• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Ketersediaan Input Produksi

5.2. Biaya Tata Niaga

Biaya tata niaga merupakan biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha bawang merah selam satu bulan produksi. Biaya tersebut meliputi; biaya pembelian bawang merah sebagai bahan baku, biaya penyusutan aktiva, berupa bangunan, kenderaan, biaya lainnya (iuran wajib, tagihan listrik, air, telepon) dan biaya tenaga kerja. Biaya ini kemudian dikelompokkan kedalam biaya tetap dan biya variabel. Biaya tetap, yaitu merupakan biaya yang penggunannya tidak habis dalam satu masa produksi dan biaya variabel merupakan biaya yang habis dalam satu kali produksi.

a. Biaya Pembelian Bahan Baku

Bawang merah sebagai bahan baku untuk bawang kupas dibeli secara lokal jika tersedia seperti dari Samosir atau Haranggaol dan kota lainnya di wilayah pulau Sumatera, namun jika tidak tersedia secara lokal maka pengusaha mengimpor dari pulau Jawa (Brebes) dengan harga yang bervariasi. Biaya

Tabel 7. Biaya Pembelian Bahan Baku

No Jenis Jumlah (Kg) Harga (Rp) Jumlah (Rp) 1 Bawang Merah 5.000-20.000 21.500-22.000 7.278.000.000

Rata-rata 242.600.000

Sumber: Data primer, diolah (Lampiran 2)

Harga bawang merah kisaran Rp.21.500-Rp.22.000 dengan total biaya Rp. 7.278.000.000 dalam satu siklus produksi. Rata-rata biaya pembelian bahan baku selama satu bulan Rp.242.600.000 untuk 30 orang responden. Sebagian besar pengusaha bawang merah membeli bahan baku dengan modal sendiri dan sebagian lagi meminjam ke bank untuk mendukung ketersediaan bahan baku secara kontinue.

b. Biaya Bangunan

Biaya bangunan dalam hal ini merupakan kios dan gudang yang digunakan dalam beraktivitas usaha pengupasan dan berjualan bawang merah. Hal ini terbagi dalam dua kategori, yaitu kategori milik sendiri dan disewa. Biaya bangunan rata-rata didaerah sampel penelitian adalah sebesar Rp. 3.725.200.

c. Biaya Penyusutan Peralatan

Peralatan yang digunakan terakit dengan usaha pengupasan bawang merah adalah sebagai berikut : timbangan, kipas angin, kereta sorong. Biaya penyusutan peralatan dihitung menggunakan metode garis lurus, pada metode ini penyusutan dianggap sama besarnya untuk setiap bulan. Dengan cara membagikan harga beli peralatan sesuai dengan umur ekonomis kemudian dibagi dengan 12 bulan, sehingga diperoleh biaya penyusutan peralatan per bulan. Peralatan yang digunakan dalam usaha pengupasan bawang merah disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Jenis Peralatan No Jenis Jumlah Peralatan (unit) Jumlah Biaya Penyustan (Rp/Bulan) Rataan (Rp) 1 Timbangan 74 751.250 25.041,7 2 Kipas Angin 91 278.000 9.266,6 3 Kereta Sorong 76 380.000 12.666,7 4 Papan 609 423.000 14.100,0 Jumlah 1.832.250 61.075,0

Sumber: Data primer, diolah ( Lampiran 3)

Tabel 8. di atas menunjukkan biaya penyusutan peralatan secara keseluruhan sebesar Rp.1.832.250 dan secara rata-rata Rp. 61.075 per bulan. Biaya penyusutan timbangan merupakan biaya terbesar, yaitu Rp.751.250 per bulan dan terkecil adalah biaya penyusutan kipas angin Rp.278.000 per bulan. c. Biaya Iuran Wajib

Iuran wajib dalam hal ini terkait dengan memperalncar usaha kegiatan operasi usaha bawang merah kupas. Adapun iuran wajib yang harus dibayar disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Biaya Iuran Wajib

No Uraian Jumlah

(Rp/Bulan) Rataan (Rp)

1 Retribusi parkir 750.000 25.000

2 Sampah 600.000 20,000

Jumlah 1.350.000 45.000

Sumber: Data primer, diolah (Lampiran 4)

Tabel 9 di atas menunjukkan biaya iuran wajib per bulan secara keseluruhan sebesar Rp. 1.350.000 dan secara rata-rata Rp.45.000. Biaya retribusi parkir merupakan biaya terbesar, yaitu Rp.750.000 per bulan dan terkecil adalah biaya sampah Rp. 600.000 per bulan.

c. Biaya Listrik dan Telepon

Listrik digunakan sebagai tenaga untuk menjalankan peralatan kipas angin membantu mengeringkan bawang merah dan membuang kulit bawang yang terikut dalam tumpukan bawang merah. Sedangkan telepon digunakan sebagai sarana komunikasi untuk mengetahui informasi pasar dan sarana komunikasi dengan pelanggan. Biaya listrik dan telepon disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Biaya Listrik dan Telepon

No Uraian Jumlah (Rp/Bulan) Rataan (Rp) 1 Listrik 2.454.000 81.800,0 3 Telepon 8.870.000 295.666,7 Jumlah 11.324.000 377.466,7

Sumber: Data primer, diolah (Lampiran 5)

Tabel 10 di atas menunjukkan biaya Listrik dan Telepon perbulan secara keseluruhan sebesar Rp. 12.324.400 per bulan dan secara rata-rata Rp. 377,466,7. Biaya telepon merupakan biaya terbesar, yaitu Rp. 8.870.000 per bulan dan terkecil adalah biaya listrik Rp. 2.454.000 per bulan.

d. Biaya Transportasi

Biaya transportasi dimaksud dalam hal ini adalah nerupakan sara penunjang usaha pengupasan bawang merah. Jenis transportasi dalam usaha ini adalah mobil pick-up untuk mengangkut bawang merah dari gudang ke kios. Biaya lain terkait dengan transportasi adalah biaya bahan bakar minyak (BBM) dan biaya servis kenderaan setiap bulan. Biaya transportasi rata-rata didaerah sampel penelitian adalah sebesar Rp. 3.087.850 per bulan.

e. Biaya Penunjang

dan goni/karung. Bawang merah yang hendak dikupas dibersihkan menggunakan tampi kemudian dimasukkan ke goni atau keranjang. Bawang merah kemudian siap untuk dikupas dan dimasukkan kedalam plastik. Jumlah biaya penunjang disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11. Biaya Penunjang

No Uraian Jumlah (Rp/Bulan) Rataan (Rp) 1 Gunting 1.314.000 43.800 2 Pisau 715.500 23.850 3 Tampi 1.584.000 52.800 4 Keranjang 2.880.000 96.000 5 Goni/Karung 9.675.000 322.500 6 Plastik 2.400.000 80.000 Jumlah 18.568.500 618.950

Sumber: Data primer, diolah (Lampiran 6)

Tabel 11 di atas menunjukkan biaya penunjang secara keseluruhan sebesar Rp. 18.568.500 per bulan dan secara rata-rata Rp. 618.950 per bulan. Biaya goni/karung merupakan biaya penunjang terbesar, yaitu sebesar Rp. 9.675.000 per bulan dan biaya terkecil adalah biaya pisau Rp. 715.500 per bulan.

f. Biaya Tenaga Kerja

Pengusaha bawang merah mayoritas menggunakan tenaga kerja pengupas bawang merah berasal dari tenaga kerja luar keluarga (TKLK) dan kegiatan lainnya seperti bongkat muat, angkut barang, supir, pemasaran dan administrasi sebagian tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) digunakan dalam menjalankan usahanya. Jumlah biaya tenaga kerja perbulan (per sikulus usaha) adalah sebesar Rp. 95.504.500. Rata-rata biaya tenaga kerja adalah sebesar Rp.3.183.483,3

Rp. 2.242.283,3 untuk biaya tenaga kerja lainnya). Curahan tenaga kerja yang digunakan disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12. Biaya Tenaga Kerja

No Uraian Jumlah (Rp/Bulan) Rataan (Rp) 1 Mengupas Bawang 28.236.000 941.200,0 2 Angkat Barang 15.210.000 507.000,0 3 Bongkar Muat 13.650.000 455.000,0 4 Supir 12.480.000 416.000,0 5 Pemasaran 16.991.000 566.366,7 6 Administrasi 8.937.500 297.916,6 Jumlah 95.504.500 3.183.483,3

Sumber: Data primer, diolah (Lampiran 7)

Tabel 12 di atas menunjukkan biaya tenaga kerja secara keseluruhan yang terbanyak adalah untuk pengupas bawang merah sebesar Rp. 28.236.000 dan yang terkecil adalah biaya tenaga kerja administrasi, yaitu sebesar Rp.8.937.500 per bulan.

g. Komponen Biaya Tata Niaga

Secara keseluruhan komponen biaya tata niaga pengusaha bawang merah dengan jumlah produksi bawang merah kupas 320.000 Kg untuk 30 orang pengusaha disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13. Komponen Biaya Tata Niaga

No Komponen Biaya Jumlah (Rp/Bulan) Rataan (Rp) 1 Biaya Bahan Baku 7.278.000.000 242.600.000,0

2 Biaya Bangunan 111.756.000 3.725.200,0

3 Biaya Peralatan 1.832.250 61.075,0

4 Biaya Penunjang 18.568.500 618.950,0

5 Biaya Listrik dan Telepon 12.674.000 526.946,7

6 Biaya Transportasi 55.185.500 1.839.517,0

7 Biaya Tenaga Kerja 95.504.500 3.183.483,3

Jumlah 7.610.970.750 253.699.025,0

Dokumen terkait