• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

BAB 4 : PENUTUP

LAMPIRAN – LAMPIRAN :

LAMPIRAN 1 : RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015

LAMPIRAN 2 : PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Tabel I.6

Kondisi Peralatan Laboratorium PU Tahun 2015 SPESIFIKASI BARANG

Bahan

Asal Usul Tahun Keadaan Brg Jumlah

Nama Barang Merk / IdentitasNo Peroleh Peroleh Ukuran (B/KB/RB) Barang Ket. Type

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Liquit Limit Test Set MBT Kuningan Pembelian 1995 B 2 1 RB

Compaction Test Set MBT Galvanis Pembelian 1995 B 3

Laboratorium CBR Test Set BBS Galvanis Pembelian 1995 B 1

Sand Cone Test Set MBT/BBS Kaca Pembelian 1995 B 6

Brass Roun Sieve MBT/BBS Kuningan Pembelian 1995 B 2

Sieve Shaker MBT/BBS Baja Pembelian 1995 B 2

Los Angeles Abrasion Machine BBS Baja Pembelian 1995 B 1

Apsorpsion Of Fine Agregat MBT kuningan Pembelian 1995 B 1

Spesific Gravity & Absortion Of MBT Baja Pembelian 1995 B 1

Coarse Agregat

Concret Compresion Machine BBS Baja Pembelian 1995 B 1

Slump Test Set Galvasis Pembelian 1995 B 2 1 RB

Concrete Test Hammer Galvanis Pembelian 1995 B 2

Otomatic Penetrasion Machine MBT Baja Pembelian 1995 B 1

Centrifuge Extractor Test Set MBT / ASTM D - 2172 Aluminium Pembelian 1995 / 2014 B 2

Refluk Exstractor Test Set Baja Pembelian 1995 B 1

Marshal Test Set MBT Baja Pembelian 1995 B 1

Marshal Com Pactor MBT Baja Pembelian 1995 B 1

Core Drilling Test Set MBT Baja Pembelian 1995 B 1

Water Bath MBT Stanlis Pembelian 1995 B 1

Oven Memmert Aluminium Pembelian 1995 B 1

Balance Electric Sonic Ohaus Galvalum Pembelian 1995 400 gr B 1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Mechani Call Balance Galvalum Pembelian 1995 20kg B 1

Sand Equivalen Test Set MBT Plastik Pembelian 1995 B 2 1 RB

Spidy MBT Galvanis Pembelian 1995 B 1

DCP Galvanis Pembelian 1995 B 3 1 RB

Cetakan Silinder Baja Pembelian 1995 B 18

Cetakan Kubus Baja Pembelian 1995 B 11 1 RB

Almari Kayu Pembelian 1995 B 1

Meja Kayu Pembelian 1995 B 9

Drum Plastik Pembelian 1995 B 1

Pailing Kabinet Seng Pembelian 1995 B 1

Kamera Digital Sony W210 Galvanis Pembelian 2009 B 1

Penetrasi Test MBT Besi Pembelian 2012 B 1

Balance Electric JCS-B Besi Pembelian 2012 B 1

Matabor Core Drill Baja Pembelian 2013 / 2014 B 2

A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

1. Visi Dinas Bina Marga dan Pengairan kabupaten Pacitan

Visi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan 2011 – 2016 yang bersesuaian dengan Visi Pemerintah Kabupaten Pacitan 2011-2016 adalah :

Terwujudnya Pemenuhan Infrastruktur Jalan dan Sumber Daya Air Guna Mendukung Tercapainya Kesejahteraan Masyarakat

Visi tersebut merupakan sebuah gambaran yang akan diwujudkan oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan pada lima tahun terakhir mulai Tahun 2011-2016, dimana infrastruktur yang terbangun telah memenuhi kualifikasi teknis sesuai perkembangan dan kemajuan teknologi serta mampu berfungsi optimal seiring dengan tuntutan kualitas kehidupan masyarakat.

Infrastruktur Jalan dan Sumber Daya Air yang ada diharapkan mampu menjawab tuntutan kebutuhan, Adapun kriteria pemenuhan tuntutan kebutuhan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan jalan yang memenuhi standar pelayanan minimum yang mencakup aspek aksesibilitas (kemudahan pencapaian), mobilitas dan kondisi jalan.

2. Penyediaan infrastruktur sumber daya air yang dapat teratur dan terukur sehingga mampu memenuhi kebutuhan pelayanan.

3. Penyusunan program dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur Jalan dan Sumber Daya Air yang berbasis efisien dan efektif.

Kondisi dan kualitas pelayanan tersebut dibarengi dengan cakupan pelayanan infrastruktur pekerjaan umum yang semakin luas, merata dan berkeadilan, sehingga tercipta kehidupan yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan yang mencerminkan keadaan masyarakat yang semakin sejahtera.

2. Misi Dinas Bina Marga dan Pengairan kabupaten Pacitan

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh visi, maka misi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan 2011 – 2016 adalah sebagai berikut :

a. Menciptakan aparatur dan pelayanan prima

b. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan secara terpadu dan berkelanjutan.

c. Meningkatkan sarana prasarana kebinamargaan dalam rangka mendukung terselenggaranya infrastruktur jalan dan jembatan

d. Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air untuk mendukung konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air

3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

3.1. Tujuan Jangka Menengah Dinas Bina Marga dan Pengairan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) – 5 (lima) tahun. Penetapan tujuan dalam Rencana Strategis didasarkan pada potensi dan permasalahan serta isu utama bidang Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan.

Adapun rumusan tujuan di dalam Perencanaan Strategis Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016 adalah :

1. Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik infrastruktur Kebinamargaan dan SDA.

2. Mewujudkan Kualitas dan Kuantitas sarana dan prasarana transportasi 3. Mewujudkan Sarana dan Prasarana Pendukung Peningkatan Kualitas dan

4. Mewujudkan Kualitas dan Kuantitas infrastruktur sumber daya air. 5. Meningkatkan pelayanan dan fungsi pendukung transportasi

3.2. Sasaran Jangka Menengah Dinas Bina Marga dan Pengairan

Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai/ dihasilkan secara nyata oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan dalam jangka waktu tahunan, sampai lima tahun mendatang.

Perumusan sasaran harus memiliki kriteria “SMART”. Analisis SMART digunakan untuk menjabarkan isu yang telah dipilih menjadi sasaran yang lebih jelas dan tegas. Analisis ini juga memberikan pembobotan kriteria, yaitu khusus (spesific), terukur (measuable), dapat dicapai (attainable), nyata (realistic) dan tepat waktu (time bound).

Adapun sasaran yang akan dicapai berdasarkan tujuan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016 adalah:

Tujuan 1

“ Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur

untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik infrastruktur Kebinamargaan dan SDA”.

Berdasarkan dari tujuan tersebut maka sasaran yang akan dicapai adalah :

a) Meningkatnya kinerja aparatur yang terukur dengan tingkat

kepuasan pelayanan yang ditunjukkan dengan Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM).

Tujuan 2

“Mewujudkan Kualitas dan Kuantitas sarana dan prasarana transportasi”

Berdasarkan dari tujuan tersebut maka sasaran yang akan dicapai adalah :

a) Terpeliharanya serta meningkatnya daya dukung, kapasitas dan

kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah

yang berpeluang berkembang.

b) Berkurangnya prasarana jalan dan jembatan yang berada dalam

kondisi rusak berat dan sedang.

c) Tersedianya data jalan yang update sebagai pedoman untuk

bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam

penanganannya.

Tujuan 3

“Mewujudkan Sarana Prasarana Pendukung Peningkatan Kualitas dan Kuantitas sarana dan prasarana transportasi”

Berdasarkan dari tujuan tersebut maka sasaran yang akan dicapai adalah :

a) Meningkatnya kondisi sarana prasarana kebinamargaan dengan

titik berat pada alat berat dan alat-alat ukur laboratorium

Tujuan 4

“Mewujudkan Kualitas dan Kuantitas infrastruktur sumber daya air”

Berdasarkan dari tujuan tersebut maka sasaran yang akan dicapai adalah :

a) Berkurangnya prasarana jaringan irigasi yang berada dalam

kondisi rusak berat dan sedang seta tersedianya data Daerah

Irigasi dan jaringannya yang update sebagai pedoman untuk

bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam

penanganannya untuk meningkatnya kondisi sarana prasarana

sumber daya air yang ada

b) Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan

kualitas pelayanan prasarana Infrastruktur Sumber Daya air untuk

daerah yang produktif .

c) Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan

kualitas Infrastruktur Sumber Daya Air untuk mengurangi daya

rusak air

Tujuan 5

“Meningkatkan pelayanan dan fungsi pendukung transportasi”

Berdasarkan dari tujuan tersebut maka sasaran yang akan dicapai adalah :

a) Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan

kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah

perdesaan yang berpeluang berkembang dan berkurangnya

prasarana jalan dan jembatan perdesaan yang berada dalam

kondisi rusak berat dan sedang.

4. Strategi dan Kebijakan 4.1 Strategi

4.1.1 Strategi Pengembangan Wilayah dan Dukungan Terhadap Lintas Sektor Strategi pengembangan wilayah didasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan. Dalam RTRW Kabupaten Pacitan tertuang daerah-daerah yang menjadi pusat kegiatan sehingga daya dukung terhadap hal itu khususnya infrastruktur jalan dan SDA sebagai infrastruktur dasar sangat diperhatikan.

Pembangunan infrastruktur jalan perlu selaras dengan revitalisasi dan mendukung upaya pengembangan wilayah. Jaringan transportasi multimoda dengan meningkatkan keterpaduan jaringan jalan nasional, provinsi, kabupaten dan perdesaan yang mengubungkan berbagai simpul moda transportasi ke pusat produksi, distribusi dan logistik wilayah.

Arah pembangunan jaringan infrastruktur sumber daya air dikaitkan dengan upaya mendorong kawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi atau kawasan andalan ekonomi, melalui pembangunan prasarana atau infrastruktur SDA dalam wilayah kesatuan sungai terutama dengan fungsi pendayagunaan SDA, antara lain untuk penyediaan air baku dan air bersih. Upaya fungsi konservasi untuk menjaga kelestarian SDA dipadukan dengan keberadaan kawasan lindung dengan ketentuan minimal seluas 30% dari daerah aliran sungai. Pengaturan fungsi pengendalian daya rusak air

diarahkan pada kawasan lindung setempat antara lain revetment, bronjong sungai, daerah rawan bencana.

Adapun beberapa Pusat Kegiatan yang melatarbelakangi daerah tersebut perlu dikembangkan diantaranya zona :

1) Zona Ibukota Kabupaten 2) Zona Pariwisata 3) Zona Pendidikan 4) Zona Pertanian 5) Zona Kesehatan 6) Zona Agropolitan 7) Zona Minapolitan

8) Zona Ibukota Kecamatan 9) Zona Kawasan Lindung 10) dsb.

4.1.2 Pengelolaan manajemen data

4.1.3 Meningkatkan Profesionalitas dan proporsionalitas pelayanan

4.1.4 Melibatkan stakeholders dalam hal pemeliharaan dan pengendalian jalan maupun SDA

4.2 Kebijakan

4.2.1 Menabulasikan kelompok zona pengembangan yang berpotensi.

4.2.2 Menumbuhkan sikap profesionalisme dan kemandirian institusi dan SDM bidang penyelenggaraan prasarana.

4.2.3 Meningkatkan kapasitas dan daya dukung jalan.

4.2.4 Meningkatkan fungsi alat – alat berat dalam mendukung pelaksanaan kegiatan pekerjaan umum.

4.2.5 Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan jaringan irigasi guna meningkatkan hasil pertanian.

4.2.6 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya air. 4.2.7 Meningkatkan pengelolaan penanggulangan bahaya banjir.

4.2.8 Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur pedesaan guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

5. Program

Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis, dan terpadu yang dilaksanakan dalam rangka kerjasama dengan masyarakat untuk mencapai sasaran

dan tujuan yang telah ditetapkan. Program Dinas Bina Marga dan Pengairan yang dilaksanakan dalam tahun anggaran 2015 yaitu (1).Program Pelayanan Adminisrasi Perkantoran, (2).Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, (3).Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, (4).Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, (5).Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan, (6).Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, (7).Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, (8).Program Pengendalian Banjir, (9).Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan.

Program dimaksud dilaksanakan dengan didukung oleh Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPPA) Tahun Anggaran 2015, yang jumlahnya sebesar Rp

103.926.537.300.-Secara teknis Program tersebut dijabarkan ke dalam 20 kegiatan yang masing-masing anggarannya disusun berdasarkan DPPA Tahun Anggaran 2015. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain adalah:

5.1. Peningkatan dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran 5.2. Pembangunan Sarana Gedung Kantor

5.3. Pembangunan Jembatan 5.4. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan 5.5. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan 5.6. Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan 5.7. Inspeksi Kondisi Jalan

5.8. Inspeksi Kondisi Jembatan

5.9. Pengadaan Alat – Alat Ukur dan Bahan Laboratorium Kebinamargaan 5.10. Rehabilitasi/Pemeliharaan Alat – Alat Ukur dan Bahan Laboratorium

Kebinamargaan

5.11. Rehabilitasi/Pemeliharaan Rutin Alat – Alat Berat 5.12. Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi 5.13. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi 5.14. Rehabilitasi/Peningkatan Jaringan Irigasi 5.15. Inspeksi Kondisi Jaringan Irigasi

5.16. Penanganan Infrastruktur Irigasi 5.17. Operasional Dewan Sumber Daya Air

5.18. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bantaran dan Tanggul Sungai

5.19. Mengendalikan Banjir Pada Daerah Tangkapan Air dan Badan – Badan Sungai 5.20. Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan

B. RENCANA KINERJA (RKT) DINAS BINA MARGA DAN

PENGAIRAN TAHUN 2015

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.

Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, indikator kinerja sasaran, dan rencana capaiannya, program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Selain itu dimuat pula keterangan yang antara lain menjelaskan keterkaitan kegiatan dengan sasaran, kebijakan dengan programnya, serta keterkaitan dengan kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi/sektor lain.

Pada Tahun 2015 Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan melaksanakan 9 program dan 20 kegiatan sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan : 1.1. Peningkatan dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan : 2.1. Pembangunan Sarana Gedung Kantor

3. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Kegiatan : 3.1. Pembangunan Jembatan

4. Program Rehabilitasi / pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Kegiatan : 4.1. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan 4.2. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jembatan 4.3. Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan

5. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan

Kegiatan : 5.1. Inspeksi Kondisi Jalan 5.2. Inspeksi Kondisi Jembatan

6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

Kegiatan : 6.1. Pengadaan Alat – Alat Ukur dan Bahan Laboratorium Kebinamargaan

6.2. Rehabilitasi / Pemeliharaan Alat – Alat Ukur dan Bahan Laboratorium Kebinamargaan

6.4. Rehabilitasi / Pemeliharaan Rutin Alat-Alat Berat

7. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan pengairan lainnya

Kegiatan : 7.1. Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi 7.2. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jaringan Irigasi 7.3. Rehabilitasi / Peningkatan Jaringan Irigasi 7.4. Inspeksi Kondisi Jaringan Irigasi

7.5. Penanganan Infrastruktur Irigasi 7.6. Operasional Dewan Sumber Daya Air

8. Program Pengendalian Banjir

Kegiatan : 8.1. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bantaran dan Tanggul Sungai 8.2. Mengendalikan Banjir Pada Daerah Tangkapan Air dan

Badan-Badan Sungai

9. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

Adapun Rencana Kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2015 terdapat pada Lampiran II.1 dibawah ini

C. PERJANJIAN KINERJA DINAS BINA MARGA DAN

PENGAIRAN TAHUN 2015

Perjanjian kinerja merupakan perjanjian secara tertulis dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel dan berorientasi pada hasil dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik, yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan perjanjian kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.

Dokumen Perjanjian Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, indikator kinerja sasaran, target, program kegiatan serta anggaran yang telah dialokasikan pada program-kegiatan.

ÿ Adapun Perjanjian Kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2015 terdapat pada Lampiran dibawah ini

A. Capaian Kinerja Organisasi

Tujuan‘Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik infrastruktur Kebinamargaan dan SDA’ diarahkan untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai yaitu (1).Meningkatnya kinerja aparatur yang terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan yang ditunjukkan dengan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

Untuk mewujudkan Tujuan dan sasaran tersebut diharapkan dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: (1) Pelayanan Administrasi Perkantoran, (2) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program-program tersebut terlaksana melalui 2 kegiatan , yaitu: (1) Peningkatan dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran, (2) Pembangunan Sarana Gedung Kantor dengan dukungan dana APBD tahun 2015 sebesar Rp 1.239.000.000,00 yang telah teralisir senilai

Rp 1.186.673.447,00 atau 97,699 %dari pagu anggarannya.

Kinerja sasaran “Meningkatnya kinerja aparatur yang terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan yang ditunjukkan dengan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

.” dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut :

Tujuan 1:

Optimalisasi peran (

koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan dan administrasi

) dan akuntabilitas kinerja

aparatur untuk meningkatkan efektivitasdan efisiensi

pelayanan publik infrastruktur Kebinamargaan dan

SDA

SASARAN

Indikator Pencapaian Sasaran

Satuan Rencana Tingkat Capaian Realisasi % Pencapaian 1 2 3 4 5 6 1. Meningkatnya kinerja aparatur yang terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan yang ditunjukkan dengan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 1. 2.

Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Operasional SKPD

Tingkat Pemenuhan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kerja Sesuai Standar Daerah % % 100 100 100 100 100 100

Capaian Kinerja SANGAT BERHASIL (100)

Dilihat dari capaian indikator sasaran yang terdiri dari 2 (Dua) indikator di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran tersebut di atas dapat dikategorikan Sangat Berhasil (100%) dan capaian ini sama dengan tahun 2014.

Ke-’berhasil’-an Dinas Bina Marga dan Pengairan tahun 2015 dalam memberikan dan menjalankan fungsi/urusan Pemerintahan sebagaimana ditunjukkan pada capaian indikator sasaran diatas secara ringkas diuraikan berikut ini.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran “Meningkatnya kinerja aparatur yang terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan yang ditunjukkan dengan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)” diantaranya adalah:

1. Tuntutan terhadap Peningkatan pelayanan masyarakat semakin tinggi sehingga penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) harus lebih dioptimalkan

2. Alokasi dana APBD, meskipun setiap tahun meningkat nilai nominalnya, namun dibandingkan kebutuhan yang diperlukan masih terasa kecil.

3. Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada masih belum memadai sehingga proses pelaksanaan program dan kegiatan belum optimal.

Untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran “Meningkatnya kinerja aparatur yang terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan yang ditunjukkan dengan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)”,akan ditempuh langkah langkah sebagai berikut:

1. Peningkatkan pelayanan masyarakat dilakukan melalui penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

2. Efisiensi anggaran.

3. Diperlukan adanya peningkatan kuantitas dan kapasitas sumber daya yang ada sehingga kualitas pelaksanaan program kegiatan dapat berjalan optimal dan lebih baik.

Tujuan “Mewujudkan Kualitas dan kuantitas Sarana dan Prasarana Transportasi“ diarahkan untuk mencapai sasaran yang diharapkan meliputi(1).Terpeliharanya serta meningkatnya daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah yang berpeluang berkembang, (2). Berkurangnya prasarana jalan dan jembatan yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang dan (3). Tersedianya data jalan yang update sebagai pedoman bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya Untuk mewujudkan Tujuan dan sasaran tersebut diharapkan dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: (1) Pembangunan Jalan dan Jembatan, (2) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (3) Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan.

Program-program tersebut terlaksana melalui 6 kegiatan yaitu: (1) Pembangunan Jembatan, (2) Rehabilitasi/Pemeliharaan jalan, (3) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan

(4) Rehabilitasi/Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan (5) Inspeksi Kondisi Jalan, (6) Inspeksi kondisi Jembatan dengan dukungan dana APBD tahun 2015 sebesar Rp 68.920.361.100,00 yang telah teralisir senilai Rp 68.038.642.550,00 atau 99,00 % dari

pagu anggarannya.

Tujuan 2:

Mewujudkan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan

Prasarana Transportasi

Kinerja sasaran “(1).Terpeliharanya serta meningkatnya daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah yang berpeluang berkembang, (2). berkurangnya prasarana jalan dan jembatan yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang, (3). tersedianya data jalan yang update sebagai pedoman bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya ” dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut :

SASARAN Indikator Pencapaian Sasaran Satuan Rencana Tingkat Capaian

Realisasi Pencapaian% Ket

1. 2 3 4 5 6 7 (1).Terpeliharanya serta meningkatnya daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah yang berpeluang berkembang, (2). Berkurangnya

prasarana jalan dan jembatan yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang, (3). Tersedianya data

jalan yang update sebagai pedoman untuk bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya

1. Prosentase Jalan dan Jembatan Yang Dibangun

a. Jalan

b. Jembatan %% 39,8085,60 39,8085,60 100,00100,00

1. Prosentase Jalan dan Jembatan Dalam Kondisi Baik a. Jalan b. Jembatan % % 53,60 92,10 56,152 92,81 104,77 100,77

1. Cakupan Panjang Jalan dan Jembatan yang diinspeksi

a. Jalan

b. Jembatan %% 100100 100100 100100

Capaian Hasil Kinerja SANGAT BERHASIL 100,93

Dilihat dari capaian indikator sasaran yang terdiri dari 3 (Tiga) indikator di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran tersebut di atas dapat dikategorikan Sangat Berhasil (100,93%).

Ke-’berhasil’-an Dinas Bina Marga dan Pengairan selama tahun 2015 dalam memberikan dan menjalankan fungsi/urusan infrastruktur jalan dan jembatan sebagaimana ditunjukkan pada capaian indikator sasaran diatas secara ringkas diuraikan berikut ini

1. Capaian Prosentase Jalan dan Jembatan Yang Dibangun

. Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan secara umum melaksanakan

Pelayanan Pembangunan Jalan sesuai Dengan Surat Keputusan Bupati Pacitan Nomor 188.45/685/408.11/2007 tentang Penetapan Ruas Jalan Kabupaten Pacitan sejumlah 158 Ruas (798,000 Km) dengan kondisi infrastruktur jaringan jalan kabupaten diupayakan terus mengalami peningkatan kondisinya dari tahun sebelumnya karena dari pemerintah kabupaten penanganan jalan Kabupaten terus diupayakan, realisasi pada tahun 2015 telah mencapai target yang ditetapkan sebesar 39,80 % (realisasi sama dengan target) namun demikian terdapat peningkatan pencapaian sebesar 0,12 dari realisasi tahun 2014 yang dicapai sebesar 39,68 %, sehingga peningkatan jalan yang dibangun mampu meningkatkan kondisi sarana dan prasarana bagi akses masyarakat.

. Sedangkan Pelayanan Pembangunan Jembatan yang ditangani Dinas Bina Marga

dan Pengairan Kabupaten Pacitan sejumlah 153 Unit/1,378,83 m, Pemerintah Kabupaten terus mengupayakan dalam penanganannya meskipun dengan anggaran yang terbatas realisasi capaian tahun 2015 sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebesar 85,60 % terdapat peningkatan dalam capaian sebesar 0,66 dari capain tahun 2014 sebesar 84,94 %, dengan demikian peningkatan jembatan yang dibangun mampu meningkatkan kondisi sarana dan prasarana penghubung bagi masyarakat.

2. Capaian Prosentase Jalan dan Jembatan Dalam Kondisi Baik

-. Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Pacitan Nomor 188.45/685/408.11/2007 tentang Penetapan Ruas Jalan Kabupaten Pacitan Pelayanan Jalan yang ditangani Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan sejumlah 158 Ruas (798,000 Km). Sedangkan Kondisi Jalan Kabupaten sampai dengan Desember 2015 sesuai dengan Daftar K1 Daftar Induk Jaringan Jalan Kabupaten kondisi baik sejumlah 448.091 Km (56.152 %). kondisi rusak ringan 158,726 Km (19,890%) kondisi rusak berat 191.183 Km (23.958%). Peningkatan Kondisi Jalan didukung dengan kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan jalan dan rehabilitasi/pemeliharaan rutin jalan dan

jembatan menunjukkan angka positif dimana faktor daya dukung kegiatan pembangunan dan rehabilitasi/ pemeliharaan maupun kegiatan rutin untuk mewujudkan jaringan jalan dalam kondisi baik. Realisasi tahun 2010 sebesar 49,58%, realisasi tahun 2011 sebesar 50,23%, realisasi tahun 2012 sebesar 51,11%, Realisasi tahun 2013 sebesar 52.12%, realisasi tahun 2014 mencapai 54,61% dan realisasi tahun 2015 mencapai 56.152 % mengalami peningkatan

Dokumen terkait