• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

B. Saran

1. Bagi mahasiswa Seni Rupa hendaknya Tugas Akhir Karya Seni mampu menunjukkan kemamapuan sesungguhnya dari apa yang telah mahasiswa pelajari selama ini, mulai dari merancang konsep sampai visualisai karya

sesuai sasaran. Mengembangkan ilmu dan mempelajari hal baru harus dilakukan jika ingin menggali potensi diri yang sesungguhnya, karena pada kenyataannya ilmu yang diberikan di kampus sangat terbatas.

2. Bagi para sinematografi dapat lebih memperhatikan elemen, komposisi, dan prinsip fotografi, karena dengan dasar yang baik dapat menciptakan karya yang berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan hingga desain yang dikerjakan tampak lebih berbobot.

3. Bagi pengunjung candi diharapkan bisa mengetahui kemegahan Prambanan dalam prespektif utuh, menyusuri candi-candi selain Prambanan dan Ratu Boko saja, tetapi candi lainya di sekitar kawasan itu. Diharapkan dapat lebih memperhatikan sosialisasi dan persuasi pada masyarakat akan pentingnya peninggalan bersejarah tersebut, hingga masyarakat tidak hanya datang karena kepentingan pribadi (berwisata), namun memiliki kesadaran menjaga budaya dan tradisi karena sebenarnya kita semua bagian darinya.

4. Bagi warga masyarakat Yogyakarta, warga merindukan Yogyakarta menjadi sebuah kota yang sejuk, bertumpu pada kekayaan heritagenya yang menyejukan hati, Sebuah kota yang humanis dan ramah bagi warganya dan wisatawan yang mengunjunginya. Sebuah kota yang nyaman aman sehingga bertumbuh menjadi sebuah kota yang benar-benar berbudaya dengan mengedepankan daya kreativitas dan intelektualitas penghuninya.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Antariksa. 2015. Pelestarian Arsitektur & Kota Yang Terpadu. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka

Dwiyanto, Djoko. 2009. Ensiklopedi Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Provinsi Yogyakarta.

Edison, Paulus. 2011. Buku Saku Fotografi. Jakarta : PT Elex Media Komputerindo

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 4. 2008

Kikuchi, Yoshinori. 2010. Canon EOS 60D User’s Guide. Tokyo: Impress Japan Corporation

Ma‟rup, Herman. 2009. Sejarah Islam di Tanah Jawa. Jakarta : Buana Raya Maryanto, Daniel Agus. 2014. Mengenal Candi. Yogyakarta: Citra Aji Pewarna

Mudhiuddin, Andi. 2009. Borobudur-Prambanan Dan Candi Lainnya.

Yogyakarta: Kreasi Wacana

Nugroho, Sarwo. 2014. Teknik Dasar Videografi. Yogyakarta: CV Andi Offset Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori Grafis Komputer). Yogyakarta

: Penerbit Andi

Suwito, Yuwono Sri dkk,. 2010. Ensiklopedi Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Provinsi Yogyakarta.

Soetarno. 2002. Aneka Candi Kuno Di Indonesia. Semarang: Dahara Prize

Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa. Yogyakarta: DictiArt Lab & DjagadArt House Marsha, Jane. 2014. Kamera DSLR Itu Gampang, Kok!. Yogyakarta: CV Solusi

Media

Rustan, Surianto. 2008. Layout, Dasar dan Penerapannya. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

LAMPIRAN 1 GLOSARIUM

Angle of View: Merupakan ukuran dalam derajat yang menggambarkan seberapa banyak dari pemandangan yang kita lihat dan akan masuk ke dalam foto.

Background music: Musik yang dirancang untuk mengiringi sebuah kejadian, seperti makan malam di restoran, atau menyediakan suasana di sebuah film.

Caption: Bagian kecil dari iklan yang fungsinya menjelaskan gambar (ilustrasi), penawaran khusus, kupon, dan sebagainya.

Cross dissolve: Sebuah shot memudar ketika shot sebaliknya muncul perlahan di atasnya.

Dokumenter: Jenis video yang berisi tentang kejadian dan peristiwa yang terjadi secara nyata.

Editing: Memotong, proses menyeleksi shot yang layak dan memenuhi kebutuhan film dan membuang yang tidak perlu.

Electronic Art yaitu sebuah bentuk seni yang dibuat dari penggunaan media elektronik atau lebih luas, berhubungan dengan teknologi atau media elektronik.

Fade in: Teknik peralihan dalam editing dimana gambar muncul perlahan dari layar hitam.

Fade out: Teknik peralihan dalam editing dimana gambar memudar menjadi hitam.

Framing : Merupakan sebuah komposisisi yang menempatkan objek utama pada posisi sedemikian rupa.

LAMPIRAN 1 GLOSARIUM

Angle of View: Merupakan ukuran dalam derajat yang menggambarkan seberapa banyak dari pemandangan yang kita lihat dan akan masuk ke dalam foto.

Background music: Musik yang dirancang untuk mengiringi sebuah kejadian, seperti makan malam di restoran, atau menyediakan suasana di sebuah film.

Caption: Bagian kecil dari iklan yang fungsinya menjelaskan gambar (ilustrasi), penawaran khusus, kupon, dan sebagainya.

Cross dissolve: Sebuah shot memudar ketika shot sebaliknya muncul perlahan di atasnya.

Dokumenter: Jenis video yang berisi tentang kejadian dan peristiwa yang terjadi secara nyata.

Editing: Memotong, proses menyeleksi shot yang layak dan memenuhi kebutuhan film dan membuang yang tidak perlu.

Electronic Art yaitu sebuah bentuk seni yang dibuat dari penggunaan media elektronik atau lebih luas, berhubungan dengan teknologi atau media elektronik.

Fade in: Teknik peralihan dalam editing dimana gambar muncul perlahan dari layar hitam.

Fade out: Teknik peralihan dalam editing dimana gambar memudar menjadi hitam.

Framing : Merupakan sebuah komposisisi yang menempatkan objek utama pada posisi sedemikian rupa.

Frame: Sebuah gambar atau shot diam yang menunjukkan bagian sebuah video atau film yang lebih banyak, beberapa gambar beroperasi secara beruntun untuk menghasilkan apa yang tampak menjadi sebuah bagian yang tidak terputus dari film atau video.

Layout: Tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya.

Motion graphic: gambar yang menggunakan potongan video dan atau teknologi animasi untuk membuat ilusi gerakan atau rotasi, biasanya dikombinasi dengan audio untuk digunakan pada pekerjaan multimedia.

Overexposure: Keadaan foto yang lebih lama dari yang diinstruksikan lightmeter. Persuasi: Ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yg meyakinkannya; bujukan halus.

Scene: Sebuah atau rangkaian shot berkesinambungan; tempat atau lokasi dimana kejadian dilangsungkan, ungkapan ini dipinjam dari produksi teater, dimana sebuah babak bisa dibagi di dalam sejumlah scene, masing-masing berlangsung pada lokasi yang berbeda.

Soundtrack: lagu ataupun musik pengisi biasanya diputar di film, drama,sinetron, dan lain-lain.

Sequence: Serangkaian atau shot-shot, yang merupakan suatu kesatuan utuh, sebuah sequence dapat berlangsung pada satu setting atau beberapa setting.

Shot: Rangkaian gambar hasil rekaman kamera tanpa interupsi.

Timelapse: Beberapa kumpulan foto dari adegan tetap yang diambil pada selang waktu yang telah ditentukan untuk melihat perubahan waktu yang teramati pada adegan tersebut.

LAMPIRAN 2

FOTO BEHIND THE SCENE

1. Dokumentasi Pengambilan Gambar

Gambar I: Pengambilan gambar di Keputren Ratu Boko Sumber: Dokumen Pribadi (25 Februari 2015)

Gambar II: Pengambilan gambar di Keputren Ratu Boko Sumber: Dokumen Pribadi (25 Februari 2015)

Gambar III: Pengambilan gambar di Candi Kalasan

Sumber: Dokumen Pribadi (15 Maret 2015)

Gambar IV: Pengambilan gambar di Candi Kalasan Sumber: Dokumen Pribadi (15 Maret 2015)

Gambar V: Pengambilan gambar di Gerbang Ratu Boko Sumber: Dokumen Pribadi (1 April 2015)

Gambar VI: Pengambilan gambar Candi Prambanan dari puncak bukit Abhayagiri Sumber: Dokumen Pribadi (24 April 2015)

Gambar VII: Pengambilan gambar di Candi Sambisari

Sumber: Dokumen Pribadi (15 Mei 2015)

Gambar VIII: Pengambilan gambar di Candi Sambisari Sumber: Dokumen Pribadi (15 Mei 2015)

Gambar IX: Bersama narasumber kajian teoritis tentang pembuatan sebuah video. Sumber: Dokumen Pribadi (15 Maret 2015)

LAMPIRAN 3

FOTO DOKUMENTASI PAMERAN

Gambar Lampiran X : Pameran Templelapse Sumber: Jawa Pos, Edisi Kamis, 21 Januari 2016

Gambar Lampiran XI : Dosen Penguji Bersama Mahasiswa Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar Lampiran XI : Suasana Pameran Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar Lampiran XIII : Suasana Pameran Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar Lampiran XIV: Suasana Pameran Templelapse Sumber: Dokumen Pribadi

Dokumen terkait