• Tidak ada hasil yang ditemukan

CaLK LO – Halaman 66 uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

Rincian Beban Pegawai untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 46 Rincian Beban Pegawai

Tahun 2016 dan 2015

(dalam Rupiah)

No Uraian Jenis Beban 2016 2015 %

1Beban Gaji 3.161.940.162,00 2.892.567.427,00 9,31 2Beban Tunjangan-Tunjangan 1.256.631.659,00 1.225.177.674,00 2,57 3Beban Honorarium dan Vakasi - - - 4Beban Lembur 194.265.000,00 120.235.000,00 61,57 4.612.836.821,00 4.237.980.101,00 8,85 Jumlah D.2.2.2. Beban Persediaan Rp434,54 juta Beban Persediaan

Jumlah Beban Persediaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp434.548.940,00 dan Rp424.901.577,00, terjadi kenaikan sebesar Rp9.647.363,00 atau 2,27%. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan.

Rincian Beban Persediaan Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 47

Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015

(dalam Rupiah)

No Uraian Jenis Beban 2016 2015 %

1 Beban Persediaan Konsumsi 199.049.871,00 272.820.492,00 (27,04) 2 Beban Persediaan Bahan Baku 93.826.590,00 33.860.780,00 177,10 3 Beban Persediaan Lainnya 141.672.479,00 118.220.305,00 19,84

434.548.940,00 424.901.577,00 2,27 Jumlah D.2.2.3. Beban Barang dan Jasa Rp2.260,15 juta

Beban Barang dan Jasa

Jumlah Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp2.260.158.045,00 dan Rp2.060.604.929,00, terjadi kenaikan sebesar Rp199.553.116,00 atau 9,68%. Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas.

Rincian Beban Barang dan Jasa Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 48

Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015

(dalam Rupiah)

No Uraian Jenis Beban 2016 2015 %

1 Beban Barang Operasional 949.910.810,00 766.706.808,00 23,89 2 Beban Barang Non Operasional 641.123.218,00 673.433.693,00 (4,80)

1 Beban Langganan Daya dan Jasa 563.196.147,00 598.764.428,00 (5,94) 2 Beban Jasa Profesi 9.200.000,00 17.200.000,00 (46,51) 3 Beban Jasa Lainnya 880.000,00 4.500.000,00 (80,44) 4 Beban Sewa 94.650.000,00 - -

1 Beban Aset Extrakomtabel Peralatan dan Mesin 1.197.870,00 - - 2 Beban Aset Extrakomtabel Gedung dan Bangunan - - - 3 Beban Aset Extrakomtabel Aset Tetap Lainnya - - -

2.260.158.045,00

2.060.604.929,00 9,68 Beban Barang

Beban Jasa

Jumlah Beban Barang Lainnya

D.2.2.4. Beban Pemeliharaan Rp1.196,65 juta Beban Pemeliharaan

Jumlah Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp1.196.628.059,00 dan Rp1.024.390.671,00, terjadi kenaikan sebesar Rp172.237.388,00 atau 16,81%. Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal.

Rincian Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 49

Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015

(dalam Rupiah)

No Uraian Jenis Beban 2016 2015 %

1 Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 668.702.778,00 595.225.691,00 12,34 2 Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 446.410.113,00 381.620.457,00 16,98 3 Beban Pemeliharaan Lainnya 43.151.500,00 23.003.374,00 87,59 4 Beban Persediaan Bahan untuk Pemeliharaan 38.143.768,00 24.541.149,00 55,43 5 Beban Persediaan Suku Cadang 219.900,00 - -

1.196.628.059,00 1.024.390.671,00 16,81 Jumlah D.2.2.5. Beban Perjalanan Dinas Rp1.834,83 juta

Beban Perjalanan Dinas

Jumlah Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp1.834.837.430,00 dan Rp1.722.417.649,00, terjadi kenaikan sebesar Rp112.419.781,00 atau 6,52%. Beban Perjalanan Dinas adalah merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.

Rincian Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

CaLK LO Halaman 68

Tabel 50

Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015

(dalam Rupiah)

No Uraian Jenis Beban 2016 2015 %

1 Beban Perjalanan Biasa 1.637.187.430,00 1.614.527.649,00 1,40 2 Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 197.650.000,00 107.890.000,00 83,20 3 Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota - - - 4 Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota - - -

1.834.837.430,00 1.722.417.649,00 6,52 Jumlah D.2.2.6. Beban Penyusutan dan Amortisasi Rp2.855,07 juta

Beban Penyusutan dan Amortisasi

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp2.855.078.090,00 dan Rp3.594.583.359,00, terjadi penurunan sebesar Rp739.505.269,00 atau 20,57%. Beban Penyusutan dan Amortisasi adalah merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 51

Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan 2015

(dalam Rupiah)

No Uraian Beban Penyusutan dan Amortisasi 2016 2015 %

1 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 1.992.046.268,00 2.383.098.645,00 (16,41) 2 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 680.935.876,00 667.410.701,00 2,03 3 Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, Jaringan 69.798.122,00 539.291.037,00 (87,06) 4 Beban Penyusutan Aset Tetap yang Tidak

Digunakan dalam Operasi Pemerintahan

12.376.398,00

4.782.976,00 158,76

2.755.156.664,00

3.594.583.359,00 (23,35) 5 Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud 99.921.426,00 - - 6 Beban Penyusutan aset lain-lain - - -

99.921.426,00 - - 2.855.078.090,00 3.594.583.359,00 (20,57) Jumlah Penyusutan Jumlah Amortisasi Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi

D.2.3. Kegiatan Non

Operasional Rp26,47 juta

KEGIATAN NON OPERASIONAL

Jumlah Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp26.479.078,00 dan (Rp4.572.639,00).

Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas.

Rincian Surplus/Defisit Kegiatan Non Opersaional pada satuan kerja BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat Eselon I Setjen untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 tersaji pada tabel

berikut ini:

Tabel 52

Rincian Surplus/Defisit Kegiatan Non Opersaional Tahun 2016 dan 2015

(dalam Rupiah)

2016 2015 %

25.497.419,00

(4.330.299,00) (688,81) Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 88.200.000,00 2.450.000,00 3.500,00 Beban Pelepasan Aset Non Lancar 62.702.581,00 6.780.299,00 824,78

-

- - Pendapatan Penyelesaiaan Kewajiban Jangka Panjang - - - Beban Penyelesaiaan Kewajiban Jangka Panjang - - -

981.659,00

(242.340,00) (505,08) Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainya 18.118.667,00 468.600,00 3.766,55 Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainya 17.137.008,00 710.940,00 2.310,47

26.479.078,00

(4.572.639,00) (679,08) Uraian

Surplus/(Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar

Surplus/(Defisit) Penyelesaiaan Kewajiban Jangka Panjang

Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainya

Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional

D.2.3.1. Surplus/(Defisit)

Pelepasan Aset Non Lancar Rp25,49 juta

Surplus/(Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar

Jumlah Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp25.497.419,00 dan (Rp4.330.299,00), terjadi kenaikan sebesar Rp29.827.718,00 atau 688,81%. Surplus atau Defisit Pelepasan Aset Non Lancar merupakan kegiatan pelepasan Aset yang meliputi pendapatan hasil lelang dikurangi beban yang ditimbulkan atas selisih kurang nilai lelang dari nilai buku Aset Non Lancar.

Rincian Surplus/(Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 53

Rincian Surplus/(Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar Tahun 2016 dan 2015

(dalam Rupiah)

No 2016 2015 %

a Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin - - - b Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 88.200.000,00 2.450.000,00 3500,00

88.200.000,00

2.450.000,00 3500,00 -

a Beban Kerugian Pelepasan Aset 62.702.581,00 6.780.299,00 824,78

62.702.581,00

6.780.299,00 824,78

25.497.419,00

(4.330.299,00) (688,81) 2 Beban Pelepasan Aset Non Lancar

Beban Pelepasan Aset Non Lancar Surplus/(Defisit)

Uraian 1 Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar

Jumlah Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar

D.2.3.2. Surplus/(Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Rp0,98 juta

Surplus/(Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

Jumlah Surplus/(Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp981.659,00 dan (Rp242.340,00), terjadi kenaikan sebesar Rp1.223.999,00 atau 505,07%. Surplus atau Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya merupakan kegiatan menerima pendapatan yang bukan pendapatan operasional dikurangi beban yang bukan beban operasional.

CaLK LO Halaman 70

Dokumen terkait