KPA/KSA AIR PUTIH KETERANGAN Sungai Jalan AIR APL HL HP HPK HPT KSA/KPA Aksesibilitas
Kawasan Cagar Alam Lembah Harau yang berbatasan langsung dengan
ruas jalan negara Payakumbuh-Pekanbaru, sangat mudah dijangkau melalui jalan
darat dengan kondisi jalan beraspal. Berdasarkan klasifikasi jalannya, cagar alam
ini dilalui jalan propinsi, jalan kabupaten, jalan kecamatan, jalan nagari dan jalan
jorong (BKSDA Sumbar, 2013).
Gambar 1. Peta Kawasan Cagar Alam Lembah Harau
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemanasan global adalah meningkatnya suhu temperatur rata-rata di
atmosfer, laut dan daratan di bumi. Penyebab peningkatan yang cukup drastis ini
adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi (yang
diolah menjadi bensin, minyak tanah, avtur, pelumas oli) dan gas alam sejenisnya
yang tidak dapat diperbaharui. Pembakaran dari bahan fosil ini melepaskan
karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke
atmosfer bumi. Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia
semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas matahari yang
dipancarkan ke bumi (Rusbiantoro, 2008).
Salah satu cara untuk mengendalikan perubahan iklim adalah dengan mengurangi konsentrasi gas rumah kaca (CO2 , CH4 , NO2) yaitu dengan mempertahankan keutuhan hutan alami dan meningkatkan kerapatan populasi pepohonan di luar hutan. Tumbuhan baik di dalam maupun di luar kawasan hutan menyerap gas asam arang (CO2 ) dari udara melalui proses fotosintesis, yang selanjutnya diubah menjadi karbohidrat, kemudian disebarkan ke seluruh tubuh tanaman dan akhirnya ditimbun dalam tubuh tanaman. Proses penimbunan karbon (C) dalam tubuh tanaman hidup dinamakan proses sekuestrasi (C- sequestration ). Dengan demikian mengukur jumlah yang disimpan dalam tubuh tanaman hidup (biomasa) pada suatu lahan dapat menggambarkan banyaknya CO2 di atmosfer yang diserap oleh tanaman. Sedangkan pengukuran cadangan yang masih tersimpan dalam bagian tumbuhan yang telah mati (nekromasa) secara tidak
langsung menggambarkan CO2 yang tidak dilepaskan ke udara lewat pembakaran (Hairiah dkk, 2011).
Hutan Cagar Alam Lembah Harau di Kabupaten 50 kota Sumatera Barat merupakan bagian dari hutan tropis yang ada di Indonesia. Kawasan hutan ini memiliki keanekaragaman tumbuhan yang cukup tinggi sehingga keadaan alamnya layak untuk dilindungi dan mendapat perhatian yang lebih dari masyarakat sekitar hutan serta dari pemerintah setempat agar kelestariannya tetap terjaga hingga kegenerasi selanjutnya.
Sejauh ini belum diperoleh data tentang potensi kandungan karbon
tersimpan serta bagaimana keadaan vegetasi pohon di dalamnya. Untuk itu perlu
dilakukan suatu penelitian untuk mendapatkan informasi dan data mengenai
kandungan cadangan karbon yang tersimpan serta keadaan vegetasi pohon yang
terdapat di kawasan hutan tersebut.
Tujuan
Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis struktur dan komposisi
serta cadangan karbon yang tersimpan pada tingkat tiang dan tingkat pohon di
Kawasan Hutan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat.
Manfaat
Manfaat dari penelitian adalah sebagai informasi bagi peneliti dan instansi
terkait dalam rangka pengelolaan dan pengembangan mengenai keadaan dan
kelimpahan vegetasi serta cadangan karbon tersimpan pada tingkat tiang dan
tingkat pohon di Kawasan Hutan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten 50 Kota
ABSTRAK
MHD. IKO PRATAMA : Analisis Vegetasi dan Pendugaan Cadangan Karbon di Kawasan Hutan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat, dibimbing oleh Delvian dan Kansih Sri Hartini.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan komposisi jenis tumbuhan serta kandungan cadangan karbon yang tersimpan di Kawasan Hutan Cagar Alam Lembah Harau pada tingkat pohon dan tingkat tiang. Intensitas sampling yang digunakan adalah 5% dari luas kawasan 270,5 ha. Sehingga luas areal pengamatan adalah 13,525 ha dengan membuat plot berukuran 20m x 100m sebanyak 68 plot. Pada masing-masing plot dibuat sub-sub plot berukuran 20m x 20m untuk pohon dan 10m x 10m untuk tiang. Analisis vegetasi menggunakan kombinasi metode jalur dan garis berpetak. Sedangkan pendugaan biomassa menggunakan metode
non destructive sampling. Dari hasil penelitian diperoleh 80 jenis tumbuhan dengan jumlah individu sebanyak 246 individu/ha. INP teringgi pada pohon ditemukan pada jenis Rhodelia teysmani sebesar 53,33%, sedangkan pada tiang yaitu pada jenis Nephelium mutabile sebesar 46,30%. Jumlah cadangan karbon tersimpan pada pohon dan tiang sebesar 62,57 ton/ha.
ABSTRACT
MHD. IKO PRATAMA : Vegetation Analysis and Estimating of Carbon Stock
Forest Nature Reserve Lembah Harau Region District 50 Kota West Sumatra, supervised by Delvian and Kansih Sri Hartini.
This study has been conducted from April to May 2015. This study aims to determine the structure and composition of plant species and the amount of carbon stocks stored in Nature Reserve Forest Lembah Harau at tree level and the level of the pole. The sampling intensity is 5 % of the total area of 270.5 ha . So that the total area of observation is 13.525 ha with a plot measuring 20m x 100m were 68 plots. In each plot were made sub-sub plot measuring 20m x 20m for tree and 10m x 10m for pole. Vegetation analysis using a combination of methods paths and terraced lines. While the biomass estimation using non destructive sampling method. The results showed that 80 kinds of plants with a number of individuals as much as 246 individuals/ha. The highest important value of tree species is Rhodelia teysmani with the value 53.33 %, while in the pole species is Nephelium mutabile with the value 46.30 %. The amount of carbon stocks stored in trees and poles for 62.57 ton/ha.
Keywords : Vegetation , Carbon Stock , Nature Reserve Lembah Harau