• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: PEMBAHASAN

B. Temuan Lapangan

1) Cadar

Perempuan muslim yang menggunakan cadar, memiliki beberapa tahapan sehingga dapat mengambil sebuah keputusan untuk menggunakan cadar, berikut akan di jelaskan cadar dalam pandangan mahasiswi yang menggunakan cadar.

a. Kesan

Subjek pertama kali tertarik dengan cadar ketika melihat fenomena seorang wanita bercadar di pasar (W.N1.41.b). ketika subjek berada di pasar, subjek melihat perempuan yang menggunakan cadar, hanya melihat satu orang, perempuan bercadar yang sedang berjalan di tempat sempit dan orang-orang yang sedang berdesakan seketika memberi jalan untuk perempuan bercadar tersebut, selang beberapa waktu subjek melihat kejadian sama dengan orang berbeda, seorang perempuan dengan pakaian yang tidak tertutup sedang berjalan berdesakkan di jalan yang sempit, namun tidak ada yang memberi jalan untuk perempuan tersebut. Sejak saat itu subjek mendefinisikan bahwa dengan berpakaian syar‟i orang lain akan menghormati perempuan (W.N1.41.c).

Subjek tertarik dengan cadar ketika subjek berusia 16 tahun (W.N1.42.a). ditambah dengan maraknya film ayat-ayat cinta, dengan pemeran utama aisyah yang menggunakan cadar (W.N1.42.b). Subjek sering melihat orang-orang yang menggunakan pakaian panjang, sehingga subjek menjadi suka dengan model berpakaian tersebut (W.N1.42.c).

Berbeda dengan subjek kedua, subjek kedua berfikir bahwa cadar adalah ciri khas teroris dan subjek sangat benci tentang cadar shinnga subjek mulai menyuruh teman-temannya untuk menjauhi orang yang memakai cadar (W1.S2.16.b). Namun setelah bertemu dengan seorang ikhwan, dan di dakwahi tentang cadar, terbesit ada rasa untuk memakai cadar (W1.S2.16.c). subjek tidak langsung menggunakan cadar saat bertemu dengan ikhwan tersebut, setelah subjek taaruf dengan ikhwan tersebut, subjek diberi pemahaman-pemahaman tentang cadar, sehingga subjek mulai mencari informasi-informasi tentang cadar kepada temannya yang menggunakan cadar.

Subjek ketiga sudah tidak asing dengan cadar, karena ibu subjek menggunakan cadar, sehingga subjek sudah mengenal cadar sejak kecil (W1.S3.8). sejak dulu subjek bertanya tentang cadar, ibu subjek selalu berkata bahwa dengan cadar, akan menjaga diri kita (W1.S3.26.d).

b. Persepsi terhadap cadar

Cadar adalah cara Allah menjaga wanita dari fitnah (W1.S4.48). sehingga dengan menggunakan pakaian syar‟i orang lain akan

menghormati perempuan (W.N1.41.c). subjek memberikan pandangan-pandnagan yang bersifat positif maupun negative terhadap cadar. Pandangan-pandangan positif yang diberikan subjek terhadap cadar bahawa bagi subjek cadar itu memuliakan wanita dengannya wanita lebih terjaga (W1.S3.26.c). Wanita yang bercadar memiliki pandangan positif dan jauh dari hal negatif (W1.S4.28). Menurut subjek cadar adalah cadar Allah menjaga diri subjek dari fitnah (W1.S2.24).

Cadar adalah pengaplikasian dalam mengamalkan sunnah nabi dan kewajiban menutup aurat (W1.S4.24). Cadar bukan budaya, cadar adalah sunnah rasulullah atau sebuah anjuran. Jika dilaksanakan mendapat pahala jika tidak dilaksanakan tidak berdosa. Jika cadar adalah budaya, maka jika dilaksanakan tidak mendapat pahala (W1.S3.26.b).

Cadar memberi pengaruh terhadap keseharian subjek, dengan menggunakan cadar subjek merasa nyaman (W1.S2.40.a). dengan bercadar membantu subjek menjadi tidak malu (W1.S3.30.b). beberapa subjek penelitian ini adalah pribadi yang pemalu, dan setelah menggunakan cadar subjek merasa lebih percaya diri.

Subjek nyaman ketika menggunakan cadar, karena subjek malu jika papas an dengan laki-laki (W1.N1.85). subjek berusaha tetap membuat teman-teman nyaman meskipun subjek bercadar (W1.N1.78.d).subjek nyaman dengan cadarnya, sehingga subjek ingin membuat orang lain tetap nyaman dengan cadarnya (W1.N1.83.d).

c. Perasaan terhadap cadar

Setiap individu memiliki perasaan terhadap sesuatu yang ia lihat. Begitu juga dengan cadar, setelah melihat fenomena bercadar, subjek mulai tertarik dan timbul keinginan bercadar saat itu (W.N1.41.d). Subjek tertarik dengan cadar ketika subjek berusia 16 tahun (W.N1.42.a). awal memakai cadar subjek merasa senang karena hal itu keinginan dari kelas 3 mts dan tercapai pd saat kuliah semester 3 (W2.N1.95.a).Subjek menggunakan cadar karena suka, bukan karena hukum memakai cadar (W.N1.41.a).

Setelah mengetahui info tentang cadar, subjek memiliki niat untuk menggunakan cadar (W1.S4.30). Setelah bertemu dengan seorang ikhwan, dan di dakwahi tentang cadar, terbesit ada rasa untuk memakai cadar (W1.S2.16.c).

Subjek memiliki rasa ragu dan bimbang, namun setelah mengetahui keutamaan-keutamaan menggunakan cadar, subjek menjadi mantab untuk menggunakan cadar. (W1.S2.20.a) Ada rasa ketenangan dalam diri subjek ketika menggunakan cadar (W1.S4.40).

d. Motiv/Alasan

Individu yang mengambil sebuah keputusan memiliki latar belakang alasan yang menunjang subjek untuk memutuskan mengambil sebuah keputusan, berikut akan dipaparkan beberapa alasan-alasan subjek memutuskan untuk menggunakan cadar:

1) Saat kelas 2 aliyah subjek merasa gelisah dan tidak nyaman denggan kehidupannya sehingga subejk mulai mencari informasi tentang cadar (W.N1.64.a). Dari membaca buku tersebut, subjek mulai banyak pertanyaan dan subjek mulai bertanya dengan orang yang menurut subjek faham (W.N1.64.g).

2) Alasan awal subjek menggunakan cadar karena suaminya (W1.S3.10). 3) Alasan subjek menggunakan cadar agar terhindar dari fitnah, menjaga

lekuk tubuh, dan membuat diri semakin dekat dengan Allah (W1.S2.20.b).

4) Alasan subjek menggunakan cadar agar terhindar dari fitnah, menjaga lekuk tubuh, dan membuat diri semakin dekat dengan Allah. (W1.S2.20.b)

5) Berawal dari azzam niat yang kuat subjek memutuskan untuk menggunakan cadar (W1.S4.44). Memiliki azzam yang kuat adalah motivasi subjek untuk istiqomah menggunakan cadar (W1.S4.50).

Dari alasan-alasan diatas subjek mengambil keputusan untuk menggunakan cadar, dan mempertahankan cadar sampai saat ini.

e. Dukungan sosial

Ketika mengambil sebuah keputusan, terdapat pihak-pihak yang mendukung subjek untuk menguatkan subjek dalam mengambil sebuah keputusan dan mempertahankannya. Subjek mendapat dukungan dari sahabat-sahabatnya (W2.S2.85.b). Orangtua mendukung keputusan subjek

untuk menggunakan cadar (W1.S4.34). Keluarga subjek sudah mengenal cadar, sehingga orangtua dan keluarga sangat mendukung subjek. (W1.S3.16)

Awalnya keluarga sangat tidak mendukung keputusan subjek untuk menggunakan cadar, namun subjek berusaha meyakinkan orangtua sehingga orangtua memberikan izin subjek untuk menggunakan cadar (W1.N1.48.b). subjek sangat bersyukur memiliki sahabat yang sangat mendukung bahkan mereka sampai harus adu mulut dengan banyak orang ketika banyak yang merendahkan dan memperdebatkan cadar ini (W2.S2.85.b).

Dokumen terkait