• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAJIAN DATA

4.2 Budaya Kerja ( Variabel X )

Untuk mengukur variabel budaya kerja digunakan 7 indikator yang kemudian diubah menjadi 18 pertanyaan. Pada setiap pertanyaan terdapat 5 pilihan jawaban, dimana responden diharuskan untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang disediakan.

Indikator dari Budaya Kerja yang dimaksud, dan yang akan dijadikan daftar pertanyaan untuk kusioener yang diberikan dan kemudian diisi oleh Pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan adalah:

a. Komitmen

Komitmen adalah rasa keterkaitan yang kuat antara pegawai terhadap falsafah dan satuan kerja sehingga pegawai rela melaksanakan tugas yang diemban secara taat asas.

b. Kejujuran

Kejujuran adalah merupakan suatu sikap yang cenderung sesuai kenyataan yang ada, sesuai dengan landasan dan dasar dari perilaku manusia yang baik.

c. Kerja sama

Kerja sama adalah adalah sikap yang selalu melakukan pekerjaan bersama – sama dengan rekan kerja, agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan cepat dan tepat waktu, dan juga salah satu yang mendorong agar kerjanya tidak bersifat individual dan pusat kekuasaan ada pada satu tangan.

d. Tanggung Jawab

Kesanggupan seorang pegawai dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik – baiknya dan tepat waktu serta berani memikul resiko atau keputusan yang diambilnya.

e. Kreativitas

Kemampuan untuk mengambil keputusan, langkah – langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menungguh perintah atau bimbingan dari atasan.

f. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

Kemampuan untuk menggunakan dan menjalankan teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman yang dapat membantu menyelesaikan suatu pekerjaan.

g. Kepemimpinan

Kepemimpinan pada prinsipnya merupakan kemampuan seorang pemimpin dalam menggerakan organisasi, dengan segala sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan jawaban responden dari kusioner yang telah disebarkan kepada pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Komitmen yang tinggi terhadap Visi dan Misi.

Pertanyaan ini diajukan guna mengukur bagaimana komitmen pegawaiterhadap Visi Misi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan. Untuk lebih jelasnya kita lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 7. Jawaban responden mengenai Komitmen yang tinggi dari pegawai terhadap Visi Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan.

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Ya, saya memiliki komitmen yang

tinggi

43 61,24

Ya, saya memiliki komitmen 25 35,21 Cukup memiliki komitmen 2 2,85 Kurang memiliki komitmen 0 0 Tidak komitmen 0 0 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 43 orang atau 61,24% mengatakan bahwa mereka memiliki komitmen yang tinggi terhadap Visi misi Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan. Karena pada dasarnya apabila pegawai memiliki komitmen yang tinggi terhadap visi misi maka mereka akan bekerja dengan sepenuh hati.

Tetapi ada juga 25 orang atau 35,21 % responden yang menjawab memiliki komitmen. Dan minoritas responden menjawab Cukup memiliki komitmen terhadap visi misi Dinas Kesehatan yang berjumlah 2 orang atau 2,85%.

Selalu Mengutamakan Kepentingan Instansi dari pada kepentingan pribadi.

Pertanyaan ini diajukan guna mengukur dan melihat sejauh mana pegawai untuk selalu mengutamakan kepentingan Instansi di atas kepentingan pribadi. Untuk lebih jelasnya kita lihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 8. Jawaban responden mengenai selalu mengutamakan kepentingan instansi dari pada kepentingan pribadi.

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Selalu 52 74,28 Sering 3 4,28 Jarang 9 12,85 Pernah 6 8,57 Tidak pernah 0 0 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 52 orang atau 74,28 % selalu mengutamakan kepentingan instansi atau hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan dari pada kepentingan pribadi.

Tetapi ada juga 9 orang atau 12,85% responden yang menjawab kadang – kadang mengutamakan kepentingan instansi dari pada kepentingan pribadi, 6 orang atau 8,57 menjawab pernah, dan minoritas responden menjawab jarang dengan jumlah 3 orang atau 4,28 %. Mengutamakan kepentingan instansi dari pada pribadi di Dinas Kesehatan ini adalah para pegawai berusaha untuk fokus dalam pekerjaannya dan selalu menomor satu kan pekerjaan. Walaupun demikian apabila adalah urusan pribadi yang sangat penting mereka akan izin dengan atasan mereka atau kepala

Dinas tetapi dengan catatan tetap mengerjakan pekerjaan mereka, walaupun pengerjaannya sedikit ditunda.

Siap Memberikan Pelayanan Terbaik

Pertanyaan ini diajukan guna mengukur dan melihat sejauh mana pegawai selalu siap untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam masalah kesehatan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 9. Jawaban Responden mengenai selalu siap memberikan pelayanan terbaik.

Keterangan Frekkuensi Presentase (%)

Sangat siap 23 32,85 Siap 46 65,71 Cukup siap 1 1,42 Kurang siap 0 0 Tidak siap 0 0 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab siap untuk selalu memberikan pelayanan terbaik demi meningkatkan produktivitas kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan sebanyak 46 orang atau 65,71%, sedangkan responden yang menjawab siap untuk memberikan pelayanan terbaik sebanyak 23 orang atau 32,85% dan minoritas responden menjawab cukup siap dengan jumlah 1 orang atau 1,42%. Ini dapat dilihat dari pegawai yang selalu siap memberikan pelayanan terbaiknya atau informasi yang benar kepada masyarakat.

Kejujuran dalam menjalankan tugas dan tangung jawab merupakan landasan penting

Pertanyaan ini diajukan guna mengukur dan melihat sejauh mana pegawai setuju untuk menganggap bahwa kejujuran merupakan salah satu landasan yang sangat penting dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 10. Jawaban responden mengenai kejujuran dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab merupakan landasan penting

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Sangat setuju 67 95,71 Setuju 1 1,42 Cukup setuju 2 2,85 Kurang setuju 0 0 Tidak setuju 0 0 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab sangat setuju bahwa kejujuran dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab merupkan landasan penting dengan jumlah 67 orang atau 95,71%, sedangkan responden yang menjawab cukup setuju sebanyak 2 orang atau 2,85 %. Dan minoritas responden menjawab setuju dengan jumlah 1 orang atau 1,42%. Karena apabila para pegawai tetap jujur dalam menjalankan pekerjaannya tentu akan dapat menghasilkan pekerjaan yang baik dan tidak ada yang dirugikan.

Penerapa Kejujuran dalam memberikan pelayanan kepada Masyarakat dalam bidang kesehata.

Pertanyaan ini diajukan guna mengukur sejauh mana kejujuran diterapkan oleh pegawai pada Dinas Kesehatan Kbaupaten Asahan dalam memberikan pelayanan kepada masayarakat dalam hal kesehatan.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 11. Jawaban responden mengenai penerapan kejujuran dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Selalu 65 92,85 Sering 3 4,28 Jarang 2 2,87 Pernah 0 0 Tidak pernah 0 0 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden selalu menerapkan kejujuran dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang kesehatan dengan jumlah 65 orang atau 92,85%, dan 3 orang atau 4,28 % responden menjawab jarang. Sedangkan minoritas responden menjawab kadang – kadang dengan jumlah 2 orang atau 2,87%. Kejujuran dalam memberikan pelayanan di Dinas Kesehatan dapat terlihat dari mereka memberi informasi kepada masayarakat atau informasi ke Puskesmas- Puskesmas dengan apa adanya.

Sikap jujur kepada atasan apabila melakukan kesalahan

Pertanyaan ini diajukan guna melihat dan mengukur apakah pegawai pada Dinas Kesehatan berlaku jujur kepada atasan apabila melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas. Untuk lebih jelas dapat kita lihat pada tabel dibahawah ini.

Tabel 12. Jawaban responden mengenai sikap jujur kepada atasan apabila melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas.

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Selalu 57 81,42 Sering 0 0 Jarang 9 12,85 Pernah 4 5,71 Tidak pernah 0 0 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab selalu jujur kepada atasan apabila melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas, dengan jumlah 57 orang atau 81,42%, sedangkan 9 orang atau 12,85% responden menjawab kadang – kadang. Sedangkan minoritas responden menjawab pernah jujur kepada atasan dengan jumlah 4 orang atau 5,71%.

Kerjasama dapat mempengaruhi hasil kerja jadi lebih baik

Pertanyaan ini diajukan untuk melihat apakah pegawai selalu setuju bahwa kerjasama dapat mempengaruhi hasil kerja menjadi lebih baik dan maksimal. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 13. Jawaban responden mengenai kerjasama dapat mempengaruhi hasil kerja menjadi lebih maksimal dan lebih baik.

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Sangat setuju 40 57,14 Setuju 5 7,14 Cukup setuju 13 18,57 Kurang setuju 7 10,00 Tidak setuju 5 7,14 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab sangat setuju kerjasama dengan rekan kerja dapat mempengaruhi hasil kerja menjadi lebih maksimal dan lebih baik lagi dengan jumlah 40 orang atau 57,14%, sedangkan 13 responden atau 18,57% menjawab cukup setuju, 7 orang atau 10,00% menjawab kurang setuju. Dan minoritas responden menjawab setuju dan tidak setuju dengan jumlah 5 orang atau 7,14%.

Kerjasama dengan rekan kerja adapat membantu selesainya pekerjaan

Pertanyaan ini diajukan untuk mengukur dan melihat apakah kerjasama dengan rekan kerja dapat membantu mempercepat selesainya pekerjaan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 14. Jawaban responden mengenai kerjasama dengan rekan kerja dapat membantu mempercepat selesainya suatu pekerjaan.

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Sangat bisa membantu 64 91,42 Bisa membantu 3 4,28 Cukup bisa membantu 1 1,42 Kurang bisa membantu 2 2,85 Tidak membantu 0 0 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab bahwa kerjasama dengan rekan kerja sangat bisa membantu mempercepat selesainya suatu pekerjaan dengan jumlah responden sebanyak 64 orang atau 91,42%, sedangkan responden yang menjawab bisa membantu sebanyak 3 orang atau 4,28%, kurang bisa membantu sebanyak 2 orang atau 2,85% Dan minoritas responden menjawab cukup bisa membantu dengan jumlah 1 orang atau 1,42%.

Dalam menyelesaikan pekerjaan selalu dibantu oleh rekan kerja

Pertanyaan ini diajukan untuk mengukur dan meliha apakah pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan selalu menyelesaikan pekerjaan dibantu oleh rekan kerjanya. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 15.Jawaban responden mengenai dalam menyelesaikan pekerjaan selalu dibantu oleh rekan kerja

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Selalu 58 82,85 Sering 2 2,85 Jarang 2 2,85 Pernah 0 0 Tidak pernah 8 11,42 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab selalu dibantu oleh rekan kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan jumlah 58 orang atau 82,85%, sedangkan 8 orang atau 11,42% responden menjawab tidak pernah dibantu oleh rekan kerja. Dan minoritas responden menjawab sering dan jarang dibantu rekan kerja dengan jumlah 2orang atau 2,85%. Ini dapat terlihat dari para pegawai yang bekerjasama dengan rekan kerjanya atau saling membantu dalam menyelesaikan pekerjaan.

Tanggung Jawab terhadap tugas yang diberikan pimpinan

Pertanyaan ini diajukan untuk melihat dan mengukur apakah pegawai pada Dinas Kesehatan Kbupaten Asahan selalu bertanggung jawab terhadap tuas yang diberikan pimpinan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 16. Jawaban responden mengenai selalu bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan pimpinan.

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Selalu 60 85,71 Sering 2 2,87 Jarang 4 5,71 Pernah 4 5,71 Tidak pernah 0 0 Jumlah 70 100,00

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab selalu bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan pimpinan dengan jumlah 60 orang atau 85,71%, sedangkan 4 orang atau 5,71 responden menjawab kadang – kadang dan pernah bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan pimpinan. Dan minoritas responden menjawab jarang dengan jumlah 2 orang atau 2,87%.

Tanggung jawab terhadap kesalahan yang terjadi

Pertanyaan ini diajukan untuk melihat dan mngukur sejauh mana pegawai bertanggung jawab terhadap setiap kesalahan yang dilakukannya dalam menjalankan tugas. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 17. Jawaban responden mengenai tanggung jawab terhadap kesalahan yang terjadi dalam menjalankan tugas.

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Ya,saya sangat bertanggung jawab 37 52,85 Ya,saya bertanggung jawab 31 44,28 Jarang saya bertanggung jawab 2 2,85 Jarang bertanggung jawab 0 0 Tidak bertanggung jawab 0 0 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab sangat bertanggung jawab dengan jumlah 37 orang atau 52,85%, dan 31 orang atau 44,28% menjawab bertanggung jawab. Akan tetapi minoritas responden menjawab kadang –

kadang bertanggung jawab dengan jumlah 2 orang atau 2,85%. Tangggung jawab terhadap kesalahan ini penting karena apabila para pegawai tidak dapat mempertanggung jawabkan kesalannya maka tidak ada yang tau dimana letak salahnya dan akan kesulitan dalam memperbaikinya yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja di Dinas Kesehatan.

Mempunyai ide – ide atau gagasan untuk meningkatkan Produktivitas Kerja

Pertanyaan ini diajukan untuk melihat dan mengukur sejauh mana pegawai selalu mempunyai ide atau gagasan untuk meningkatkan produktivitas kerja dalam pelaksanaan tugas – tugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 18. Jawaban responden mengenai selalu mempunyai ide – ide atau gagasan atau inisiatif untuk meningkatkan produktivitas dalam pelaksanaan tugas – tugas di Dinas Kesehatan.

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Selalu 15 21,42 Sering 39 55,71 Jarang 4 5,71 Pernah 10 14,28 Tidak pernah 2 2,87 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden sering mempunyai ide– ide atau gagasan untuk meningkatkan produktivitas dalam pelaksanaan tugas – tugas di Dinas Kesehatan dengan jumlah 39 orang atau 55,71%, kemudian 15 orang

atau 21,42% responden menjawab selalu, 10 orang atau 14,28% menjawab pernah, 4 orang atau 5,71% responden menjawab jarang. Dan minoritas responden menjawab tidak pernah dengan jumlah 2 orang atau 2,87% responden.

Dalam menyelesaikan tugas terlebih dahulu harus membuat perencanaan yang matang

Pertanyaan ini diajukan untuk melihat dan mengukur sejauh mana kesetujuan pegawai pada Dinas Kesehatan untuk terlebih dahulu membuat perencanaan yang matang dalam menyelesaikan tugas. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 19. Jawaban responden mengenai dalam menyelesaikan tugas terlebih dahulu membuat perencanaan yang matang.

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Sangat setuju 66 94,28 Setuju 0 0 Cukup setuju 4 5,71 Kurang setuju 0 0 Tidak setuju 0 0 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab sangat setuju bahwa dalam menyelesaika suatu tugas atau pekerjaan harus terlebih dahulu membuat perencanaan, agar tidak terjadi keslahan dan hasilnya dapat lebih maksimal, dengan jumlah 66 orang atau 94,28%. Akan tetapi minoritas responden menjawab cukup setuju dengan jumlah 4 orang atau 5,71% responden. Dalam mengerjakan suatu pekerjaan terlebih dahulu membuat perencanaan itu penting karena akan

mengurangi terjadinya kesalahan yang dapat memperlambat selesainya suatu pekerjaan.

Memiliki ide atau gagasan untuk pemecahan masalah

Pertanyaan ini diajukan untuk melihat dan mengukur sejauh dan sesring mana pegawai pada Dinas Kesehatan memiliki ide atau gagasan untuk pemecahan masalah jika terjadi hambatan atau masalah dalam menyelesaikan pekerjaan . Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 20. Jawaban responden mengenai selalu memiliki ide – ide atau gagasan untuk pemecahan masalah dalam melaksanakan pekerjaan.

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Selalu 66 94,28 Sering 0 0 Jarang 3 4,28 Pernah 1 1,42 Tidak pernah 0 0 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab selalu memiliki ide– ide atau gagasan untuk pemecahan masalah jika terjadi masalah dalam melaksanakan tugas dengan jumlah 66 orang atau 94,28%, akan tetapi 3 orang atau 2,28% responden menjawab jarang. Dan minoritas responden menjawab pernah memberikan ide – ide atau gagasan untuk pemecahan masalah dengan jumlah 1 orang atau 1,42%.

Kemajuan dan penggunaan teknologi dapat mempercepat selesainya pekerjaan.

Pertanyaan ini diajukan untuk melihat dan mengukur sejauh mana kesetujuan pegawai pada Dinas Kesehatan setuju bahwa kemajuan dan penggunaan teknologi dapat memepercepat selesainya pekerjaan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 21.Jawaban responden mengenai kemajuan teknologi dan penggunaan teknologi dapat membantu mempercepat selesainya pekerjaan

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Sangat setuju 69 98,57 Setuju 0 0 Cukup setuju 0 0 Kurang setuju 1 1,42 Tidak setuju 0 0 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab sangat srtuju kalau kemajuan teknologi dan penggunan teknologi dapat mempercepat atau membentu menyelesaikan suatu pekerjaan dengan jumlah 69 orang atau 98,57%. Dan minoritas responden menjawab kurang setuju dengan jumlah 1 orang atau 1,42%. Kemajuan teknologi atau penggunaan teknologi yang dimaksud atau yang ada pada Dinas Kesehatan adalah penggunaan Komputer atau laptop oleh para pegawainya dan juga mesin printer.

Menggunakan teknologi dalam menyelesaikan pekerjaaan.

Pertanyaan ini diajukan untuk melihat dan mengukur sejauh mana pegawai pada Dinas Kesehatan menggunakan teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 22. Jawaban reponden mengenai selalu menggunakan teknologi dalam menyelesaikan pekerjaan.

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Selalu 66 94,28 Sering 3 4,28 Jarang 1 1,42 Pernah 0 0 Tidak pernah 0 0 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab selalu menggunakan teknologi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan jumlah 66 orang atau 94,28%, dan 3 orang atau 4,28% responden menjawab sering menggunakan teknologi. Sedangakan minoritas responden menjawab jarang menggunakan teknologi dengan jumlah 1 orang atau 1,42%. Teknologi yang selalu digunakan oleh pegawai di Dinas Kesehatan ini adalah berupa Komputer, Laptop, Printer ataupun mesin Foto Copy dan Fax.

Pemimpin selalu memberikan motivasi dan arahan

Pertanyaan ini diajukan untuk melihat dan mengukur sejauh mana pemimpin pada Dinas Kesehatan selau memberikan motivasi dan arahan kepada pegawainya. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 23. Jawaban responden mengenai pemimpin selalu memberikan motivasi dan arahan kepada pegawainya.

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Selalu 65 92,85 Sering 1 1,42 Jarang 4 5,71 Pernah 0 0 Tidak pernah 0 0 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab bahwa pemimpin mereka selalu memberikan motivasi dan arahan pada para bawahannya dengan jumlah 65 orang atau 92,85%, akan tetapi 4 orang atau 5,71% responden menjawab jarang. Dan minoritas responden menjawab sering dengan jumlah 1 orang atau 1,42% responeden. Pemimpin di Dinas Kesehatan ini adalah Kepala Dinas dan juga para Kepala seksi.

Pemimpin selalu mengevaluasi hasil kerja bawahannya

Pertanyaan ini diajukan untuk melihat dan mengukur sejauh mana pemimpin pada Dinas Kesehatan selalu mengevaluasi setiap hasil kerja bawahannya. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel. 24 Jawaban responden mengenai pemimpin selalu mengevaluasi hasil kerja pegawai

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Selalu 65 92,85 Sering 1 1,42 Jarang 4 5,71 Pernah 0 0 Tidak pernah 0 0 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab bahwa pemimpin selalu mengevaluasi hasil kerja pegawai yaitu sebanyak 65 orang atau 92,85%, Selain itu 4 orang atau 5,71% menjawab pemimpin jarang mengevaluasi hasil kerja pegawai. Dan minoritas responden menjawab sering dengan jumlah 1 orang atau 1,42%.

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggali informasi mengenai budaya Kerja dengan menggunakan 18 pertanyaan yang disebar kepada seluruh pegawai pada Dinas Kesehatan Kbupaten Asahan yang berjumlah 70 orang. Setelah menganalisis data yang diperoleh selama proses penelitian, maka diketahui nilai tertinggi untuk variabel ini adalah 89 dan nilai terendahnya adalah 58. Untuk menetukan jarak intervalnya digunakan rumus (Sugiyono, 2005: 212):

I = R Jumlah interval I = 89 – 58

5 I = 6,2

Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut:

Untuk kategori sangat tinggi : 83,2 – 89

Untuk kategori tinggi : 76,9 – 83,1

Untuk kategori sedanga : 70,6 – 76,8

Untuk kategori rendah : 64,3 – 70,5

Untuk kategori sangat rendah : 58 – 64,2

Untuk mengetahui Budaya Kerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, dapat dilihat dari rekapitulasi jawaban responden seluruhnya dalam tabel dibawah ini:

Tabel 25.

Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Respoden Berdasarkan Tingkat Budaya Kerja

Kategori Interval Frekuensi Presentase ( %)

Sangat tinggi 83,2 – 89 44 62,85 Tinggi 76,9 – 83,1 9 12,85 Sedang 70,6 – 76,8 8 11,42 Rendah 64,3 – 70,5 5 7,14 Sangat rendah 58 – 64,2 4 5,71 Jumlah 70 100,00

Sumber : Penelitian lapangan 2010

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa budaya kerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan berada pada kategori sangat tinggi, yang ditunjukan dari 44 responden ( 62,85% ), kategori tinggi sebanyak 9 respnden ( 12,85% ), kategori sedang sebanyak 8 responden ( 11, 42% ), kategori rendah sebanyak 5 responden ( 7,14% ), dan kategori sangat rendah sebanyak 4 responden ( 5,17% ).

4.3 Variabel Y ( Produktivitas Kerja )

Untuk mengukur variabel pelaksanaan produktivitas kerja digunakan 4 indikator yang kemudian diubah menjadi 12 pertanyaan. Pada setiap pertanyaan terdapat 5 alternatif jawaban, dimana responden harus memilih salah satu pilihan yang disediakan.

Indikator Produktivitas kerja yang dimaksud dan untuk dijadikan pertanyaan dan disajikan dalan kusioner yang kemudian akan diisi oleh pegawai pada Dinas Kesehatan Kbaupaten Asahan adalah :

a. Prestasi Kerja

Prestasi Kerja adalah Hasil yang dicapai pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien.

b. Kualitas Kerja

Kualitas Kerja adalah mutu yang dihasilkan, baik tidaknya pekerjaan yang dilakukan.

c. Kuantitas Kerja

Kuantitas kerja adalah jumlah yang harus diselesaikan,berapa banyaknya pekerjaan yang telah diselesaikan.

d. Disiplin Kerja

Disiplin Kerja dalam mematuhi peraturan – peraturan yang ada dan melaksaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya dapat menjadi tolak ukur produktivitas.

Dan seluruh jawaban pegawai akan disajikan dalam bentuk tabel. Berdasarkan jawaban responden dari kusioner yang telah dibagikan kepada pegawai, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Kemampuan Mengefektif dan mengeefisienkan pekerjaan

Pertanyaan ini diajukan untuk melihat dan mengukur sejauh mana pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan mampu mengefektif dan mengefisienkan pekerjaan yang diberikan dan dibebankan kepadanya sesuai dengan yang diharapkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 26. Jawaban responden mengenai kemampuan mengefektif dan mengefiensikan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan.

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Sangat mampu 45 64,28 Mampu 23 32,85 Cukup mampu 2 2,87 Kurang mampu 0 0 Tidak mampu 0 0 Jumlah 70 100,00

Sumber: Penelitian Lapangan 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden sangat mampu untuk mengefektif dan mengefisienkan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan, dengan jumlah 45 orang atau 64,28%, akan tetapi 23 orang atau 32,85 % responden

Dokumen terkait