• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

D. Jembatan perantara (Acces Bridge)

2.3.4. Bioklimatik Diatas Air

Elemen air dapat menstabilkan suhu udara dengan menyerap panas dari udara yang lebuh hangat dan kemudian melepaskannya ke udara yang lebih dingin. Air cukup efektif sebagai penyimpan panas karena dapat menyerap dan melepaskan panas dalam jumlah besar, dengan hanya mengalami sedikit perubahan suhu.

Badan air yang besar dapat menyerap dan menyimpan sejumlah besar panas dari matahari di siang hari dan sepanjang musim panas, dengan hanya bertambah hangat beberapa derajat saja. Pada malam hari dan sepanjang musim dingin, air yang bertambah dingin secara bertahap dapat menghangatkan udara. Hal ini yang menjadi alasan mengapa daerah antai biasanya memiliki yang lebih bersahabat daripada daerah daratan.

Air juga dapat melakukan pendinginan dengan penguapan. Sehingga pendinginan air melalui penguapan berperan pada kestabilan suhu di danau dan kolam dan juga memberikan suatu mekanisme yang dapat mencegah organisme darat dari overheating. Sebagai contohnya pada saat terjadinya keringat.

Penguapan keringat pada kulit manusia mengurangi panas tubuh dan membantu mencegah kepanasan pada saat cuaca panas atau ketika dihasilkan panas berlebih yang dihasilkan dari aktivitas tinggi.

44

Sehingga dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa elemen air dapat mendinginkan suhu sekitar tapak. Penggunaan elemen air pada bangunan bioklimatik dapat mengoptimalkan pemanfaatan lingkungan sekitar terhadap bangunan.

2.3.5. Penerapan Arsitektur Bioklimatik Pada Bangunan

Pada perancangan apartemen terapung di kota surabaya menggunakan pendekatan rancangan bioklimatik. Perancangan apartemen terapung ini nantinya mengedepankan aspek hubungan antara iklim dengan bangunan, hemat energy dan tidak merusak lingkungan sekitar tapak.

Apartemen terapung akan optimal jika di kembangkan dengan pendekatan bioklimatik karena selain hemat energy dan ramah lingkungan, dapat meningkatkan nilai jual.

Adapun penerapan prinsip bioklimatik yang di terapkan dalam bangunan apartemen terapung ini antara lain:

• Flexbase Method

Penerapan konstruksi bangunan terapung menggunakan metode flexbase yang mana konstruksi dibangun dengan EPS concrete system yang dilakukan langsung di atas air

• Air Movemenet

Pergerakan air pada bangunan sangat berpengaruh pada penghawaan dalam bangunan. Pemanfaatan angin di sekitar bangunan yang di atur sedemikian rupa pergerakannya dengan permainan ketinggian bangunan, bentuk bangunan dll

45

• Opening

Peletakan bukaan yang tepat pada bangunan dapat mengoptimalkan air-movement dalam bangunan.

• Spacing

Penerapan spacing disini dapat diartikan sebagai open space yang ada dalam bangunan dan tapak. Selain sebagai Ruang Terbuka, Berfungsi untuk memanfaatkan penghawaan dan pencahayaan dalam bangunan.

• Building Envelope

pemilihan material dan bentuk pada selubung bangunan sangat berpengaruh untuk kenyamanan thermal pada bangunan. Sehingga harus diperhatikan dengan baik. Material yang akan digunakan berupa material tahan panas dan menggunakan double layer technology agar dapat menyaring panas

• Lay-out of the Building

Bentukan lay out bangunan dihadapkab ke arah datangnya angin, pemilihan permukaan

• Water Purryfying

Menggunakan teknik penyulingan air bersih reverse osmosis sebagai sumber penyedia air bersih pada bangunan.

• Setic tank biority

Tangki Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga dengan memanfaatkan mikroorganisma yang dapat mereduksi volume lumpur tinja. Sehingga setelah diolah air limbah dapat langsung disalurkan menuju perairan.

46

• Vertical landscaping

Penggunaan landscape vertikal berfungsi sebagai filter udara panas yang akan masuk ke dalam bangunan

• Water cooling technique

Elemen air yang berada pada fondasi dapat mendinginkan suhu struktur yang ada diatasnya. Sehingga dapat menurunkan suhu pada bangunan.

• Photovoltaic Panel

panel fotovoltaik diaplikasikan di permukaan bangunan sebagai pemanfaatan energi dari sinar matahari.

Gambar 2.14 Photovoltaic panel (http://solarcloset.com/)

Panel fotovoltaik atau yang biasa disebut solar cell ini terbuat dari bahan khusus yaitu semikonduktor. Semikonduktor yang sering digunakan pada saat ini adalah silikon. Solar sel terdiri dari minimal 2 lapisan semikonduktor yaitu satu lapisan yang mengandung muatan positif dan yang lainnya muatan negatif. Solar sel ini akan menangkap sinar matahari yang terdiri dari partikel kecil dari energi foton matahari. Ketika cukup foton yang diserap oleh lapisan

47

negatif dari solar sel maka elektron akan dibebaskan dari lapisan negatif menuju ke lapisan positif sehingga menciptakan perbedaan tegangan. Dari perbedaan tegangan ini lah akan meghasilkan energi listrik kemudian energi listrik ini bisa disimpan di baterai.

2.4. Teori-Aritektural Yang Relevan Dengan Topik Dan Objek 2.4.1. Karakteristik Objek

Sebagai sebuah hunian kelas menengah , apartemen membutuhkan sarana dan prasarana guna mendukung aktivitas yang ada di dalamnya. Stamdar pelayanan minimal dalam pemenuhan kebutuhan di lingkungan permukiman diatur dalam keputusan menteri permukiman dan prasarana wilayah no 534/KPTS/M/2001. Hal-hal yang menjadi persyaratan minimal di wilayah perkotaan antara lain prasarana lingkungan seperti jalan lingkugan, penyediaan sanitasi, drainase, dan persampahan; Sarana lingkungan meliputi : sarana niaga, sarana pendidikan sarana pelayanan kesehatan, sarana pelayanan umum, sarana ruang terbuka hijau (RTH) dan sarana sosial buadaya; Sarana utilitas umum seperti air bersih dan pemadam kebakaran. (Ambarwati dan Ma’rif, 639 : 2014)

Banyak faktor yang mempengaruhi desain apartemen, diantaranya adalah faktor fungsional apartemen secara keseluruhan, adanya keselarasan terhadap ligkungan sekitar dan penghuni yang tinggal didalamnya, baik dilihat dari segi fisik angunan itu sendiri maupun dari ruang yang ada pada unit. Apartemen, beberapa kriteria yang harus diterapkan pada fisik bangunan apartemen antara lain:

48

• Kapasitas, desain tiap unit dan fasilitas harus memperhitungkan kapasitasnya secara tepat dan kemungkinan perluasan/ penambahan ruang. • Efisien,efektif dan ekonomis.

• Fleksibel dalam mencapai pemanfaatan ruang secara maksimal.

• Daya tahan dari bangunan dan peralatan yang digunakan sebaiknya dapat digunakan dalam jangka waktu panjang.

• Sistem keamanan yang harus memperhatikan masalah keselamatan pengguna ruang-ruang dan peralatan.

• Keindahan, kenyamanan dan ciri khas dari bangunan itu sendiri

Dokumen terkait