif/negatif) antara penduduk setempat dengan para pekerja pendatang dari luar daerah.

2. Dapat meningkatkan peluang kerja dan kesempatan berusaha pada masyarakat setempat, serta meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat.

Modul RDE-02 : Manajemen K3, RKL dan RPL Rangkuman

Pelatihan Road Design Engineer (RDE)

R - 1

RANGKUMAN

Pengaturan mengenai keselamatn dan kesehatan kerja bidang konstruksi mencakup aspek legal, administrative dan teknis operasional atas seluruh kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja bidang konstruksi.

Aspek administrasi meliputi: kewajiban umum, organisasi keselamatan dan kesehatan kerja, laporan kecelakaan, keselamatan kerja dan pertolongan pertama pada

kecelakaan dan pembiayaan keselamatan dan kesehatan kerja.

Ketentuan administratif meliputi: kewajiban umum, organisasi keselamatan dan kesehatan kerja, laporan kecelakaan, keselamatan kerja dan pertolongan pertama pada kecelakaan dan pembiayaan keselamatan dan kesehatan kerja.

Ketentuan teknis mencakup: tempat kerja dan peralatan, alat pemanas (heating appliances), bahan-bahan yang mudah terbakar, cairan yang mudah terbakar, inspeksi dan pengawasan, perlengkapan peringatan, perlindungan terhadap benda-benda jatuh dan bagian bangunan yang roboh, perlindungan agar orang tidak jatuh/terali pengaman dan pinggir pengaman, lantai terbuka, lubang pada lantai, lubang pada dinding, tempat-tempat kerja yang tinggi, bahaya jatuh ke dalam air, kebisingan dan getaran (vibrasi), penghindaran terhadap orang yang tidak berwenang, struktur bangunan dan peralatan konstruksi bangunan, pemeriksaan dan pengujian pemeliharaan dan perlengkapan keselamatan kerja

Penyebab kecelakaan pada tempat kerja meliputi: faktor manusia, faktor peralatan dan lingkungan serta kecelakaan yang umum terjadi dan upaya pencegahannya.

Untuk mengatasi terjadinya kebakaran pad tempat kerja , setiap operator perlu dibekali dengan pengetahuan penanggulangan bahaya kebakaran sehingga dapat menghadapi kebakaran dengan benar sesuai prosedur, dilakukan dengan tenaga (tidak panik) dan dapat melakukan pemberitahuan/pelaporan ke unit terkait secara tepat (dinas kebakaran, rumah sakit, poliklinik, dan lain-lain).

Dalam pekerjaan konstruksi akan terdapat banyak komponen kegiatan yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap Lingkungan Hidup, sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut di atas, maka sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundangan yang berlaku, kegiatan tersebut di atas wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang pelaksanaannya mengacu pada berbagai pedoman dan petunjuk teknis AMDAL yang relevan, dengan memperhatikan sasaran dan ciri-ciri atau karakteristik kegiatan proyek yang bersangkutan.

Dari berbagai dimensi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan hidup pada dasarnya terdiri atas 4 unsur, yaitu materi, energi, ruang dan kondisi/situasi setempat.

Modul RDE-02 : Manajemen K3, RKL dan RPL Rangkuman

Pelatihan Road Design Engineer (RDE)

R - 2

Dalam pekerjaan konstruksi perlu diperhatikan kemungkinan terjadinya perubahan kualitas lingkungan akibat masuknya bahan pencemar yang ditimbulkan oleh rencana kegiatan, yang pada umumnya terjadi pada komponen fisik kimia, namun bila tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan dampak lanjutan terhadap komponen lingkungan lain seperti biologi atau sosial ekonomi dan sosial budaya.

Dokumen AMDAL terdiri atas berbagai dokumen yang berturut-turut sebagai berikut : 1. KA - ANDAL, yaitu ruang lingkup studi ANDAL yang merupakan hasil pelingkupan

atau proses pemusatan studi pada hal-hal penting yang berkaitan dengan dampak penting.

2. ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan), yaitu dokumen yang menelaah secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana atau kegiatan.

3. RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) adalah dokumen yang mengandung upaya penanganan dampak penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh rencana kegiatan.

4. RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) adalah dokumen yang mengandung upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak penting akibat rencana kegiatan.

Pengelolaan lingkungan adalah upaya terpadu dalam melaakukan pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian dan pengembangan lingkungan hidup, sehingga pelestarian potensi sumber daya alam dapat tetap dipertahankan, dan pencemaran atau kerusakan lingkungan dapat dicegah.

Perwujudan dari usaha tersebut antara lain dengan menerapkan teknologi yang tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan.

Untuk itu berbagai prinsip yang dipakai untuk pengelolaan lingkungan antara lain :

1. Preventif (pencegahan), didasarkan atas prinsip untuk mencegah timbulnya dampak yang tidak diinginkan, dengan mengenali secara dini kemungkinan timbulnya dampak negatif, sehingga rencana pencegahan dapat disiapkan sebelumnya.

Beberapa contoh dalam penerapan prinsip ini adalah melaksanakan AMDAL secara baik dan benar, pemanfaatan sumber daya alam dengan efisien sesuai potensinya, serta mengacu pada tata ruang yang telah ditetapkan.

2. Kuratif (penanggulangan), didasarkan atas prinsip menanggulangi dampak yang terjadi atau yang diperkirakan akan terjadi, namun karena keterbatasan teknologi, hal tesebut tidak dapat dihindari.

Hal ini dilakukan dengan pemantauan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak seperti kualitas udara, kualitas air dan sebagainya.

Modul RDE-02 : Manajemen K3, RKL dan RPL Rangkuman

Pelatihan Road Design Engineer (RDE)

R - 3

Apabila hasil pemantauan lingkungan mendeteksi adanya perubahan atau pencemaran lingkungan, maka perlu ditelusuri penyebab/sumber dampaknya, dikaji pengaruhnya, serta diupayakan menurunnya kadar pencemaran yang timbul.

3. Insentif (kompensasi), didasarkan atas prinsip dengan mempertemukan kepentingan 2 pihak yang terkait, disatu pihak pemrakarsa/pengelola kegiatan yang mendapat manfaat dari proyek tersebut harus memperhatikan pihak lain yang terkena dampak, sehingga tidak merasa dirugikan. Perangkat insentif ini dapat juga berupa pengaturan oleh pemerintah seperti peningkatan pajak atas buangan limbah, iuran pemakaian air, proses perizinan dan sebagainya.

Modul RDE-02 : Manajemen K3, RKL dan RPL Daftar Pustaka

Pelatihan Road Design Engineer (RDE)

DP - 1

Dokumen terkait