• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Habitat Kupu-Kupu

5.1.1 Komponen fisik habitat

5.1.1.3 Cahaya matahar

Analisis mengenai pentingnya cahaya matahari bagi kupu-kupu dilakukan dengan mengukur kerindangan tajuk pada habitat-habitat yang menjadi area pengamatan. Gambaran kerapatan tajuk pada masing-masing lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Gambar kerapatan tajuk pada masing-masing lokasi penelitian dengan menggunakan kamera berlensa fisheye.

Hasil foto-foto tajuk pada tiap-tiap tipe habitat menggambarkan struktur kanopi dan luas daun sehingga dapat ditentukan tingkat penutupan tajuknya. Berdasarkan Gambar 10, dapat diketahui bahwa habitat Tanaman Buah dan Tanaman Berkayu memiliki penutupan tajuk yang lebih rapat dibandingkan dengan tipe habitat Tanaman Mediterania, Tanaman Air, dan Taman Garuda. Penutupan tajuk mempengaruhi intersepsi cahaya oleh tajuk pohon karena semakin rapat tajuk maka semakin sedikit cahaya matahari yang terdistribusi di bawah tajuk sedangkan semakin tidak rapat tajuk maka semakin banyak cahaya matahari yang terdistribusi di bawah tajuk. Distribusi cahaya di bawah tajuk pohon mempengaruhi suhu lingkungan di sekitarnya, hal ini mempengaruhi kupu- kupu karena kupu-kupu memerlukan suhu lingkungan tertentu untuk dapat beraktivitas.

Keterangan : 1) Habitat Tanaman Buah; 2) Habitat Tanaman Mediterania; 3) Habitat Tanaman Berkayu; 4) Habitat Tanaman Air; 5) Habitat Taman Garuda

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diketahui nilai-nilai Leaf Area Index (LAI) dan Global Site Factor (GSF) yang disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5 Nilai LAI dan GSF pada masing-masing habitat

LAI GSF Tipe Habitat

1,22 0,28 Tanaman buah

0,29 0,77 Tanaman mediterania

1,20 0,33 Tanaman berkayu

0,16 0,89 Tanaman air

0,18 0,89 Taman garuda

Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa kelima tipe habitat yang menjadi lokasi penelitian memiliki tipe kerindangan tidak rindang. Hal ini disebabkan karena Kebun Raya Bogor merupakan suatu kawasan konservasi ex-situ dimana berbagai jenis tumbuhan di dalamnnya sengaja untuk ditanam sehingga terdapat jarak-jarak tanam tertentu yang menyebabkan jarak antara satu pohon dengan pohon lain memiliki jarak yang berbeda-beda. Selain itu, KRB juga melakukan pengelolaan semai, pancang, atau tiang dengan cara dipindahkan untuk dibudidayakan, hal ini menyebabkan lantai hutan bersih dari anakan-anakan dan menyebabkan kerapatan antar tumbuhan di KRB tidak begitu rapat.

Berdasarkan hasil analisis data, diketahui Leaf Area Index (LAI) dan Global Site Factor (GSF). Nilai LAI berbanding terbalik dengan nilai GSF, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai LAI maka semakin kecil nilai GSF, begitupun sebaliknya (Gambar 11). Nilai LAI menunjukkan tingkat penutupan tajuk, sedangkan nilai GFS menunjukkan tingkat distribusi cahaya di bawah kanopi pohon. Hal ini menunjukkan bahwa semakin rindang penutupan tajuk pada suatu lokasi maka distribusi cahaya di bawah kanopi pohonnya semakin rendah dan semakin besar bukaan tajuk pohon pada suatu lokasi maka distribusi cahaya di bawah kanopi pohonnya semakin tinggi.

Gambar 11 Perbandingan nilai LAI dan GSF pada masing-masing tipe habitat. Dari nilai GSF dan LAI yang telah dihitung, diketahui bahwa tingkat kerindangan pada masing-masing lokasi penelitian berbeda-beda. Tipe habitat yang memiliki nilai kerindangan paling tinggi adalah tipe habitat Tanaman Buah, kedua adalah tipe habitat Tanaman Berkayu, ketiga adalah tipe habitat Tanaman Mediterania, keempat adalah tipe habitat Taman Garuda, dan tipe habitat yang paling tidak rindang berdasarkan nilai LAI adalah tipe habitat Tanaman Air. Nilai tersebut menunjukkan pula distribusi cahaya di bawah tajuk dimana distribusi cahaya terbanyak terdapat di tipe habitat Tanaman Air. Distribusi cahaya terbanyak kedua, ketiga, dan keempat terdapat di tipe habitat Taman Garuda, Tanaman Mediterania, dan Tanaman Berkayu sedangkan tipe habitat dengan distribusi cahaya yang paling terendah terdapat di tipe habitat Tanaman Buah. 5.1.2 Komponen biotik habitat

5.1.2.1 Vegetasi

Berdasarkan pengamatan vegetasi yang dilakukan pada kelima tipe habitat, diketahui jenis-jenis vegetasi yang memiliki fungsi sebagai sumber pakan dan shelter bagi kupu-kupu. Tanaman pakan yang dimaksud dibagi menjadi dua kategori yaitu tanaman pakan larva dan tanaman pakan kupu-kupu. Tanaman pakan larva adalah tanaman yang menjadi tempat bertelur bagi kupu-kupu serta sebagai sumber pakan larva apabila telur tersebut telah menetas. Oleh karena itu, keberadaan tanaman pakan larva dalam suatu habitat sangat penting karena mempengaruhi keberhasilan kupu-kupu dalam bereproduksi. Jenis-jenis tanaman

pakan larva pada masing-masing habitat tersebut disajikan pada Lampiran 8 hingga 12.

Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan total jenis tanaman pakan larva pada seluruh lokasi pengamatan yaitu sebanyak 236 jenis tanaman pakan. Habitat yang memiliki jenis tanaman pakan terbanyak adalah pada lokasi pengamatan Taman Garuda dengan ditemukan sebanyak 129 jenis tanaman pakan. Lokasi yang memiliki jumlah jenis tanaman pakan terbanyak kedua,ketiga, dan keempat adalah lokasi Tanaman Buah dengan 65 jenis, Tanaman Mediterania dengan 25 jenis, dan Tanaman Berkayu dengan 24 jenis tanaman pakan. Lokasi yang memiliki jenis tanaman pakan terendah adalah Tanaman Air dengan hanya ditemukan 3 jenis tanaman pakan. Jenis-jenis tanaman pakan tersebut ada yang hanya ditemukan pada lokasi tertentu, namun ada pula yang ditemukan pada beberapa lokasi pengamatan.

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa beberapa kupu-kupu dalam satu famili memiliki tanaman pakan larva yang sama. Misalnya, larva kupu-kupu dari famili Papilionidae seperti Papilio demoleus, Papilio memnon, dan Papilio polytes sama-sama memiliki jenis tanaman pakan larva yaitu tanaman dengan genus Citrus dari famili Rutaceae. Selain itu, larva kupu-kupu yang hanya memakan tanaman inang jenis tertentu sebagai tanaman pakan utamannya dapat memakan tanaman inang lain yang masih dalam satu famili. Misalnya, larva kupu- kupu jenis Moduza procris dari famili Nymphalidae memiliki tanaman pakan larva utama yaitu tanaman genus Nauclea dari famili Rubiaceae, namun apabila di habitatnya tidak ditemukan tanaman tersebut, maka kupu-kupu ini juga memakan tanaman pakan larva dari famili yang sama dengan marga Timotius.

Tanaman pakan kupu-kupu adalah tanaman bunga-bungaan yang menghasilkan nektar. Bagi kupu-kupu, fase imago tidak membutuhkan tanaman pakan yang spesifik seperti halnya pada masa fase larva. Oleh karena itu, tanaman-tanaman yang menghasilkan nektar merupakan sumber pakan bagi kupu- kupu, tidak tergantung pada jenisnya. Tanaman yang menghasilkan nektar bagi kupu-kupu biasanya ditandai dengan memiliki warna yang cerah serta bunga yang banyak. Selain itu, tanaman yang biasanya didatangi oleh kupu-kupu adalah

tanaman dengan konsentrasi bau yang tinggi. Daftar lengkap jenis-jenis tanaman pakan kupu dapat dilihat pada Lampiran 13.

Dari hasil pengamatan pada masing-masing lokasi pengamatan ditemukan total sebanyak 40 jenis tanaman pakan kupu-kupu. Lokasi dimana jenis tanaman pakan kupu terbanyak adalah pada lokasi Taman Garuda dengan ditemukan sebanyak 12 jenis tanaman pakan kupu-kupu. Lokasi dengan tanaman pakan kupu-kupu terbanyak kedua, ketiga, dan keempat adalah Tanaman Buah dan Tanaman Mediterania dengan pada kedua lokasi tersebut ditemukan sebanyak 10 jenis tanaman, dan lokasi Tanaman Berkayu dengan 6 jenis tanaman. Lokasi pengamatan yang memiliki jumlah jenis tanaman pakan kupu-kupu adalah lokasi Tanaman Air dengan ditemukan sebanyak 2 jenis tanaman pakan kupu-kupu.

Selain tanaman pakan larva dan kupu-kupu, kupu-kupu juga memerlukan tanaman yang berfungsi sebagai tempat berlindung, tanaman ini disebut juga sebagai tanaman shelter. Tanaman-tanaman ini berfungsi sebagai perlindungan bagi kupu-kupu terhadap serangan predator, perlindungan dari hujan atau panas matahari, serta sebagai tempat beristirahat bagi kupu-kupu. Tanaman shelter yang dimaksud dapat berupa pohon, tanaman bunga, atupun semak-semak. Tanaman shelter tersebut digunakan kupu-kupu untuk bersembunyi bila terdapat predator serta area yang dilingkupi tanaman-tanaman shelter tersebut dapat menjaga kupu- kupu dari terpaan angin dan sinar matahari. Daftar lengkap jenis-jenis tanaman shelter dapat dilihat pada Lampiran 14.

Berdasarkan pengamatan pada kelima lokasi, diketahui terdapat 105 jenis tanaman shelter. Dari kelima lokasi pengamatan, diketahui bahwa lokasi Taman Garuda memiliki jumlah tanaman shelter terbanyak yaitu sebesar 29 jenis tanaman. Tipe habitat Tanaman Mediterania dan Tanaman Berkayu merupakan tipe habitat dengan jenis tanaman shelter terbanyak kedua dan ketiga dengan jumlah tanaman 27 dan 23 jenis tanaman pakan. Tipe habitat dengan jumlah tanaman shelter terbanyak keempat adalah habitat Tanaman Air dengan 17 tanaman sedangkan habitat dengan jumlah tanaman shelter terendah adalah habitat Tanaman Buah dengan hanya ditemukan 12 jenis tanaman shelter. Jumlah jenis tumbuhan pakan larva, pakan kupu, dan shelter di masing-masing tipe habitat yaitu seperti tersaji pada Tabel 6.

Tabel 6 Jumlah jenis tumbuhan pakan larva, pakan kupu, dan shelter pada masing-masing tipe habitat

No Tipe Habitat Tumbuhan

pakan larva Tumbuhan pakan kupu Tumbuhan shelter 1. Tanaman Buah 65 10 12 2. Tanaman Mediterania 25 10 27 3. Tanaman Berkayu 24 6 23 4. Tanaman air 3 2 17 5. Taman Garuda 129 12 29

Pada semua lokasi pengamatan ditemukan jenis-jenis tumbuhan pakan larva, pakan kupu, serta shelter kupu. Namun, berdasarkan pengidentifikasian jenis tumbuhan pada masing-masing lokasi ditemukan adanya jenis-jenis pohon tertentu yang hanya ditemukan satu pohon saja pada masing-masing lokasi, selain itu dengan sistem pengelompokan tumbuhan oleh KRB dengan menggunakan sistem vak, maka tumbuhan-tumbuhan yang memiliki genus yang sama disatukan dalam satu vak. Hal ini menyebabkan terdapatnya banyak jenis tumbuhan dalam satu lokasi dimana setiap jenis hanya terdapat satu pohon dan memiliki genus yang sama. Hal ini ditemukan pada lokasi pengamatan tanaman berkayu dimana pada lokasi tersebut diidentifikasikan terdapat 6 jenis tanaman dimana bergenus Ficus. Tanaman bergenus Ficus merupakan marga tanaman yang berfungsi sebagai tanaman pakan larva, pakan kupu, serta shelter bagi kupu-kupu Euploea mulciber, Hypolimnas bolina, dan Neptis hylas.

Dokumen terkait