NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG
C. BUKTI PENDUKUNG AWAL
1. Sebutkan dan lampirkan surat kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang berisi “teguran tertulis” 2. Sebutkan dan lampirkan bukti “laporan
hasil inspeksi/pengawasan berkala” 3. Sebutkan dan lampirkan bukti “laporan
hasil verifikasi” pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
4. Sebutkan dan lampirkan “laporan
keluhan masyarakat” (bila ada)
5. Sebutkan dan lampirkan ”foto
dan/atau video kejadian” pencemaran atau kecelakaan lingkungan (bila ada)
3 6. Sebutkan dan lampirkan “hasil uji
laboratorium” (bila ada)
7. Sebutkan dan lampirkan data dan informasi pendukung lainnya yang terkait
Identitas lengkap pihak pengusul
Instansi/Organisasi Alamat lengkap Tel/Fax/email
Tanda tangan Tanggal:
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas,
1 LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG
AUDIT LINGKUNGAN HIDUP
BAGAN ALIR PROSES AUDIT LINGKUNGAN HIDUP YANG DIWAJIBKAN BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG MENUNJUKKAN KETIDAKTAATAN
TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
tim evaluasi (paling lama 30 hari kerja untuk
mengevaluasi)
rencana audit lingkungan hidup
perintah pelaksanaan audit lingkungan hidup yang
diwajibkan Menteri
YA layak audit LH
diwajibkan
auditor LH ditunjuk oleh:
•penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dengan
persetujuan Menteri, atau
•Menteri, jika pemrakarsa tidak menunjuk auditor LH
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja
tim evaluasi menilai rencana audit paling lama 10 (sepuluh)hari kerja dan menerbitkan persetujuan rencana Audit Lingkungan Hidup apabila telah
memenuhi kriteria
Pengesahan: -taat, atau - tidak taat
laporan hasil audit
lingkungan hidup tim evaluasi menilai laporan audit
paling lama 10 (sepuluh)hari kerja dan menyampaikan penilaian laporan hasil Audit Lingkungan
Hidup kepada Menteri
penunjukan auditor LH
audit lapangan
Apabila diperlukan, tim evaluasi
mengikuti penyaksian (witness)
layak diperintahkan audit LH yang diwajibkan?
• Dibentuk oleh Menteri paling lama 10 (sepuluh) hari kerja
• Terdiri dari:
- ketua yang secara ex-officio dijabat oleh Deputi Menteri yang
bertanggungjawab di bidang kajian dampak lingkungan hidup
- anggota yang terdiri atas unsur: instansi lingkungan hidup Pusat; instansi yang membidangi Usaha dan/atau Kegiatan; ahli di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan hasil Audit Lingkungan Hidup; ahli di bidangUsaha dan/atau Kegiatanyang berkaitan dengan pelaksanaan hasil Audit Lingkungan Hidup; Instansi Lingkungan Hidup Provinsi; dan/atau Instansi Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota
• Paling lama 10 (sepuluh) hari kerja memberikan rekomendasi kepada Menteri setelah evaluasi selesai TIDAK a b a b Menteri mengumumkan pengesahan dan penetapan tindak lanjut hasil Audit Lingkungan melalui
multimedia Kriteria:
1. dugaan pelanggaran terhadap PUU di bidang PPLH
2. pelanggaran tersebut telah
terjadi paling sedikit 3 (tiga) kali dan berpotensi tetap terjadi lagi di masa datang; dan
3. belum diketahui sumber dan/atau penyebab ketidaktaatannya.
Menteri:
- menerima dan mengesahkan laporan hasil Audit Lingkungan Hidup
- menetapkan tindak lanjut terhadap hasil Audit
Tindak Lanjut:
- Perintah perbaikan kinerja pengelolaan dan pemanatuan
lingkungan hidup Usaha dan/atau Kegiatan
- perubahan izin lingkungan
- pertimbangan dalam penerbitan perpanjangan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; dan/atau
- pertimbangan dalam penerbitan perpanjangan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; dan/atau
Laporan audit diterima Kriteria Penolakan Pasal 37 ayat (2) Laporan audit ditolak Sesuai kriteria Tidak Sesuai kriteria Menteri menetapkan pelaksanaan Audit Lingkungan Hidup kembali terhadap penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan dengan tim Audit Lingkungan Hidup yang berbeda
1. hasil pengawasan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup 2. menteri atau kepala LPNK yang
membidangi Usaha dan/atau Kegiatan berdasarkan hasil pengawasan oleh kementerian atau LPNK dimaksud 3. gubernur berdasarkan hasil
pengawasan oleh instansi LH prov 4. bupati/walikota berdasarkan hasil
pengawasan oleh instansi LH kab/kota
Keterangan:
garis penolakan terhadap usulan audit LH
proses teknis audit LH garis koordinasi
2 Penjelasan bagan alir:
Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup, menteri atau kepala lembaga pemerintah nonkementerian yang membidangi Usaha dan/atau Kegiatan, Gubernur, dan/atau bupati/walikota sesuai kewenangannya mengusulkan kepada Menteri untuk memerintahkan audit lingkungan hidup yang diwajibkan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang menunjukkan ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Usulan dimaksud didasarkan atas hasil pengawasan yang menggunakan kriteria:
1. adanya dugaan pelanggaran terhadap peraturan perundang- undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
2. pelanggaran tersebut telah terjadi paling sedikit 3 (tiga) kali dan berpotensi tetap terjadi lagi di masa datang; dan
3. belum diketahui sumber dan/atau penyebab ketidaktaatannya Atas usulan sebagaimana dimaksud pada angka 1, Menteri membentuk tim evaluasi selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah usulan tersebut diterima.
Tim evaluasi mengevaluasi usulan sebagaimana dimaksud pada angka 1 paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak ditetapkan oleh Menteri.
Tim evaluasi menerbitkan rekomendasi kepada Menteri perihal kelayakan untuk dikeluarkannya perintah audit lingkungan hidup yang diwajibkan, dilengkapi dengan rancangan ruang lingkupnya apabila usulan dari Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup, menteri atau kepala lembaga pemerintah nonkementerian yang membidangi Usaha dan/atau Kegiatan, Gubernur, dan/atau bupati/walikota telah memenuhi persyaratan.
Tim evaluasi menerbitkan rekomendasi kepada Menteri perihal ketidaklayakan untuk dikeluarkannya perintah audit lingkungan hidup yang diwajibkan, dilengkapi dengan alasan ketidaklayakan tersebut apabila usulan dari Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup, menteri atau kepala lembaga pemerintah nonkementerian yang membidangi Usaha dan/atau Kegiatan, Gubernur, dan/atau bupati/walikota tidak memenuhi persyaratan.
Apabila rekomendasi dari tim evaluasi berupa ketidaklayakan untuk dikeluarkannya perintah audit lingkungan hidup yang diwajibkan, maka Menteri menolak usulan dimaksud dan memberitahukannya kepada pemberi usulan yaitu Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup, menteri atau kepala lembaga pemerintah nonkementerian yang membidangi Usaha dan/atau Kegiatan, Gubernur, dan/atau bupati/walikota
Apabila rekomendasi dari tim evaluasi berupa kelayakan untuk dikeluarkannya perintah audit lingkungan hidup yang diwajibkan, maka Menteri dapat menyetujui rekomendasi tersebut dengan 1 2 3 4 a 4 b 5 5 b a
3 menerbitkan surat perintah pelaksanaan audit lingkungan hidup yang diwajibkan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan.
Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan menunjuk auditor lingkungan hidup dengan persetujuan Menteri dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak dikeluarkannya surat perintahpelaksanaan audit lingkungan hidup yang diwajibkan.
Apabila jangka waktu 30 (tiga puluh) hari tersebut terlampaui, maka Menteri yang akan menunjuk auditor lingkungan hidup (selanjutnya disebut auditor) dimaksud.
auditor (yang bergabung dalam tim audit) kemudian menyusun rencana audit lingkungan hidup yang akan dinilai dan disetujui oleh tim evaluasi dan kemudian ketua tim evaluasi menerbitkan persetujuan rencana Audit Lingkungan Hidup.
Setelah rencana audit lingkungan hidup disetujui, maka tim audit melaksanakan audit lapangan. Dalam hal diperlukan,pelaksanaan audit lapangan dapat diikuti oleh tim evaluasi sebagai penyaksi
(witness). Tim evaluasi tidak terlibat dalam pekerjaan audit
lingkungan hidup yang dilakukan oleh auditor.
Setelah audit lapangan dilaksanakan, tim audit menyusun laporan hasil audit lingkungan hidup yang selanjutnya dievaluasi oleh tim evaluasi dan hasilnya dilaporkan kepada Menteri.
Berdasarkan laporan hasil evaluasi atas laporan hasil audit lingkungan hidup yang diwajibkan yang telah diterima tanpa perbaikan, Menteri mengeluarkan surat perintah kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan untuk menyusun rencana tindakan perbaikan dan pencegahan dampak yang akan dilakukan, berikut jangka waktu penyelesaiannya.
Tim evaluasi menilai laporan audit dengan menggunakan criteria penolakan yaitu:
a. laporan hasil Audit Lingkungan Hidup tidak disusun sesuai metodologiAudit Lingkungan Hidup dan kaidah penulisan laporan Audit Lingkungan Hidup yang benar;
b. tim Audit Lingkungan Hidup melakukan kesalahan dalam menetapkan ketaatan dan/atau ketidaktaatan terhadap suatu temuan Audit Lingkungan Hidup; dan/atau
c. ditemukan bukti bahwa tim Audit Lingkungan Hidup melaporkan hasil Audit Lingkungan Hidup yang tidak sesuai dengan fakta dan/atau tidak melakukan jaminan mutu dan kendali mutu atas laporan hasil Audit Lingkungan Hidup yang dilaporkannya
paling lama 10 (sepuluh) hari kerja dan menyampaikan penilaian laporan hasil Audit Lingkungan Hidup kepada Menteri, berupa pernyataan laporan audit diterima atau ditolak.
Dalam hal laporan audit yang dinilai, memenuhi kriteria penolakan, maka laporan audit ditolak.
6 7 8 9 10 11 12
4 Terhadap laporan hasil Audit Lingkungan Hidup yang ditolak, Menteri menetapkan pelaksanaan Audit Lingkungan Hidup kembali terhadap penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan dengan tim Audit Lingkungan Hidup yang berbeda.
Dalam hal laporan audit yang dinilai, tidak memenuhi kriteria penolakan, maka laporan audit diterima
Terhadap laporan hasil Audit Lingkungan Hidup yang diterima, Menteri:
(1)menerima dan mengesahkan laporan hasil Audit Lingkungan Hidup; dan
(2)menetapkan tindak lanjut terhadap hasil Audit Lingkungan Hidup Pengesahan laporan hasil Audit Lingkungan Hidup berisi pernyataan: (1)taat; atau
(2)tidak taat
Tindak lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa: (1)perintah perbaikan kinerja pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup Usaha dan/atau Kegiatan; (2)perubahan izin lingkungan;
(3)pertimbangan dalam penerbitan perpanjangan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; dan/atau
(4)penegakan hukum
Menteri mengumumkan pengesahan dan penetapan tindak lanjut hasil Audit Lingkungan Hidup melalui multimedia.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas,
Rosa Vivien Ratnawati
14 13
15
16