• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Analisis Hasil Penelitian

4. Capaian Kinerja Makro/Penyelengggaraan Pemerintah

Dari 3 (tiga) parameter umum pengukuran kinerja penyelenggaraan

pemerintah daerah, pada Tahun 2006 Pemkab Serdang Bedagai hanya menyajikan 2

(dua) parameter yaitu derajat kesejahteraan umum dan derajat palayanan publik, yang

masing-masing dirinci lebih lanjut, sebagai berikut:

a. Derajat Kesejahteraan Umum

Derajat kesejahteraan umum sebagai bagian pengukuran kinerja

penyelenggaraan pemerintah daerah mencakup 2 hal yaitu Ekonomi dan Sosial.

1) Ekonomi

Pemanfaatan aspek ekonomi sebagai bagian dari ukuran kinerja dalam

itu, untuk melihat keluaran, hasil dan manfaat serta dampak pembangunan yang telah

dilaksanakan, sekaligus untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaannya, sangat

lazim digunakan indikator makro perekonomian. Variabel yang digunakan adalah:

a) Produk Domestik Bruto (PDRB)

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) yang terbentuk pada tahun 2006

adalah sebesar Rp 5.684,32 Milyar (angka perkiraan sementara) mengalami

peningkatan Rp 624,55 Milyar atau 12,34% dibandingkan dengan tahun 2005 yang

hanya mencapai sebesar Rp 5.059,77 Milyar (angka sementara).

PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) yang terbentuk pada tahun 2006

adalah sebesar Rp 3.590,19 Milyar (angka perkiraan sementara) mengalami

peningkatan sebesar Rp 210,42 Milyar atau 6,23% dibandingkan dengan tahun 2005

yang hanya mencapai sebesar Rp 3.379,77 Milyar (angka sementara).

Lapangan usaha yang memberikan kontribusi cukup besar tehadap

pembentukan PDRB Kabupaten Serdang Bedagai adalah sektor pertanian, sektor

industri, sektor perdagangan, sektor jasa-jasa, sektor angkutan dan sektor keuangan

b) PDRB Perkapita

Pertumbuhan PDRB Perkapita baik ADHB maupun ADHK dari tahun ke

tahun terus mengalami penurunan. PDRB Perkapita ADHB pada tahun 2004 sebesar

12,79%, turun menjadi 11,26% pada tahun 2005 serta turun menjadi 9,11% pada

akhir tahun 2006. Sedangkan PDRB Perkapita ADHK pada tahun 2004 sebesar

5,40%, turun menjadi 5,00% pada tahun 2005 serta turun menjadi 3,16% pada akhir

53

Hal ini disebabkan peningkatan pendapatan masyarakat tidak sebanding

dengan peningkatan pertumbuhan.

c) Pertumbuhan Ekonomi (inflasi, investasi, ekspor dan impor serta

lain-lain)

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun

2006 sebesar 6,22% lebih tinggi 0,31% dibandingkan tahun 2005 yang hanya 5,91%.

Pencapaian tahun 2006 tersebut, di atas proyeksi BPS Serdang Bedagai, namun masih

di bawah proyeksi/target RPJMP tahun 2006-2010 sebesar 6,43%.

Hal ini disebabkan investasi yang masuk ke Kabupaten Serdang Bedagai pada

tahun 2006 hanya investasi dari sektor pemerintah, sedangkan investasi dari sektor

swasta belum ada.

2) Sosial

Perkembangan kinerja derajat sosial masyarakat di Serdang Bedagai

ditunjukkan oleh variabel berikut ini:

a) Angka Pengangguran Terbuka

Angka Pengangguran Terbuka pada tahun 2006 diperkirakan sebesar 8,58%

menunjukkan kenaikan pencapaian tahun 2005 yang hanya mencapai 7,42%.

Pencapaian tahun2006 ini masih jauh di bawah target yang ingin dicapai yaitu sebesar

b) Angka Partisipasi Kerja

Angka Partispasi Kerja pada tahun 2006 sebesar 88,02% menunjukkan

perkembangan kinerja yang positif dibandingkan kondisi tahun 2005 yang hanya

mencapai 70,86%.

c) Indeks Pembangunan manusia (IPM)

IPM pada tahun 2006 sebesar 71,98% menunjukkan perkembangan kinerja

yang positif dibandingkan kondisi tahun 2005 yang hanya mencapai 71,20%. Namun

demikian masih di bawah IPM kumulatif Propinsi Sumatera Utara yang pada tahun

2006 mencapai 72,00%.

d) Angka Kemiskinan

Angka Kemiskinan pada tahun 2006 sebesar 12,34% menunjukkan kondisi

yang konstan dengan tahun 2005.

e) Angka Kriminal

Kondisi kejadian kriminal di Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun2006

belum tercatat.

b. Derajat Pelayanan Publik

Perkembangan derajat pelayanan publik sebagai bagian dari pengukuran

kinerja penyelengaraan pemerintah daerah ditinjau dari beberapa parameter, antara

55

1) Infrastruktur a) Jaringan Jalan

Indikator yang dipergunakan untuk mengukur perkembangan kondisi jaringan

jalan di Kabupaten Serdang Bedagai adalah:

(1) Rasio Panjang Jalan dengan Luas Wilayah, tahun 2006 sebesar

0,05% sama seperti tahun 2005.

(2) Rasio Panjang Jalan dengan kondisi tidak rusak per panjang

jalan, tahun 2005 sebesar 39,61% meningkat menjadi 45,39%

pada tahun 2006.

b) Sanitasi

Indikator yang dipergunakan untuk mengukur kinerja ini adalah Persentase

penduduk tanpa akses terhadap sanitasi. Sampai saat ini kondisinya belum tercatat.

2) Kebutuhan Dasar

Capaian kinerja atas parameter kebutuhan dasar Kebupaten Serdang Bedagai

selama periode tahun 2005 – 2006 adalah sebagai berikut:

a) Kesehatan

Penilaian keberhasilan program-program pembangunan kesehatan di

lingkungan Pemkab Serdang Bedagai dilakukan dengan mempedomani SK Menkes

RI Nomor 1202/MENKES/SK/VII/2003 tanggal 21 Agustus 2003 tentang Indikator

Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan

tanggal 10 Oktober 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di

Kabupaten/Kota, yaitu sebagai berikut:

(1) Derajat Kesehatan

Merupakan hasil akhir yang ingin dicapai terdiri dari indikator mortalitas

(kematian) yang dipengaruhi oleh indikator morbiditas (kesakitan) dan status gizi.

Pecapaian sampai akhir tahun 2006 adalah sebagai berikut:

(a) Mortalitas

Jumlah kematian bayi tahun 2006 adalah 6 jiwa dari 3.819 KH yang tercatat

lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2005 sebesar 47 jiwa dari 12.427

KH. Sedangkan perkembangan Angka Kematian Ibu Melahirkan menunjukkan

kondisi yang konstan, yaitu pada tahun 2006 sebanyak 6 orang meningal dari 3.503

ibu melahirkan sedangkan tahun 2005 sebanyak 21 orang meninggal dari 12.573 ibu

melahirkan. Kinerja yang baik juga ditunjukkan juga oleh indikator angka Angka

Harapan Hidup Waktu Lahir yang meningkat 1,17 tahun dibandingkan tahun 2005.

(b) Morbiditas dan Status Gizi

Perkembangan tingkat morbiditas Kabupaten Serdang Bedagai menunjukkan

perkembangan yang positif dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan status gizi,

meski Balitas dengan gizi buruk pada tahun 2006 di bawah angka nasional namu n

perlu mendapat perhatian yang lebih disebabkan terjadi kenaikan yang cukup besar

57

(2) Hasil Antara

Kinerja keadaan lingkungan, perilaku masyarakat serta akses dan mutu

pelayanan kesehatan pada tahun 2006 lebih baik dibandingka tahun 2005.

(3) Proses dan Masukan

Indikator ini terdiri dari indikator pelayanan kesehatan, sumber daya

kesehatan, manajemen kesehatan dan indikator kontribusi sektor-sektor terkait.

b) Pendidikan

Penilaian keberhasilan program-program pembangunan pendidikan di

Kabupaten Serdang Bedagai dilakukan dengan mempedomani SK Mendiknas

Nomor:053/U/2001 tanggal 2001 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan

Minimal Penyelengaraan Persekolahaan-Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah.

5. Indikator Kinerja yang Digunakan dalam Pencapaian Sasaran yang

Dokumen terkait