• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Capaian Kinerja Organisasi

3.1.1 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) TA 2014

Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja BP2KSI tahun 2014 dapat tercapai.

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BP2KSI tahun 2014 pada stakeholders perspective, customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan penetapan target pada setiap IKU tersebut, sebagian besar telah berhasil tercapai.

Berdasarkan hasil capaian kinerja, nilai capaian ini telah menggambarkan kondisi obyektif yang ada. Secara umum berdasarkan tingkat capaian dari beberapa indikator kinerja, BP2KSI telah dapat melaksanakan tugas dan fungsi yang dibebankan kepada organisasi sesuai dengan yang tertuang dalam Penetapan Kinerja Tahunan tahun anggaran 2014. Hal ini dapat dilihat dari target, realisasi dan tingkat capaian seperti pada Tabel 12.

Tabel 12. Capaian kinerja BP2KSI Tahun Anggaran 2014

SASARAN STRATEGIS (SS) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET TAPJA

2014 REALI-SASI TW 4 % KETERA-NGAN STAKEHOLDER PERSPECTIVE 1 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP

1 Nilai Tukar Nelayan 112 112* 100* Mengikuti

eselon di atas BP2KSI 2 Pertumbuhan PDB Perikanan 7,25% 7,25%* 100* CUSTOMER PERSPECTIVE 2 Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian pemulihan dan konservasi SDI oleh Masyarakat KP

3 Jumlah jejaring dan kemitraan BP2KSI 2 1 50

Kerjasama dengan Diskanlut Kab. Donggala, Sulsel, Dokumen kerjasama ada di P4KSI 4

Jumlah hasil penelitian pemulihan dan konservasi SDI (BP2KSI) yang diadopsi oleh Masyarakat KP

5

Jumlah pengguna hasil penelitian pemulihan dan konservasi SDI dari BP2KSI

0 0 - 0

3 Meningkatnya pengelolaan SDKP

secara berkelanjutan 6

Jumlah kawasan area yang telah teridentifikasi kerentanan, kelangkaan, dan keterancaman kelestarian SDI dan habitatnya

6 6 100

4 Tersedianya kebijakan KP yang implementatif berdasarkan kajian

7

Jumlah kajian BP2KSl yang dijadikan bahan kebijakan terhadap total kajian yang dihasilkan

33% 33%* 100*

8

Jumlah Rekomendasi kebijakan pengelolaan perikanan dan konservasi SDI yang diadopsi masyarakat KP

0 0 - 0

5

Tersedianya jumlah data dan informasi ilmiah SD Perikanan pada wilayah Pengelolaan Perikanan, PUD dan Kawasan Konservasi Perairan

9

Jumlah data dan informasi sumberdaya perikanan perairan umum daratan

0 0 - 0

10

Jumlah data dan informasi pemulihan stok dan konservasi sumberdaya perairan

4 4 100

11

Jumlah data dan informasi sumberdaya perikanan di wilayah pengelolaan perikanan laut 0 0 - 0 12

Jumlah karya tulis ilmiah pengelolaan perikanan dan konservasi SDl BP2KSI 30 43 143,33 KTI masih dalam proses penerbitan di Prosiding atau Jurnal INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 6 Terselenggaranya sistem produksi KP, pengolahan dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu

13

Jumlah bahan model penerapan IPTEK pemulihan dan konservasi SDI yang inovatif

0 0 - 0

14 Jumlah lnovasi yang diusulkan HKI - - - -

7

Terselenggaranya Pengendalian Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SDI

15 Proporsi litbang mendukung Program Strategis KKP (Industrialisasi, Minapolitan, Blue Economy): pengembangan produk prospektif KP lainnya

70% 70%* 100* eselon di atas Mengikuti

BP2KSI

LEARNING & GROWTH

PERSPECTIVE

8

Tersedianya SDM lingkup BP2KSI yang

kompeten dan profesional

16 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II

dan III 50% 50%* 100*

Mengikuti eselon di atas

BP2KSI

18 Prosentase jumlah pegawai fungsional peneliti dibandingkan total pegawai di BP2KS1 40% 44,44% 111,1 44,44% 19 Jumlah Peneliti S3 4 3 75 3 20 Proporsi jumlah fungsional litbang dibanding pegawai BP2KSI 50% 64,44% 128,88 64,44% 9 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di lingkup BP2KSI

21 Service Level Agreement 75% 75%* 100* Mengikuti

eselon di atas BP2KSI 22 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala

Iikert 1-5) 4,25 4,25* 100*

10 Tersedianya Sapras lingkup BP2KSI yang

terakreditasi 23

Jumlah laboratorium dan perpustakaan yang

terakreditasi di BP2KSI 1 0 0 Asesmen awal telah dilakukan,sedan g menunggu rapat panitia teknis KAN 11 Terwujudnya good governance dan clean government pemulihan dan konservasi SDI

24 Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi 100% 100%* 100* Mengikuti eselon di atas BP2KSI 25 Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja

BP2KSI A A* 100*

26 Nilai Inisiatif anti korupsi BP2KSI 7,75 7,75* 100*

27 Nilai integritas BP2KSI 7 7* 100*

28 Nilai Penerapan RB BP2KSI 80 (setara level 4) 80* 100*

12 Terkelolanya anggaran secara optimal di

BP2KSI 29

Persentase penyerapan

DIPA BP2KSI > 95% 95,85% 100,89 95,85%

Keterangan: *) konfirmasi kepada capaian BSC eselon di atas BP2KSI

3.1.2 Hasil Pengukuran Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS), Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS) dan Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK) BP2KSI

NPSS adalah nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh IKU di dalam satu Sasaran Strategis (SS). Status capaian SS yang ditunjukan dengan warna merah/kuning/hijau (buruk/sedang/baik) ditentukan oleh NPSS. Untuk menghitung NPSS perlu diperhatikan bobot masing-masing IKU terhadap SS tersebut dengan indeks toleransi 0%. Sistem pembobotan yang digunakan didasarkan atas tingkat validitas IKU sebagaimana disajikan pada Tabel 13.

Status capaian NPSS ditentukan oleh nilai indeks sebagaimana disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Kriteria Status capaian NPSS

Untuk melakukan pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menentukan dan mensepakati standar status kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS sebagaimana disajikan pada Tabel 15.

Tabel 15. Standar status kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS dengan tolerensi 0%

Dalam melakukan pengukuran kinerja harus menentukan klasifikasi target indikator kinerja diantaranya adalah : Maximixe adalah semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; Minimize adalah semakin rendah pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; Stabilize adalah semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.

Hasil status kinerja NSS BP2KSI berdasarkan TAPJA 2014 disajikan pada Gambar 13. Hasil pengukuran Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS), dan Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS) BP2KSI secara internal dengan toleransi 0% disajikan pada Tabel 16. Secara keseluruhan, NPSS BP2KSI pada tahun 2014 memiliki nilai 89% dan relatif meningkat jika dibandingkan dengan nilai NPSS BP2KSI pada tahun 2013 yang bernilai 71%. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan kinerja pada satker BP2KSI yang didukung oleh tercapainya sebagian besar target Sasaran Strategis yang telah ditetapkan. Tabel 16. Hasil pengukuran internal NSS dan NPSS BP2KSI dengan toleransi 0%

No Perspektif Bobot

Perspektif Kode SS SS NSS BOBOT NSS NSS x Bobot STATUS NKP NPSS STATUS NPSS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1

SS-2 Meningkatnya

pemanfaatan hasil penelitian pemulihan & konservasi SDI oleh Masyarakat KP 88% 25% 0,219 2 SS-3 Meningkatnya pengelolaan SDKP secara berkelanjutan 100% 25% 0,250 3 SS-4 Tersedianya kebijakan KP yang implementatif berdasarkan kajian 100% 25% 0,250 4 SS-5 Tersedianya jumlah

data dan informasi ilmiah SD Perikanan pada wilayah Pengelolaan Perikanan, PUD & Kawasan Konservasi Perairan 100% 25% 0,250 100% 0,969 5 SS-6 Terselenggaranya sistem produksi KP, pengolahan dan pemasaran produk KP yg optimal & bermutu 100% 50% 50% 6 SS-7 Terselenggaranya Pengendalian Penelitian Pengelolaan Perikanan & Konservasi SDI 100% 50% 0,5 100% 1 7 SS-8 Tersedianya SDM lingkup BP2KSI yang kompeten dan profesional

100% 20% 0,20

8 SS-9

Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di lingkup BP2KSI

100% 20% 0,20

9 SS-10

Tersedianya Sapras lingkup BP2KSI yang terakreditasi

0% 20% 0,00

10 SS-11

Terwujudnya good governance & clean government pemulihan & konservasi SDI 100% 20% 0,20 11 SS-12 Terkelolanya anggaran secara optimal di BP2KSI 101% 20% 0,20 100% 0,80 100% OK 20% 50% Customer Perspective

Total per perspektif

30% 89% Internal Process Learning and Growth

Total per perspektif

Tabel 17. Capaian Nilai Kinerja Keseluruhan BP2KSI secara internal tahun 2014

No Kode IKU IKU Inisiatif Strategis Target Realisasi Gap NPIS Status NPIS NPSS NKK Status

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13

1 3 Jumlah jejaring dan kemitraan

BP2KSI

Melakukan kerja sama dan koordinasi dengan berbagai stakeholder terkait pelaksanaan penelitian dan kegiatan BP2KSI

100% 50% 50%

6 Jumlah kawasan area yang telah

teridentifikasi kerentanan, kelangkaan, dan keterancaman kelestarian SDI dan habitatnya

Melakukan identifikasi inventarisasi wilayah perairan yang telah teridentifikasi kerentanan, kelangkaan, dan keterancaman kelestarian SDI dan habitatnya

100% 100% 100%

Mendukung tersedianya kebijakan KP melalui penyediaan data informasi dan bahan rekomendasi hasil penelitian BP2KSI kepada KKP melalui P4KSI dan Balitbang KP,

100% 100% 100%

Mengadakan Focus Group Discussion dengan pemangku kepentingan oleh BP2KSI baik di dalam lingkup KKP maupun di luar KKP untuk mendapat masukan dalam melakukan kajian dan penelitian

100% 100% 100%

2 10 Jumlah data dan informasi

pemulihan stok dan konservasi sumberdaya perairan

Melakukan identifikasi inventarisasi wilayah perairan darat dan laut bagi pemulihan dan konservasi SDI

100% 100% 100%

3 12 Jumlah karya tulis ilmiah

pengelolaan perikanan & konservasi SDl BP2KSI

Publikasi karya tulis hasil penelitian pemulihan dan konservasi SDI dalam jurnal ilmiah dan atau prosiding dalam dan luar negeri

100% 143% 143%

Melakukan penelaahan rencana dan pelaksanaan penelitian pemulihan dan konservasi SDI

100% 100% 100%

Mengendalikan dan pencermatan setiap usulan perubahan pada penelitian pemulihan dan konservasi SDI tahun berjalan

100% 100% 100%

Mengusulkan pejabat Eselon III dan IV untuk dilakukan assesment di BP2KSI

100% 100% 100%

Mengusulkan pejabat yang akan ditingkatkan kompetensi sesuai dengan hasil assessment

100% 100% 100%

Mengusulkan kandidat pejabat Fungsional ltbang kepada P4KSI

100% 100% 100%

Mengusulkan pejabat fungsional ltbang yang akan ditingkatkan kompetensinya

100% 100% 100%

9 19 Jumlah Peneliti S3 Mengusulkan pejabat fungsional

litbang yang akan ditingkatkan kompetensinya melalui pendidikan pasca sarjana

100% 100% 100%

10 20 Proporsi jumlah fungsional litbang

dibanding pegawai BP2KSI

Mendorong dan mengusulkan pegawai BP2KSI untuk memilih jabatan fungsional

100% 129% 129%

11 21 Service Level Agreement (SLA) Mengusulkan rekomendasi

perbaikan SLA BP2KSI

70% 70% 100%

12 22 Persepsi user terhadap kemudahan

akses informasi (skala likert 1-5)

Memberikan rekomendasi perbaikan kemudahan akses informasi BP2KSI

100% 100% 100%

13 23 Jumlah laboratorium dan

perpustakaan yang terakreditasi di BP2KSI

Meningkatnya sapras penelitian dan pemulihan dan konservasi SDI di BP2KSI

100% 80% 80%

Meningkatkan sistem manajemen BMN

100% 100% 100%

Review dokumen pengadaan menyeluruh

100% 100% 100%

Meningkatkan nilai LK 100% 100% 100%

Melaksanakan hasil rekomendasi APIEP

100% 100% 100%

Penerapan manajemen kinerja berbasis BSC dan sistem informaasi BP2KSI

80% 80% 100%

Melaksanakan hasil rekomendasi penilaian AKIP di BP2KSI

100% 100% 100%

16 26 Nilai Inisiatif anti korupsi BP2KSI Evaluasi inisiatif anti korupsi 100% 100% 100%

Implementasi zona Integritas 100% 100% 100%

Evaluasi integritas BP2KSI 100% 100% 100%

18 28 Nilai Penerapan RB BP2KSI Penerapan program RB BP2KSI

secara menyeluruh

100% 100% 100%

Reviu penyerapan anggaran secara menyeluruh dan berkala (triwulan)

100% 100% 100%

Pelaksanaan rencana aksi perbaikan penyerapan anggaran

100% 100% 100%

Jumlah kajian BP2KSl yang dijadikan bahan kebijakan terhadap total kajian yang dihasilkan

7

189%

100% 89%

15

5 Proporsi litbang mendukung

Program Strategis KKP (industrialisasi, Minapolitan, Blue Economy): pengembangan produk prospektif KP lainnya

Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III

16 6

Prosentase jumlah pegawai fungsional peneliti dibandingkan total pegawai di BP2KS1 18

8

Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APIEP) yand ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi

Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BP2KSI

Nilai integritas BP2KSI

Persentase penyerapan DIPA BP2KSI 24 14 25 15 27 17 29 18

Evaluasi Nilai capaian kinerja keseluruhan (NKK) merupakan nilai kumulatif dari Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS) dan Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS). Hasil pengukuran nilai NKK di level III (Ka. BP2KSI) tahun 2014, dengan NPIS sebesar 100% dan NPSS sebesar 89%, sehingga secara keseluruhan NKK BP2KSI melampaui target sebesar 189%. NKK tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan NKK tahun 2013 sebesar 185%. Hasil capaian NKK BP2KSI secara internal disajikan pada Tabel 17 di atas.

Secara eksternal, pengukuran kinerja BP2KSI berbasis Balance Score Card (BSC) disajikan pada aplikasi “Kinerjaku” pada laman http://kinerjaku.kkp.go.id/. Toleransi capaian target dan realisasi pada aplikasi tersebut adalah 10% sehingga status kinerja BP2KSI relatif menjadi lebih baik. Hasil pengukuran capaian kinerja IKU BP2KSI tahun 2014 berdasarkan peta strategis yang terdapat pada aplikasi Kinerjaku menunjukkan bahwa secara umum capaian kinerja BP2KSI tahun 2014 relatif baik dengan Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) sebesar 98,52% dengan toleransi sebesar 10% sebagaimana disajikan pada Gambar 14.

Gambar 14. Laporan Capaian Kinerja BP2KSI Tahun 2014 pada laman Kinerjaku Berdasarkan Gambar 14 diketahui bahwa secara umum capaian kinerja pada masing-masing Sasaran Strategis (SS) relatif baik dengan Nilai Sasaran Strategis (NSS) berkisar antara 50% - 101,53%. Perhitungan NSS tersebut menggunakan toleransi 10% dengan standar status kinerja

disajikan pada Gambar 10, kinerja baik jika berwarna hijau, sedang berwarna kuning dan kinerja buruk disimbolkan dengan warna merah. Dari 12 Sasaran Strategis tersebut, 75% menunjukkan kinerja baik (hijau) untuk SS1, SS3, SS4, SS5, SS7, SS8, SS9, SS11 dan SS12. Status kinerja berdasarkan penilaian secara eksternal relatif lebih baik dari yang awalnya sedang (berwarna kuning) pada pengukuran internal menjadi berstatus baik (berwarna hijau) dengan nilai NPSS yang relatif lebih besar. Hal tersebut terkait dengan perbedaan standar toleransi status kinerja sebagaimana disajikan pada Tabel 18.

Tabel 14. Standar kisaran status kinerja Nilai Sasaran Strategis

Secara umum capaian kinerja BP2KSI selama tahun 2014 berdasarkan pengukuran eksternal dengan aplikasi “Kinerjaku” dianggap baik karena berdasarkan Nilai Kinerja Perspektif (NPK) untuk ke empat perspektif memiliki indikator hijau atau sesuai/melebihi target. Adapun capaian kinerja BP2KSI tahun 2014 disajikan pada Gambar 15.

Seluruh data capaian kinerja menurut TAPJA BP2KSI Tahun 2014 yang telah diinput dalam aplikasi KINERJAKU KKP http://kinerjaku.kkp.go.id disajikan sebagai berikut:

Gambar 16. Laporan capaian kinerja BP2KSI TA 2014 pada aplikasi KINERJAKU bagian I

Gambar 18. Laporan capaian kinerja BP2KSI TA 2014 pada aplikasi KINERJAKU bagian III Gambaran capaian sasaran strategis dan indikator kinerja utama BP2KSI tahun 2014 secara detail adalah sebagai berikut:

1. STAKEHOLDER PERSPECTIVE

a. SS 1 : Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat KP

Kesejahteraan masyarakat KP menjadi tolak ukur dari dampak keberhasilan program/kegiatan Balitbang KP. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP terdiri dari 2 (dua) IKU sebagai berikut:

1) Nilai Tukar Nelayan (NTN)

NTN merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan (It) dengan Indeks harga yang dibayar/dikeluarkan oleh nelayan (Ib), untuk konsumsi rumah tangganya dan keperluan dalam memproduksi produk perikanan. NTN merupakan indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli nelayan skala kecil di pedesaan dan juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk perikanan dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTN, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli nelayan. Target NTN pada tahun 2013 adalah 110,00 dengan realisasi sekitar 104,46 (94,96%), sehingga pada

tahun 2014 target NTN ditingkatkan menjadi 112. Capaian BP2KSI terkait IKU 1 NTN diadopsi langsung/sama persis dengan capaian KKP.

2) Pertumbuhan PDB Perikanan

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan, termasuk didalamnya pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, adalah meningkatnya nilai PDB perikanan. Pertumbuhan PDB Perikanan dari tahun ke tahun selalu meningkat, hal tersebut menggambarkan bahwa kemampuan sumberdaya perikanan sebagai andalan dalam perekonomian nasional. PDB perikanan diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa perikanan yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu (per tahun). Adapun angka persentase pertumbuhan PDB Perikanan diperoleh dengan membandingkan nilai PDB Perikanan (berdasarkan harga konstan) tahun sekarang dibandingkan dengan nilai PDB Perikanan tahun sebelumnya. Target PDB Perikanan pada tahun 2013 adalah 7 dengan capaian 6,86 (98%). Target pada tahun 2014 meningkat menjadi 7,25%. Capaian BP2KSI terkait IKU 2 Pertumbuhan PDB Perikanan diadopsi langsung/sama persis dengan capaian KKP.

II. CUSTOMER PERSPECTIVE

b. SS 2 : Meningkatnya Pemanfaatan Hasil Penelitian Pemulihan & Konservasi SDI oleh Masyarakat KP

3) Jumlah Jejaring dan Kemitraan BP2KSI

Jejaring dan kemitraan penelitian dan pengembangan untuk identifikasi dan mendapatkan strategi penyelesaian permasalahan dan kendala pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan. Target IKU 3: Jumlah jejaring dan kemitraan BP2KSI pada tahun 2014 adalah sebanyak 2 (dua) jejaring, namun capaiannya hanya 1 (satu) jejaring saja yaitu Kerjasama dengan Diskanlut Kab. Donggala, Sulsel dimana dokumen kerjasama MoU terdapat di P4KSI. Sebenarnya, setiap kegiatan penelitian yang dilakukan BP2KSI pasti akan membuat jejaring dan kemitraan baru dengan stakeholder terkait semisal Dinas Perikanan dan Kelautan tingkat provinsi dan/atau kabupaten, komunitas masyarakat, LSM dan lain-lain, hanya jejaring tersebut masih bersifat hubungan koordinasi dan izin melaksanakan penelitian.

4) Jumlah Hasil Penelitian Pemulihan dan Konservasi SDI (BP2KSI) yang Diadopsi oleh Masyarakat KP

IKU ini didefinisikan sebagai IPTEK yang disebarkan, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai media, kepada masyarakat pengguna. Target IKU 4 dalam TAPJA BP2KSI Tahun 2014 adalah 0 sehingga tidak ada realisasi yang dicapai. Walaupun demikian, kegiatan terkait IKU 4 telah dilaksanakan pada tahun 2014 seperti adanya sosialisasi hasil kegiatan penelitian pada stakeholder terkait.

Gambar 19. Sosialisasi penelitian pemulihan dan konservasi ikan sidat di Donggala, Sulawesi Tengah Tahun 2014

5) Jumlah Pengguna Hasil Penelitian Pemulihan dan Konservasi SDI dari BP2KSI

IKU ini didefinisikan sebagai anggota masyarakat KP yang menerima IPTEK secara langsung dari Balitbang KP maupun pengguna yang mendapatkan IPTEK secara tidak langsung di sekitar kawasan kelompok sasaran. Target IKU 5 dalam TAPJA BP2KSI Tahun 2014 adalah 0 sehingga tidak ada realisasi yang dicapai. Walaupun demikian, kegiatan terkait pengguna hasil penelitian pemulihan dan konservasi SDI BP2KSI telah dilaksanakan pada tahun 2014 seperti adanya hasil-hasil penelitian yang akan ditindaklanjuti dengan penyusunan naskah akademik sebagai bahan kebijakan pengelolaan, pemulihan dan konservasi SDI.

c. SS 3 : Meningkatnya Pengelolaan SDKP Secara Berkelanjutan

6) Jumlah Kawasan Area yang Telah Teridentifikasi Kerentanan, Kelangkaan, dan Keterancaman Kelestarian SDI dan Habitatnya

Pengelolaan berkelanjutan merupakan upaya yang dilakukan pengelola kawasan dengan memperhatikan kaidah-kaidah pemanfaatan dan pengelolaan yang menjamin ketersediaan dan kesinambungan dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumber daya yang ada. Untuk mendorong pengelolaan efektif kepada

pihak pengelola kawasan yang sudah ada, dilakukan upaya pembinaan misalnya koordinasi pengelolaan, fasilitasi pemanfaatan, asistensi penataan batas kawasan, rehabilitasi habitat kawasan, percontohan perlindungan pelestarian kawasan, identifikasi potensi, pembinaan kelembagaan, fasilitasi penetapan kawasan dan lain sebagainya. Terkait IKU 6 berupa jumlah kawasan area yang telah teridentifikasi kerentanan, kelangkaan, dan keterancaman kelestarian SDI dan habitatnya, TAPJA BP2KSI Tahun 2014 menargetkan sebanyak 6 (enam) kawasan area yang tertuang dalam kegiatan penelitian pemulihan dan konservasi SDI tahun 2014 sebagai berikut:

a. Penelitian Calon Kawasan Konservasi Perikanan di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (Lokasi: Perairan Teluk Gerupuk, Teluk Bumbang, Teluk Awang (Lombok Tengah) dan Teluk Ekas (Lombok Timur) NTB);

b. Penelitian Kesesuaian Zonasi di Kawasan Konservasi Taman Nasional Laut (TNL) Sawu (Lokasi: Perairan TNL Sawu, Kabupaten Sabu Raijua-Propinsi Nusa Tenggara Timur);

c. Penelitian Kawasan Konservasi Induk Udang (Penaeus monodon) di Pantai Timur Aceh (Lokasi: Perairan Aceh Timur, Nanggroe Aceh Darussalam);

d. Penelitian Bahan Penetapan Status Perlindungan Jenis Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) di Perairan Anambas (Lokasi: Perairan Anambas, Kab. Kepulauan Anambas, Prov. Kepulauan Riau);

e. Penelitian Calon Kawasan Konservasi Ikan Arwana Papua (Lokasi: Perairan Rawa Distrik Kimaam, Pulau Dolak, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua); dan

f. Kajian pengembangan model konservasi ekosistem mangrove di selatan Jawa Barat (Lokasi: Pesisir Pangandaran, Kabupaten Banjar, Jawa Barat).

d. SS 4 : Tersedianya Kebijakan KP yang Implementatif Berdasarkan Kajian

7) Jumlah Kajian BP2KSl yang Dijadikan Bahan Kebijakan Terhadap Total Kajian yang Dihasilkan

TAPJA BP2KSI Tahun 2014 menargetkan 33% jumlah kajian BP2KSl yang dijadikan bahan kebijakan terhadap total kajian yang dihasilkan. Hasil penelitian pemulihan dan konservasi SDI BP2KSI yang dapat diarahkan sebagai bahan rekomendasi kebijakan pengelolaan, pemulihan dan konservasi oleh P4KSI adalah kegiatan BP2KSI tahun 2013 yaitu konservasi udang di perairan Teluk Cempi, Kabupaten Dompu (NTB), pengelolaan konservasi sidat di Kabupaten Donggala (Sulteng), fisheries refugia udang di Kalimantan Barat dan kajian populasi ikan napoleon di perairan Anambas, Kepulauan Riau. Total

kegiatan penelitian BP2KSI tahun 2013 adalah 11 kegiatan dan dengan 4 judul kegiatan yang dapat dijadikan bahan kebijakan oleh P4KSI, maka realisasi capaian telah mencapai lebih dari 33% atau 36,36%

8) Jumlah Rekomendasi Kebijakan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SDI yang Diadopsi Masyarakat KP

Target IKU 8: Jumlah rekomendasi kebijakan pengelolaan perikanan dan konservasi SDI yang diadopsi masyarakat KP dalam TAPJA BP2KSI Tahun 2014 adalah 0 sehingga tidak ada realisasi yang dicapai.

e. SS 5 : Tersedianya Jumlah Data dan informasi ilmiah SD Perikanan Pada Wilayah Pengelolaan Perikanan, PUD & Kawasan Konservasi Perairan

9) Jumlah data dan informasi sumberdaya perikanan perairan umum daratan

Target IKU 9: Jumlah data dan informasi sumberdaya perikanan perairan umum daratan dalam TAPJA BP2KSI Tahun 2014 adalah 0 sehingga tidak ada realisasi yang dicapai. 10) Jumlah Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumberdaya Perairan

Terkait IKU 10 berupa jumlah data dan informasi pemulihan stok dan konservasi sumberdaya perairan, TAPJA BP2KSI Tahun 2014 menargetkan sebanyak 4 (empat) kegiatan penelitian pemulihan dan konservasi SDI sebagai berikut:

a. Penelitian Rehabilitasi Habitat Ikan Sidat (Anguilla sp.) bagi Kelestariannya di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah;

b. Penelitian Rehabilitasi Perairan dan Optimalisasi Daya Dukung Perairan Waduk Ir. H. Djuanda bagi Kegiatan Perikanan;

c. Penelitian Rehabilitasi Perairan Terhadap Dampak Limbah Kegiatan Industri Pengolahan Hasil Perikanan Menggunakan Biofilter; dan

d. Kegiatan Crash Program dan Monitoring Data Enumerator

Data dan informasi IKU 10 tersebut selain disajikan bersama 6 (enam) kegiatan penelitian dalam IKU 6 pada laporan teknis penelitian dan pengembangan, juga termasuk di dalamnya pengelolaan database hasil penelitian yang dikelola oleh masing-masing penanggungjawab kegiatan dan Sistem Data dan Informasi BP2KSI.

11) Jumlah Data dan Informasi Sumberdaya Perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Laut

Target IKU 11: Jumlah data dan informasi sumberdaya perikanan di wilayah pengelolaan perikanan laut dalam TAPJA BP2KSI Tahun 2014 adalah 0 sehingga tidak ada realisasi yang dicapai.

12) Jumlah Karya Tulis Ilmiah Pengelolaan Perikanan & Konservasi SDl

Selain data informasi yang telah disusun dalam bentuk paket informasi, informasi ilmiah

Dokumen terkait