• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Klasifikasi atas instrumen keuangan (lanjutan)

18. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

2012 2011

- Sewa dibayar dimuka 737.746 616.183

- Biaya pemeliharaan gedung 410.197 368.475

- Lainnya 287.814 420.100

1.435.757 1.404.758 Sewa dibayar dimuka terutama merupakan sewa atas bangunan yang digunakan sebagai kantor cabang Grup di seluruh Indonesia.

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:

Mutasi dari 1 Januari 2012 Saldo Saldo

sampai 31 Desember 2012 Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir Biaya Perolehan/Nilai Revaluasi

Pemilikan langsung

Tanah 2.780.439 3.111 (4) - 2.783.546

Bangunan 2.036.746 81.395 (1.313) 285.806 2.402.634

Perlengkapan, peralatan kantor

dan komputer 4.179.972 484.295 (104.071) 951.362 5.511.558

Kendaraan bermotor 202.612 34.261 (12.036) 9.764 234.601

Aset dalam penyelesaian 1.183.097 1.065.604 (5.838) (1.246.932) 995.931

10.382.866 1.668.666 (123.262) - 11.928.270

Aset sewa guna usaha 12.495 - - - 12.495

10.395.361 1.668.666 (123.262) - 11.940.765

Akumulasi Penyusutan (Catatan 48) Pemilikan langsung

Bangunan 1.169.521 98.703 (469) (49) 1.267.706

Perlengkapan, peralatan kantor

dan komputer 3.102.078 490.583 (17.621) 49 3.575.089

Kendaraan bermotor 74.256 30.764 (10.625) - 94.395

4.345.855 620.050 (28.715) - 4.937.190

Aset sewa guna usaha 260 625 - - 885

4.346.115 620.675 (28.715) - 4.938.075

Nilai buku bersih Pemilikan Langsung

Tanah 2.783.546

Bangunan 1.134.928

Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer 1.936.469

Kendaraan bermotor 140.206

Aset dalam penyelesaian 995.931

6.991.080

Aset sewa guna usaha 11.610

7.002.690 Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Saldo

Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi 561.170

Bangunan 348.069

Perlengkapan dan inventaris kantor 66.816

Kendaraan bermotor 3.206

Lain-lain 16.670

995.931 Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2012 untuk komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi adalah berkisar 25% - 95%.

Mutasi dari 1 Januari 2011 Saldo Saldo sampai 31 Desember 2011 Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir Biaya Perolehan/Nilai Revaluasi

Pemilikan langsung

Tanah 2.780.205 312 (78) - 2.780.439

Bangunan 1.884.375 18.965 (1.610) 135.016 2.036.746

Perlengkapan, peralatan kantor

dan komputer 3.947.542 334.939 (298.560) 196.051 4.179.972

Kendaraan bermotor 160.536 54.659 (12.583) - 202.612

Aset dalam penyelesaian 712.873 798.024 - (327.800) 1.183.097

9.485.531 1.206.899 (312.831) 3.267 10.382.866

Aset sewa guna usaha 3.267 12.495 - (3.267) 12.495

9.488.798 1.219.394 (312.831) - 10.395.361

Akumulasi Penyusutan (Catatan 48) Pemilikan langsung

Bangunan 1.091.391 78.299 (169) - 1.169.521

Perlengkapan, peralatan kantor

dan komputer 3.081.188 308.979 (290.158) 2.069 3.102.078

Kendaraan bermotor 61.202 24.946 (11.892) - 74.256

4.233.781 412.224 (302.219) 2.069 4.345.855

Aset sewa guna usaha 1.960 369 - (2.069) 260

4.235.741 412.593 (302.219) - 4.346.115

Nilai buku bersih Pemilikan Langsung

Tanah 2.780.439

Bangunan 867.225

Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer 1.077.894

Kendaraan bermotor 128.356

Aset dalam penyelesaian 1.183.097

6.037.011

Aset sewa guna usaha 12.235

6.049.246 Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Saldo

Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi 705.410

Bangunan 310.610

Perlengkapan dan inventaris kantor 152.184

Kendaraan bermotor 9.059

Lain-lain 5.834

1.183.097

Lain-lain

a. Pada tanggal 22 Februari 1990, Bank menandatangani perjanjian Kerjasama Operasional (KSO) dengan PT Pakuwon Jati, dimana PT Pakuwon Jati akan mendirikan bangunan pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran 17 lantai beserta fasilitas pendukung lainnya di atas tanah milik Bank Mandiri yang terletak di Jalan Basuki Rachmat No. 2, 4, 6 Surabaya. PT Pakuwon Jati dimaksud berhak untuk menggunakan bangunan tersebut selama 22 tahun. Pada tanggal 21 Februari 2012 perjanjian KSO tersebut telah berakhir dan bangunan tersebut telah diserahkan kepada Bank Mandiri.

Lain-lain(lanjutan)

Kemudian melalui Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Sementara No. 05 Tanggal 21 Februari 2012, pengembang masih dapat memanfaatkan bangunan tersebut melalui bentuk penyewaan ruangan dengan jangka waktu 1 tahun, yaitu sampai dengan 20 Februari 2013. Pada tanggal 20 Februari 2013, perjanjian tersebut telah diperpanjang hingga 20 Februari 2014. Namun demikian Bank memiliki hak untuk menghentikan sewaktu-waktu Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Sementara apabila Bank akan memanfaatkan sendiri bangunan tersebut atau jika akan dilakukan pengalihan hak kepada pihak ketiga.

Pada tanggal 14 Juni 1991, Bank menandatangani Addendum I Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan dengan PT Duta Anggada Realty Tbk., dimana PT Duta Anggada Realty Tbk. lainnya tersebut akan mendirikan bangunan berupa 2 menara perkantoran 32 lantai di atas tanah milik Bank Mandiri yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman kavling 53-56, Jakarta. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 14 Juni 1991 sampai dengan 20 tahun terhitung sejak tanggal penyelesaian bangunan, akan tetapi tidak lebih lama dari 23 tahun sejak tanggal penyelesaian pembangunan (bangunan akan diserahterimakan pada bulan Mei 2014 untuk menara pertama dan bulan Mei 2016 untuk menara kedua). Pada tanggal jatuh tempo tersebut, PT Duta Anggada Realty Tbk. akan menyerahkan bangunan tersebut kepada Bank Mandiri. b. Penilaian pada nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember

2012 adalah dengan menggunakan nilai dari Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP). NJOP dianggap sebagai estimasi terbaik yang mencerminkan nilai wajar. Pada tanggal 31 Desember 2012, NJOP tanah dan bangunan yang dimiliki Bank masing-masing bernilai Rp8.199.856 dan Rp1.859.879. Selain tanah dan bangunan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar aset tetap dengan nilai tercatatnya.

c. Hak atas tanah diperoleh berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangungan (“HGB”) yang dapat diperbaharui dengan masa yang akan berakhir antara tahun 2014 sampai 2017. Mengacu pada praktek di masa lampau, Grup memiliki keyakinan dapat memperpanjang HGB tersebut.

d. Seluruh aset tetap yang ada pada tanggal pelaporan digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Grup.

e. Bank Mandiri telah mengasuransikan aset tetap (tidak termasuk hak atas tanah, aset dalam penyelesaian dan aset sewa guna usaha) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam kepada PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk., PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk., PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Jasatania, PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), PT Asuransi Jasaraharja Putera, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Ramayana Tbk., PT Asuransi Staco Mandiri (dahulu PT Asuransi Staco Jasapratama), PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Wahana Tata, PT Caraka Mulia, PT Estika Jasatama, PT Gelora Karya Jasatama, PT Krida Upaya Tunggal, PT Asuransi Raya, PT Asuransi Purna Artanugraha dan PT Mandiri AXA General Insurance (dahulu PT Asuransi Dharma Bangsa) dengan nilai jumlah pertanggungan asuransi berkisar Rp1.721.667 dan USD76.357.754 (nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2012 dan Rp3.119.177 dan USD75.699.481 (nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan.

Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

2012 2011

- Perangkat lunak 717.842*) 555.853*)

- Goodwill 142.860 142.860

860.702 698.713

*) Setelah nilai amortisasi sebesar masing-masing Rp1.213.891 dan Rp1.125.502 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Perangkat lunak diamortisasi selama umur ekonomis yaitu 5 tahun (lihat Catatan 2.r.i).

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, terdapat aset dalam penyelesaian dalam bentuk perangkat lunak sebesar Rp288.621 dan Rp456.715. Estimasi persentase tingkat penyelesaian perangkat lunak pada tanggal 31 Desember 2012 adalah berkisar 15% - 95%.

Goodwill merupakan selisih antara nilai perolehan dengan nilai wajar dari aset Anak Perusahaan

yang diakuisisi. Secara berkala Goodwill dievaluasi terhadap penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak terdapat penurunan nilai.