• Tidak ada hasil yang ditemukan

Board of Directors Report

Dalam dokumen PTPN X (Halaman 40-42)

PT Perkebunan Nusantara XIV. Perseroan juga membawahi 4 (empat) entitas anak usaha, yakni PT Dasaplast Nusantara yang bergerak di bidang karung plastik, PT Energi Agro Nusantara di bidang bioetanol, PT Nusantara Medika Utama bidang layanan kesehatan, serta PT Mitratani Dua Tujuh yang menyediakan makanan beku seperti Edamame dan Okra.

Dari ragam kegiatan usaha tersebut, Perseroan mengklasifikasikan aktivitas usahanya menjadi 5 (lima) segmen usaha yang terdiri dari segmen usaha gula, segmen usaha tetes, segmen usaha tembakau, segmen usaha rumah sakit, dan segmen usaha lainnya. Kompetensi inti Perusahaan adalah budidaya tebu dan industri gula, budidaya dan proses pengolahan tembakau, serta pengelolaan energi terbarukan berbasis tebu. Dengan proil bisnis tersebut, Perseroan menempuh strategi dengan mengupayakan optimalisasi aset dan proses produksi untuk dapat menghasilkan produk yang efektif, salah satunya tercermin dari Rendemen. Rendemen tebu menggambarkan kadar kandungan gula di dalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen setelah melalui proses di dalam pabrik gula. Sementara, Rendemen tembakau adalah berat daun tembakau kering yang dihasilkan dibandingkan dengan berat daun tembakau hijau yang diproses yang dinyatakan dalam persen. Angka Rendemen menyatakan kualitas produk yang dihasilkan.

Selain itu, Perseroan juga mengupayakan luas areal suplai tebu dan tembakau yang dapat menopang kebutuhan produksi Perseroan. Di sepanjang tahun 2016, luas areal untuk produksi tebu mencapai 70.611 hektar, meningkat 0,44% dibandingkan luas areal tahun 2015 yang sebesar 70.301 hektar. Untuk produksi tembakau, luas perolehan lahan mencapai 1.078 hektar, menurun 4% dibandingkan tahun luas perolehan lahan tahun 2015 yang mencapai 1.123 hektar.

Kinerja produksi tebu Perseroan secara rata-rata mengalami sedikit perbedaan dengan tahun sebelumnya. Hingga akhir giling 2016, pabrik gula Perseroan telah melaksanakan giling dengan rata-rata 167 hari giling; dimana produksi gula Perseroan tahun 2016 mencapai 380.403 ton, turun 11,69% dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 430.750 ton. Dari total produksi 380.403 ton,

Sulawesi owned by PT Perkebunan Nusantara XIV. In addition, the Company also oversees 4 (four) subsidiaries, PT Dasaplast Nusantara engaged in plastic bags sector, PT Energi Agro Nusantara in bioethanol sector, PT Nusantara Medika Utama in health services sector, and PT Mitratani Dua Tujuh in frozen foods sector such as Edamame and Okra.

Out of these various business activities, the Company classiies them into ive business segments consisting of the sugar business segment, drops business segment, tobacco business segment, hospital business segment, and others business segments. The Company's core competencies are sugar cane cultivation and sugar industry, tobacco cultivation and processing, and sugar cane-based renewable energy management.

With these business proiles, the Company pursues a strategy by seeking the optimization of assets and production process to produce an efective product, one of which will be relected in the Yield. Sugar cane yields represent sugar content levels in cane stalks and stated in percentager after being processed inside the sugar mills. Meanwhile, tobacco yields are the weight of dry produced tobacco leaves compared to the weight of processed green tobacco leaves and are stated in percentage.

In addition, the Company also strives for the supply area of sugar cane and tobacco to support the Company’s production needs. Throughout the year 2016, the total area for sugar cane production reached 70,611 hectares, an increase of 0.44% compared to the total area of 2015 amounting to 70,301 hectares. For tobacco production, the land acquisition area reached 1,078 hectares, decreasing 4% compared to the land acquisition in 2015 reaching 1,123 hectares.

The Company's sugar cane production performance has been slightly diferent from the previous year. Until the end of milling 2016, the Company's sugar mills have been milling with an average of 167 milled days; where the Company's sugar production in 2016 reached 380,403 tons, down 12% compared to 2015 reaching 430,750 tons. Of the total production of 380,403 tons, 93,567 tons of

Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Lampiran Attachment

2016 Annual Report PT Perkebunan Nusantara X 41

Fungsi Penunjang Bisnis Business Supporting Functions

Laporan Direksi

Board of Directors Report

sebanyak 93.567 ton merupakan gula milik Perseroan dan 286.837 ton adalah milik petani.

Produksi tebu digiling pada tahun 2016 tercapai 5,94 juta ton, mengalami peningkatan 15% dibandingkan produksi tahun 2015 yang mencapai 5,19 juta ton. Selain faktor kenaikan luas areal tertebang, adanya kenaikan jumlah tebu digiling disebabkan peningkatan produktivitas tebu per hektar sebesar 14%; dari 73,8 ton/hektar di tahun 2015 menjadi 84,2 ton/hektar di tahun 2016.

Angka Rendemen produksi tebu Perseroan menunjukkan penurunan, dari 8,30% di tahun 2015 menjadi 6,36% di tahun 2015. Demikian pula pada Rendemen produk tembakau yang mengalami penurunan dari 9,91% di tahun 2015 menjadi 9,08% di tahun 2016. Penurunan ini terjadi sebagai akibat anomali iklim La-Nina yang menyebabkan masih tingginya curah hujan pada musim kemarau. Pada produksi tembakau, realisasi areal dan realisasi tanam untuk tembakau TBN/VBN tahun 2016 sebesar 878 hektar, meningkat 1% dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 872 hektar. Panen daun hijau dan kering rompos tahun 2016 masing-masing tercatat 19.077 ton dan 1.736 ton. Jika dibandingkan tahun 2015, panen daun hijau mengalami penurunan sebesar 12%, dan produksi kering rompos mengalami penurunan 19%.

Selain pengelolaan Pabrik Gula dan Kebun Tembakau, Perseroan juga memiliki segmen usaha rumah sakit dan segmen usaha lainnya yang meliputi produk Edamame dan Okra, karung plastik, Bioethanol dan Cutting Bobbin. Kedua segmen ini dikelola oleh entitas anak, PT Nusantara Medika Utama pada segmen usaha rumah sakit; PT Dasaplast Nusantara pada industri karung plastik dan

Cutting Bobbin; PT Energi Agro Nusantara pada Bioethanol; dan PT Mitratani Dua Tujuh yang memproduksi Edamame dan Okra. Dibandingkan kegiatan usaha pada produksi gula, tetes dan tembakau, segmen usaha rumah sakit dan segmen usaha lainnya mencatat kinerja dengan pertumbuhan pendapatan yang signiikan dibandingkan tahun 2015; masing-masing tumbuh 11% dan 40%. Dengan kinerja kelima segmen usaha di atas, Perseroan membukukan Pendapatan sebesar Rp2,26 triliun, turun 11% dibandingkan Pendapatan tahun 2015 yang sebesar Rp2,53 triliun. Rugi Usaha sebesar Rp162,92 miliar,

sugar is owned by the Company and 286,837 tons are owned by farmers.

Production of milled cane in 2016 reached 5.94 million tons, an increase of 15% compared to production in 2015 reaching 5.19 million tons. In addition to the increase in the logged-over areas, the increase in the number of sugar cane is due to the increase of sugarcane productivity per hectare by 14%; from 73.8 tons/hectare in 2015 to 84.2 tons/hectare in 2016.

The yield of the Company's sugar cane production showed a decrease, from 8.30% in 2015 to 6.36% in 2015. The yield of tobacco products also experienced a decrease from 9.91% in 2015 to 9.08% in 2016. This decline occured as a result of the La-Nina climate anomaly that caused high rainfalls during the dry season.

In tobacco production, the realization of area and the realization of planting for TBN/VBN tobacco by 2016 amounted to 878 hectares, an increase of 1% compared to the year 2015 amounting to 872 hectares. Harvest of green leaves and dried rompos in 2016 each recorded 19,077 tons and 1736 tons. Compared with 2015, the harvesting of green leaves was decreased by 12%, and the production of dry items (rompos) was decreased by 19%. In addition to managing the Sugar Mills and Tobacco Factories, the Company also has hospital business segment and others business segment, which includes Edamame and Okra products, plastic bags, Bioethanol and Cutting Bobbin. Both segments are managed by a subsidiary, PT Nusantara Medika Utama in the hospital business segment; PT Dasaplast Nusantara in the plastic bag industry and Cutting Bobbin; PT Energi Agro Nusantara in Bioethanol; And PT Mitratani Dua Tujuh in producing Edamame and Okra. Compared to business activities in the production of sugar, drops and tobacco, the hospital business segment and others business segment recorded performance with signiicant revenue growth compared to 2015, grew 11% and 40% respectively.

With the performance of the above five business segments, the Company posted a Revenue of Rp 2.26 trillion, a decrease of 11% compared to Revenue in 2015 amounting to Rp 2.53 trillion. The operating loss

Kilas kinerja Performance Hihglights Laporan Manajemen Management Report Proil Perusahaan Company's Proile

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis

Laporan Tahunan 2016 PT Perkebunan Nusantara X

42

Laporan Manajemen

Management Report

turun 154% dibandingkan Laba Usaha tahun 2015 yang mencapai Rp302,29 miliar. Rugi Tahun Berjalan sebesar Rp155,78 miliar, turun 223% dibandingkan Laba Tahun Berjalan tahun 2015 yang sebesar Rp126,43 miliar. Kinerja produksi gula dan tembakau sebagai kontributor utama dari pendapatan Perseroan dapat menjadi gambaran tentang kondisi Perseroan dan tantangan yang dihadapi di tahun 2016, yang kemudian berpengaruh terhadap kinerja keuangan Perseroan.

Dalam dokumen PTPN X (Halaman 40-42)

Dokumen terkait