• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beruang Membalas Kebaikan Pak Boma

Ada sebuah keluarga miskin. Mereka menggantungkan hidupnya dari hasil berladang. Kepala keluarga itu bernama Pak Boma. Walau tinggal di dalam gubuk, Pak Boma, anak, dan istrinya hidup bahagia.

Pada suatu hari, berangkatlah Pak Boma ke ladang. Tiba-tiba, di tengah perjalanan dia mendengar suara yang amat gaduh. Pak Boma terkejut. Ternyata, di depannya ada sebuah ladang tua. Di tempat itu, dia melihat seekor beruang sedang bertarung dengan harimau.

Melihat gelagat tidak baik, Pak Boma cepat-cepat bersembunyi di semak-semak belukar yang ada di sampingnya. Dari balik semak-semak, Pak Boma memerhatik an dengan saksama pertarungan antara beruang dan si raja hutan tersebut.

Singkat cerita, hampir setengah jam kemudian, beruang tewas diterkam raja hutan. Anak beruang sangat sedih melihat ibunya telah tewas. Anak beruang menangis tersedu-sedu, ingin rasanya bisa menolong sang ibu, tetapi apa daya, dia masih kecil.

Tiba-tiba, si raja hutan berjalan menuju ke arah anak beruang. Beruang kecil ini ketakutan.

”Oh, Tuhan, selamatkan aku. Aku tidak mau jadi mangsa raja hutan ini,” jerit anak beruang ini. Si raja hutan makin mendekat. Anak beruang makin kencang menangis. Ketakutan sekali. Namun tiba-tiba, sebuah tombak melesat tepat menancap di leher harimau itu. Tombak itu ternyata dilemparkan oleh Pak Boma. Harimau itu tewas seketika.

Pak Boma sangat iba pada anak beruang itu. Dia tidak ingin anak beruang tersebut mati diterkam harimau. Anak beruang itu, lalu dibawa dan dirawatnya.

Hari-hari berlalu, anak beruang semakin besar dan sudah pandai berlari-lari. Anak Pak Boma sangat sayang pada anak beruang itu. Setiap hari, anak beruang itu ditimang-timang dan dibelai-belai dengan penuh kasih sayang.

Evaluasi Semester 2

Setahun sudah berlalu. Anak beruang semakin besar dan dewasa. Dia sangat manja serta penurut. Ke mana pun tuannya pergi, beruang selalu dibawa

Pada suatu hari, di tahun kedua, Pak Boma pergi ke hutan. Dia hendak memeriksa ladangnya yang sudah lama ditinggalkan. Anak beruang itu ikut juga.

Di tengah perjalanan, Pak Boma dihadang seekor harimau. Si raja hutan tidak memberi kesempatan. Dia langsung menyerang lawannya itu. Pak Boma mencoba bertahan, tetapi tidak punya daya kekuatan untuk melawan si raja hutan. Maklum, Pak Boma sudah makin tua. Akhirnya, dia tewas diterkam harimau itu.

Melihat tuannya tewas, anak beruang sangat geram. Dia kini balas menyerang si raja hutan. Tidak dapat dihindari lagi, pertarungan pun terjadi lagi. Auman si raja hutan tidak membuat hati beruang jadi kecut. Dia bahkan makin buas untuk mengalahkan si raja hutan.

Sedikit demi sedikit, tenaga harimau berkurang. Dia tidak mampu lagi membendung serang an beruang. Pada suatu kesempatan, si beruang ber hasil mengalahkan si raja hutan.

Anak beruang pun k embali k e rumah tuannya. Setiba di rumah, anak beruang itu menjerit-jerit. Istri Pak Boma dan anaknya heran melihat tingkah laku beruang yang lain dari biasanya. Tidak lama, si anak beruang berlari-lari kecil menuju hutan dan diikuti oleh istri dan anak Pak Boma.

Sesampai di hutan, dia melihat ayahnya sudah terbujur kaku. Mereka menangis sejadi-jadinya. Di samping jenazah ayahnya, ditemukan bangkai harimau. Anak Pak Boma baru menyadari bahwa si beruang telah membunuh si raja hutan.

Akhirnya, anak Pak Boma dan beberapa penduduk setempat membawa jenazah Pak Boma. Sementara itu, si beruang kembali ke hutan karena dia telah membalas budi baik Pak Boma dan keluarganya.

Sumber: Edi Warsidi, Burung Gagak Tertipu: Kumpulan Cerita Pendek. Bandung: Setia Purna Inves, 2007

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan cermat.

1. Siapakah yang tinggal di gubuk tua?

2. Apakah yang dilihat Pak Boma di ladang tua itu? 3. Siapakah yang menghadang Pak Boma di perjalanan?

4. Bagaimanakah sikap beruang ketika melihat Pak Boma dikalahkan harimau? 5. Menurutmu, bagaimana watak beruang yang mengalahkan harimau itu?

91

Evaluasi Semester 2

1. Ada sebuah keluarga miskin. Mereka menggantungkan hidupnya dari hasil berladang. Pak Boma, begitulah orang memanggilnya. Walau tinggal di dalam gubuk, Pak Boma, anak, dan istrinya hidup bahagia.

Latar dalam kutipan cerita itu ialah .... a. ladang

b. gubuk

c. keluarga miskin d. hutan

2. Di tempat itu, dia melihat seekor beruang hitam sedang bertarung dengan harimau.

Kata bertarung menunjukkan arti .... a. memiliki

b. mengenakan atau memakai c. perbuatan yang berbalasan d. memanggil

3. Pak Boma memeriksa ladang yang sudah lama ditinggalkannya.

Persamaan kata ladang ialah .... a. hutan c. rawa b. sawah d. kebun

4. Pak Boma sangat iba pada anak beruang itu.

Kata iba berarti ....

a. gembira c. senang b. kasihan d. ceria

5. Pada suatu hari, di tahun kedua, Pak Boma pergi ke hutan. Dia hendak memeriksa ladangnya yang sudah lama ditinggalkan. Anak beruang itu ikut juga.

Keterangan waktu pada kutipan cerita itu ....

a. Pada suatu hari, di tahun kedua ...

b. Pak Boma pergi ke hutan.

c. Dia hendak memeriksa ladang-nya.

d. Anak beruang itu ikut juga. 6. Mereka tidak tahu .... nama orang baru

itu.

a. apa c. siapa b. apabila d. kalau

7. Kata ulang yang menyatakan banyak ialah ....

a. gelap-gulita b. bolak-balik c. warna-warni d. besar-besar

8. Belum juga berubah perangainya, walaupun telah dinasihati ....

a. kali-berkali b. berkali-kali c. kali-kali d. sekali-kali

9. Karena kesakitan, Nana berteriak, ”...!”

a. Wow c. Aduh b. Wah d. Ih 10. Sigit beradik kepada Rais.

Arti kata beradik pada kalimat itu adalah ....

a. mengenal adik b. membawa adik c. bersama adik d. memanggil adik 11. ... menulis ringkasan buku?

Kata tanya yang menunjukkan ”cara” ialah ....

C. Pilihlah jawaban yang paling tepat. Tulislah jawaban di buku

tulismu.

a. Siapakah c. Bagaimana b. Apakah d. Di manakah 12. Anak yang hemat selalu menyisihkan

uang jajannya untuk ditabung.

Lawan kata yang dicetak miring ialah ....

a. kikir b. pelit c. boros

d. tidak suka jajan

13. Makanan yang enak-enak dihidangkan di atas meja.

Semua tamu dari luar kota dipersilakan makan.

Kedua kalimat tersebut digabungkan dengan bantuan kata sambung ....

a. karena c. kemudian b. hingga d. maka

14. Kalimat majemuk bertingkat berikut ini ialah ....

a. Anto anak yang rajin dan ter pandai di kelasnya.

b. Kemarin ayah dan ibu pergi mengunjungi nenek.

c. Dudi mengemasi bukunya ketika saya datang.

d. Ayah pergi ke kantor dan ibu pergi ke pasar.

15. Hobiku mengumpulkan resep makanan. Setiap kali kakak membeli majalah, aku minta pada kakak lembar resep makanannya. Resep-resep itu kugunting dan kukumpulkan menjadi satu. Kadang-kadang aku pun mencoba resep itu. Kalimat utama paragraf itu ialah ....

a. Setiap kali kakak membeli majalah, aku minta pada kakak lembar resep

c. Kadang-kadang aku pun men coba resep itu.

d. Hobiku mengumpulkan resep makanan.

16. Arman : ”Segala macam cara telah aku lakukan, tapi belum juga berhasil.”

Yayan : (sambil mendekat) ”Apa kau menyerah?”

Arman : ”Tidak! Aku akan tetap berusaha.”

Sikap yang perlu ditiru dari tokoh drama itu ialah ....

a. setia b. sombong c. putus asa

d. pantang menyerah

17. Di atas panggung, Wawan berjalan sambil membungkukkan badannya. Dia memakai peci, kumis, dan janggutnya yang putih. Dia melangkah ke depan sambil memegang tongkat.

Tokoh yang diperankan Wawan ialah ....

a. pemuda b. kakek c. bayi d. ayah

18. Hal-hal yang tidak perlu diperhatikan dalam meringkas isi cerita ialah ....

a. mengetahui pengarang aslinya b. meringkas isi cerita dalam beberapa

kalimat

c. mengenal tokoh utama dalam cerita

d. mengetahui gagasan pokok isi cerita

93

Evaluasi Semester 2

19. Hal-hal yang tidak perlu diperhatikan dalam membuat laporan pengamatan ialah ....

a. tempat pengamatan b. waktu pengamatan c. tujuan pengamatan d. biaya pengamatan 20. Setiap pagi ia berjalan

Menuju sekolah Untuk menuntut ilmu

Walau seorang tunanetra Dia tak putus asa Oh, Tuhan tolonglah dia Jadikanlah manusia

Berguna bagi bangsa dan negara Puisi tersebut menceritakan ....

a. seorang tentara b. seorang putra bangsa c. seorang tunanetra d. seorang siswa

D. Pahamilah puisi berikut.

Dokumen terkait