P: Kalau dengan pemerintah? Apa ada bantuan atau kerja sama?
5.4 Capaian Kampoeng Cyber dalam Penerapan Elemen Modal Sosial
Evolusi dan dominasi teknologi new media yang ada saat ini tidak selamanya berdampak
negatif terhadap modal sosial yang ada di dalam masyarakat. Berbagai paparan mengenai
pemanfaatan teknologi new media yang dilakukan oleh masyarakat anggota komunitas Kampoeng
Cyber merupakan salah satu indikator yang menunjukkan bahwa teknologi new media tidak
selamanya hanya membawa efek destruktif terhadap sebuah komunitas masyarakat, dan justru
mampu memberikan implikasi yang konstruktif terhadap sebuah komunitas masyarakat. Hal
tersebut terlihat dari kuatnya berbagai elemen pembentuk modal sosial yang ada di dalam
komunitas Kampoeng Cyber. Berikut merupakan beberapa contoh konkrit dari capaian masyarakat
komunitas tersebut dalam penerapan elemen-elemen pembentuk modal sosial.
a. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan elemen terpenting yang menjadi pembentuk modal sosial
dalam masyarakat. Kepercayaan merupakan fondasi dimana modal sosial dibangun, dan
merupakan perekat setiap individu yang ada di dalam sebuah komunitas.
Beberapa capaian yang dimiliki oleh Kampoeng Cyber melalui kuatnya
kepercayaan di dalam komunitas tersebut adalah sebagai berikut:
1. Transparansi dalam kepengurusan komunitas. Dalam membangun kepercayaan
komunitas, para pengurus Kampoeng Cyber senantiasa berusaha untuk transparan dalam
setiap aktivitas komunitas. Contoh upaya yang dilakukan oleh pengurus komunitas dalam
mencapai hal tersebut adalah melaporkan segala aktivitas pemasukan dan pengeluaran
dana komunitas melalui media Facebook, bahkan dilengkapi dengan menyertakan scan
buku tabungan. Upaya lain adalah berupa publikasi hasil rapat, juga melalui media
dapat mengetahui dan berkontribusi terhadap segala keputusan yang dibuat oleh para
pengurus komunitas.
2. Pelibatan seluruh anggota komunitas dalam perumusan kebijakan. Seperti yang telah
disinggung di poin pertama, warga memiliki andil dalam menentukan keputusan
komunitas. Dalam setiap pengambilan keputusan, terutama yang bersifat krusial, seluruh
warga turut dilibatkan, pertama melalui pertemuan tatap muka yang dilakukan oleh warga
dan pengurus. Selanjutnya hasil pertemuan tersebut dipublikasikan melalui Facebook,
sehingga warga yang tidak mengikuti rapat bisa turut berembug dan memberikan sumbang
saran terhadap rumusan keputusan yang telah dibuat sebelumnya. Hal ini juga
memungkinkan seluruh warga untuk memberikan aspirasinya terhadap perumusan
kebijakan.
3. Aspirasi masyarakat dapat disampaikan melalui teknologi new media. Sebagai sebuah
komunitas tentu ada banyak aspirasi yang datang dari masyarakat. Namun demikian,
karena berbagai faktor hanya sedikit saja masyarakat yang mampu menyuarakan
aspirasinya. Di Kampoeng Cyber media Facebook dan website sangat dominan dalam
memfasilitasi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. Lewat media Facebook
masyarakat kampung bebas menyampaikan segala saran dan kritik bagi pengurus,
keputusan, dan bahkan bagi anggota lain.
4. Tersedianya akses internet gratis. Akses internet di Kampoeng Cyber tidak sepenuhnya
gratis. Bagi masyarakat terhubung melalui kabel LAN, tiap bulan harus membayar iuran
sebesar 45 ribu rupiah. Karena perbedaan kondisi ekonomi setiap individu komunitas,
maka tidak semua warga komunitas Kampoeng Cyber dapat tersambung dengan LAN, ada
Namun demikian warga yang tidak tersambung melalui kabel tetap dapat menikmati
sambungan internet, karena adanya layanan internet gratis melalui jaringan Wi-Fi, dan
komputer yang disediakan di Cakruk atau Pos Ronda kampung. Bandwidth yang digunakan
untuk menyediakan internet gratis ini diambil dari layanan internet yang dihadirkan bagi
warga yang membayar iuran. Warga yang membayar iuran secara sukarela menyisihkan
sedikit bandwidth internet mereka untuk digunakan oleh seluruh khalayak umum, baik
warga yang membayar, warga yang tidak membayar, dan bahkan bagi individu yang bukan
merupakan warga kampung. Warga percaya bahwa layanan internet gratis tersebut dapat
digunakan secara konstruktif, dan diharapkan mampu memajukan kondisi kampung
mereka.
b. Nilai dan Norma
Nilai dan norma berguna sebagai pedoman dan mekanisme kontrol bagi setiap
individu anggota komunitas untuk bertindak dan berperilaku. Salah satu nilai yang
ditekankan di dalam komunitas Kampoeng Cyber adalah nilai berinternet dengan positif.
Nilai merupakan dasar fondasi dari pembentukan komunitas Kampoeng Cyber. Dengan
demikian nilai ini sangat ditekankan kepada masyarakat yang merupakan anggota dari
komunitas tersebut. Berikut merupakan beberapa capaian dari pemberlakuan nilai tersebut.
1. Masyarakat secara sadar diri berusaha untuk menggunakan internet dengan aman dan
positif. Norma ini tumbuh dari keinginan warga masyarakat untuk memenuhi nilai internet positif. Hal tersebut dilakukan dengan cara pengawasan antara anggota masyarakat satu
dengan yang lain. Agar pengawasan mudah dilakukan, maka sebagian besar perangkat
seperti di teras, atau di ruang tamu, sehingga penggunaan internet dapat dengan mudah
diawasi.
Keluarga juga memiliki peran yang penting dalam menjalankan norma ini. Orang tua
secara sadar diri dan tanpa paksaan sepakat untuk melakukan pengawasan terhadap anak
mereka, dan anggota keluarga mereka. Dengan demikian nilai internet positif dapat
senantiasa dilakukan.
2. Pencerdasan masyarakat melalui media internet juga menjadi nilai yang dipegang teguh
oleh komunitas Kampoeng Cyber. Praktik dari nilai ini adalah berupa pelatihan berinternet bagi warga anggotanya. Capaian dari nilai ini terlihat dari peningkatan kemampuan warga
dalam menggunakan teknologi new media. Contohnya, warga kampung yang berprofesi
sebagai pengusaha kini bisa mempromosikan dagangannya melalui internet karena adanya
pelatihan bisnis online. Selanjutnya komunitas juga memfasilitasi warga untuk berjualan
secara online melalui website komunitas. Hal ini tentu sangat berbeda dengan kondisi
masyarkat sebelum diperkenalkannya internet di dalam komunitas tersebut. Sebelum
warga mengenal internet, praktik usaha yang dilakukan cenderung bersifat tradisional,
implikasinya adalah kurang berkembangnya usaha yang ditekuni oleh warga kampung
tersebut. Capaian ini menunjukkan fakta bahwa kini mayoritas warga komunitas
Kampoeng Cyber telah memiliki kemampuan yang lebih dalam aspek penggunaan
teknologi new media.
c. Jaringan Sosial dan Distribusi Informasi
Jaringan sosial terdiri dari dua, yaitu jaringan internal, dan jaringan eksternal.
mengatur bagaimana proses komunikasi dilakukan antara setiap individu masyarakat.
Jaringan eksternal merupakan jaringan yang dibentuk oleh komunitas dengan organisasi
lain, baik yang berbentuk publik atau privat. Berikut merupakan capaian komunitas
Kampoeng Cyber yang berasal dari jaringan yang dibentuk.
1. Dalam rangka memperkuat jaringan internal, proses komunikasi merupakan aspek yang
sangat penting. Dalam komunitas Kampoeng Cyber, komunikasi antar warga sebagian
besar dilakukan melalui penggunaan teknologi new media, terutama yang berupa media
sosial. Melalui penggunaan media sosial, masyarakat dibebaskan untuk melakukan
sumbang saran terhadap berbagai perihal yang terjadi di dalam komunitasnya. Dengan
demikian, selain memudahkan proses komunikasi, juga mampu meningkatkan kemauan
dan masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya.
2. Jaringan eksternal komunitas Kampoeng Cyber juga sangat kuat. Hal ini terbukti dengan
kuatnya koneksi komunitas Kampoeng Cyber dengan berbagai organisasi, baik organisasi
privat, BUMN, dan organisasi publik. Banyak perusahaan yang bersedia untuk menjadikan
komunitas Kampoeng Cyber sebagai objek CSR, hal ini merupakan salah satu sumber
pemasukan terbesar bagi komunitas. Belakangan, direktur Facebook yaitu Mark
Zuckerberg datang dan mengamati kehidupan warga komunitas Kampoeng Cyber. Hal ini
merupakan indikator yang menunjukkan bahwa komunitas Kampoeng Cyber memiliki
jaringan eksternal yang sangat kuat.