• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Bidang Bimbingan dan Konseling

3. Bidang pengembangan Belajar

dan kesadaran untuk melaksanakannya secara dinamis dan bertanggung jawab

5) Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif

6) Orientasi tentang hidup berkeluarga39.

Secara umum, pelayanan pengembangan sosial dapat digambarkan sebagai berikut40:

3. Bidang pengembangan Belajar

Pengembangan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang ini lebih khusus terfokus pada bagaimana individu melakukan kegiatan belajar. Hal ini sangat penting terutama bagi individu-individu yang sedang mengalami program pendidikan tertentu dengan tujuan diperolehnya hasil belajar yang optimal dan dicapainya tujuan pendidikan dalam kategori sukses.

39 A, Hallen, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 79.

35 Bimbingan dan konseling belajar bertujuan membantu klein/ peserta didik agar: (1) menyadari potensi diri dalam aspek belajar; (2) memahami berbagai hambatan belajar; (3) memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif; (4) memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat; (5) memiliki keterampilan belajar yang efektif; (5) memiliki keterampilan dalam perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya; dan (6) memiliki kesiapan menghadapi ujian. Tema-tema yang dapat dikembangkan antara lain: pengenalan potensi diri dalam belajar, keterampilan belajar yang efisiensi dan keefektifan, hambatan dalam belajar, kebiasaan belajar yang positif, memilih studi lanjut, dan makna prestasi akademik dan non akademik dalam pendidikan, persiapan menghadapi ujian, dan sebagainya41.

Bidang pengembangan belajar yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri, serta membantu peserta didik untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau untuk terjun ke lapangan pekerjaan tertentu.

a. Aspek-aspek Bimbingan Belajar

Beberapa aspek masalah belajar yang memerlukan layanan bimbingan belajar, yaitu:

1) Pengenalan kurikulum 2) Pemilihan jurusan 3) Cara belajar yang tepat

36 4) Perencanaan pendidikan42.

b. Tujuan Bimbingan Belajar

Secara umum tujuan bimbingan belajar adalah membanti siswa agar mencapai perkembangan yang optimal sehingga tidak menghambat perkembangan belajar siswa.Sedangkan secara khusus, tujuan bimbingan belajar adalah agar siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah belajar. 43

c. Ruang Lingkup Bimbingan Belajar , ruang lingkup bimbingan belajar dapat dirinci sebagai beriku:

1) Pengembangan sikap kebiasaan dan ketrampilan belajar yang efektif dan efesien serta produktif dengan sumber belajar yang bervariasi dan kaya

2) Menumbuhkan disiplin siswa dalam belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun kelompok

3) Mengembangkan materi program belajar

4) Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial, dan budaya lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan pengembangan pribadi.

5) Orientasi belajar untuk pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi44.

Secara umum, pelayanan pengembangan belajar dapat digambarkan sebagai berikut45:

42 Tohirin, Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h. 128.

43 Ibid, h. 131.

44 Deni Febrini. Bimbingan Konseling. (Yogyakarta: Teras, 2001), h. 82.

37 4. Bidang pengembangan Karir

Bidang ini juga khusus, terfokus pada pengenalan, pemilihan, persiapan, dan akhirnya sukses karir. Dengan pemahaman bahwa semua orang harus bekerja, maka bidang pengembangan karir ini menjadi sangat urgen dan perlu diselenggarakan sejak dini. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

Bimbingan dan konseling karir bertujuan memfasilitasi perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidup klien. Dengan demikian, klien akan (1) memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan; (2) memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir; (3) memiliki sikap positif terhadap dunia kerja; (4) memahami relevansi kemampuan menguasai pelajaran dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yangmenjadi cita-cita karirnya masa depan; (5) memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, persyaratan kemampuan yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja; (6) memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai

38 dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi; (7) membentuk pola-pola karir;(8) mengenal keterampilan, kemampuan dan minat; (9) memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.

Menurut W.S. Winkel, M.M. Sri Hastuti bidang pengembangan karir adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada individu untuk dapat merencanakan dan mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia pendidikan maupun dunia karir46. Dalam bidang bimbingan karir ini, pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk mengenal potensi diri, mengembangkan dan memantapkan pilihan karir47.

a. Faktor-faktor pokok dalam bidang pengembangan karir adalah sebagai berikut:

1) Faktor internal, yaitu terkait dengan nilai-nilai kehidupan, taraf intelegensi, bakat khusus, minat, sifat, pengetahuan dan keadaan jasmani

2) Faktor eksternal, yaitu terkait dengan masyarakat, keadaan sosial ekonomi negara atau daerah, status sosial ekonomi keluarga, pengaruh dari seluruh anggota keluarga besar dan keluarga inti, pendidikan sekolah, pergaulan dengan teman sebaya, tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan pada setiap program studi atau latihan48.

b. Ruang lingkup bimbingan karir

1) Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dipilih dan dikembangkan

2) Pemantapan orientasi dan informasi karir pada umumnya dan karir yang hendak dipilih dan dikembangkan pada khususnya

46 Winkel, W.S. dan Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (Yogyakarta: Media Abadi, 2013), h. 82.

47 A. Hallen, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 80.

39 3) Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja, usaha dan memperoleh penghasilan yang baik dan halal untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

4) Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki tamatan SLTA

5) Orientasi dan informasi terhadap pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan49.

Disamping itu, tujuan bimbingan karir di sekolah dan madrasah adalah agar siswa mampu memahami, merencanakan, memilih, menyesuaikan diri dan mengembangkan karir tertentu setelah mereka selesai dari pendidikannya.Dengan demikian, bimbingan karir di sekolah atau di madrasah tidak secara langsung membantu siswa untuk berkarir tetapi lebih banyak bersifat informasi50.

Secara umum, pelayanan pengembangan karier dapat digambarkan sebagai berikut51:

49 Deni Febrini. Bimbingan Konseling. (Yogyakarta: Teras, 2001), h. 81.

50 Tohirin, Opcit, h. 134.

40 BAB II

LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING