• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bersama kelompokmu, lakukanlah kegiatan sebagai berikut:

Dalam dokumen Subtema 1: Keteraturan yang Menakjubkan (Halaman 66-73)

Tahukah kamu?

A. Bersama kelompokmu, lakukanlah kegiatan sebagai berikut:

1. Bacalah kembali bacaan “Pentingnya Persatuan dakn Kesatuan Bangsa Indonesia” dengan saksama. Tentukan beberapa informasi-informasi penting yang terdapat di dalam bacaan.

2. Gunakan tabel berikut ini untuk mengingat ide-ide pokok dari bacaan tersebut.

Pentingnya persatuan dan kesatuan

Contoh peristiwa yang dapat menjelaskan pentingnya persatuan dan

kesatuan

Untuk diri sendiri

Untuk Masyarakat

Untuk bangsa dan negara

3. Diskusikanlah bersama dengan kelompokmu peristiwa-peristiwa yang terjadi yang menunjukkan pentingnya persatuan dan kesatuan bagi diri sendiri, masyarakat serta bangsa dan negara. Kamu dapat menggunakan berbagai sumber informasi untuk menjelaskan peristiwa tersebut.

4. Presentasikanlah hasil diskusimu di depan kelas dengan memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan pertanyaan berdasarkan presentasimu.

B. Membuat Pertanyaan

Dari hasil diskusi dan presentasi dari kelompokmu dan kelompok yang lain, catatlah hal-hal menarik dan tuliskanlah pertanyaan yang berhubungan dengan isi presentasi tersebut. Catat dan tuliskanlah di tempat yang tersedia.

Hal menarik: ... ... ... ... Pertanyaanku: ... ... ... ...

Persatuan dan kesatuan mempunyai peran penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, salah satunya untuk menciptakan keteraturan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menciptakan masyarakat yang bersatu, diperlukan berbagai sikap baik yang harus terus dipelihara, salah satunya adalah kejujuran. Kejujuran sangat diperlukan untuk menciptakan dan memelihara persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pernahkah kamu mengalami peristiwa yang menuntut kejujuran? Atau pernahkah kamu membaca cerita yang berhubungan dengan nilai kejujuran? Simaklah cerita berikut ini dengan saksama.

Ayo Membacaa

Kejujuran Wina

Oleh Fransisca Emilia

Menjelang malam hari, di sebuah rumah di Banyumanik, Semarang, seorang siswa kelas enam SD, Wina, baru ingat kalau esok pagi harus mengumpulkan tugas menulis cerpen. Wina lalu mencoba mengerjakan tugas itu. Namun hanya beberapa kalimat yang berhasil ia selesaikan. Selanjutnya buntu.

Pandangan Wina lalu tertuju pada tumpukan majalah di rak buku. Ada beberapa majalah tua koleksi ibunya. Wina tiba-tiba mendapat akal. Ia tahu di majalah itu ada kolom untuk anak-anak yang memuat cerita anak. Wina lalu memilih salah satu cerita. Ia menyalin cerita itu.

Esok paginya di kelas, Wina segera mengumpulkan tugasnya kepada Boy, si ketua kelas. Tera teman sebangkunya lalu menyapa Wina. “Cerpenmu sudah selesai, Wina?”

“Eeem…, Sudah, Tera,” jawab Wina ragu. “Aku menyalin dari majalah tua ibuku. Tapi jangan bilang siapa-siapa, ya?” bisik Wina.

Tera terbelalak. “Lho? Itu namanya kamu jadi plagiator, Win!” “Plagiator?” Wina balik bertanya.

“Iya. Kamu mencontek karya orang lain, berarti kamu plagiator.” “Tapi, ini kan hanya untuk tugas sekolah,” kilah Wina.

“Tetap saja plagiat, Win! Tidak baik!” tegas Tera.

Bel masuk jam pelajaran pertama berbunyi. Wina tidak dapat berkonsentrasi sepanjang pelajaran. Ucapan Tera tentang plagiator tadi terus mengusiknya.

Saatnya Bu Indi memasuki kelas. Wina gemetar menahan degup jantungnya yang berdetak hebat. Bu Indi masuk kelas dengan membawa setumpuk kertas tugas menulis cerpen yang telah dikumpulkan melalui Boy, ketua kelas. Bu Indi memang meminta tugas dikumpulkan lebih awal agar beliau punya waktu untuk membaca dan memeriksa pekerjaan murid-muridnya.

“Ibu sudah membaca certa-cerita kalian. Ada satu cerpen yang bagus sekali.” Bu Indi diam sejenak. “Wina, tolong maju dan bacakan cerpenmu, ya!”

Wina terkejut. Ia lalu berjalan ke depan kelas dengan kepala tertunduk. Bu Indi menyerahkan kertas tugasnya. “Silakan dibaca.”

Wina tiba-tiba memberanikan diri berkata. “Maaf, Bu. Sebenarnya, cerpen ini bukan karya saya. Saya menyalinnya dari sebuah majalah lama.”

Terdengar helaan napas Bu Indi. Ruang kelas mendadak senyap.

“Baiklah. Kembalilah ke bangkumu, Wina,” kata Bu Indi.

“Anak-anak, mengambil karya orang lain dan

diakui sebagai milik sendiri itu namanya menjiplak atau plagiat. Itu perbuatan yang tidak baik,”kata Bu Indi.

Wina menunduk semakin dalam.

“Namun, Ibu juga menghargai kejujuran Wina. Butuh keberanian besar untuk mengakui kesalahan. Wina telah bersikap sportif. Namun Wina tetap harus mengumpulkan tugas cerpen buatan sendiri besok pagi.”

Wina mendesah lega karena mendapatkan kesempatan untuk mem-perbaiki kesalahannya. Ia berjanji akan mengumpulkan cerpen karyanya sendiri tepat waktu seperti yang diminta Bu Indi.

Disadur dari Nusantara Bertutur, Kompas Minggu 17 September 2017

Ayo Menulis

Sudahkah kamu membaca cerita di atas? Bagaimana pendapatmu tentang cerita tersebut? Apakah kamu dapat mengikuti jalan ceritanya dengan baik? Apakah kamu dapat membayangkan watak si tokoh utama?

Dalam sebuah cerita fiksi, biasanya diawali dengan pengenalan tokoh dalam cerita, penjelasan masalah yang terjadi, dan berikutnya cara penyelesaian masalahnya.

Setelah kamu membaca dengan saksama, lakukanlah kegiatan berikut ini dengan teliti.

A. Lengkapi diagram berikut ini!

Judul: Pengarang:

Tokoh Utama

Hal yang Kamu Sukai tentang Tokoh Utama

Hal yang Mengejutkanmu dari Cerita

Watak

Tuliskan ringkasanmu di sini

...

...

...

...

...

B. Lengkapilah tabel berikut ini berdasarkan cerita di atas. Jelaskanlah setiap tokoh tambahan yang ada di dalam cerita dengan wataknya sesuai dengan imajinasimu berdasarkan cerita di atas.

Nama Tokoh Tambahan Gambar Sesuai Imajinasimu

Watak Sesuai Cerita dan Imajinasimu

Nama Tokoh Tambahan Gambar Sesuai Imajinasimu

Watak Sesuai Cerita dan Imajinasimu

Tukarkanlah hasil pekerjaanmu dengan teman sebangkumu. Lihatlah adakah perbedaan dan persamaannya dengan hasil pekerjaanmu. Cobalah untuk menelaah mengapa ada perbedaan dan persamaan hasil pemahamanmu tentang cerita fiksi di atas.

Siti : ”Ternyata menyenangkan sekali dapat membayangkan dan meng-gambarkan watak tokoh-tokoh dalam cerita fiksi, ya! Aku sangat menikmatinya! Hasil gambaranku tentang tokoh-tokoh itu ternyata banyak bedanya dibanding persamaannya dengan milikmu, ya De!” Made : ”Iya! Aku juga sangat menikmatinya karena kita boleh berbeda

memahami watak tokoh dalam cerita fiksi. Mungkin karena namanya cerita fiksi, ya Siti! Sehingga, kita dapat mengembangkan imajinasi kita sendiri tentang tokoh yang ada dalam cerita tersebut.”

Siti : ”Betul! Tetapi sepertinya kita membuat kesimpulan yang kurang lebih sama dari bacaan tersebut, bukan? Kemungkinan kita menangkap pesan yang sama dari penulisnya melalu cerita tersebut!”

Made : ”Ya! Tentang kejujuran, kan? Aku suka dengan pesan yang disampaikan lewat cerita itu. Karena bisa saja kita mengalaminya. Kita memang harus memiliki nilai itu untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.”

Siti : ”Setuju! Hei, kita akan bekerja sama untuk memainkan alat musik bersama , bukan? Yuk, kita bersiap untuk latihan!”

Ayo Berlatih

Tahukah kamu bahwa lagu juga dapat dijadikan alat komunikasi dan menyampaikan pesan yang baik? Lagu juga digunakan untuk menceritakan

pernah melihat pelangi, bukan? Kamu tentu juga tahu bagaimana terjadinya pelangi. Kehadiran sinar mataharilah yang membantu terbentuknya pelangi yang tampak di bumi. Apakah menurutmu di planet lain juga akan terjadi pelangi?

Pelangi yang tampak indah telah menginspirasi Bapak A.T. Mahmud untuk membuat sebuah lagu yang tentu tidak asing bagi kamu. Kali ini kamu akan memainkan musik untuk mengiringi lagu tersebut. Kamu dapat menggunakan alat musik yang berbeda dengan memerhatikan akor dan interval nada pada lagu tersebut. Perhatikanlah akor yang digunakan berikut ini. Mainkanlah dengan memerhatikan interval nada yang digunakan.

Jika kamu tidak memiliki alat musik seperti rekorder, pianika, gitar, atau piano, kamu dapat membuat alat musikmu sendiri dengan menggunakan benda-benda di sekitarmu. Seperti menggunakan botol-botol bekas yang diisi air dengan ketinggian tertentu sehingga dapat tercipta nada-nada tertentu juga. Yuk, mainkan alat musikmu untuk mengiringi lagu berikut ini!

Setelah beberapa kali mencoba memainkan musik untuk mengiringi lagu di atas, apakah kamu dapat menyimpulkan sesuatu? Adakah kesulitan yang kamu hadapi saat memainkannya? Apakah kamu tahu cara mengatasi kesulitan tersebut? Diskusikan dengan teman sekelompokmu dan gurumu untuk mengatasi kesulitan tersebut!

Ayo Renungkan

Ceritakanlah sebuah peristiwa di dalam hidupmu yang membuatmu selalu teringat akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di sekitarmu.

Bagaimana hubungan antara menjaga persatuan dan kesatuan dengan keteraturan di dalam masyarakat sekitar kita?

Kerja Sama dengan Orang Tua

Kamu tentu mengerti bahwa keluarga merupakan unit sosial terkecil di dalam masyarakat. Di dalam keluarga ditanamkan nilai-nilai dasar, untuk menciptakan persatuan dan kesatuan. Nilai-nilai dasar tersebut yang akan diterapkan baik di dalam keluarga maupun dengan lingkunganmu.

Bersama dengan orang tuamu, diskusikan hal-hal apa saja yang diterapkan di dalam keluargamu agar setiap anggota keluarga menjaga persatuan dan kesatuan di dalam keluarga.

Dalam dokumen Subtema 1: Keteraturan yang Menakjubkan (Halaman 66-73)

Dokumen terkait