2.2. CANCER ANTIGEN 125 (CA 125)
2.2.1 CA 125 Sebagai Biomarker
Hampir sebagian besar wanita penderita kanker ovarium jenis epitel,
sebagaimana halnya penderita kanker lainnya , memiliki tingkat protein
Sementara itu hampir seluruh individu sehat memiliki kadar CA125 yang
rendah , yaitu di bawah 35 U/ml serum, penderita penderita kanker dapat
memiliki kadar CA 125 10.000 – 20.000 m U/ml pada saat mereka
didiagnosa. Kadar CA125 menjadi kunci penentu terhadap efektivitas
terapi tumor.2,3
Pengukuran kadar CA 125 pada setiap sampel pasien dapat berbeda –
beda tergantung dari prosedur yang dipakai . Menentukan kadar CA 125
pada sampel darah pasien dengan prosedur yang berbeda – beda dapat
menimbulkan interpretasi klinis yang salah 50.
Diawali dengan penelitian pertama yang di publikasikan pada tahun 1981
mengenai hubungan CA125 dengan kanker ovarium ,penelitian ini
membawa harapan bagi terwujudnya suatu uji saring apalagi bila di kaitkan
dengan kanker ovarium yang jarang menunjukan symtom dan jarang
terdiagnosa hingga stadium lanjut. Meskipun demikian ,usaha ini telah
menunjukan hasil yang cukup baik.2,3,36
Suatu hal yang menarik adalah ketika CA 125 di produksi oleh sel epitel
kanker ovarium, pada saat yang sama juga di hasilkan sel-sel yang
normal . Pada beberapa individu secara alami, kadar CA 125 dapat di
temukan dalam kadar yang tinggi . Pada beberapa kasus , reaksi inflamasi
ataupun iritasi pada jaringan di dalam kavum abdomen ,ataupun beberapa
keadaan termasuk fibroid uterus dapat menyebabkan kadar CA 125
dan sirosis hepatik, serta penyakit radang panggul juga dapat
mempengaruhi kadar CA 125 . Di lain pihak ,10-20 % dari pasien kanker
ovarium memiliki kadar CA 125 dalam kadar yang normal ketika kanker
mereka terdiagnosa . Suatu studi mengungkapkan bahwa di antara pasien-
pasien penderita kanker ovarium stadium I , lebih dari separuh memiliki
kadar CA 125 yang abnormal.2,3,36
Meskipun banyak rintangan untuk membuat suatu test skrining , para
dokter mempercayai CA 125 sebagai cara untuk mengukur keberhasilan
pengobatan kanker. Penurunan 50 – 70 % kadar CA 125 setelah
kemoterapi awal menunjukkan setidaknya suatu repon parsial tumor yang
dapat di percaya.3
Beberapa ahli menyatakan bahwa satu jenis test saja bukanlah merupakan
pemeriksaan yang defenitif dan kadar CA125 harus di ikutii dalam waktu
ke waktu . Penderita kanker ovarium dapat memeriksa kadar CA125 nya
satu kali dalam sebulan selama pengobatan untuk mengetahui
kecenderungan progresifitas penyakitnya. Pada awal terapi kadar CA 125
dari penderita kanker ovarium umumnya akan meningkat. Peningkatan
yang sementara dapat mengindikasikan bahwa sel sel kanker melepaskan
CA125 pada sel sel yang mati tersebut. Akan tetapi kadar CA125 yang
menetap pada level yang tinggi meskipun telah melewati terapi
Di lain pihak, apabila kadar CA125 kembali normal atau bahkan di bawah
nilai normal tidak menjamin bahwa kanker telah hilang Suatu penelitian
yang memeriksa penderita kanker ovarium dengan kadar CA 125 yang
normal termasuk hasil CT Scan yang normal dan terapinya dilanjutkan.
Pada saat para peneliti melakukan ” Laparatomi ulang ” untuk memeriksa
secara langsung tanda tanda adanya kanker, mereka menemukan bahwa
sepertiga dari pasien – pasien tersebut masih memperlihatkan adanya
tanda tanda kanker, sementara sepertiga sisanya memperlihatkan adanya
perkembangan penyakit secara mikroskopis.2,3,36
Pengukuran kadar CA 125 pada setiap sampel pasien dapat berbeda-beda
tergantung dari prosedur yang dipakai. Hasil laboratorium harus ada oleh
karena selalu berisikan suatu kesimpulan dari CA 125 yang diperiksa
menurut metode yang dipakai. Menentukan kadar CA 125 pada sampel
darah pasien dengan prosedur yang berbeda-beda tidak dapat langsung
dihubungkan satu dengan yang laindan dapat menimbulkan interpretasi
klinis yang salah. Jika ada suatu perubahan pada prosedur pemeriksaan
CA 125 yang digunakan sebagai monitor terapi. Kemudian kadar CA 125
berisikan perubahan yang berlebihan dari nilai normal, maka pengukuran
yang baru tersebut harus dibuktikan dengan pengukuran yang paralel
dengan metode kedua-duanya.3,50.
Penentuan pemeriksaan imun secara kuantitatif invitro dari CA 125 adalah
ini berhubungan dengan suatu berat molekul yang berat glikoprotein
didalam serum dan plasma seorang wanita yang menderita kanker epitelial
primer ovarium invasif yang mengecualikan potensial kanker ganas yang
rendah.50.
Cancer Antigen 125 dijumpai dengan persentase yang tinggi pada tumor
epitelium ovarium non mucinus dan dapat dideteksi didalam serum. Kanker
ini tdak dijumpai di permukaan epitel ovarium yang normal. CA 125 juga
dapat dijumpai pada cairan amnion dan dan didalam epitel coelomic yaitu
jaringan kedua yang didapati pada fetus.Di dalam jaringan orang dewasa
yang normal CA 125 dapat di jumpai pada lapisan epitel oviduct,
endometrium dan endoserviks .3,50.
Peningkatan kadar CA 125 kadang – kadang dijumpai pada jenis tumor
jinak ginekologi seperti kista ovarium , metaplasia ovarium , endometriosis
, uterus miomatous atau servisitis . Peningkatan yang tidak bermakna dari
CA 125 ini dapat juga dijumpai pada pankreatitis akut atau kronis ,
penyakit gastrointestinal benigna , insufisiensi renal , penyakit autoimmun
dan lain- lain. Peningkatan kadar yang ekstrim dapat terjadi pada beberapa
jenis asites yang disebabkan oleh keganasan dan penyakit – penyakit
benigna . Walaupun kadar CA 125 sangat tinggi dijumpai pada pasien-
pasien karsinoma ovarium , peningkatan kadar yang sudah bermagna ini
juga harus diobservasi / konfirmasi dengan keganasan lain seperti
endometrium, kanker mammae , keganasan gastrointestinal dan jenis
tidak spesifik, saat ini petanda ini masih dianggap sebagai petanda tumor
yang terpenting untuk monitoring terapi dan monitoring kemajuan dari
pasien-pasien yang menderita karsinoma ovarium. Penegakan diagnosa
utama karsinoma ovarium adalah berdasarkan stadium yang ditentukan
oleh Federation International Of Gynecology and Obstetrics (FIGO) . 36,50.