• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

3. Berpikir Kritis Siswa

a. Pengertian Berpikir Kritis

Kata berpikir memiliki beberapa pengertian menurut ahli, seperti yang dikemukakan oleh beberapa aliran psikologi, antara lain:15

1) Psikologi Asosiasi mengemukakan, bahwa berpikir itu tidak lain daripada jalannya tanggapan-tanggapan yang dikuasai oleh hukum asosiasi. Pendapat ini menjelaskan bahwa tanggapan-tanggapan merupakan dasar bagi semua aktivitas kejiwaan.

2) Aliran Behaviorisme, berpendapat bahwa berpikir merupakan gerakan-gerakan reaksi yang terjadi akibat rangsanagan dari luar. Dalam penyelidikannya terhadap tingkah laku manusia, Behaviorisme hanya mau tau soal tingkah laku luar (badaniah) saja. 3) Psikologi Gestalt memandang bahwa berpikir merupakan suatu

aktifitas psikis yang abstrak, yang prosesnya tidak dapat diamati oleh

15

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 44.

16

alat indera. Melalui pendapat ahli psikologi Gestalt, maka para ahli psikologi sependapat behawa berpikir pada taraf yang tinggi pada umumnya melalui beberapa tahapan, yaitu timbulnya masalah, masalah yang harus dipecahkan, mencari dan mengumpulkan fakta yang terkait dengan pemecahan masalah, taraf pengelolaan atau pencernaan, taraf penemuan atau penilaian, menilai, menyempurnakan, dan mencocokan hasil pemecahan.

Ngalim Purwanto juga menjelaskan bahwa berpikir merupakan kegiatan manusia yang aktif yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan.16 Edward De Bono mengemukakan berpikir adalah keterampilan mental yang memadukan kecerdasan dengan pengalaman.17 Sedangkan Vincent Ruggiero menyatakan berpikir adalah segala aktivitas mental yang membantu merumuskan dan memecah masalah, membuat keputusan atau memahamai keinginan untuk memahami, berpikir adalah sebuah pencarian jawaban, sebuah pencarian makna.18 Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa berpikir adalah suatu aktifitas yang melibatkan keterampilan individu dalam memecahkan suatu permasalahan untuk mencapai tujuan.

Kata “kritis” muncul dari bahasa Yunani yang berati “hakim” dan diserap oleh bahasa Latin. Kamus Oxford menerjemahkan sebagai “sensor” atau pencarian kesalahan.19

seperti dikutip oleh Dwi Nurcahya. kritis menurut Webster’s New Encyclopedy All New adalah menerapkan atau mempraktikan penilaian yang teliti dan objektif sehingga berpikir kritis dapat diartikan sebagai berpikir yang membutuhkan kecermatan dalam membuat keputusan.20 Di dalam pembelajaran berpikir kritis

16

Ibid., h. 43.

8

Edward de Bono, Revolusi Berpikir, (Bandung : Kaifa PT Mizan Pustaka : 2007), h. 24.

18

Vincent Ryan Ruggiero, Bayond Feelings A Guide to Critical Thinking, (New York : McGraw-Hill, 2004), h. 17.

19

Bono,op. cit., h. 204

20

Dwi Nurcahya, “Pengaruh PBL Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada

17

menjadi penting karena dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa diharapkan mampu bersaing dalam kehidupannya.

Kemudian dalam hal ini dalam jurnal yang ditulis oleh Alec Fisher yang berjudul Critical Thinkining An Introduction terdapat beberapa definisi klasik dari tradisi berpikir kritis yaitu :.21

1) John Dewey, berpikir kritis ialah aktif, gigih, dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja yang dipandang dari sudut pandang alasan-alasan yang mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang menjadi kecenderungannya. 2) Edward Glaser, berpikir kritis adalah suatu sikap mau berpikir secara

mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang, pengetahuan tentang metode-metode pemeriksaan dan penalaran yang logis semacam suatu keterampilan untuk memerikasa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya.

3) Robert Ennis menggunakan definisi yang luas, menurutnya berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif dan berfokus untuk memutuskan apa yang harus dipercaya dan dilakukan.

4) Richard Paul, berpikir kritis menurut Paul adalah mode berpikir mengenai hal, substansi atau masalah apa saja dimana pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menrapkan standar-standar intelektual padanya.

Sedangkan menurut Vincent Ryan Ruggiero berpikir kritis adalah proses dimana kita melakukan tes dan pendapat dan memutuskan mana yang bermanfaat atau tidak. Dengan kata lain, berpikir kritis mencari jawaban dari pertanyaan. Tidak tiba-tiba, salah satu teknik dalam berpikir

21

Alec Fisher, Critical Thinking An Introduction, Electronic Journal of Science Education, 2001, pp. 4-8

18

kritis yaitu menyelidiki jawaban dari pertanyaan.22 Halpern menjelaskan karakteristik berpikir kritis yaitu menggunakan kognitif atau strategi untuk meningkatkan kemungkinan dari hasil yang diinginkan. Berpikir kritis juga mencakup penilaian dan mempertimbangkan faktor-faktor dalam membuat keputusan.23 Paul dan Elder menganggap bahwa seorang pemikir kritis yang baik mampu memecahkan masalah yang rumit, menginformasikan hasil informasi yang relevan, menentukan jawaban, dan berkomunikasi dengan efektif.24

Paparan para ahli terkait pengertian berpikir kritis memiliki persamaan yang mana dapat disimpulakan bahwa berpikir kritis ialah aktifitas tingkat tinggi yang di dasari atas sikap rasioanal yang mengacu pada fakta yang ada untuk membuat suatu keputusan. Tujuan mempelajari berpikir kritis adalah terbentuknya peserta didik yang mampu berpikir netral, rasional, logis dan teliti akan jawaban yang didapatnya. Berpikir dikatakan kritis jika seseorang melakukan hal-hal kritis sebelum membuat keputusan, seperti menganalisa, mengumpulkan bukti, mengkomunikasikan keputusannya dengan baik.

b. Karakteristik Pemikir Kritis

Berpikir merupakan kegiatan yang alami, setiap orang normal pasti bisa melakukannya, tetapi apakah pemikirannya dianggap kritis atau tidak beberapa pakar tentang berpikir kritis merumuskan ciri-ciri dari orang-orang yang berpikir kritis.

Menurut Muhibbin Syah, ciri-ciri berpikir kritis ada 33, ciri-cirinya adalah sebagai berikut:25

1) Mengenal secara rinci bagian-bagian dari keseluruhan.

22

Ruggiero. Loc. cit.

23

Sophia Scott, Perception of Students Learning Critical Thinking Through Debate in a Technology Classroom : A case study, The Journal of Technology Students, 2007, pp. 2.

24

Ibid h.3 25

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010), h.47

19

2) Pandai mendateksi permasalahan.

3) Mampu membedakan ide yang relevan dengan yang tidak relevan. 4) Mampu membedakan fakta dengan fiksi atau pendapat.

5) Mampu mengidentifikasi perbedaan-perbedaan atau kesenjangan-kesenjangan informasi.

6) Dapat membedakan informasi logis dan tidak logis.

7) Mampu mengembangkan kriteria atau standar penilaian data. 8) Suka mengumpulkan data untuk pembuktian faktual.

9) Dapat membedakan kritik yang membangun dan merusak.

10) Mampu mengidentifikasi pandangan perfektif yang bersifat ganda yang berkaitan dengan data.

11) Mampu mengkaji informasi dengan cermat.

12) Mampu mengkaji idea yang bertentangan dengan peristiwa dalam lingkungan.

13) Mampu mengidentifikasi atribut-atribut manusia, tempat dan benda, seperti dalam sifat, bentuk, wujud, dan lain-lain.

14) Mampu mendaftar segala akibat yang mungkin terjadi atau alternatif pemecahan terhadap masalah, ide, dan situasi.

15) Mampu membuat hubungan yang berurutan antara satu masalah dengan masalah lainnya.

16) Mampu menarik kesimpulan generalisasi dari data yang telah tersedia dengan data yang diperoleh dari lapangan.

17) Mampu menggambarkan konklusi dengan cermat dari data yang tersedia.

18) Mampu membuat prediksi dari informasi yang tersedia.

19) Dapat membedakan konklusi yang salah dan tepat terhadap informasi yang diterimanya.

20) Mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan terseleksi. 21) Mampu membuat interpretasi pengertian, definisi, reasoning dan isu

yang kontroversi.

20

23) Mampu mengklasifikasikan ide atau informasi.

24) Mampu mengklasifikasikan dan menjabarkan informasi kedalam pola atau bagan-bagan tertentu.

25) Mampu mengintepretasi dan membuat flow charts.

26) Mampu menganalisis isi, unsur, kecenderungan, pola hubungan, promosi, dan bias.

27) Mampu membuat reasoning berdasarkan persamaan-persamaan (analog).

28) Mampu membandingkan dan mempertentangkan yang kontras. 29) Sanggup mendeteksi bias dan penyimpangan-penyimpangan.

30) Terampil menggunakan sumber-sumber pengetahuan yang dapat dipercaya.

31) Mampu mengiterpretasi gambar atau kartun. 32) Mampu menentukan hubungan sebab-akibat. 33) Mampu membuat konklusi yang valid.

Didalam buku Beyond Feelings A Guide to Critical Thinking, Vincent Ryan Ruggiero menjelaskan perbedaan antara orang yang berpikir kritis dengan orang yang tidak berpikir kritis pada Tabel 2.3 26

Tabel 2.3 Pemikir Kritis dan Bukan Pemikir Kritis

Pemikir Kritis Bukan Pemikir Kritis

Jujur dengan diri mereka sendiri, mengakui apa yang mereka tidak tahu, mengakui keterbatasan mereka dan waspada terhadap kesalahan mereka sendiri.

Berpura-pura tahu lebih banyak daripada yang meraka lakukan, mengabaikan keterbatasan, mengabaikan, keterbatasan mereka dan menganggap pandangan mereka bebas dari kesalahan.

Pemikir Kritis Bukan Pemikir Kritis

Berusaha untuk memahami, menjaga rasa ingin tahu, tetap sabar dengan kompleksitas, dan siap untuk

Tidak sabar dengan kompleksitas, dan dengan demikian lebih suka tetap bingung daripada berusaha untuk memahami.

26

21

menginvestasikan waktu untuk mengatasi masalah.

Dasar penilaian pada bukti dan bukan preferensi pribadi, menunda penilaian setiap kali bukti tidak cukup, merevisi penialaian ketika bukti baru menunjukkan kesalahan.

Dasar penilaian pada kesan pertama. Mereka tidak peduli pada jumlah atau kualitas bukti, dan berpegang teguh pada pandangan mereka.

Tertarik dengan ide-ide orang lain dan bersedia untuk baca dan mendengarkan dengan penuh perhatian, bahkan ketika mereka cenderung tidak setuju dengan orang lain.

Sibuk dengan diri mereka dan pendapat mereka sendiri, tidak mau memperhatikan pandangan orang lain. Saat ada perbedaan pendapat, mereka cenderung berpikir, “bagaimana saya bisa menyangkal?”

Mengakui bahwa pandangan ekstrem (baik konservatif atau liberal) jarang benar, sehingga mereka menghindarinya dengan mencari pandangan yang seimbang.

Mengabaikan kebutuhan untuk keseimbangan dan memberikan preferensi pandangan yang mendukung pandangan mereka

Mampu menahan diri dan mengendalikan perasaan meraka bukannya dikendalikan oleh mereka dan berpikir sebelum bertindak.

Cenderung mengikuti perasaan mereka dan bertindak impulsif.

c. Indikator Berpikir Kritis

Vincent Ruggiero memberikan tiga buah indikator untuk penilaian kemampuan berpikir kritis yaitu: 27

1) Investigasi yaitu menemukan bukti yang dapat menjawab pertanyaan tentang masalah yang sedang dibahas.

2) Interpretasi yaitu memutuskan bukti atau fakta-fakta yang diperlukan.

27

22

3) Mengambil kesimpulan.

Begitu pula dengan Watson dan Glasser yang menyebutkan 5 buah indikator untuk menilai kemampuan berpikir kritis, antara lain: 28

1) Mengenal Asumsi 2) Melakukan Inferensi 3) Deduksi

4) Interpretasi

5) Mengevaluasi argumen

Sedangkan Ennis memberikan enam unsur dasar dalam berpikir unsur dasar dalam berpikir kritis yaitu fokus, alasan, inferensi, situasi, kejelasan, dan tinjauan ulang.29 Selain itu Ennis mengelompokkan indikator berpikir kritis kedalam lima pokok dan dua belas sub pokok pada Tabel 2.4.30

Tabel 2.4Indikator Berpikir Kritis Aspek Berpikir Kritis Sub Aspek Berpikir Kritis Indikator 1. Memberikan Penjelasan sederhana (Elementary Clarification) 1. Memfokuskan pertanyaan a. Mengidentifikasi atau merumuskan b. Mengidentifikasi atau merumuskan kriteria untuk mempertimbangkan jawaban yang mungkin

c. Menjaga kondisi pikiran 2. Menganalisis

argumen

a. Mengidentifikasi alasan yang dinyatakan

b. Mengidentifikasi alasan yang tidak dinyatakan

3. Bertanya dan menjawab

a. Mencari struktur argumen b. Merangkum

28

Watson-Glaser, Critical Thingking Appraisal, Practice Test, 2002, pp. 4-12.

29

Dwi Nurcahya, op.cit., h.26.

30

23 pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan c. Mengapa? d. Apa intinya? e. Apa artinya? f. Apa contohnya?

g. Bagaimana menerapkan pada konsep tersebut?

h. Perbedaan apa yang menyebabkan?

i. Apa faktanya?

j. Benarkah apa yang anda katakan? 2. Membangun keterampilan dasar (basic support) 4. Mempertimbang kan kredibilitas suatu sumber

a. Tidak ada konflik interest b. Kesepakatan antara sumber c. Reputasi d. Memberi alasan e. Mempertimbangkan prosedur yang tersedia f. Mempertimbangkan resiko 5. Mengobservasi dan mempertimbang kan hasil observasi

a. Ikut terlibat dalam menyimpulkan

b. Dilaporkan oleh pengamat c. Mencatat hal-hal yang

diinginkan

d. Penguatan dan kemungkinan penguatan

e. Kondisi akses yang baik

f. Penggunaan tes yang kompeten g. Kepuasan observer yang

24 Aspek Berpikir Kritis Sub Aspek Berpikir Kritis Indikator 3. Kesimpulan 6. Membuat deduksi dan mempertimbang kan hasil deduksi

a. Kelopok yang logis b. Kondisi yang logis c. Interpretasi pertanyaan 7. Membuat induksi dan mempertimbang kan induksi a. Membuat generalisasi

b. Membuat kesimpulan dan hipotesis

c. Investigasi

d. Kriteris berdasarkan asumsi 8. Membuat dan

mempertimbang kan nilai keputusan

a. Latar belakang fakta b. Konsekuensi c. Mempertimbangkan alternatif 4. Membuat penjelasan lebih lanjut 9. Mendefinisikan istilah 10.Mengidentifikas ikan asumsi

a. Alasan yang tidak dinyatakan b. Asumsi yang dibutuhkan

5. Strategi dan taktik

11.Memutuskan suatu tindakan

a. Mengidentifikasi masalah b. Menyeleksi kriteria untuk

membuat solusi

c. Penerapan prinsip-prinsip d. Merumuskan alternatif

e. Memutuskan hal yang akan dilakukan

25 Aspek Berpikir Kritis Sub Aspek Berpikir Kritis Indikator 12.Berinteraksi dengan orang lain a. Menyenangkan b. Strategi logis c. Strategi retorika d. Persentasi

Bukan hal baru lagi bahwa kemajuan zaman yang terus meningkat membuat manusia harus siap juga dalam menghadapi tantangan yang akan dialaminya. Oleh karena itu saat ini peserta didik bukan hanya dapat berkompetisi dalam mencapai hasil ujian yang memuaskan melainkan mencapai taraf dimana mereka sudah dapat berpikir kritis terhadap apa yang akan mereka pelajari, apa yang akan menjadi tujuan mereka dalam belajar, lalu apa relevansinya pelajaran yang mereka pelajari dengan kehidupan mereka sehari-hari.

Dari penjabaran terkait indikator-indikator yang disampaikan Ennis maka diperlukanlah suatu pembelajaran yang mencakup hal-hal tersebut, dimana pembelajaran juga harus menarik sekalipun yang ditargetkan adalah kemampuan siswa dalam berpikir kritis, mengajarkan sikap berpikir kritis.

Ada beberapa hal yang disarankan untuk guru dalam mengajarkan berpikir kritis yaitu:.31

1) Guru harus mencoba model pembelajaran yang merangsang anak untuk berpikir kritis (dimana guru juga harus menjadi pemikir kritis).

2) Penting untuk mengidentifikasi dan memberi nama proses berpikir kritis karena mereka terjadi di kelas dan mencoba untuk menggunakannya dalam berbagai situasi.

31

Arthur Millman, Critical Thinking Attitudes: A Framework for the Issues, Informal Logic, 10, 1988, pp. 10

26

3) Siswa harus terlibat aktif dan didorong untuk mengambil inisiatif sebanyak mungkin. Sebuah kelas harus diatur sebagai kelompok yang menyelidiki terkait isu-isu yang nyata dan yang menarik minat siswa, sehingga siswa secara aktif dapat berpikir kritis tentang pengalaman dan masalah diidentifikasi oleh mereka.

4) Siswa harus dibantu untuk mengidentifikasi strategi berpikir dan cara berkelompok yang produktif sehingga akan muncul kegiatan diskusi kelas yang aktif . Mereka harus, dengan kata lain, akan dibantu untuk menemukan sendiri cara berpikir produktif mereka. 5) suasana kelas harus mendukung siswa untuk mengambil inisiatif

dan untuk mengambil ide yang mereka yakini dalam kelompok meraka. Kemampuan dari masing-masing mahasiswa harus diberitahu. Berbaga teknik tertentu dapat mendorong tujuan ini. Sebagai contoh, siswa dapat mengambil peran kepemimpinan dalam diskusi kelas dan sebagian siswa dapat mengevaluasi seberapa baik mereka telah mencoba untuk bersaing dengan ide-ide dari siswa lain.

Dokumen terkait