• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bersyukur sebagai Perempuan atau Laki-laki

Kompetensi Inti

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaanTuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Kompetensi Dasar

3.1 Memahami keunikan diri sebagai anugerah Allah yang patut disyukuri. 4.1 Mensyukuri keunikan diri sebagai anugerah Allah.

Indikator

Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan sikap positif dan negatif yang sering muncul dalam menghadapi keunikan diri.

2. Membuat doa tertulis yang mengungkapkan rasa syukur atas keunikan dirinya. 3. Menerima keunikan diri dan sesama.

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan penjelasan, observasi, menanya dan cerita, peserta didik di- harapkan dapat:

1. Menjelaskan sikap positif dan negatif yang sering muncul dalam menghadapi keunikan diri.

2. Membuat doa tertulis yang mengungkapkan rasa syukur atas keunikan dirinya. 3. Menerima keunikan diri dan sesama.

Bahan Kajian

1. Sikap positif dan negatif yang sering muncul dalam menghadapi keunikan diri. 2. Ungkapan rasa syukur atas keunikan diri.

3. Keunikan diri dan sesama.

Sumber Belajar

1. Kitab Suci Kejadian1:27-28

2. Komkat KWI 2010. Menjadi Sahabat Yesus. Buku teks Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas IV. Yogyakarta: Kanisius.

3. Komkat KWI 2006. Seri Murid-murid Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas IV, Yogyakarta: kanisius.

Pendekatan :

Kateketis dan saintiik.

Metode :

Penjelasan, diskusi, tanya-jawab, dan cerita.

Waktu :

4 Jam Pelajaran.

(Apabila pelajaran ini dibawakan dalam dua kali pertemuan secara terpisah, maka pelaksanaannya diatur oleh guru).

Pemikiran Dasar

Ada pepatah kuno mengatakan “buruk muka, cermin dibelah”. Artinya orang yang tidak mau menerima kenyataan dirinya dan melakukan hal yang tidak patut. Hal ini merupakan tindakan negatif, yang bersifat destruktif karena dilandasi rasa benci, iri hati, dan tidak menerima diri apa adanya. Sebaliknya ada pula tindakan positif, yaitu kita berusaha melakukan hal-hal yang baik untuk mengembangkan diri, termasuk dalam hal mendengar kritikan orang lain. Ketidakpuasan manusia dapat disebabkan dari cara menilai diri sendiri.

Kitab Kejadian 1:26-28 meceritakan bagaimana manusia pertama laki-laki (Adam) dan perempuan (Hawa) diciptakan dan ditempatkan di Taman Firdaus. Keduanya diciptakan begitu indah dan menakjubkan. Mazmur 139: 14 mencatat : Aku memuji Engkau sebab aku sangat luar biasa! Segala perbuatan-Mu ajaib dan mengagumkan, aku benar-benar menyadarinya. Artinya bahwa kita diciptakan untuk menjadi luar biasa. Setiap dari kita diciptakan berbeda, namun kita semua diberikan tujuan yang sama yaitu menjadi luar biasa sesuai bidang kita. Kita diciptakan untuk mencapai tujuan kita dan pastinya akan tercapai bila kita menjadi yang terbaik dari diri kita. Bagaimana menjadi diri kita yang terbaik? Jawabannya adalah menjadi

diri sendiri. Banyak orang yang tidak menerima dirinya sendiri sehingga akhirnya rencana Tuhan yang terbaik tidak terjadi dalam kehidupannya.

Dalam pelajaran ini peserta didik dibimbing untuk menyadari setiap karunia yang diberikan oleh Tuhan sebagai perempuan atau laki-laki. Karena itu peserta didik hendaknya menghargai keunikan yang melekat pada dirinya dan orang lain serta mensyukuri keunikan, bakat dan potensi yang Allah karuniakan pada dirinya.

Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

1.Doa

Guru mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan pembelajaran dengan doa, misalnya:

Allah Bapa kami di Surga, terima kasih untuk berkat dan rahmat-Mu bagi kami yang sedang berkumpul di sini. Berkatilah kami ya Bapa, agar kami semakin memahami diri kami sebagai laki-laki atau perempuan. Semoga kami selalu bersyukur kepada- Mu, baik dalam kata-kata maupun dalam perbuatan. Amin

2.Apersepsi

Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali pelajaran sebelumnya, dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan kegiatan pembelajaran sebelumnya.

Langkah Pertama

Menggali pengalaman hidup peserta didik tentang keunikan

dirinya sebagai perempuan atau laki-laki

1. Tanya-jawab:

Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk menggali pengalaman hidup peserta didik, berkaitan dengan sikap-sikap penerimaan diri sebagai laki-laki atau perempuan. Misalnya:

1.) Apakah aku merasa senang sebagai laki-laki atau sebagai perempuan? Jelaskan! 2.) Apa kelebihan dan kekuranganku?

3.) Bagaimana cara mengembangkan kelebihan dan mengatasi kekuranganku? 2. Penjelasan/peneguhan Guru:

Setelah mendengar jawaban-jawaban dari peserta didik, guru memberikan

• Perasaan bangga sebagai laki-laki atau sebagai perempuan

• Sebagai laki-laki saya memiliki kelebihan.

• Sebagai perempuan saya memiliki kelebihan.

• Terus mengembangkan kelebihan dalam hidup sehari-hari, misalnya dengan belajar dan menjaga diri sebaik mungkin.

• Saling menghormati sesama baik laki-laki atau perempuan. Saling mendukung satu sama lain, dan seterusnya.

Langkah Kedua

Menggali pesan Kitab Suci tentang bersyukur sebagai laki-laki

atau perempuan

1. Membaca Cerita Kitab Suci

Peserta didik menyimak bacaan Kitab Suci Kejadian 1:27-28

“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.Allah

memberkati mereka, lalu Allah berirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan

bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan- ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

2. Menanya

Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendalami cerita Kitab Suci yang telah dibacakan.

1.) Bagaimana Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan? 2.) Apa yang Allah katakan kepada manusia ciptaan-Nya itu?

3.) Bagaimana sikap kita sebagai laki-laki atau sebagai perempuan menurut sabda Allah tersebut?

3. Rangkuman

Setelah mendengar jawaban-jawaban dari peserta didik, guru membuat rangkuman, misalnya:

• Laki-laki dan perempuan diciptakan Tuhan secara istimewa karena sesuai citra atau gambar Allah.

• Laki-laki dan perempuan sama-sama mewarisi gambar Allah. Sebagai sesama gambar Allah, laki-laki dan perempuan mewarisi sifat-sifat Allah yang mampu mengasihi, berbuat baik, bertanggung jawab dan sebagainya.

• Keberadaan manusia sebagai gambar Allah bukanlah terutama ‘hak istimewa’ tetapi ‘tanggung jawab istimewa’, yang di antaranya adalah memelihara dan merawat ciptaan Allah.

• Laki-laki dan perempuan dari kodratnya, memiliki perbedaan baik secara isik/ jasmaniah dan psikis/rohaniah. Dengan perbedaan tersebut keduanya dapat

saling melengkapi satu terhadap yang lain.

• Kita hendaknya bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakan kita sebagai laki-laki atau sebagai perempuan menurut Citra atau Gambar Allah sendiri.

Langkah Ketiga

Mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan

1. Ungkapan Syukur

Peserta didik diajak untuk menuliskan ungkapan syukur kepada Tuhan yang telah menciptakan dirinya sebagai laki-laki atau perempuan yang merupakan

gambar/rupa Allah. Ungkapan syukur tersebut dapat dalam bentuk doa atau

puisi.

2. Membangun Niat

Peserta didik menuliskan niatnya untuk menghargai keunikan dirinya sebagai perempuan atau laki-laki dalam hidupnya sehari-hari.

Penutup

1. Doa

Salah satu peserta didik membacakan doa atau puisinya sebagai doa penutup.

2. Penilaian

Sebagai usaha untuk menilai keberhasilan kegiatan pembelajaran, guru dapat mengajak peserta didik untuk bertanya jawab, misalnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut:

1.) Tuliskan sikap positif dan negatif yang sering muncul dalam menghadapi keunikan dirimu!

2.) Tuliskan sebuah doa yang mengungkapkan rasa syukur atas keunikan dirimu! 3.) Tuliskan sebuah niat atau rencana aksi bahwa kamu mau menerima keunikan

3. Pengayaan

Sebagai pengayaan, guru dapat memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat daftar “hal-hal yang membanggakan sebagai perempuan atau laki- laki”. Peserta didik perempuan diberi tugas untuk membuat daftar “hal-hal yang membanggakan sebagai perempuan”, dan peserta didik laki-laki, diberi tugas untuk membuat daftar “hal-hal yang membanggakan sebagai laki-laki”

4. Remedial

Sebagai kegiatan remedial, guru dapat memberikan kepada peserta didik yang dipandang perlu untuk menuliskan doa syukur karena telah diciptakan Tuhan sebagai perempuan atau laki-laki.