• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Capaian kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan tahun 2020 Kelas II merupakan pencapaian atas target kinerja tahun pertama dari Renstra Pengadilan Negeri Pelalawan tahun 2020 - 2024. Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara antara realisasi dengan target yang telah ditetapkan, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah di tetapkan tercapai atau tidak.

Dari hasil pengukuran capaian kinerja tersebut, diperoleh data bahwa capaian kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan pada tahun 2020 adalah sebesar 243% .

Urutan sasaran yang memperoleh capaian kinerja dari yang paling tinggi hingga terendah adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel (114%) 2. Peningkatan afektivitas pengelolaan penyelesaian perkara ( 100% )

3. Meningkatnya Akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan (100%) 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan (660%)

CAPAIAN = REALISASI x 100% TARGET

41

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

Nilai tersebut berasal dari capaian kinerja pada masing-masing indikator sasaran sebagai mana dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

NO SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI *CAPAIAN

1 Terwujudnya Proses peradilan yang pasti,transparan dan akuntabel a. Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan 3. Perdata 4. Pidana 100% 100% 100% 100% 100% 100% f. Persentase Perkara 3. Perdata 4. Pidana

Yang diselesaikan tepat waktu

70 % 90% 96.42% 94.68% 137% 105%

g. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya Hukum 4. Banding 5. Kasasi 6. PK 60% 60% 80% 90% 94% 100% 150% 156% 124%

h. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi

10% 4% 40%

i. Indeks Respon pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

80% 94.20% 117%

Rata-rata Capaian Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara 114% *Perbandingan antara realisasi dengan target

42

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target Realisasi *Capaian

2 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak

100% 100% 100%

b. Persentase Perkara yang

diselesaikan melalui mediasi 1% 10% 100% c. Persentase berkas perkara yang

dimohonkan Banding, Kasasi,PK Diajukan secara lengkap dan

tepat waktu 100% 100% 100%

d. Persentase Putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus

100% 100% 100%

Rata-rata Capaian Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara 100% *Perbandingan antara realisasi dengan target

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target Realisasi *Capaian

3 Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat Layanan Bantuan Hukum

(Posbakum).

100% 100% 100%

Rata-rata Capaian Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara 100% *Perbandingan antara realisasi dengan target

43

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target Realisasi *Capaian

4 Meningkatnya Kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Persentase putusan perkara perdata yang ditindak lanjuti (eksekusi)

1 % 66% 660%

Rata-rata Capaian Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara 660% *Perbandingan antara realisasi dengan target

B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Sasaran strategis Peningkatan Penyelesaian Perkara merupakan sasaran utama dalam rencana strategis Pengadilan Negeri Pelalawan. Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan peradilan di Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II dengan mengukur tingkat penyelesaian perkara, sisa perkara, maupun ketepatan waktu dalam penyelesaian perkara yaitu maksimal 5 bulan.

Indikator ini bertujuan untuk mengetahui kinerja penyelesaian sisa perkara di tahun 2019 yang diselesaikan pada tahun 2020. Sasaran ini diukur menggunakan 4 indikator kinerja utama.

a. Indikator I - Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Indikator persentase penyelesaian sisa perkara adalah perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan. Pada tahun 2020, realisasi penyelesaian sisa perkara pidana, maupun perdata mencapai target 100%.

Adanya sisa perkara pada tahun sebelumnya sering disebabkan karena perkara yang masuk pada akhir tahun, dan tidak dapat diselesaikan pada tahun berjalan.

44

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

Jumlah

keseluruhan sisa perkara pada tahun 2019 adalah 41 ( empat puluh satu) perkara, pidana biasa sebanyak 31 (tiga puluh satu) perkara, dan perdata gugatan sebanyak 11 (sepuluh) perkara, dan dimana seluruh sisa perkara tersebut dapat diselesaikan pada tahun 2020, sehingga tidak menjadi tunggakan lagi di tahun 2021.

Tabel 7. Tabel Penyelesaian Sisa Perkara TAHUN PERKARA SISA PERKARA

YANG HARUS DISELESAIKAN (TAHUN SEBELUMNYA) SISA PERKARA YANG DISELESAIKAN TAHUN BERIKUTNYA

*REALISASI TARGET CAPAIAN

Th.2015 Perdata 12 12 100% 100% 100% Pidana 42 42 100% 100% 100% Th.2016 Perdata 4 4 100% 100% 100% Pidana 48 48 100% 100% 100% Th. 2017 Perdata 7 7 100% 100% 100% Pidana 66 66 100% 100% 100% Th. 2018 Perdata 8 8 100% 100% 100% Pidana 53 53 100% 100% 100% Th. 2019 Perdata 11 11 100% 100% 100% Pidana 31 31 100% 100% 100% Th.2020 Perdata 10 10 100% 100% 100% Pidana 31 31 100% 100% 100%

*Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan (tahun sebelumnya)

Pengadilan Negeri Pelalawan secara konsisten berhasil menyelesaikan sisa perkara Pidan dan perdata setiap tahunnya sehingga tidak terjadi tunggakan atau penumpukan sisa perkara pada tahun berikutnya. Pada table diatas menunjukkan realisasi penyelesaian sisa perkara pada tahun-tahun sebelumnya selalu mencapai taget 100% , hal ini tentunya dapat menggambarkan konsistensi kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II untuk selalu menyelesaikan sisa perkara tahun sebelumnya, sehingga tidak menjadi tunggakan di tahun berikutnya.

45

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

Gambar 1. Grafik Penyelesaian Perkara

b. Indikator II - Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase penyelesaian perkara adalah perbandingan perkara yang diputus tepat waktu dengan perkara yang diputus selama periode berjalan. Indikator ini untuk mengukur perkara yang diselesaikan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan bersadarkan surat edaran Sekretaris Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2014 tentang penyelesaian perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding yang mengatur bahwa penyelesaian perkara pada pengadilan tingkat pertama paling lambat dalam waktu 5 (lima) bulan. Maka wajar pada umumnya perkara yang masuk pada bulan Oktober, November dan Desember belum bisa putus pada akhir tahun 2020, sehingga menjadi tunggakan perkara pada tahun 2021.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2015 2016 2017 2018 2019 2020 P e rs e n Tahun Perdata Pidana

46

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

Tabel 8. Penanganan Perkara yang Diselesaikan Tepat Waktu

Tahun Perkara Sisa perkara tahun sebelum nya Perkara Masuk *Perkara yang harus diselesaikan Perkara yang telah diselesai kan

**Realisasi Target Capaian

Th. 2015 Perdata 12 30 42 38 90.47% 60% 150% Pidana 42 297 339 291 85.84% 90% 95.37% Th. 2016 Perdata 4 35 39 32 68.75% 60% 114% Pidana 48 411 459 393 85.62% 90% 95.13% Th. 2017 Perdata 7 108 115 107 93% 60% 155% Pidana 66 363 429 374 87.17% 90% 96.85% Th. 2018 Perdata 8 175 183 172 94% 70% 134% Pidana 53 364 417 386 92.56% 95% 97.43% Th. 2019 Perdata 11 180 191 181 94.76% 70% 135% Pidana 31 405 436 405 92.88% 95% 97.76% Th. 2020 Perdata 10 158 168 162 96.42% 70% 137% Pidana 31 458 489 463 94.68% 90% 105%

*sisa perkara tahun sebelumnya ditambah perkara yang masuk pada tahun berjalan

**Perbandingan perkara yang telah diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan

Pada table diatas dapat dilihat penanganan perkara yang diselesaikan tepat waktu beberapa tahun sebelumnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2019 penyelesaian perkara perdata sebesar 94.76% sedangkan realisasi penyelesaian perkara perdata pada tahun 2020 sebesar 96.42% dari 158 perkara yang masuk, ini menunjukkan adanya peningkatan dari tahun sebelumnya terhadap penanganan penyelesaian perkata tepat waktu pada tahun 2020. Tentunya hal ini menunjukkan kinerja yang masih tetap terjaga baik dalam proses peningkatan penanganan perkara perdata yang dapat di selesaikan dengan tepat waktu tidak lewat dari 5 (lima) bulan.

Begitu pula dengan perkara pidana pada tahun 2019 dengan persentase penyelesaian perkara mencapai 92.88%, dan mengalami peningkatan pada tahun 2020 menjadi 94.68%

47

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

dari total 463 perkara yang diselesaikan. Hal ini menggambarkan konsistensi kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II yang selalu berusaha untuk meningkatkan peyelesaian Perkara tepat waktu.

Capaian penyelesaian perkara secara tepat waktu baik perkara Pidana maupun perdata mengalami peningkatan di tahun 2020, hal ini tentunya tidak lepas dari kebijakan sebagai berikut:

1. Penerapan Standar Operasional Prosedur Penyelesaian perkara yang mengatur bahwa penyelesaian perkara paling lambat dalam waktu 5 (lima) bulan dari pendaftaran perkara hingga perkara minutasi.

2. Pemanfaatan teknologi informasi melalui aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) dan aplikasi Monitoring Implementasi SIPP (MIS) dalam proses percepatan penyelesaian perkara masuk hingga perkara minutasi.

3. Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi penyelesaian perkara secara rutin dan berkala, melalui wa grub dan rapat bulanan.

Gambar 2. Grafik Penanganan Perkara yang Diselesaikan Tepat Waktu 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140% 160% 2015 2016 2017 2018 2019 2020 150% 114% 155% 134% 135% 137% 95% 95,13% 96,85% 97,43% 97,76% 105% P e rs e n Tahun Perdata Pidana

48

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

c. Indikator IV Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi, Peninjauan Kembali

Indikator persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum adalah perbandingan antara jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dengan jumlah putusan perkara. Indikator ini mengukur jumlah pencari keadilan yang puas atas putusan pengadilan.

Pada table ini terlihat persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum pada tahun sebelumnya, ini menggambarkan konsistensi kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan Kelas II yang selalu berupaya meningkatkan pelayanan dimana secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan pengadilan.

Tabel 9. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

Tahun Perkara Jumlah Perkara yang Putus Perkara yang mengajukan Upaya Hukum Perkara yang tidak mengajukan Upaya Hukum

*Realisasi Target Capaian

Th. 2015 Banding 327 18 309 94.50% 50% 189% Kasasi 327 13 314 96.02% 50% 192% PK 327 - 327 100% 90% 111% Th. 2016 Banding 446 16 430 96.41% 50% 192% Kasasi 446 10 436 97.75% 50% 195% PK 446 1 445 99.77% 90% 199% Th. 2017 Banding 398 18 380 95.50% 50% 190% Kasasi 398 7 391 98.24% 50% 196% PK 398 - 398 100 % 90% 111% Th. 2018 Banding 371 41 330 89 % 55% 161% Kasasi 371 14 357 96.22% 55% 174% PK 371 0 371 100 % 90% 111% Th. 2019 Banding 385 44 341 88.57% 60% 147% Kasasi 385 19 366 95% 60% 158% PK 385 4 381 99% 90% 111% Th. 2020 Banding 424 42 382 90% 60% 150% Kasasi 424 26 398 94% 60% 156% PK 424 1 423 99.76% 80% 124%

49

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

Dari uraian diatas dapat

dijelaskan bahwa realisasi dan capaian persentase perkara yang mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi dan PK tahun 2020 dari jumlah perkara yang putus sebagai berikut :

Jumlah perkara yang mengajukan banding pada tahun 2020 ada sebanyak 42 perkara dari 424 perkara yang putus, sehingga capaian persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum pada tahun 2020 sebesar 90 % , artinya penerimaan masyarakat pada putusan hakim tingkat pertama cukup tinggi. Ini merupakan cerminan kepuasan pencari keadilan terhadap putusan Pengadilan Negeri Pelalawan.

Jumlah perkara yang mengajukan kasasi pada tahun 2020 sebanyak 26 perkara dari 424 perkara yang putus, sehingga capaian kinerja pada perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2020 sebesar 94% . Artinya penerimaan artinya penerimaan masyarakat pada putusan hakim tingkat banding cukup tinggi. Ini merupakan cerminan kepuasan pencari keadilan terhadap putusan Tingkat Banding.

Jumlah perkara yang mengajukan Peninjauan Kembali pada tahun 2020 sebanyak 1 perkara dari 424 perkara yang putus, sehingga capaian kinerja pada perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2020 sebesar 99.76% . Artinya penerimaan artinya penerimaan masyarakat terhadap putusan hakim tingkat kasasi cukup tinggi. Ini merupakan cerminan kepuasan pencari keadilan terhadap putusan Tingkat Kasasi.

e. Indikator V - Persentase Perkara Pidana Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi

Indikator persentase perkara Pidana Anak yang diselesaikan dengan Diversi adalah perbandingan jumlah perkara Pidana Anak yang diselesaikan dengan diversi dengan jumlah perkara Pidana anak. Pada table dibawah dapat di simpulkan bahwa capaian Perkara anak yang berhasil Diversi tahun 2020 sebanyak 1 (satu) perkara dari jumlah perkara anak 21 (dua puluh satu) perkara dengan persentase capaian 4%. Hal ini disebabkan belum tercapainya kesepakatan oleh kedua belah pihak yang berperkara untuk melakukan diversi.

50

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

Tabel 10. Persentase Perkara Pidana Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi Tahun Perkara Jumlah

Perkara Pidana Anak Perkara yang berhasil Diversi

*Realisasi Target Capaian

Th. 2016 Anak 14 2 14,28% 10% 143% Th. 2017 Anak 13 1 7,7% 10% 77% Th. 2018 Anak 17 1 5.8% 20% 29% Th. 2019 Anak 21 3 14 % 20% 70% Th. 2020 Anak 21 1 4% 10% 40%

Diversi merupakan pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana, sebagaimana disebut dalam Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Berdasarkan pasal 2 dan 3 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi dalam Sistem Peradilan Pidana Anak, diversi diberlakukan terhadap anak yang telah berumur 12 tahun tapi belum berumur 18 tahun, atau telah berumur 12 tahun meskipun pernah kawin tetapi belum berumur 18 tahun, yang diduga melakukan tindak pidana. Hakim anak wajib mengupayakan diversi dalam hal anak didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara di bawah 7 tahun atau kepada anak yang didakwa dengan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 7 tahun atau lebih dalam bentuk surat dakwaan subsidaritas, alternatif, kumulatif, maupun kombinasi (gabungan).

Diversi tidak berhasil jika salah satu atau para pihak tidak melaksanakan sepenuhnya kesepakatan diversi. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan perkara sesuai dengan hukum acara peradilan pidana anak.

Dari Uraian diatas dapat di simpulkan bahwa capaian Perkara anak yang berhasil diversi tahun 2020 sebanyak 1 perkara dari jumlah perkara anak 21 perkara dengan

51

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

persentase

capaian 40%. Hal ini disebabkan belum tercapainya kesepakatan oleh kedua belah pihak yang berperkara untuk melakukan diversi.

Gambar 3. Perkara Pidana Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi

f. Indikator VI - Index Responden Pencari Keadilan Yang Puas Terhadap Layanan Pengadilan

Indeks Kepuasan Pencari Keadilan adalah perbandingan jumlah responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan dengan jumlah responden pencari keadilan. Indikator ini untuk mengukur jumlah responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan.

Indeks responden yang puas terhadap layanan peradilan diukur berdasarkan Peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Indikator kinerja persentase responden yang puas terhadap pelayanan peradilan adalah perbandingan responden yang puas terhadap pelayanan peradilan dengan jumlah responden yang memperoleh pelayanan peradilan.

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140% 160% Capaian 143% 77% 29% 70% 40% 2016 2017 2018 2019 2020

52

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat tersebut di ukur dengan ruang lingkup sebagai berikut :

Tabel 11. Ruang Linkup Indeks Kepuasan Masyarakat

Variabel Pengukuran ini di dasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2017 tentang pedoman survey Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan public dari 19 ruang lingkup antara lain:

1. Persyaratan

Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif.

2. Prosedur

Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberidan penerima pelayanan, termasuk pengaduan.

3. Waktu pelayanan

Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.

No. Ruang Lingkup Rata- rata

Skor

Katagori

1. Persyaratan 3,85 Sangat Sesuai

2. Prosedur 3,82 Sangat Mudah

3. Waktu Penyelesaian 3.82 Sangat Cepat

4. Biaya/Tarif 3.88 Gratis

5. Produksi Spesifikasi Jenis Pelayanan 3.92 Sangat Sesuai 6. Kompetensi Pelaksana 3.87 Sangat Kompeten

7. Prilaku Pelaksana 3.96 Sangat Sopan dan

Ramah 8. Penanganan Pengaduan,saran dan

masukan

3.91 Sangat baik

53

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

4. Biaya/Tarif.

Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat.

5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan.

Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan.

6. Kompetensi Pelaksana.

Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman.

7. Prilaku Pelaksana.

Prilaku pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan. 8. Penanganan Pengaduan, saran dan masukan

Penanganan pengaduan saran dan masukan adalah tatacara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut.

9. Sarana dan prasarana

Sarana adalah segalan sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan,proyek).

Terhadap ruang lingkup tersebut, diberikan penilaian dengan katagori skala skor :

Tabel 12. Skala Skor Penilaian

No. Mutu Pelayanan Norma Skor

Skala 100 Skala 1 - 4 1. A ( Sangat Baik ) 81,26 – 100,00 3,26 – 4.00

2. B ( Baik ) 62,51 – 81,25 2,51 – 3,25

3. C (Kurang Baik ) 43,76 – 62,50 1,76 – 2,50 4. D ( Tidak Baik ) 25,00 – 43,73 1,00 – 1,75

54

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

Realisasi Target Capaian

94.20 80 117%

Jumlah Responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan Pengadilan Negeri Pelalawan tahun 2016 s.d 2020 yakni sebagai berikut :

Tabel 13. Jumlah Responden yang Puas Indeks

Kepuasan Masyarakat

Realisasi Target Capaian

Th. 2016 65.40% 80% 81.75% Th. 2017 95.24% 80% 119% Th. 2018 95.91% 80% 119% Th. 2019 95.13% 90% 105% Th. 2020 94.20% 95% 99.15%

Pada Tahun 2020 (Januari s/d Desember) Pengadilan Negeri Pelalawan melakukan survey melalui kuisioner terhadap 430 masyarakat pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan. Berdasarkan hasil survey dan hasil analisis data yang telah dilakukan,maka indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada Pengadilan Negeri Pelalawan Tahun 2020 sebesar 94.20% berada pada Karagori “Sangat Baik” (Pada Interval 88.31-100.00).

55

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

Sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi upaya Pengadilan Negeri Pelalawan dalam memberikan pelayanan peradilan kepada masyarakat, dengan mengukur tertib administrasi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu, persentase perkara yang diselesaikan secara mediasi, berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secra tepat waktu dan putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari putus.

a. Indikator I - Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

Persentase salinan putusan perkara perdata yang dikirim kepada para pihak tepat waktu adalah perbandingan salinan putusan perkara perdata yang dikirim kepada para pihak tepat waktu dengan jumlah putusan perkara perdata. Indikator ini bertujuan untuk mengetahui salinan putusan perkara perdata yang dikirim kepada para pihak tepat waktu.

Tabel 14. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu Tahun Perkara Jumlah

Perkara Yang Putus Isi Putusan yang diterima para pihak

*Realisasi Target Capaian

Th. Perdata 65 65 100% 100% 100% 2014 Pidana 306 306 100% 100% 100% Th. Perdata 38 38 100% 100% 100% 2015 Pidana 291 291 100% 100% 100% Th. 2016 Perdata 32 32 100% 100% 100% Pidana 393 393 100% 100% 100% Th. 2017 Perdata 108 108 100% 100% 100% Pidana 363 363 100% 100% 100% Thh. 2018 Perdata 172 172 100% 100% 100% Pidana 386 386 100% 100% 100% Th. Perdata 181 181 100% 100% 100%

56

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

2019 Pidana 405 405 100% 100% 100% Th. 2020 Perdata 162 162 100% 100% 100% Pidana 463 463 100% 100% 100%

* Perbandingan Jumlah isi putusan yang diterima tepat waktu dengan jumlah putusan

Persentase salinan putusan perkara Perdata yang dikirim kepada para pihak tepat waktu di Pengadilan Negeri Pelalawan pada tahun 2020 ditergetkan sebesar 100% dari jumlah putusan perkara. Jumlah Perkara perdata yang putus tahun 2020 adalah 162 perkara. Semua salinan Putusan perkara perdata sudah dikirim kepada para pihak tepat waktu, sehingga capaian pada tahun 2020 adalah 100%.

Tabel 15. Persentasi Realisasi salinan Putusan perkara perdata yang dikirim tepat waktu

No Perkara Jumlah Putusa

Perkara Perdata tahun 2020 Jumlah Putusan Perkara Perdata yang dikirim tapat waktu Realisasi 1 Perdata Gugatan 34 34 100% 2 Perdata Permohonan 115 115 100%

3 Perdata Gugatan Sederhana 13 13 100%

Jumlah 162 162 100%

Persentase salinan putusan perkara Pidana yang dikirim kepada para pihak tepat waktu di Pengadilan Negeri Pelalawan pada tahun 2020 ditergetkan sebesar 100% dari jumlah putusan perkara. Jumlah Perkara perdata yang putus tahun 2020 adalah 463 perkara. Semua salinan Putusan perkara perdata sudah dikirim kepada para pihak tepat waktu, sehingga capaian pada tahun 2020 adalah 100%.

57

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

Tabel 16. Persentasi Realisasi salinan Putusan perkara perdata yang dikirim tepat waktu No Perkara Jumlah Putusan Perkara Pidana tahun 2020 Jumlah Putusan Perkara Pidana yang dikirim tapat waktu Realisasi 1 Pidana Biasa 390 390 100% 2 Pidana Cepat 47 47 100% 3 Pidana Anak 21 21 100% 4 Pidana Praperadilan 5 5 100% Jumlah 463 463 100%

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dari 625 jumlah perkara yang telah putus pada tahun 2020 secara langsung isi putusan dapat diterima oleh para pihak secara tepat waktu, sehingga persentase penyampaian putusan yang diterima para pihak tepat waktu adalah 100%. Hal ini menggambarkan konsistensi kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan kelas II yang selalu menyampaikan putusan perkara di terima oleh para pihak dengan tepat waktu.

Adapun Realisasi Anggaran Belanja DIPA (03) sebagai pendukung Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum dalam hal Pengiriman petikan/Salinan putusan kepada JPU dan terdakwa selama tahun 2020 dapat dilihat dalam table realisasi dibawah ini :

Realisasi Anggaran Belanja Dipa (03) Perkara Pidana Yang di selesaikan di Tingkat Pertama di Wilayah Riau

Tabel 17. Realisasi Anggaran Belanja Dipa (03) Perkara Pidana Yang di selesaikan di Tingkat Pertama di Wilayah Riau

NO. JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA REALISASI %

055 Pengiriman Petikan/Salinan Putusan kepada JPU dan Terdakwa

58

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

Gambar 4. Grafik Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh Para Pihak Tepat Waktu

b. Indikator II - Persentase Perkara Perdata Yang Diselesaikan Secara Mediasi

Dalam mengoptimalkan penyelesaian perkara melalui mediasi, Mahkamah Agung telah merancang revisi Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Pokja Mediasi yang dibentuk oleh Ketua Mahkamah Agung melalui SK KMA Nomor KMA/SK/VII/2013 tanggal 26 Juli 2013, berhasil merampungkan tugas dan tanggung jawab yang diamanatkan kepada Pokja tersebut dengan lahirnya Perma Nomor 1 Tahun 2016 tanggal 3 Februari 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.

Beberapa hal baru yang diatur dalam Perma Mediasi ini adalah mengenai ketentuan mediasi dijalankan dengan iktikad baik. Jangka waktu pelaksanaan mediasi juga sekarang ditentukan menjadi 30 hari dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan sampai 30 hari berikutnya. Keterlibatan tokoh masyarakat dan kemungkinan pejabat pengadilan non-hakim untuk menjadi mediator juga diakomodasi dalam Perma ini.

Perma ini diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap keadilan bagi masyarakat melalui penyelesaian sengketa, sebagai salah satu alternatif penyelesaian sengketa yang saling menguntungkan kedua belah pihak melalui mediasi di pengadilan. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan mediasi yang lebih berdaya guna dan mampu

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 2015 2016 2017 2018 2019 2020 P e rs e n tas e Tahun Pidana Perdata

59

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II

2020

meningkatkan keberhasilan mediasi, pada tanggal 17 Juni 2016 KMA mengeluarkan SK KMA Nomor 108/KMA/SK/VI/2016 tentang Tata Kelola Mediasi di Pengadilan. SK KMA ini mengandung berbagai instrumen dan petunjuk teknis yang detail mengenai pelaksanaan mediasi. Diharapkan dengan terbitnya aturan terkait mediasi tersebut, tingkat keberhasilan mediasi dapat meningkat.

Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi adalah perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan melalui mediasi dengan jumlah perkara yang dilakukan mediasi.

Dokumen terkait