• Tidak ada hasil yang ditemukan

Capaian Kinerja Pusat Perumusan Standar

Dalam dokumen PUSAT PERUMUSAN STANDAR - BSN (Halaman 42-59)

Mengacu pada penetapan kinerja PPS untuk tahun 2016, maka hasil capaian pelaksanaan kegiatan sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

1). Perumusan kebijakan pengembangan standar

Pada tahun 2016, MTPS yang beranggotakan 24 orang wakil dari berbagai K/L yang mengelola Komite Teknis/SubKomite Teknis Perumusan SNI, dan wakil dari pemangku kepentingan lain yang terlibat dalam perumusan SNI, telah melaksanakan tugasnya, dimana selama tahun 2016 MTPS telah mengadakan 9 kali pertemuan, dan menghasilkan 3 (tiga) paket rekomendasi kebijakan.

Memperhatikan Sasaran Tahunan, Indikator dan Target PPS yang ditetapkan dalam Renstra tahun 2015-2019, maka untuk pencapaian sasaran terwujudnya kebijakan perumusan standar pada tahun 2016 dapat diinformasikan sbb:

Pertama, rekomendasi terkait pembentukan/ perubahan Komite Teknis perumusan SNI, yang terdiri dari :

1). Rekomendasi persetujuan 14 (empat belas) pembentukan dan 1 (satu) perubahan sekretariat Komtek, yaitu:

(1). Pembentukan Komtek 67-07 Analisis sensori (Komtek baru)

(2). Pembentukan Komtek 11-09 Peralatan kesehatan non elektromedik (Komtek baru) (3). Pembentukan Komtek 35-03 Informatika Kesehatan (Komtek baru)

(4). Pembentukan Komtek 11-10 Sistem Manajemen Peralatan Kesehatan (Komtek baru)

(5). Pembentukan Komtek 71-04 Industri Kimia Organik (Komtek baru) (6). Pembentukan Komtek 65-10 Kopi dan Produk Kopi (Komtek baru)

(7). Pembentukan Komtek 11-11 Produk Higiene Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (Komtek baru)

(8). Pembentukan Komtek 37-01 Teknologi Grafika (Komtek baru)

(9). Pembentukan Komtek 43-02 Kendaraan jalan raya bertenaga listrik (Komtek baru) (10). Pembentukan Komtek 11-12 Kedokteran Gigi (Komtek baru)

(11). Pembentukan Komtek 11-13 Sterilisasi Produk Pelayanan Kesehatan (Komtek baru) (12). Pembentukan Komtek 13-10 Unit Pengolah Air Minum (Komtek baru)

(13). Pembentukan Komtek 79-02 Metode Uji Fisik dan Mekanik Kayu (Komtek baru) (14). Pembentukan Komtek 65-11 Tanaman Panan (Komtek baru)

2). Rekomendasi persetujuan pelimpahan 1 (satu) Komite Teknis 13-04 Kendaraan dan Peralatan Pemadam Kebakaran

3). Rekomendasi persetujuan perubahan keanggotaan 47 (empat puluh tujuh) Komite Teknis dan 6 (enam) Sub Komite Teknis.

4). Rekomendasi persetujuan penambahan dan perubahan ruang lingkup 16 (enam belas) Komite Teknis/Sub Komite Teknis.

5). Rekomendasi pengaktifan kembali 2 (dua) Komite Teknis

Rekomendasi hasil MTPS terkait Komtek/Sub Komtek untuk tahun 2016 tersebut di atas dapat digambarkan sebagaimana Gambar 7 di bawah ini.

Diagram 6 – Rekomendasi persetujuan MTPS untuk Komtek/Sub Komtek tahun 2016 Dengan demikian target 30 rekomendasi terkait pembentukan/ perubahan Komite Teknis perumusan SNI pada tahun 2016 telah terpenuhi, bahkan terlampaui (87 rekomendasi). Adapun bila dilihat perbandingan rekomendasi hasil MTPS terkait Komtek/Sub Komtek untuk tahun 2016 dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagaimana Diagram 4 di bawah ini.

Diagram 7 – Perbandingan rekomendasi MTPS terkait Komtek/Sub Komtek antara tahun 2015 dan tahun 2016

Kedua, rekomendasi persetujuan usulan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) dari Komite Teknis perumusan SNI, yang meliputi :

1). Persetujuan PNPS sebanyak 580 judul, dengan rincian sebagai berikut :  420 PNPS baru

 187 PNPS revisi  5 PNPS amandeman  37 PNPS terjemahan  Perpanjangan 63 PNPS

2). Persetujuan pembatalan untuk 38 usulan PNPS;

3). Persetujuan rekomendasi abolisi 41 judul SNI hasil kaji ulang dari Komite Teknis

Dari 712 judul rekomendasi hasil MTPS terkait pengajuan PNPS untuk tahun 2016 tersebut di atas dapat digambarkan sebagaimana Gambar 8 di bawah ini.

Diagram 8 – Rekomendasi persetujuan PNPS tahun 2016

Dengan demikian target 450 rekomendasi persetujuan usulan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) dari Komite Teknis perumusan SNI pada tahun 2016 telah terpenuhi, bahkan terlampaui (712 rekomendasi). Adapun bila dilihat perbandingan rekomendasi hasil MTPS terkait PNPS untuk tahun 2016 dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagaimana Diagram 5 di bawah ini.

Diagram 9 – Perbandingan PNPS yang disetujui oleh MTPS antara tahun 2015 dan 2016 Ketiga, rancangan Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) terkait pengembangan SNI, yang terdiri dari:

1). Revisi PSN 01:2007 tentang Pedoman Pengembangan SNI, telah dirumuskan dan dilakukan public hearing untuk sosialisasi materi revisi PSN 01:2007 (Jakarta, tanggal 6 Desember 2016).

2). Revisi PSN 02:2007 tentang Pengelolaan Panitia Teknis Perumusan SNI, telah dirumuskan dan dilakukan public hearing revisi PSN 02:2007 (Jakarta, tanggal 6 Desember 2016).

3). Penyusunan Rancangan PSN tentang Adopsi Standar Internasional dan Publikasi Internasional lainnya , telah dirumuskan dan dilakukan public hearing (Jakarta, tanggal 23 November 2016)

4). Revisi PSN 06:2007 tentang Tata cara penomoran Standar Nasional Indonesia, telah dirumuskan dan dilakukan public hearing revisi PSN 08:2007 (Jakarta, tanggal 23 November 2016).

Pedoman ini digunakan sebagai acuan oleh para pemangku kepentingan untuk menjaga keteraturan dalam proses pengembangan SNI. Dengan demikian target 2 rancangan Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) terkait pengembangan SNI pada tahun 2016 telah terpenuhi , bahkan terlampaui (4 dokumen revisi PSN).

Selain hal-hal tersebut di atas, anggaran kegiatan 01 juga digunakan untuk mendukung terlaksananya penerapan Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001, yang terdiri dari :

Rapat konsolidasi dilakukan sebanyak 7 kali dengan hasil rapat secara umum yaitu perubahan manual mutu SMM lingkup PPS, yang terdiri penambahan 1 Instruksi Kerja, revisi 4 Prosedur, 1 Form, dan 1 Instruksi Kerja, penghapusan 1 Form. Selain itu, rapat konsolidasi membahas tentang koordinasi penggunaan monitoring pelaksanaan PNPS, rekap kendali SNI, penanganan keluhan pelanggan, pembuatan questioner keluhan pelanggan, serta persiapan dan tindak lanjut untuk audit internal dan eksternal penerapan SMM.

 Sosialisasi internal dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu membahas hasil audit eksternal BSN dan sosialisasi penggunaan SISPK oleh Tim SMM BSN.

2). Pengendalian proses perumusan SNI hingga RASNI siap ditetapkan

Kegiatan pengendalian proses perumusan SNI ini merupakan kegiatan yang mendukung tercapainya output SNI yang berkualitas dan taat azas. Hal yang dilakukan antara lain koordinasi dan penyelesaian masalah dengan Sekretariat Komite Teknis/Sub Komite Teknis, pengelolaan Sekretariat dan Komite Teknis serta pengendalian proses perumusan SNI baik di rapat teknis maupun rapat konsensus.

Mengacu pada penetapan kinerja PPS tahun 2016, target penetapan SNI yang ingin dicapai adalah 450 SNI, sementara realisasi penetapan dan publikasi SNI pada tahun 2016 telah melebihi target yang ditetapkan, yaitu realisasinya mencapai 500 SNI. Penetapan dan publikasi 500 SNI tahun 2015 ini terdiri dari: 333 SNI baru; 149 SNI revisi; 4 amandemen SNI; 14 SNI terjemahan. Selain itu juga ada SK penetapan abolisi untuk 18 SNI.

Memperhatikan Sasaran Tahunan, Indikator dan Target PPS yang ditetapkan dalam Renstra tahun 2015-2019, maka untuk pencapaian sasaran terwujudnya RASNI yang siap ditetapkan pada tahun 2015 dapat diinformasikan sebagai berikut:

(1). Jumlah RASNI yang siap ditetapkan

Jumlah SNI yang ditetapkan bila dilihat perbandingan antara target SNI menurut penetapan kinerja PPS, realisasi penetapan SNI dengan usulan SNI berdasarkan kebutuhan pasar (PNPS) untuk tahun 2015 dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini.

Tabel 6 – Target dan realisasi penetapan SNI dibandingkan dengan usulan PNPS

URAIAN TAHUN

2015 2016

Target SNI menurut Penetapan Kinerja 350 450

Realisasi penetapan SNI 500 490

Usulan SNI berdasarkan kebutuhan pasar (PNPS) 580 649

Perbandingan realisasi penetapan SNI dengan usulan SNI berdasarkan kebutuhan pasar (PNPS) antara tahun 2015 dan 2016 tersebut di atas dapat digambarkan sebagaimana Diagram 6 di bawah ini.

Diagram 10 – Perbandingan antara persetujuan PNPS dan realisasi penetapan SNI tahun 2015 dan 2016

Dengan demikian target 450 SNI yang ditetapkan pada tahun 2016 telah terpenuhi, bahkan terlampaui (490 SNI). Adapun bila dilihat dari realisasi penetapan SNI dua tahun terakhir, diketahui distribusi pasokan SNI yang dihasilkan dari masing-masing bidang yang ada di PPS tidak sama setiap tahunnya, sebagaimana dapat dilihat dari Diagram 7.

Diagram 11 – Perbandingan produktifitas SNI per bidang di PPS tahun 2015 dan 2016 Adanya perbedaan antara jumlah RASNI dengan SNI yang ditetapkan disebabkan oleh : a). RASNI yang diajukan ke penetapan SNI di Biro Hukum, Organisasi dan Humas BSN

memerlukan waktu pemrosesan, sehingga dimungkinkan ada usulan yang diajukan pada bulan Desember tahun 2016, SK penetapannya baru terbit pada bulan Januari tahun berikutnya.

b). Terdapat SNI hasil penetapan tahun 2016, tapi merupakan hasil pengajuan RASNI untuk penetapan menjadi SNI yang berasal dari bulan Desember 2015.

(2). Prosentase penyelesaian PNPS hingga RASNI tepat waktu

Mengacu pada implementasi SMM SNI ISO 9001, maka setiap PNPS yang diajukan oleh Komtek/Sub Komtek dan telah disetujui oleh MTPS, maka status perkembangannya harus senantiasa dimonitor.

Berdasarkan monitoring pencapaian target waktu penetapan 13 bulan dari 490 SNI yang diselesaikan pada tahun 2016, maka diketahui statusnya sebagai berikut:

Tabel 7 – Monitoring target Quick Win 13 bulan penetapan SNI

Bidang di PPS SNI yang ditetapkan

SNI < 11 bulan SNI > 11 bulan Rata-rata (bulan) Bidang Mekanika,

Elektroteknika dan Konstruksi

127 43 84 16,48

Bidang Lingkungan dan

Serbaneka 116 87 29 11,22

Bidang Kimia dan

Pertambangan 124 55 69 18,71

Bidang Pertanian, Pangan

dan Kesehatan 123 49 74 12,18

Dengan demikian target 30 % penyelesaian PNPS hingga RASNI tepat waktupada tahun 2016 sudah dapat terpenuhi (47,76 %). Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh baiknya manajerial dalam pengelolaan Sekretariat Komtek/Sub Komtek, misalnya karena monitoring jadwal kegiatan yang ditangani dengan baik, yang berakibat waktu perumusan mengalami kemajuan/ketepatan dari jadwal yang seharusnya.

(3). Jumlah komulatif Sekretariat Komtek Perumusan SNI dikelola oleh BSN

Sampai tahun 2016, Komite Teknis Perumusan SNI berjumlah 116 dan Sub Komite Teknis berjumlah 25, dengan pengelolaan Sekretariat Komtek/Sub Komtek dikelola oleh PPS-BSN dan Kementerian/Lembaga lain sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya.

Dari jumlah Komtek/Sub Komtek tersebut di atas, sekretariat yang dikelola oleh PPS sampai dengan akhir tahun 2016 telah ada 29 (dua puluh sembilan) Sekretariat Komtek, melebihi dari yang ditargetkan pada tahun 2016 sebanyak 20. Hal ini sejalan dengan amanat renstra BSN 2015-2019 untuk meningkatkan jumlah sekretariat yang mengelola Komtek/Sub Komtek.

Tabel 8 – Jumlah Sekretariat Komtek/SubKomtek Perumusan SNI yang dikelola oleh PPS

No Bidang di PPS Organ perumusan SNI

Komtek SubKomtek

1 Pertanian, Pangan dan Kesehatan 18 0

2 Mekanika, Elektroteknika dan Konstruksi 2 0

3 Kimia dan Pertambangan 1 0

4 Lingkungan dan Serbaneka 8 0

Jumlah 29 0

Secara lebih lengkap 29 (dua puluh sembilan) Sekretariat Komtek/Sub Komtek yang dikelola oleh PPS-BSN dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini.

Tabel 9 – Sekretariat Komtek/SubKomtek Perumusan SNI yang dikelola oleh PPS No Komtek/

Sub Komtek Nama Komtek

Sekretariat Pengelola Komtek

1. 03-02 Sistem Manajemen Mutu Bidang LS - PPS

2. 03-05 Lembaga penilaian kesesuaian Bidang LS - PPS

3. 03-08 Halal Bidang PPK - PPS

4. 03-09 Manajemen pariwisata Bidang LS - PPS

5. 03-10 Manajemen risiko Bidang LS - PPS

6. 07-03 Nanoteknologi Bidang LS - PPS

7. 11-01 Terapetik Bidang PPK - PPS

8. 11-02 Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Bidang PPK - PPS

9. 11-06 Kontrasepsi Bidang PPK - PPS

10. 11-07 Produk Optik dan Fotonik Bidang PPK - PPS

11. 11-08 Prasarana Laboratorium Biologi dan Kimia Bidang PPK - PPS 12. 11-10 Sistem Manajemen Peralatan Kesehatan Bidang PPK - PPS 13. 11-11 Produk Higiene Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Bidang PPK - PPS 14. 11-13 Sterilisasi Produk Pelayanan Kesehatan Bidang PPK - PPS

No Komtek/

Sub Komtek Nama Komtek

Sekretariat Pengelola Komtek

15. 13-04 Kendaraan dan Peralatan Pemadam Kebakaran Bidang MEK - PPS

16. 13-08 Penanggulangan bencana Bidang KP - PPS

17. 13-09 Bio Security Level- BSL Bidang PPK - PPS

18. 13-10 Unit Pengolah Air Minum Bidang PPK - PPS

19. 17-04 Standar dasar Bidang LS - PPS

20. 19-05 Metode dan pengujian mikrobiologi Bidang PPK - PPS 21. 19-06 Metode dan pengujian umum, khusus kimia pangan Bidang PPK - PPS

22. 37-01 Teknologi Grafika Bidang LS - PPS

23. 43-02 Kendaraan jalan raya bertenaga listrik Bidang MEK - PPS

24. 65-09 Kakao dan Produk Kakao Bidang PPK - PPS

25. 65-10 Kopi dan Produk Kopi Bidang PPK - PPS

26. 67-06 Bioteknologi Bidang PPK - PPS

27. 67-07 Analisis sensori Bidang PPK - PPS

28. 67-08 Sistem Manajemen Keamanan Pangan Bidang PPK - PPS CATATAN: Pada tahun 2015, Komtek 03-06 Tanggung Jawab Sosial telah dibubarkan dan ruang

lingkupnya dilimpahkan ke Komtek 03-02 SMM.

Dengan demikian target 20 Sekretariat Komtek Perumusan SNI dikelola oleh BSN pada tahun 2016 telah terpenuhi, bahkan terlampaui (29 sekretariat).

Selain pengelolaan Komite Teknis, Pusat Perumusan Standar juga melaksanakan fungsinya untuk memastikan bahwa SNI yang dihasilkan sesuai dengan prosedur yang tertuang dalam Pedoman Standardisasi Nasional melalui Tenaga Ahli Standardisasi (TAS). Tenaga ahli standardisasi ini ditugaskan dalam setiap rapat konsensus. Penugasan TAS pada pelaksanaan rapat konsensus pada tahun 2016 dilakukan sebanyak 125 kali.

(4). Waktu rata-rata penetapan SNI

Berdasarkan informasi dari Pusat Informasi dan Dokumentasi-BSN, penetapan dan publikasi SNI sampai dengan 31 Desember 2016 adalah 490 SNI, yang terdiri dari: 330 SNI baru; 139 SNI revisi; 3 amandemen SNI; 18 SNI terjemahan. Selain itu juga ada SK penetapan abolisi untuk 10 SNI.

Terkait dengan pencapaian sasaran waktu rata-rata penetapan SNI pada tahun 2016, maka berdasarkan monitoring penyelesaian PNPS hingga ke tahap publikasi SNI dari 102 Komite Teknis Perumusan SNI dan 25 Sub Komite Teknis, diketahui bahwa rata-rata masih memerlukan waktu 14,71 bulan. Angka ini merupakan perbaikan dari waktu rata-rata tahun 2015 sebesar 15 bulan. Namun demikian target 13 bulan waktu rata-rata penetapan SNIpada tahun 2019 belum dapat terpenuhi (14,71 bulan).

Adapun penyebab belum tercapainya sasaran waktu rata-rata penetapan SNI antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut:

a). Adanya perpanjangan PNPS karena proses perumusan SNI masih memerlukan waktu tambahan;

b). Substansi SNI masih banyak perdebatan dalam pembahasan di rapat teknis, sehingga memerlukan lebih banyak rapat untuk pembahasan;

c). Sulitnya mempertemukan jadwal waktu anggota Komtek/Sub Komtek karena kesibukan masing-masing sehingga jadwal rapat sering mengalami penundaan karena kesulitan menentukan waktu penyelenggaraan rapat pembahasan;

d). Adanya beberapa faktor non teknis, misalnya tidak tersedianya ruang rapat, pengalihan anggaran K/L dari semula untuk kegiatan Komtek menjadi untuk kegiatan prioritas lain dll.

Tabel 10 – Monitoring penetapan SNI Tahun 2016

Bidang di PPS Baru Revisi Amandemen Terjemahan Ralat Abolisi

Bidang Mekanika, Elektroteknika dan Konstruksi 86 34 3 4 0 0 Bidang Lingkungan dan Serbaneka 77 34 0 5 0 10

Bidang Kimia dan

Pertambangan 85 30 0 9 0 0 Bidang Pertanian, Pangan dan Kesehatan 82 41 0 0 0 0 Total 330 139 3 18 0 10

3). Pembinaan Sumber Daya Manusia Perumusan SNI A. Workshop Perumusan SNI

Workshop Tahun 2016 dilaksanakan di berbagai kota di Indonesia. Tidak hanya di daerah Jakarta tetapi juga kota-kota di luar jabodetabek dan Pulau Jawa. Ada 7 Kota pelaksanaan Workshop Perumusan SNI yang dilaksanakan, yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang Selatan, Bandung, Solo dan Palembang.

Tujuan pelaksanaan workshop tidak hanya pembinaan sumber daya manusia, tetapi sekaligus menyaring inspirasi dari masyarakat daerah terkait produk unggulan di daerah masing-masing untuk dirumuskan menjadi SNI.

Workshop penguatan sumber daya perumusan SNI yang dilaksanakan, terdiri dari: 1. Editor dan Konseptor SNI

2. Sekretariat Komtek 3. Kompetensi SDM Daerah 4. PSN dan Produk Hukum 5. SISPK

6. Skema SNI Wajib 7. ISO 9001

Pada tahun 2016, dimulai untuk melaksanakan Workshop Pengelolaan Komite Teknis dan Workshop Perumusan SNI Unggulan Daerah. Workshop Pengelolaan Komite Teknis bertujuan untuk memberikan informasi terbaru kepada Sekretariat dan anggota Komite Teknis dan Sub Komite Teknis, serta sebagai media berbagi informasi antara PPS, Sekretariat dan anggota Komite Teknis dan Sub Komite Teknis, sedangkan Workshop Perumusan SNI Unggulan Daerah bertujuan selain untuk mengedukasi para calon editor dan konseptor, juga untuk mendapatkan informasi dari para pemangku kepentingan di daerah terkait dengan produk unggulan daerah yang dapat diusulkan menjadi SNI.

Pelaksanaan workshop tersebut mengikuti silabus yang telah disusun PPS pada tahun 2015. a). Workshop Editor Perumusan SNI

Workshop ini dilaksanakan sebanyak dua kali pada bulan Maret dan April 2016 di Jakarta dan Depok yang dihadiri oleh 78 calon editor yang berada di Sekretariat Komite Teknis dan Sub Komite Teknis

b). Workshop Konseptor Perumusan SNI

Workshop ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pada bulan Maret dan April di Jakarta yang dihadiri 128 orang calon konseptor, baik dari instansi teknis, balai, laboratorium dan perusahaan swasta.

c). Workshop Konseptor dan Editor Perumusan SNI

Workshop ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pada bulan September dan November 2016 di Jakarta, Bogor dan Tanggerang Selatan yang dihadiri oleh 98 orang calon konseptor dan editor, baik dari instansi teknis, balai, laboratorium dan perusahaan swasta.

d). Workshop Perumusan SNI Unggulan Daerah

Workshop ini dilakukan di 2 (dua) daerah yaitu Solo dan Palembang dengan peserta masing-masing 52 (lima puluh dua) dan 55 (lima puluh lima) orang. Pelaksanaan workshop ini dilakukan sepanjang bulan Juli dan Agustus 2016.

B. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia perumusan standar

Kegiatan ini lebih bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumberdaya internal BSN khususnya pemahaman ISO yang banyak diterapkan melalui training ISO.

Adapun training yang dilakukan meliputi level awarenes dan level kompetensi, yaitu : 1. Workshop Internal Skema SNI Wajib (40 Orang)

2. Workshop Internal lingkup K3L (40 Orang)

3. Training transisi ISO 9001 2008 ke ISO 9001:2015 (40 Orang)

Tabel 11– Rekapitulasi Pelaksanaan Workshop SDM Perumusan SNI No Jenis Training/Workshop Tempat Waktu

Jumlah Audience

(orang)

1 Workshop Konseptor Jakarta 7-Apr-16 50

2 Workshop editor Jakarta 14-Apr-16 50

3 Workshop Internal Skema

SNI Wajib Jakarta 16-Mar-16 40

4 Workshop Internal lingkup

K3L Jakarta 29-Mar-16 40

5 Pelatihan SISPK Jakarta 23-Jun-16 100

6 Workshop Pengembangan

kompetensi daerah (Solo) Solo 9-Aug-16 52

7

Workshop Pengembangan kompetensi daerah (Palembang)

Palembang 21-Jul-16 55

8 Training transisi ISO 9001

2008 ke ISO 9001:2015 Jakarta

16-17

Jun-2016 40

9 Pemahaman PSN dan

Produk Hukum Bandung

23-24

Februari 2016 43

10

Bimtek Konseptor RSNI Bidang informasi Geografi / Geomatika

Depok 15 - 16 Maret

2016 38

11

Bimtek Editor RSNI Bidang informasi Geografi / Geomatika

Depok 17 - 18 Maret

2016 28

12 Penyusunan Rancangan SNI

dan Pedoman Bandung

17 Maret

2016 40

13 Bimtek Pengelolaan komtek Jakarta Juni 2016 15

14 Workshop Bimtek

Pengelolaan komtek Bogor

23-24 Agustus

2016 25

15 WS Konseptor Editor Serpong

21-22 September

2016

60

16 WS Konseptor Editor Bogor

21-22 November

2016

No Jenis Training/Workshop Tempat Waktu

Jumlah Audience

(orang)

17 WS Konseptor Editor Jakarta

17-18 November

2016

13

Total Peserta 714

Dengan demikian target tahun 2016, ada 550 orang sumberdaya perumusan standar yang meningkat kompetensinya pada tahun 2016 telah terpenuhi, bahkan terlampaui (714 orang). Secara keseluruhan, kegiatan pembinaan SDM perumusan yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2015 dan perbandingannya dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah ini.

Tabel 12 – Tabulasi kegiatan pembinaan SDM perumusan SNI tahun 2015 dan 2016

No Kegiatan yang dilaksanakan Tahun

2015 2016

1. Penyelenggaraan WS konseptor SNI 1 6

2. Penyelenggaraan WS editor penulisan SNI 1 5

3. Penyelenggaraan WS TAS-QC 1 0

4 Penyelenggaraan WS pengembangan SNI di daerah

5 2

5 Penyelenggaraan WS SISPK 0 1

6 Penyelenggaraan WS Sekretariat Komtek 0 1

Pada tahun 2016, tidak dilakukan pelatihan untuk TAS-QC karena adanya kebutuhan pelatihan SDM lain yang lebih urgent dan jumlah TAS QC yang ada cukup memadai.

4). Peningkatan Kinerja Komtek/SubKomtek

Komite Teknis dan Sub Komite Teknis merupakan kepanjangan tangan BSN dalam perumusan SNI. Oleh karena itu telah menjadi tanggung jawab BSN melalui Pusat Perumusan Standar untuk membina Komite Teknis dan Sub Komite Teknis tersebut.

Pemeliharaan Komite Teknis dan Sub Komite Teknis dilakukan melalui evaluasi kinerja berdasarkan Pedoman Standardisasi Nasional tentang Pengelolaan Komite Teknis dan Subkomite Teknis. Evaluasi ini dilakukan secara rutin setiap tahun. Hasil evaluasi ini digunakan sebagai dasar PPS dalam memperbaiki pengelolaan Komite Teknis dan Sub Komite Teknis, baik yang berada di PPS maupun di Kementerian/ Lembaga lain.

Memperhatikan Sasaran Tahunan, Indikator dan Target PPS yang ditetapkan dalam Renstra tahun 2015-2019, maka untuk pencapaian sasaran terwujudnya Komtek/SubKomtek yang memenuhi ketentuan PSNpada tahun 2015 dapat diinformasikan sbb:

(1). Jumlah Komtek/ SubKomtek yang telah memenuhi kriteria penilaian evaluasi kinerja sesuai ketentuan PSN

Evaluasi kinerja dilakukan mulai dari bulan Mei sampai Agustus 2016, dengan menggunakan 4 kriteria sebagai berikut:

1. Penyelesaian PNPS sampai dengan Penyerahan RSNI3 ke BSN;

2. Waktu Perumusan SNI dari PNPS hingga Penyerahan RSNI3 ke BSN (kecuali metode rep-rep);

3. Pemeliharaan SNI 4. Kinerja Sekretariat;

Karena adanya pemotongan anggaran, maka penilaian kinerja Sekretariat Komtek/Subkomtek (kriteria 4) hanya dapat dilakukan terhadap 12 Sekretariat. Oleh karena itu dilakukan penilaian secara berjenjang, di mana tidak semua evaluasi Komtek/Subkomtek dilanjutkan pada tahap berikutnya, tergantung pada hasil evaluasi. Adapun tahapan evaluasi adalah sebagai berikut :

1. Evaluasi mengenai pemenuhan kriteria evaluasi kinerja sesuai PSN

Evaluasi ini digunakan untuk menentukan apakah suatu Komtek/Subkomtek memenuhi kriteria evaluasi kinerja sesuai PSN. Apabila memenuhi, maka evaluasi Komtek/Subkomtek dilanjutkan ke tahap kedua (desk assessment). Apabila tidak memenuhi, maka evaluasi tidak dilanjutkan.

2. Penilaian kinerja terhadap tiga kriteria berikut dengan desk assessment : a. Penyelesaian PNPS sampai dengan Penyerahan RSNI3 ke BSN;

b. Waktu Perumusan SNI dari PNPS hingga Penyerahan RSNI3 ke BSN (kecuali metode rep-rep);

c. Pemeliharaan SNI

Dari hasil evaluasi, dipilih 12 (dua belas) Komtek/Subkomtek dengan nilai tertinggi untuk dilakukan evaluasi tahap berikutnya (kunjungan);

3. Penilaian kinerja Sekretariat Komtek/Subkomtek dengan melakukan kunjungan ke sekretariat Komtek/Sub Komtek.

Dari hasil evaluasi mengenai pemenuhan kriteria evaluasi kinerja sesuai PSN, terdapat 70 Komtek/Subkomtek yang memenuhi. Dengan demikian target 50 Komtek/ SubKomtek yang telah memenuhi ketentuan PSN pada tahun 2016 sudah terpenuhi (70 Komtek/Sub Komtek, atau 140%).

Dari hasil evaluasi terhadap 70 Komtek/Subkomtek yang memenuhi kriteria evaluasi kinerja, 12 Komtek/Subkomtek dengan nilai tertinggi adalah sebagai berikut:

Tabel 13 – Komtek/Subkomtek dengan nilai tertinggi

No. Komtek/SubKomtek Nama Komtek/SubKomtek

1 65-05 Produk Perikanan

2 65-08 Produk Perikanan Nonkonsumsi

3 59-01 Tekstil dan Produk Tekstil

4 17-04 Standar Dasar

5 03-02 Sistem Manajemen Mutu

6 03-03 Jasa Bidang Perdagangan

7 67-02-S1 Kemasan Pangan

8 79-01 Hasil hutan Kayu

9 13-07 Manajemen Lingkungan

10 87-01 Industri cat dan Warna

11 83-01 Industri Karet dan Plastik

12 31-01 Elektronika Untuk Keperluan Rumah Tangga

Terhadap kedua belas Komtek/Subkomtek ini, dilakukan kunjungan dalam rangka penilaian Sekretariat Komtek/Subkomtek, sekaligus mendapatkan masukan dari komtek/subkomtek terkait proses pengembangan SNI untuk perbaikan ke depan.

Hasil evaluasi kinerja ini juga digunakan sebagai dasar dalam penganugerahan Herudi Technical Committee Award (HTCA) kepada Komite Teknis dan Sub Komite Teknis. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut didapatkan 5 (lima) Komtek/Subkomtek dengan nilai tertinggi, yang menjadi nominee penerima penghargaan HTCA 2016, yaitu :

1. Komite Teknis 65-05 Produk Perikanan

2. Komite Teknis 65-08 Produk Perikanan Non Konsumsi 3. Komite Teknis 59-01 Tekstil dan Produk Tekstil

4. Komite Teknis 17-04 Standar Dasar,

5. Komite Teknis 79-01 Sistem Manajemen Mutu

Komite Teknis yang menerima penghargaan tertinggi HTCA 2016 adalah Komite Teknis 65-05 Produk Perikanan.

(2). Persentase Komtek/ SubKomtek perumusan SNI yang dievaluasi kinerjanya

Evaluasi mengenai pemenuhan kriteria evaluasi kinerja sesuai PSN kinerja Komtek/Sub Komtek perumusan SNI tahun 2016 dilaksanakan terhadap 131 Komtek/Subkomtek. Sementara itu berdasarkan status SK penetapan yang ada, pada tahun 2016, telah ada 141 sekretariat Komtek/Sub Komtek, yang terdiri dari: 116 Komite Teknis dan 25 Sub Komite Teknis.

Dengan demikian target 100 % Komtek/Sub Komtek perumusan SNI yang dievaluasi kinerjanyapada tahun 2016 belum dapat terpenuhi (92,9 %). Hal ini terjadi karena pada saat evaluasi kinerja dilakukan masih ada Komtek/Sub Komtek yang baru saja terbentuk (kurang dari satu tahun) dan belum ada aktifitas perumusan SNI, sehingga tidak dapat dilakukan evaluasi kinerja dengan menggunakan empat kriteria evkin, yaitu : Kinerja

Dalam dokumen PUSAT PERUMUSAN STANDAR - BSN (Halaman 42-59)

Dokumen terkait