BAB III PEMBAHASAN
3.1.1 Bilangan Rainbow Connection pada Jenis Graf Hasil Penjumlahan
Penjumlahan dua graf G1 dan G2 yang dinotasikan
mempunyai himpunan titik dan himpunan sisi
Pada graf khusus hasil penjumlahan akan diberikan 5 contoh graf yaitu graf komplit, graf bipartisi komplit, graf roda, graf kipas, dan graf Kipas Ganda.
a. Graf Komplit
Graf komplit adalah graf dengan setiap pasang titik yang berbeda dihubungkan oleh satu sisi. Graf komplit dengan π titik dinyatakan dengan Kn.
Graf komplit juga dapat dibentuk dari penjumlahan dua graf, yaitu penjumlahan antara dua graf komplit. Graf komplit dengan 3 titik (πΎ3) dengan graf komplit dengan 2 titik (πΎ2) penjumlahannya menghasilkan graf πΎ5.
π’1 ππ
+
π’1 π’3 π£1 π£2 π£1 π£2Graf πΎ5 = Graf πΎ3+ Graf πΎ2 Graf πΎ2
Graf πΎ3
=
ππ
π’3
Gambar 3.1 Graf πΎ5 dari Hasil Penjumlahan πΎ3 dengan πΎ2
Bilangan rainbow connection (ππ(πΎπ)) dan bilangan rainbow vertex-connection (ππ£π(πΎπ)) pada graf komplit dapat ditentukan dengan menggambar
2 1 G G G ο½ ο« ) ( ) ( ) (G V G1 V G2 V ο½ ο )} ( ) ( | { ) ( ) ( ) (G EG1 E G2 uv u V G1 danv V G2 E ο½ ο ο ο ο
3
graf komplit order 1 sampai order 6 sehingga didapat pola 1,2, β¦ ,6 lainnya. Dari pola tersebut kemudian dapat disimpulkan ππ(πΎπ) dan ππ£π(πΎπ) pada graf komplit dengan π titik (πΎπ).
π’1
π²π :
Gambar 3.2 Graf πΎ1
Pada graf πΎ1 hanya terdapat satu titik dan tidak mempunyai sisi. Sehingga bilangan ππ πΎ1 = 0 dan juga ππ£π πΎ1 = 0, dikarenakan tidak terdapatnya lintasan pelangi yang dapat dibentuk pada graf πΎ1.
π’1 1 π’2
π²
π:
Gambar 3.3 Graf πΎ2
Graf πΎ2 terdapat dua titik dan satu sisi. Ada satu lintasan yang dapat dibentuk dari graf πΎ2 yaitu lintasan π’1- π’2, yang melewati 1 sisi dan 0 titik. Sehingga bilangan ππ πΎ2 = 1 dan ππ£π πΎ2 = 0.
π£3 π£1 π£2 1 1 1
π²
π:
Gambar 3.4 Graf πΎ3Pada graf πΎ3 terdapat 3 titik dan juga 3 sisi. Lintasan dengan setiap pasangan titik awal dan titik akhir yang dapat dibentuk dari graf πΎ3 mempunyai karakter yang sama dikarenakan setiap titik pada graf πΎ3 dihubungkan oleh satu sisi. Graf πΎ3 dibentuk menjadi pelangi sisi terhubung dimana setiap lintasan antara dua titik pada graf πΎ3 mempunyai sisi dengan warna berbeda dan dibentuk
4
menjadi pelangi titik terhubung dimana setiap lintasan antara dua titik pada graf πΎ3 mempunyai titik interior dengan warna yang berbeda.
Misalkan π£π,π£π β π πΎ3 dengan π, π = 1,2,3, maka lintasan π£π- π£π dapat dibentuk melalui satu sisi, sehingga warna sisinya 1, dan tidak memiliki titik interior sehingga warna titik 0, karena semua titik terhubung langsung. Sehingga dengan warna sisi 1 akan terbentuk pelangi sisi terhubung pada graf πΎ3, serta dengan warna titik 0 juga dapat membentuk pelangi titik terhubung, sehingga diperoleh ππ πΎ3 = 1 dan ππ£π πΎ3 = 0. π£1 π£2 π£3 π£4 1 1 1 1 1 1
π²
π:
Gambar 3.5 Graf πΎ4Pada graf πΎ4 terdapat 4 titik dan 6 sisi. Lintasan dengan setiap pasangan titik awal dan titi akhir yang dapat dibentuk dari graf πΎ4 mempunyai karakter yang sama dikarenakan setiap titik pada graf πΎ4 dihubungkan oleh satu sisi. Graf πΎ4 dibentuk menjadi pelangi sisi terhubung dimana setiap lintasan antara dua titik pada graf πΎ4 mempunyai sisi dengan warna berbeda dan dibentuk menjadi pelangi titik terhubung dimana setiap lintasan antara dua titik pada graf πΎ4 mempunyai titik interior dengan warna yang berbeda.
Misalkan π£π,π£π β π πΎ4 dengan π, π = 1,2,3,4, maka lintasan π£π- π£π dapat dibentuk melalui satu sisi, sehingga warna sisinya 1, dan tidak memiliki titik interior sehingga warna titik 0, karena semua titik terhubung langsung. Sehingga dengan warna sisi 1 akan terbentuk pelangi sisi terhubung pada graf πΎ4, serta
5
dengan warna titik 0 juga dapat membentuk pelangi titik terhubung, sehingga diperoleh ππ πΎ4 = 1 dan ππ£π πΎ4 = 0. π£1 π£2 π£3 π£4 π£5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 π²π: Gambar 3.6 Graf πΎ5
Pada graf πΎ5 terdapat 5 titik dan 10 sisi. Lintasan dengan setiap pasangan titik awal dan titik akhir yang dapat dibentuk dari graf πΎ5 mempunyai karakter yang sama dikarenakan setiap titik pada graf πΎ5 dihubungkan oleh satu sisi. Graf πΎ5 dibentuk menjadi pelangi sisi terhubung dimana setiap lintasan antara dua titik pada graf πΎ5 mempunyai sisi dengan warna berbeda dan dibentuk menjadi pelangi titik terhubung dimana setiap lintasan antara dua titik pada graf πΎ5 mempunyai titik interior dengan warna yang berbeda.
Misalkan π£π,π£π β π πΎ4 dengan π, π = 1,2,3,4,5, maka lintasan π£π- π£π dapat dibentuk melalui satu sisi, sehingga warna sisinya 1, dan tidak memiliki titik interior sehingga warna titik 0, karena semua titik terhubung langsung. Sehingga dengan warna sisi 1 akan terbentuk pelangi sisi terhubung pada graf πΎ5, serta dengan warna titik 0 juga dapat membentuk pelangi titik terhubung, sehingga diperoleh ππ πΎ5 = 1 dan ππ£π πΎ5 = 0.
6 π£1 π£2 π£3 π£4 π£6 π£5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
π²
π:
Gambar 3.7 Graf πΎ6Pada graf πΎ6 terdapat 6 titik dan 15 sisi. Lintasan dengan setiap pasangan titik awal dan titik akhir yang dapat dibentuk dari graf πΎ6 mempunyai karakter yang sama dikarenakan setiap titik pada graf πΎ6 dihubungkan oleh satu sisi. Graf πΎ6 dibentuk menjadi pelangi sisi terhubung dimana setiap lintasan antara dua titik pada graf πΎ6 mempunyai sisi dengan warna berbeda dan dibentuk menjadi pelangi titik terhubung dimana setiap lintasan antara dua titik pada graf πΎ6 mempunyai titik interior dengan warna yang berbeda.
Misalkan π£π,π£π β π πΎ4 dengan π, π = 1,2, β¦ ,6, maka lintasan π£π- π£π dapat dibentuk melalui satu sisi, sehingga warna sisinya 1, dan tidak memiliki titik interior sehingga warna titik 0, karena semua titik terhubung langsung. Sehingga dengan warna sisi 1 akan terbentuk pelangi sisi terhubung pada graf πΎ6, serta dengan warna titik 0 juga dapat membentuk pelangi titik terhubung, sehingga diperoleh ππ πΎ6 = 1 dan ππ£π πΎ6 = 0.
7
Tabel 3.1 Pola Bilangan ππ(πΎπ) dan ππ£π(πΎπ)
No Jenis Graf ππ(πΎπ) ππ£π(πΎπ) 1. πΎ1 0 0 2. πΎ2 1 0 3. πΎ3 1 0 4. πΎ4 1 0 5. πΎ5 1 0 6. πΎ6 1 0 π. πΎπ 1 0
Dari pola yang ditunjukan oleh bilangan rainbow connection dan bilangan rainbow vertex-connection di atas dapat diperoleh teorema sebagai berikut:
Teorema 1
Pada graf komplit πΎπ banyak titik π β₯ 2, bilangan rainbow connection ππ πΎπ = 1, dan bilangan rainbow vertex-connection ππ£π πΎπ = 0.
Bukti:
Pembuktian ππ(πΎπ) dan ππ£π(πΎπ) dilakukan dengan bukti tidak langsung. (i) Diasumsikan ππ(πΎπ) β 1, jadi ada 2 kemungkinan, yaitu: ππ πΎπ = 0
dan ππ πΎπ > 1
karena π β₯ 2 artinya minimal terdapat 2 titik yang terhubung langsung. Maka minimal terdapat lintasan dengan panjang 1. Jadi tidak mungkin ππ πΎπ = 0.
8
Selanjutnya ambil ππ πΎπ = π > 1 dan π’, π£ β π πΎπ sehingga ada lintasan pelangi dari titik π’ ke titik π£, dengan minimal bilangan warna sisi sebanyak π. Ini artinya lintasan dari titik π’ ke titik π£ melewati π sisi dan antara π sisi tersebut pasti terdapat titik lain misalkan titik π€. Sehingga dapat dikatakan ada π’, π£ β π πΎπ yang tidak terhubung langsung. Pernyataan ini kontradiksi dengan definisi graf komplit sehingga pengasumsian salah. Jadi dapat disimpulkan bahwa ππ πΎπ = 1, π β₯ 2.
(ii) Diasumsikan ππ£π(πΎπ) β 0 atau ππ£π πΎπ > 0
Ambil ππ£π πΎπ = π > 0 dan π’, π£ β π πΎπ sehingga ada lintasan pelangi dari titik π’ ke titik π£, dengan minimal bilangan warna sisi sebanyak π. Ini artinya lintasan dari titik π’ ke titik π£ melewati π titik misalkan titik π€. Sehingga dapat dikatakan ada π’, π£ β π πΎπ yang tidak terhubung langsung. Pernyataan ini kontradiksi dengan definisi graf komplit sehingga pengasumsian salah. Jadi dapat disimpulkan bahwa ππ£π πΎπ = 0, π β₯ 2.
b. Graf Bipartisi Komplit
Graf bipartisi komplit adalah graf bipartisi dengan himpunan partisi X dan Y sehingga masing-masing titik di X dihubungkan dengan masing-masing titik di
Y oleh tepat satu sisi. Jika |X| = m dan |Y| = n, maka graf bipartisi tersebut dinyatakan dengan Km,n.
Graf bipartisi komplit juga dapat dibentuk dari penjumlahan dua graf, yaitu penjumlahan antara graf ππΎ1 dan graf ππΎ1. Contohnya adalah penjumlahan
9
graf 3πΎ1 dengan komplemen graf komplit 2πΎ1 yang menghasilkan graf bipartisi komplit πΎ3,2. π’1 π’2 π’3 π£1 π’1 π’2 π’3 π£1 π£2 π£2 + = 3πΎ1 2πΎ1 πΎ3,2 = 3πΎ1+2πΎ1
Gambar 3.8 Graf πΎ3,2 dari Hasil Penjumlahan 3πΎ1 dengan 2πΎ1
Untuk menentukan pola rainbow connection dan pola rainbow vertex-connection pada graf bipartisi komplit dapat ditentukan dengan menggambar graf
bipartisi komplit yang diwakili oleh graf bipartisi komplit πΎ1,5, graf πΎ2,4, graf πΎ2,6, graf πΎ2,10, kemudian menggambar pola ππ(πΎπ ,π) dan ππ£π(πΎπ ,π) pada graf bipartisi komplit πΎπ ,π. Dari pola tersebut selanjutnya dapat disimpulkan bilangan rainbow connection dan rainbow vertex-connection pada graf bipartisi komplit πΎπ ,π. π£1 π£2 π£3 π£4 π£5 π£1 1 2 3 4 5 π π£1 π²π,π:
Gambar 3.9 Graf bipartisi πΎ1,5
Graf πΎ1,5 merupakan graf pohon dengan 6 titik dan 5 sisi. Agar terbentuk graf pelangi sisi terhubung pada graf πΎ1,5, di mana setiap antara dua titik terdapat lintasan dengan warna berbeda, dibutuhkan minimal bilangan warna sisi sebanyak
10
5, sehingga diperoleh bilangan ππ πΎ1,5 = 5. Sedangkan agar terbentuk pelangi titik yang terhubung, di mana setiap antara dua titik pada graf πΎ1,5 terdapat lintasan dengan warna titik interior yang berbeda, cukup dibutuhkan satu warna titik. Hal ini dikarenakan panjang diameter pada graf πΎ1,5 adalah 2 dan titik interior sebanyak 1, sehingga diperoleh bilangan ππ£π πΎ1,5 = 1.
Graf π²π,π = π£1 π£2 π£3 π£4 π’2 1 2 2 1 1 1 2 2 π’1 π π π π π π
Gambar 3.10 Graf bipartisi πΎ2,4
Graf bipartisi πΎ2,4 memiliki 6 titik dan 8 sisi. Terdapat 2 partisi misalkan partisi π dengan 4 titik dan partisi π dengan 2 titik. Setiap titik pada partisi π tidak terhubung langsung akan tetapi dihubungkan lintasan dengan panjang 2 yang melalui titik di partisi π. Misalkan π£π β π π , 1 β€ π β€ 4 dan π’π β π π , π = 1,2, maka deg π£π = 2 dan deg π’π = 4. Setiap π£π jika dihubungkan dengan π£π dengan π β π, maka dapat melalui 2 lintasan, sehingga jika akan dibentuk pelangi sisi terhubung setiap sisi yang terkait langsung dengan π£π diberikan 2 warna yang susunannya harus berbeda dengan titik π£π.
Susunan warna sisi yang terkait langsung dengan π£π dan π£πdapat digambarkan sebagai berikut, misalkan terdapat fungsi pewarnaan sisi π: πΈ πΊ β {1,2}, maka terdapat 3 kemungkinan, yaitu:
11 1. Jika π π£π, π’1 β π π£π, π’1 , π, π = 1,2,3,4 maka π π£π, π’2 = π π£π, π’2 , π, π = 1,2,3,4 2. Jika π π£π, π’1 = π π£π, π’1 , π, π = 1,2,3,4 maka π π£π, π’2 β π π£π, π’2 , π, π = 1,2,3,4 3. Jika π π£π, π’1 β π π£π, π’1 , π, π = 1,2,3,4 maka π π£π, π’2 β π π£π, π’2 , π, π = 1,2,3,4
Menggunakan penyusunan dengan pengulangan dari 2 warna yang disusun ke 2 tempat diperoleh kemungkinan 2 Γ 2 = 4 susunan. Karena π = 4, maka setiap π£π mempunyai susunan warna sisi yang terkait langsung berbeda dengan π£π dengan π β π. Sehingga graf πΎ2,4 dapat dibentuk pelangi sisi terhubung dengan 2 warna, sehingga diperoleh bilangan ππ πΎ2,4 = 2. Sedangkan agar terbentuk pelangi titik yang terhubung, di mana setiap antara dua titik pada graf πΎ2,4 terdapat lintasan dengan warna titik interior yang berbeda, cukup dibutuhkan satu warna titik. Hal ini dikarenakan panjang diameter pada graf πΎ2,4 adalah 2 dan titik interior sebanyak 1, sehingga diperoleh bilangan ππ£π πΎ2,4 = 1.
12 π£1 π£2 π£3 π£4 π’2 1 2 2 1 1 3 2 1 π’1 π π π π π 1 3 3 3 π π π£5 π£6 π²π,π:
Gambar 3.11 Graf Bipartisi πΎ2,6
Memakai cara yang sama, pada graf πΎ2,6 terdapat 2 partisi π dengan 6 titik dan partisi π dengan 2 titik. Menggunakan penyusunan dengan pengulangan dari 2 warna yang disusun ke 2 tempat diperoleh kemungkinan 2 Γ 2 = 4 susunan. Karena π = 6 > 4, maka hanya dengan 2 warna tidak bisa membentuk pelangi sisi terhubung. Artinya, ada 2 titik yang dihubungkan oleh lintasan dengan warna sisi yang sama, sehingga ππ πΎ2,6 > 2. Di ambil 3 warna, menggunakan penyusunan dengan pengulangan dari 3 warna yang disusun ke 2 tempat diperoleh kemungkinan 3 Γ 3 = 9 susunan. Karena π = 6 < 9, maka dengan 3 warna dapat dibentuk pelangi sisi terhubung, sehingga ππ πΎ2,6 = 3.
Sedangkan agar terbentuk pelangi titik yang terhubung, di mana setiap antara dua titik pada graf πΎ2,6 terdapat lintasan dengan warna titik interior yang berbeda, cukup dibutuhkan satu warna titik. Hal ini dikarenakan panjang diameter pada graf πΎ2,6 adalah 2 dan titik interior sebanyak 1, sehingga diperoleh bilangan ππ£π πΎ2,6 = 1.
13 π£1 π£2 π£3 π£4 π’2 1 2 3 1 2 1 2 1 π’1 π π π π π 1 3 3 3 π π π£5 π£6 π π π π π£10 π£9 π£8 π£7 3 2 2 4 4 4 4 4 π²π,ππ:
Gambar 3.12 Graf Bipartisi πΎ2,10
Memakai cara yang sama, pada graf πΎ2,10 terdapat 2 partisi π dengan 6 titik dan partisi π dengan 2 titik. Menggunakan penyusunan dengan pengulangan dari 2 warna yang disusun ke 2 tempat diperoleh kemungkinan 2 Γ 2 = 4 susunan. Menggunakan penyusunan dengan pengulangan dari 3 warna yang disusun ke 2 tempat diperoleh kemungkinan 3 Γ 3 = 9 susunan. Karena π = 10 > 9 > 6, maka hanya dengan 2 warna dan 3 warna tidak bisa membentuk pelangi sisi terhubung. Artinya, ada 2 titik yang dihubungkan oleh lintasan dengan warna sisi yang sama, sehingga ππ πΎ2,10 > 3.
Di ambil 4 warna, maka graf πΎ2,10 akan membetuk pelangi sisi terhubung, karena setiap antara dua titik akan terdapat lintasan dengan warna sisi yang berbeda. Hal ini dikarenakan setiap dua titik pada partisi yang sama akan dihubungkan oleh lintasan dengan panjang 4. Misalkan π£π β π π , π β€ 10, π β β dan π’π β π π , π = 1,2, maka π£π terhubung langsung dengan π’1, kemudian π’1 terhubung langsung dengan π£π+1, kemudian π£π+1 terhubung langsung dengan π’2 dan π’2 terhubung langsung dengan π£π+2.
14
π π£π, π’1 = 1, π = 1,3,5,7,9 π π£π+1, π’1 = 3, π = 1,3,5,7,9 π π£π, π’2 = 2, π = 1,3,5,7,9 π π£π+1, π’2 = 4, π = 1,3,5,7,9
Sehingga diperoleh ππ πΎ2,10 = 4. Sedangkan agar terbentuk pelangi titik yang terhubung, di mana setiap antara dua titik pada graf πΎ2,10 terdapat lintasan dengan warna titik interior yang berbeda, cukup dibutuhkan satu warna titik. Hal ini dikarenakan panjang diameter pada graf πΎ2,10 adalah 2 dan titik interior sebanyak 1, sehingga diperoleh bilangan ππ£π πΎ2,10 = 1.
Secara umum graf πΎπ ,π dapat dibentuk menjadi pelangi sisi terhubung hanya dengan menggunakan 4 warna. Hal ini dapat dijelaskan dengan model lintasan antara 2 titik sebagai berikut:
π£π π£π+1 π£π+2 π’π π’π+1 1 3 4 2 π£π+2 π’π+1 1 3 4 2 dan π£π+1 π£π+3 π’π+2
Gambar 3.13 Model Lintasan Graf Bipartisi πΎπ,π
Dari beberapa kasus yang ditunjukkan oleh bilangan rainbow connection dan bilangan rainbow vertex-connection di atas, maka dapat diperoleh teorema graf bipartisi komplit πΎπ ,π sebagai berikut:
15
Teorema 2
Graf bipartisi komplit πΎπ,π dengan π β€ π dan π, π β β, maka bilangan rainbow connection pada graf πΎπ,π adalah:
ππ πΎπ ,π = π, jika π = 1 2, jika 2π β₯ π 3, jika 2π < π β€ 3π 4, jika lainnya
bilangan rainbow vertex-connection pada graf πΎπ ,π adalah: ππ£π(πΎπ,π) = 1
Bukti:
Graf bipartisi komplit πΎπ,π terdiri dari 2 partisi, yaitu π dan π, dengan π = π dan π = π.Misalkan π£π β π π , π = 1,2, . . . , π dan π’π β π π , π = 1,2, β¦ , π. Maka setiap dua titik π£π dan setiap dua titik π’π tidak terhubung langsung, akan tetapi setiap titik π£π dengan π’π akan dihubungkan dengan satu sisi. Terdapat 4 kasus, yaitu:
(i) jika π = 1, maka ππ πΎ1,π = π.
Andaikan ππ πΎ1,π < π, maka ada dua sisi di πΎ1,π yang berwarna sama. Misal π£π, π’1 dan π£π, π’1 dengan π β π. Akibatnya lintasan π£π β π£π bukan lintasan pelangi karena hanya ada 1 warna.
Jadi πΎ1,π bukan pelangi sisi yang terhubung, jadi ππ πΎ1,π β₯ π.
Karena pewarnaan sisi dengan π warna menghasilkan πΎ1,π graf pelangi sisi, maka ππ πΎ1,π β€ π. Disimpulkan ππ πΎ1,π = π.
(ii) ππ πΎπ ,π = 2 jika 2π β₯ π.
Akan dibuktikan jika 2π β₯ π, maka ππ πΎπ,π = 2, deg π£π = π dan deg π’π = π
16
Jika ππ πΎπ,π = 2 maka setiap dua titik, maksimal ada lintasan dengan 2 warna sisi yang berbeda. Untuk itu jika setiap lintasan π£π β π£π dan setiap lintasan π’π β π’π terbentuk lintasan pelangi maka susunan warna yang dikenakan pada sisi yang terkait langsung pada π£π berbeda dengan π£π, begitu juga pada π’π berbeda dengan π’π. Selanjutnya karena deg π£π = π β€ deg π’π = π, maka jika setiap susunan warna yang dikenakan pada sisi yang terkait langsung dengan π£π berbeda, maka susunan warna yang dikenakan pada sisi yang terkait langsung dengan setiap π’π juga berbeda. Sehingga cukup dianalisis susunan warna pada sisi yang terkait langsung dengan titik π£π β π π , π = 1,2, β¦ , π.
Diketahui ππ πΎπ ,π = 2 dan deg π£π = π, jadi dari 2 warna tersebut akan disusun ke-π tempat dengan perulangan, sehingga diperoleh banyaknya susunan = 21Γ 22Γ 23Γ β¦ Γ 2π = 2π.Kemudian susunan tersebut diberikan pada setiap titik π£π dan π£π dengan π β π. Jika banyaknya susunan sebanyak 2π lebih banyak dari banyaknya titik π£π yang sebanyak π, maka setiap π£π mempunyai susunan warna sisi yang terkait langsung berbeda dengan π£π. Sehingga lintasan π£πβ π£π akan membentuk lintasan pelangi. Jadi terbukti jika 2π β₯ π maka ππ πΎπ,π = 2.
(iii) Jika ππ πΎπ ,π = 3 jika 2π β€ π β€ 3π
Akan dibuktikan jika 2π β€ π maka ππ πΎπ ,π β₯ 3 dan jika π β€ 3π maka ππ πΎπ,π = 3.
Ambil ππ πΎπ ,π = 2, jika 2π β€ π maka akan dibuktikan ada dua titik yang semua lintasannya mempunyai warna sisi yang sama. Banyak
17
susunan warna 2π, artinya π£1, π£2, β¦ . , π£2π susunan warna sisi yang terkait
langsung berbeda. Karena 2π β€ π maka ada titik π£2π+π yang mempunyai
susunan warna yang sama dengan π£π, dengan 1 β€ π β€ (π β 2π) dan 1 β€ π β€ 2π.Misalkan ada fungsi π: πΈ πΎπ,π β 1,2 , maka π π£2π+π, π’π = π(π£π, π’π), sehingga lintasan π£π β π£2π+π tidak membentuk
lintasan pelangi, karena semua lintasannya pasti mempunyai warna sisi yang sama. Sehingga terbukti jika 2π β€ π maka ππ πΎπ,π β₯ 3.
Sekarang ππ πΎπ ,π = 3 dan deg π£π = π, jadi dari 3 warna tersebut akan disusun ke-π tempat dengan perulangan, sehingga diperoleh banyaknya susunan = 31Γ 32Γ 33Γ β¦ Γ 3π = 3π. Kemudian susunan tersebut diberikan pada setiap titik π£π dan π£π dengan π β π. Jika banyaknya susunan sebanyak 3π lebih banyak dari banyaknya titik π£π yang sebanyak π, maka setiap π£π mempunyai susunan warna sisi yang terkait langsung berbeda dengan π£π. Sehingga lintasan π£πβ π£π akan membentuk lintasan pelangi. Jadi terbukti jika π β€ 3π maka ππ πΎπ ,π = 3.
(iv) ππ πΎπ,π = 4, jika lainnya
Jika sudah tidak memenuhi semua ketentuan di atas, untuk membentuk graf πΎπ ,π menjadi pelangi sisi terhubung, maka graf πΎπ ,π dapat diwarnai minimal mengunakan 4 warna. Misalkan ada fungsi pewarnaan sisi π: πΈ πΎπ,π β {1,2,3,4} maka:
π π£π, π’π = 1, π β π ππππππ π = ππππππ, π = ππππππ, π π£π, π’π = 3, π β π ππππππ π = πππππ, π = ππππππ, π π£π, π’π = 2, π β π ππππππ π = ππππππ, π = πππππ,
18
π π£π, π’π = 4, π β π ππππππ π = πππππ, π = πππππ,
dengan pewarnaan di atas maka setiap dua titik pada graf πΎπ ,π terdapat lintasan dengan warna sisi yang berbeda, sehingga graf πΎπ ,π akan membentuk graf pelangi sisi terhubung, jadi dengan demikian terbukti ππ πΎπ ,π = 4.
(v) ππ£π πΎπ ,π = 1
Akan dibuktikan ππ£π πΎπ ,π β₯ 1dan ππ£π πΎπ ,π β€ 1.
Diketahui ππππ πΎπ ,π = 2, sehingga ππ£π πΎπ ,π β₯ 2 β 1 = 1.
Untuk membuktikan ππ£π πΎπ ,π β€ 1, maka akan dibuktikan bahwa dengan 1 warna titik, dapat membentuk pelangi titik yang terhubung, artinya setiap dua titik terdapat lintasan dengan warna titik interior yang berbeda. Ambil ππ£π πΎπ ,π = 1,misalkan ada fungsi pewarnaan π: π πΎπ ,π β {1} maka: π π£π = 1, dan π(π’π) = 1, sehingga setiap lintasan π£πβ π£π akan melewati titik interior π’π dimana π π’π = 1, sedangkan setiap lintasan π’π β π’π akan melewati titik interior π£π dimana π(π£π) = 1, dengan demikian setiap dua titik terdapat lintasan dengan warna titik interior yang berbeda. Jadi terbukti ππ£π πΎπ ,π β€ 1. Karena ππ£π πΎπ ,π β₯ 1 dan ππ£π πΎπ ,π β€ 1, maka ππ£π πΎπ ,π = 1.
c. Graf Roda
Graf roda adalah graf yang berbentuk dari operasi penjumlahan antara graf sikel (πΆπ) dan graf komplit dengan satu titik (πΎπ). Graf roda dinotasikan dengan ππ dan π β₯ 3.
19
Bilangan rainbow connection dan bilangan rainbow vertex-connection pada graf roda dapat ditentukan dengan menentukan terlebih dahulu ππ(ππ) dan ππ£π(ππ) pada graf π3, graf π6, graf π7 dan terakhir menggambar pola warna pada graf ππ agar terbentuk graf pelangi sisi terhubung.
π£1 π£2 π£3 1 1 1 1 1 1 πΎπ:
Gambar 3.14 Graf roda π3
Graf π3terdiri dari 4 titik dan 6 sisi. Setiap pasang titik yang berbeda pada graf π3 dihubungkan oleh satu sisi, oleh karena itu bisa dikatakan graf π3 menyerupai graf πΎ4. Sehingga bilangan ππ(π3) dan ππ£π(π3) juga sama dengan graf πΎ4 yaitu berturut-turut 1 dan 0.
π£1 π’1 π£6 π£5 π£4 π£3 π£2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 π π π π π π π
Gambar 3.15 Graf roda π6
Graf π6 terdiri dari 7 titik dan 12 sisi serta merupakan graf sikel dengan 6 titik yang setiap titiknya terhubung langsung dengan titik dari graf πΎ1. Graf π6 mempunyai diameter dengan panjang 2, sehingga ππ π6 β₯ 2. Misalkan fungsi pewarnaan sisi π: πΈ ππ β {1,2} yang didefinisikan oleh π π£π, π’ = 1
20
jika π ganjil, π π£π, π’ = 2 jika π genap, π π£π, π£π+1 = 1 jika π ganjil, π π£π, π£π+1 = 2 jika π genap, maka akan membentuk graf π6 menjadi graf pelangi sisi yang terhubung dimana setiap dua titik terdapat lintasan dengan warna sisi yang berbeda. Hal ini membuktikan bahwa ππ π6 β€ 2, jadi diperoleh ππ π6 = 2.
Sedangkan agar terbentuk pelangi titik yang terhubung, di mana setiap antara dua titik pada graf π6 terdapat lintasan dengan warna titik interior yang berbeda, cukup dibutuhkan satu warna titik. Hal ini dikarenakan panjang diameter pada graf π6 adalah 2 dan titik interior sebanyak 1, sehingga diperoleh bilangan ππ£π π6 = 1. π£1 π’1 π£6 π£5 π£4 π£3 π£2 1 2 1 1 2 2 2 3 1 π π π π π π π π£7 π 3 3 3 3 3 3 πΎπ:
Gambar 3.16 Graf roda π7
Graf π7 terdiri dari 8 titik dan 14 sisi serta merupakan graf sikel dengan 7 titik yang setiap titiknya terhubung langsung dengan titik dari graf πΎ1. Walaupun ππππ π7 = 2, tetapi belum tentu graf π7 dapat dibentuk menjadi graf pelangi sisi yang terhubung dengan menggunakan 2 warna. Misalkan fungsi pewarnaan sisi π: πΈ π7 β {1,2} didefinisikan π π£1, π’ = 1,maka π π£4, π’ = 2 dan π π£5, π’ = 2,karena tidak mungkin menggunakan lintasan sisi πΆ7 yang panjangnya 3. Kemudian jika π π£π, π£π+1 = 1 dengan π ganjil, π π£π, π£π+1 = 2 dengan π genap, maka π π£6, π’ = 1 membentuk lintasan pelangi, karena panjang lintasan dengan sisi πΆ7 sama dengan 2 dan warnanya berbeda. Tetapi jika
21
π π£3, π’ = 1,lintasan π£3β π£6 warnanya akan sama dan kalau lintasannya menggunakan sisi πΆ7 juga tidak mungkin karena panjangnya sama dengan 3, jadi haruslah π π£3, π’ = 2.Selanjutnya π π£1, π’ harus sama dengan 1, karena π π£5, π’ = 2, akan tetapi pewarnaan demikian akan membuat antara titik π£1 dan π£6 semua lintasannya akan mempunyai warna yang sama, sehingga haruslah π π£1, π’ = 3, sehingga ππ π7 β₯ 3.
Selanjutnya jika fungsi pewarnaan sisi π: πΈ π7 β {1,2,3} yang didefinisikan oleh π π£π, π’ = 1 jika π ganjil, π π£π, π’ = 2 jika π genap, dan π π = 3, βπ β πΈ(πΆπ) maka akan membentuk pelangi sisi terhubung, sehingga ππ ππ β€ 3. Jadi dapat diperoleh ππ π7 = 3. Sedangkan agar terbentuk pelangi titik yang terhubung, di mana setiap antara dua titik pada graf π7 terdapat lintasan dengan warna titik interior yang berbeda, cukup dibutuhkan satu warna titik. Hal ini dikarenakan panjang diameter pada graf π7 adalah 2 dan titik interior sebanyak 1, sehingga diperoleh bilangan ππ£π π7 = 1.
Secara umum graf ππ dapat dibentuk menjadi graf pewarnaan sisi yang terhubung, dengan warna sisi minimal 3, dan juga graf ππ dapat dibentuk menjadi graf pewarnaan titik yang terhubung, dengan warna titik minimal 1, yang ditampilkan dalam model pewarnaan berikut:
22 π£1 π’1 π£π β1 π£5 π£4 π£3 π£2 1 2 1 1 2 2 3 1 π π π π π π π£π π 3 3 3 3 3 1 πΎπ:
Gambar 3.17 Graf roda ππ
Dari beberapa kasus yang ditunjukan oleh bilangan rainbow connection dan bilangan rainbow vertex-connection di atas maka dapat diperoleh teorema:
Teorema 3
Graf πΊ adalah graf roda ππ dengan π β β, maka bilangan rainbow connection pada graf πΊ adalah:
ππ ππ =
1, jika π = 3 2, jika 4 β€ π β€ 6 3, jika π β₯ 7 bilangan rainbow vertex-connection pada graf ππ adalah:
ππ£π ππ = 1, jika π β₯ 4
Bukti:
graf roda ππ dengan π β₯ 3adalah graf yang terbentuk dari operasi penjumlahan antara graf sikel (πΆπ) dan graf komplit dengan satu titik (πΎ1). Misalkan π£π β π πΆπ , π = 1,2, β¦ , π, maka π£π+1 = π£1,dan π’ β π(πΎ1), serta untuk semua π£π terhubung langsung dengan π’.
(i) Jika π = 3, akan dibuktikan π3 adalah graf πΎ4.
Untuk semua π£1, π£2, π£3 β (πΆ3) terhubung langsung dengan π’,sehingga diperoleh deg π£1 = deg π£2 = deg π£3 = deg π’ = 3. Karena graf π3
23
dengan 4 titik beraturanβ3 maka π3 adalah graf komplit, jadi terbukti dengan π = 3 maka ππ π3 = 1 (Teorema 1).
(ii) Jika 4 β€ π β€ 6 maka ππ ππ = 2
Akan dibuktikan ππ ππ β₯ 2 dan ππ ππ β€ 2.
Graf ππ dengan 4 β€ π β€ 6 bukan merupakan graf komplit, karena deg π£π = 3 sedangkan jumlah titiknya 5 β€ ππ β€ 7, sehingga ππ πΊ β₯ 2. Kemudian untuk membuktikan ππ πΊ β€ 2 maka akan dibuktikan bahwa dengan 2 warna dapat membentuk ππ menjadi pelangi sisi yang terhubung, sehingga setiap dua titik terdapat lintasan dengan warna sisi yang berbeda. Fungsi pewarnaan sisi π: πΈ ππ β {1,2} yang didefinisikan oleh π π£π, π’ = 1 jika π ganjil, π π£π, π’ = 2 jika π genap, π π£π, π£π+1 = 1 jika π ganjil, π π£π, π£π+1 = 2 jika π genap.
Setiap lintasan π£πβ π’ atau π’ β π£π hanya terdapat satu warna sisi. Kemudian lintasan π£πβ π£π, jika π genap dan π£π dan π ganjil pasti berbentuk lintasan pelangi 2 warna. Sedangkan untuk lintasan π£πβ π£π dengan π dan πsama-sama genap atau πdan π sama-sama ganjil. Jika π£π β π£π+2 maka membentuk lintasan pelangi yang sisi-sinya πΆπ.Tetapi jika lintasan π£π β π£π+π, dengan 4 β€ π β€ π β 2 maka π = 4, karena π = 6 diperoleh 4 β€ π β€ 6 β 2.Untuk π = 1, dengan lintasan π£1β π£5, maka dapat dibentuk lintasan pelangi melewati titik π£6, sedangkan untuk π = 2 dengan lintasan π£2β π£6, maka dapat dibentuk lintasan pelangi melewati titik π£1, terbukti setiap dua titik terdapat lintasan dengan warna sisi yang berbeda, sehingga diperoleh ππ πΊ β€ 2. Jadi terbukti untuk 4 β€ π β€ 6 maka ππ πΊ = 2.
24
(iii) jika π β₯ 7 maka ππ πΊ = 3
Akan dibuktikan ππ πΊ β₯ 3 dan ππ πΊ β€ 3.
Dibuktikan ππ πΊ β€ 3 maka akan dibuktikan bahwa dengan 3 warna dapat membentuk ππ menjadi pelangi sisi yang terhubung, sehingga setiap dua titik terdapat lintasan dengan warna sisi yang berbeda. Jika fungsi pewarnaan sisi π: πΈ ππ β {1,2,3} yang didefinisikan oleh π π£π, π’ = 1 jika π ganjil, π π£π, π’ = 2 jika π genap, dan π π = 3, βπ β πΈ(πΆπ) maka akan membentuk pelangi sisi terhubung, sehingga ππ ππ β€ 3.
Selanjutnya dibuktikan ππ πΊ β₯ 3, dari hasil di atas didapat ππ bukan graf komplit sehingga ππ πΊ β₯ 2. Ambil ππ πΊ = 2 Misalkan fungsi pewarnaan sisi π: πΈ π7 β {1,2} didefinisikan π π£1, π’ = 1,maka π π£4, π’ = 2 dan π π£5, π’ = 2,karena tidak mungkin menggunakan lintasan sisi πΆπ yang panjangnya 3. Kemudian jika π π£π, π£π+1 = 1 dengan π ganjil, π π£π, π£π+1 = 2 dengan π genap, maka π π£πβ1, π’ = 1 membentuk lintasan pelangi, karena panjang lintasan dengan sisi πΆπ sama dengan 2 dan warnanya berbeda. Tetapi jika π π£3, π’ = 1,lintasan π£3β π£πβ1 warnanya akan sama dan kalau lintasannya menggunakan sisi πΆ7 juga tidak mungkin karena panjangnya β₯ 3, jadi haruslah π π£3, π’ = 2. Selanjutnya π π£1, π’ harus sama dengan 1, karena π π£5, π’ = 2, akan tetapi pewarnaan demikian akan membuat antara titik π£1 dan π£πβ1 semua lintasannya akan mempunyai warna yang sama, sehingga haruslah π π£1, π’ = 3, hal tersebut berlaku jika π β₯ 7 karena lintasan π£1β π£π β1 minimal mempunyai panjang 3, sehingga ππ ππ β₯ 3. Karena ππ ππ β₯ 3 dan ππ ππ β€ 3 maka terbukti ππ ππ = 3, dengan π β₯ 7.
25
(iv) jika π β₯ 4 maka ππ£π ππ = 1
Akan dibuktikan ππ£π ππ β₯ 1dan ππ£π ππ β€ 1.
Diketahui ππππ ππ = 2, sehingga ππ£π ππ β₯ 2 β 1 = 1.
Untuk membuktikan ππ£π ππ β€ 1, maka akan dibuktikan bahwa dengan 1 warna titik, dapat membentuk pelangi titik yang terhubung, artinya setiap dua titik terdapat lintasan dengan warna titik interior yang berbeda. Ambil ππ£π ππ = 1, misalkan ada fungsi pewarnaan π: π πΎπ ,π β {1} maka: