• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bidang Kesehatan

Dalam dokumen I. P E N D A H U L U A N (Halaman 29-33)

Indikator Nasional bidang kesehatan terletak pada AKI, AKB dan Gizi Buruk. Faktor penyebab AKI, AKB dan Gizi Buruk tidak terlepas dari 2 faktor kunci yaitu faktor intek/asupan gizi (berhubungan dengan faktor ekonomi, politik, sosial budaya) dan penyakit menular ataupun penyerta (malaria, TBC, dll). Dari 2 Puskesmas dalam wilayah kecamatan cibal sampai dengan bulan Oktober 2015 terdapat 13 Kasus AKB di Puskesmas Pagal, dengan rincian 5 kasus lahir mati ( Kel. Pagal, Desa Wudi, Desa Rado, Desa Golo Ncuang) dan 3 kasus kematian Bayi ( desa Rado, Desa Barang, Desa Riung, Desa Kentol, Desa Golo Ncuang). demikian pula kontribusi AKB Puskesmas Beamese sebanyak 2 kasus, lahir mati 1 (Desa Lando), Kematian Bayi usia 4 bulan 1 ( desa Perak). sedangkan kasus gizi buruk nihil dari 2 Puskesmas.

Tabel AKB dan totel Kelahiran pada puskesmas pagal dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

2015 2014

No Desa Penolong

persalinan

total Kematian Penolong

persalinan

total Kematian Total

Tenkes Dukun Lahir

Mati

Bayi Tenkes Dukun Lahir

Mati Bayi 1 Pagal 33 2 35 2 0 58 4 62 1 1 2 2 Nenu 39 0 39 0 0 41 3 44 0 0 - 3 Wudi 28 0 28 1 0 39 0 39 1 0 1 4 Rado 23 4 27 1 2 31 2 33 2 0 2 5 Welu 37 2 39 0 0 47 1 48 2 1 3 6 Barang 18 0 18 0 1 39 0 39 0 0 0 7 Riung 44 0 44 0 1 61 0 61 0 1 1 8 Kentol 17 3 20 0 3 24 0 24 1 2 3 9 Gapong 23 0 23 0 0 24 0 24 0 0 0 10 Golo 19 2 21 1 1 24 0 24 0 0 0

Sedangkan dalam wilayah kerja puskesma Bea Mese pada tahun 2014 dari total kelahiran sebanyak 190 , yang ditolong bidan sebanyak 168 kejadian, dengan rincian kelahiran di faskes sebanyak 166 kejadian dan di non faskes 2 kejadian. Sedangkan kelahiran yang ditolong dukun sebanyak 66 kejadian.

Pada Tahun 2015, sampai dengan keadaan bulan Oktober 2015 dari total kelahiran sebanyak 130 kejadian, 125 kejadian oleh bidan dan 5 kejadian oleh dukun.

Sebagai wujud keseriusan pemerintah Pusat, Propinsi maupun Kabupaten dalam menekan angka AKI, AKB dan Gizi Buruk adalah dengan menerbitkan produk kesehatan yang tertuang dalam program Nasional maupun Lokal seperti Jamkesmas, Jampersal, Jamkesda, Desa SIAGA, REVOLUSI KIA, KIBBLA dan lain sebagainya, termasuk dengan menggandeng pihak ke tiga (AIP-MNH, PNPM-GSC) melalui kegiatan yang bersifat promotif, preventif dan kuratif. Selain itu pula sebagai langkah efisiensi dan efetikfitas masalah-masalah kesehatan di atas, pemerintah maupun pihak ketiga melakukan terobosan dengan membangun sarana dan prasarana kesehatan di tingkat desa (Pustu, Polindes, Poskesdes) demi pendekatan pelayanan dengan menempatkan tenaga kesehatan (Bidan,Gizi,Kesling,Perawat), langkah lainnya yaitu revitalisasi posyandu sebagai wujud deteksi dini Bumil (K1 murni), Penyakit/KLB/Wabah. D. Keluarga Berencana (BKB-PP).

Kecamatan Cibal merupakan salah satu kecamatan dari 11 kecamatan di Kabupaten Manggarai yang memiliki angka pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun mengalami kenaikan signifikan (hasil perbandingan data penduduk lahir Kec. Cibal tahun 2014 dan 2015 data kelahiran Puskesmas Pagal dan Beamese tahun 2015), laju pertumbuhan ini bila tidak terkontrol melalui

methode kontrasepsi maka akan menimbulkan masalah sosial kemasyarakatan dari segi tingginya kebutuhan pokok sandang, pangan dan papan individu/keluarga. Selengkapnya dapat dilihat hasil cakupan BKB-PP Kec. Cibal Tahun 2015 di bawah ini :

1. Cakupan Program

Hasil pendataan R/I/KS : 6.156, yang terdata 6.201 Data Pasangan Usia Subur :

 PUS : 4.084

 P.A : 2.690/Methode Kontrasepsi

 IUD : 324  MOW : 73  MOP : -  IMP : 175  STK : 1862  Pil : 256 2. Data Poktan

Terdapat 3 kelompok UPPKS

 BKB : 3 (Pagal, Kentol, Nenu)

 BKR : 1 (Pagal)

 BKL : 1 (Pagal)

3. Kegiatan Instansional

Per-Oktober 2015 PPM yang telah di capai sebesar 340 dengan sisa target 202 akseptor baru dari PPM 542.

Realisasi pencapaian program BKB-PP tidak maksimal mengingat kurangnya personil PKB di Kecamatan Cibal (3 orang PKB) yang melayani 16 Desa dan 1 Kelurahan. Tuntutan pencapaian target dapat terealisasikan bila mana kemitraan dan atau koordinasi lintas sektor berjalan efektif dengan meningkatkan peran tenaga tekhnis kesehatan (Puskesmas Pagal dan

Beamese) yang juga mempromosikan methode kontrasepsi sebagai tameng dalam menekan laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Cibal.

E. Peternakan.

Selain Pertanian, peternakan pun memberikan kontribusi bagi ketersediaan ketahanan pangan sumber protein hewani maupun peningkatan ekonomi di tingkat rumah tangga.

Pada Tahun 2015, penyebaran populasi ternak sapi, kambing dan babi mengalami peningkatan pada 21 kelompok, meliputi 10 kelompok ternak sapi, 10 kelompok ternak kambing dan 1 kelompok ternak Babi sejak bergulirnya program penyebaran dan perkembangan ternak tahun 2006 s/d 2015 di Kecamatan Cibal. Sepanjang Tahun 2014-2015, 3 Kelompok baru mendapatkan bantuan 33 ekor Sapi, masing-masing kelompok mendapatkan 11 Ekor Sapi, dengan rincian 3 Ekor Jantan dan 30 ekor Betina (desa Golo, Desa Rado, Desa Ladur)

Sedangkan mengenai laporan Hewan Penular Rabies (HPR) berdasarkan data keadaan bulan Oktober 2015 di Kecamatan Cibal jumlah HPR sebanyak 2600 ekor, yang sudah divaksinasi sebanyak 2600 ekor, kasus gigitan yang dilaporkan pada tahun 2015 sebanyak 32 kasus.

Kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan populasi ternak khususnya ternak besar, pada umumnya adalah persediaan lahan untuk pakan ternak belum tersedia oleh peternak, bila adapun maka lokasinya jauh dari kandang ternak begitupun sebaliknya kandang ternak jauh dari lingkungan sekitar rumah (Kebun/Ladang) sehingga kurangnya pengawasan terhadap ternak yang dapat berakibat buruk bagi ternak itu sendiri (Bencana Alam, Pencurian, dll), sedangkan untuk ternak kecil kendala yang dihadapi yaitu harga pakan ternak yang mahal di pasaran/produsen sehingga

membutuhkan pengeluaran biaya yang cukup besar dalam perkembangbiakan ternak, kendala lainnya adalah sensitifitas ternak terhadap penyakit pada musim penghujan.

4. BIDANG KANTIBMAS A. Penanganan Masalah

Jelang berakhirnya tahun 2015, Pemerintah Kecamatan Cibal telah menangani dan menyelesaikan 3 (Satu) masalah sosial kemasyarakatan. Penyelesaian dilakukan secara berjenjang dengan berbagai pendekatan antara lain pendekatan kultur dan kekeluargaan yang merupakan pendekatan prioritas utama, disamping pendekatan secara hukum sesuai prosedur Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dari berbagai upaya/mediasi yang telah diambil dan atau ditawarkan oleh Pemerintah Kecamatan Cibal dalam penyelesaian kasus masih terbentur oleh beberapa aspek dari pihak-pihak tertentu yang bertikai, sehingga masih ada beberapa kasus yang belum terselesaikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel penanganan kasus Tahun 2015, di bawah ini ;

Dalam dokumen I. P E N D A H U L U A N (Halaman 29-33)

Dokumen terkait