• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUDIDAYA GERBERA 1 Pendahuluan

Gerbera atau Herbras sudah lama dikenal di Indonesia, terutama sebagai tanaman hias dan bunga potong. Tanaman ini termasuk salah satu tanaman hias pendatang dari luar negeri. Tanaman ini aslinya berasal dari Afrika Selatan. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman Gerbera termasuk dalam famili Compositae (Sembung-sembungan). Nama ilmiah tanaman Gerbera adalah Gerbera jamesonii Bolus ex Hook. Tanaman ini termasuk tanaman perenial yang mempunyai umur tahunan. Tanaman Gerbera tumbuh dan menghasilkan anakan dan berbunga secara terus- menerus sepanjang tahun dari rumpun anakan yang telah tua secara bergantian.

Gambar 18. Aneka Gerbera

Sumber : Sumber :

http//www.wallpapers.free-review.net http//www.ascententerprise.com

Tanaman Gerbera dapat mencapai ketinggian sampai 50 cm atau lebih, dengan perakaran yang menyebar ke segala arah (serabut) (Gambar 19).

Gambar 19. Tanaman gerbera dalam pot

Daun-daunnya tumbuh secara tunggal berbentuk roset, helaian daunnya bercelah-celah tidak merata, dan permukaan daunnya ditumbuhi dengan bulu-bulu halus. Tanaman ini membentuk bunga pada pucuk/ujung batang, bertangkai panjang, dan berbentuk cakram. Mahkota bunga bentuknya menarik, yaitu mirip kumpulan pita yang tersusun rapi membentuk bulatan.

Sumber : http//www.fortunegerbera.com

Pada setiap tangkai bunga ada satu kuntum bunga. Warna bunganya bervariasi, di antaranya: merah, pink, putih, kuning, krem, dan jingga. Berdasarkan struktur helai mahkota bunganya, dapat dibedakan dalam 3 jenis Gerbera, yaitu:

- Gerbera berbunga selapis (tunggal-.single). Helaian mahkota bunganya tersusun hanya selapis dan umumnya berwarna tunggal, misalnya : putih, merah, atau kuning saja.

- Gerheru berhunga dua lapis (double). Helaian mahkota bunganya tersusun dua lapis dan variasi warnanya lebih dari satu macam.

- Gerbcra berbunga tiga lapis (triple). Helaian mahkota bunganya tersusun tiga lapis dan warnanya lebih dari dua macam.

2. Syarat Tumbuh

Tanaman Gerbera dapat tumbuh pada daerah dataran rendah sampai dataran tinggi. Namun perturnbuhannya, baik pertumbuhan vegetatif maupun generatif, akan sangat baik pada daerah dataran menengah sampai dataran tinggi (600 - 1400 m dpl). Gerbera menghendaki

lingkungan yang cerah (intensitas cahaya matahari cukup). Suhu harian yang optimum untuk pertumbuhan tanaman gerbera adalah 21 ° - 27 °C dengan suhu minimum l6°C.

Gerbera menghendaki tanah yang gembur, kaya akan humus atau bahan organik tanah, serta mempunyai aerasi dan porositas yang baik. PH yang cocok untuk pertumbuhan tanaman Gerbera berkisar antara 5,5 - 6. Selain itu tanaman Gerbera menghendaki tanah yang mempunyai daya memegang air (wuter holding cupacity) dan struktur tanah yang baik. Bila kedua faktor tersebut tidak dimiliki oleh tanah, maka perlu ditambahkan gambut atau pupuk kandang yang sudah matang (sudah mengalami dekomposisi) secukupnya.

3. Budidaya Tanaman

a. Bibit dan Perbanyakan Bahan Tanaman

Keberhasilan dalam suatu budi daya tanaman salah satunya ditentukan oleh bibit yang baik. Bibit tanaman hendaknya memiliki beberapa kriteria yaitu bibit tersebut harus sama besar supaya pertumbuhannya dapat serempak dan merata, bibit harus bebas dari hama dan penyakit, dan tersedia dalam jumlah yang cukup.

Berdasarkan kriteria tersebut, bila menghendaki budi daya gerbera secara komersial maka bibit yang diperlukan tersebut harus berasal dari bibit hasil kultur jaringan yang diproduksi oleh breeder-breeder (penangkar bibit) yang sudah mempunyai nama yang baik di dunia tlorikultura. Antara lain breeder-breeder dari Belanda yaitu Florist de Kwakel BV, Presman Gerbera BV, dan Piet Schreurs de Kwakel BV .

Perbanyakan tanaman Gerbera selain lewat kultur jaringan dapat dilakukan secara generatif dengan biji untuk tanaman gerbera pot ataupun secara vegetatif dengan pemecahan anakan-anakan atau potongan- potongan rimpang. Teknik perbanyakan yang sering dilakukan adalah dengan cara vegetatif, dengan pemisahan anakan. Perbanyakan dengan anakan dapat dilakukan dengan memperhatikan bahwa bibit diambil dari

tanaman induk yang sudah berumur minimal 1,5 tahun, pertumbuhannya baik, dan bebas dari hama atau penyakit. Anakan yang diarnbil adalah anakan yang masih muda dan belum membentuk tunas generatif.

Anakan-anakan yang memenuhi kriteria di atas kemudian dipisahkan dari tanaman induknya dengan cara dipotong, lalu dibawa ke tempat pembibitan. Kegiatan pembibitan yang dilakukan berupa pemisahan anakan-anakan berdasarkan varietasnya lalu dicuci. Seluruh akar dan sebagian daun dibuang dengan menyisakan dua sampai tiga helai daun. Kemudian bibit direndam dalam larutan Benlate (0,5 gr/liter} atau Frevicur (1 cc/liter), selama 15 menit. Selanjutnya bibit ditiriskan dan siap ditanam pada media pembibitan. Sebelum ditanam anakan yang merupakan calon bibit tersebut diberi perlakuan dengan Rootone-F pada pangkal bibit bekas potongan. Perlakuan dengan Rootone-F ini dimaksudkan untuk merangsang pertumbuhan akar, selain itu juga untuk melindungi bibit dari serangan jamur, karena Rootone-F merupakan ZPT dan fungisida. Kemudian anakan ditanam pada bedengan-bedengan pembibitan yang sudah disiapkan.

Media tanam yang digunakan untuk pembibitan berupa campuran tanah dan pupuk kandang, dengan perbandingan volume 2 : 1. Pada bedengan yang akan ditanami bibit dibuat lubang tanam dengan jarak tanam 5 cm x 5 cm (untuk varietas yang berpangkal batang kecil) dan 7 cm x 7 cm (untuk varietas yang berpangkal batang besar).

Penyiraman setama di pembibitan dilakukan setiap hari (1-2 kali per hari tergautung kondisi cuaca). Bibit akan siap ditanam pada lahan produksi setelah berumur 3 - 4 minggu. Kriteria bibit yang siap untuk ditanam di lahan produksi adalah sudah berakar 3 - 5 cm, memiliki 1 - 2 tunas baru, dan telah berumur sekitar 3 minggu di pembibitan.

b. Pengolahan Lahan

Lahan untuk pertanaman gerbera sebaiknya disiapkan/diolah 2 - 3 minggu sebelum tanam. Beberapa langkah kegiatan yang harus dilakukan meliputi:

• Lahan dicangkul sampai kedalaman 40 cm hingga strukturnya gembur.

• Kemudian tanah tersebut dibuat menjadi bedengan-bedengan dengan lebar 1 meter, tingginya 25 cm, dan jarak antarbedengan 50 cm.

• Selanjutnya ditambahkan pupuk kandang (organik) yang sudah mengalami dekomposisi dengan dosis 2-3 M3 / 100 m2, lalu aduk sampai merata.

• Pada jangka waktu kira-kira 1 minggu sebelum tanam diberikan pupuk anorganik sebagai pupuk dasar dengan cara disebar sepanjang bedengan kemudian diaduk secara merata. Pupuk yang diberikan berupa: Urea (40 gr/m2), TSP (60 gr/m2), dan KCl (75 gr/m2).

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya tanah untuk pertanaman Gerbera disterilisasi terlebih dahulu dengan basamid G (Dazomet) dengan dosis yang sesuai dengan rekomendasi, atau dilakukan sterilisasi dengan steaming (diuap panas).

c. Penanaman

Setelah lahan siap untuk ditanami dan bibit telah tersedia, penanaman dapat segera dilakukan. Kegiatan penanaman dimulai dengan pembuatan lubang tanam (jika pada saat pengolahan lahan tidak dilakukan pembuatan lubang tanam) dengan jarak 40 cm antarbarisan dan 30 cm dalam barisan. Lubang tanam dibuat selebar dan sedalam daun cangkul. Penanaman dilakukan dengan cara membenamkan bibit ke dalam lubang tanam sedemikian rupa sehingga seluruh akar dan leher akar (pangkal batang) tertimbun tanah, dan tanaman berada pada posisi

tegak. Perlu diperhatikan jangan sampai ada perakaran tanaman yang melipat, perakaran jangan sampai diluruskan ke bawah, melainkan dihamparkan horizontal di dasar lubang. Penanaman sebaiknya dilakukan pada kondisi cuaca yang tidak terlalu panas (pagi hari). Setelah penanaman selesai, segera lakukan penyiraman secukupnya.

d. Penyulaman

Tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal, sebaiknya sedini mungkin disulam (diganti) dengan tanaman/bibit yang baik. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada saat tanaman berumur tidak lebih dari 30 hari setelah tanam. Hal itu dilakukan untuk memudahkan kegiatan pemeliharaan tanaman, selain juga mempunyai umur yang hampir sama. supaya semua tanaman. Selain itu perlu diperhatikan bahwa kegiatan penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.

e. Penyiraman

Penyiraman Gerbera perlu dilakukan sejak penanaman, selama masa pertumbuhan, sampai pada masa produksi secara rutin. Jumlah air yang diberikan lewat penyiraman sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Dalam kondisi normal, tanaman yang baik membutuhkan air lebih dari 6 liter per hari / m2. Periode antara sejak penanaman sampai dengan saat pertama pembentukan bunga, air dapat diberikan dengan sistem irigasi "overhead sprinkler". Setelah pembentukan bunga, air sebaiknya diberikan melalui sistem "drip irigation", untuk menjaga agar tanaman (bunga) tetap kering. Setelah penyiraman diharapkan kondisi tanah dalam keadaan tidak kekeringan ataupun tidak terlalu basah.

f. Penyiangan dan Penggemburan

Penyiangan dilakukan untuk mengurangi pengaruh persaingan dengan gulma. Sedangkan penggemburan dilakukan untuk meningkatkan kembali porositas tanah, sehingga aerasi dan drainase tanah menjadi

lebih baik lagi. Penyiangan dan penggemburan biasanya dilakukan secara bersamaan, sekaligus dengan kegiatan pembumbunan tanaman agar batang pokok tetap berada di bawah permukaan tanah.

g. Perompesan

Perompesan pada tanaman Gerbera dilakukan untuk membuang daun-daun dan bunga-bunga yang kering, layu, atau terkena serangan hama penyakit. Kegiatan ini dilakukan sekaligus dengan penjarangan rumpun. Rumpun yang terlalu padat, selain dapat menyebabkan perkembangan penyakit (Jamur), juga dapat menyebabkan bunga yang dihasilkan menjadi kurang baik kualitasnya, baik itu batangnya menjadi pendek atau kecil, atau ukuran bunganya mengecil.

h. Pemupukan

Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang ayam. Pupuk organik selain diberikan pada saat pengolahan tanah sebagai pupuk dasar, perlu diulang pemberiannya setahun sekali dengan dosis 1- 2 kg/m2.

Pupuk anorganik diberikan pada tanaman sesuai dengan umur tanaman. Sejak tanaman berumur 1 minggu setelah tanam sampai tanaman berumur 2 bulan, jumlah dan jenis pupuk yang diberikan berupa 200 gr Urea dan 100 gr KN03, yang dilarutkan dalam 100 liter air, dengan volume aplikasi 3 lt larutan pupuk per m2. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara disiramkan secara merata pada barisan di antara tanaman dan dilakukan setiap minggu (satu kali seminggu). Setelah tanaman melewati umur 2 bulan, jumlah dan jenis pupuk yang diberikan berupa 10 - 15 gr NPK 15-15-15 per tanaman dan 7 gr MgS04 per m2. Pupuk ini diberikan dengan cara disebarkan di dalam rorak di sekeliling tanaman. Untuk tanaman yang berumur > 2 bulan pupuk diaplikasikan, hanya satu kali sebulan.

Selain diberikan berbagai jenis pupuk di atas, diberikan juga pupuk daun dan zat pengatur tumbuh yang diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada daun/ tanaman dengan volume aplikasi l O lt larutan pupuk per 100 m2.

Pupuk daun dan ZPT yang digunakan, yaitu:

• Vitabloom untuk daun / Hijau (30-10-10) dan Vitabloom untuk bunga / kuning (5-50-17) dengan konsentrasi 3 gr/liter air, diaplikasikan setiap minggu secara bergantian.

• Atonik (1 cc / 101iter alr~. Drberikan bersamaan dengan aplikasi Vitabloom. Atonik diberikan sekali dalam seminggu. Atonik ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar dan daun.

i. Pengendalian Hama dan Penyakit

Beberapa hama yang banyak menyerang tanaman Gerbera, antara lain: Tungau Kumbang Ulat Kutu Daun Thrips Belalang Siput

Beberapa penyakit yang menyerang tanaman Gerbera,antara lain: Penyakit Bercak Daun Cercospora

Penyakit Kapang Kelabu Penyakit Tepung

j. Panen dan Pasca Panen

Tanaman Gerbera dapat berbunga sepanjang musim, karena dari setiap rumpun dapat tumbuh beberapa tangkai bunga secara bersamaan atau bergantian. Bunga pertama dan kedua yang muncul setelah tanam

(saat tanaman berumur 3 - 5 bulan) sebaiknya dibuang, karena tidak memenuhi standar kualitas yang diinginkan. Secara umutn bunga Gerbera baru dapat dipanen sekitar umur 6 bulan setelah tanam.

Gambar 19. Gerbera Siap Dipanen

Sumber : Sumber :

http//www.amystewart.com http//www.shutterstock.com

Pemetikan bunga Gerbera dilakukan bila kondisi bunga sudah tiga perempat mekar sampai mekar penuh dan memiliki 1 - 2 lingkar cincin benang sari. Pemanenan dilakukan dengan tangan, dengan cara memutar tangkai bunga dan mencabutnya. Perlu diperhatikan agar jangan sampai batangnya ikut tercabut. Bunga Gerbera setelah dipanen, secepatnya dimasukkan ke dalam ember yang berisi air dan diletakkan di tempat yang teduh. Pada pertanaman Gerbera yang baik dan jenisnya unggul, tiap rumpun Gerbera dapat menghasilkan 5 - 15 kuntum bunga per tahun, atau sekitar 35 - 105 kuntum bunga per m2 per tahun.

Kegiatan berikutnya setelah panen meliputi:

Penyortiran dan pembersihan. Bunga-bunga yang panjang tangkainya kurang dari 40 cm dan yang terserang hama penyakit atau rusak akibat kegiatan pemanenan, dibuang.

Bunga-bunga yang bagus, dengan pan,jang tangkai lebih dari 40 cm, bebas hama dan penyakit, bebas dari kerusakan serta berpenampilan segar, segera dipisahkan. Kemudian bunga-bunga tersebut dipisahkan berdasarkan varietasnya, dan setiap kuntum dibungkus dengan kertas

berbentuk kerucut dan diikat dengan menggunakan karet atau tali rafia, setiap ikat terdiri dari 10 tangkai bunga. Bunga-bunga yang telah diikat tersebut kemudian dibungkus dengan kertas yang sudah tersedia.

Untuk pengiriman ke luar kota atau ekspor, bunga dimasukkan ke dalam kardus khusus untuk gerbera. Tiap-tiap bunga diletakkan mendatar di dalam kardus dan tangkaitangkainya diatur berbaris sejajar di bagian lapisan bawah kardus. Untuk menjaga bunga tidak cepat layu, tiap-tiap pangkal tangkai bunga dimasukkan ke dalam tabung plastik kecil yang berisi air.

G. BUDIDAYA MELON

Dokumen terkait