• Tidak ada hasil yang ditemukan

Capaian Sasaran Kinerja Proses Bisnis Internal

Dalam dokumen LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2020 (Halaman 36-43)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

2. Capaian Sasaran Kinerja Proses Bisnis Internal

Capaian sasaran kinerja proses bisnis internal RSUP Dr.Kariadi tahun 2020 pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.2 Sasaran Kinerja Proses Bisnis Internal RSUP Dr. Kariadi Tahun 2020 No

Sasaran Program /

Kegiatan

Indikator Kinerja Target 2020 Realisasi 2019 Realisasi 2020 % 5 Terwujudnya pengembangan pelayanan 5.1 Terlaksananya pengembangan pelayanan unggulan, minimal satu (1) pengembangan sub pelayanan/tahun

100% - 100% 100%

5.2 Terwujudnya inovasi pelayanan,

minimal satu (1) inovasi /tahun 100% - 100% 100% 6 Terwujudnya

sarana prasarana penunjang pelayanan

6.1 Terpenuhinya kebutuhan sarana

medis dan non medis prioritas 90% - 100% 111,11% 6.2 Peralatan terkalibrasi sesuai

standart dan tepat waktu 100% 98,26% 100% 100% 7 Terwujudnya

Pengembangan Digitalisasi Pelayanan RS

7.1 IT terintegrasi seluruh pelayanan >80% - 100% 125%

I. SASARAN STRATEGIS TERWUJUDNYA PENGEMBANGAN PELAYANAN

a. KPI. 1. Terlaksananya pengembangan pelayanan unggulan, minimal satu (1) pengembangan sub pelayanan / tahun

Capaian / kondisi yang dicapai :

RSUP Dr Kariadi mempunyai empat program unggulan yaitu jantung terpadu, kanker terpadu, transplant organ dan bedah minimal invasive.

Terlaksananya pengembangan pelayanan unggulan, minimal satu (1) pengembangan sub pelayanan/tahun pada tahun 2020 tercapai 100% dari target 100%.

Pada tahun 2020 RSUP Dr Kariadi melakukan pengembangan sub pelayanan pada pelayanan jantung yaitu :

• Pengembangan pelayanan jantung intervensi (coroner dan non coroner)

• Pengembangan pelayanan arrhythmia (holter, ES Study and Ablation, Device Treatment).

Untuk memenuhi sumber daya manusia pengembangan pelayanan jantung intervensi saat ini rumah sakit sedang menyekolahkan dua (2) orang DPJP Jantung untuk sub intervensi

b. KPI. 2. Terwujudnya inovasi pelayanan, minimal satu (1) inovasi /tahun

Inovasi pelayanan merupakan terobosan jenis pelayanan publik baik yang merupakan gagasan / ide kreatif dan / atau modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas, dimana kebutuhan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan semakin tinggi. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan maka pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit harus ditingkatkan agar lebih efektif dan efisien dengan tetap memperhatikan mutu, prinsip serta kelayakan dan etika pelayanan kesehatan, sebab kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen (pasien) terhadap tingkat pelayanan yang diterima dengan tingkat layanan yang diharapkan.

Capaian / kondisi yang dicapai :

Terlaksananya inovasi pelayanan minimal satu (1) inovasi / tahun pada tahun 2020 tercapai 100% dari target 100%. Inovasi merupakan hal vital dalam pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan kesehatan, perlu mengembangkan inovasi layanan kesehatan dimulai dari layanan primer, dengan memanfaatkan teknologi digital yang mutakhir.

Pada tahun 2020 dalam kondisi pandemi covid 19 dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan serta mengembangkan digitalisasi layanan, rumah sakit membuat inovasi yaitu :

• Klinik virtual untuk pasien rawat jalan

• Virtual home care sebagai layanan tambahan bagi seluruh pasien pasca rawat inap.

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Target 2020 Capaian 2020 Target 2020 Capaian 2020 Pengembangan sub pelayanan Inonasi pelayanan

Grafik Terwujudnya Pengembangan Pelayanan

II. SASARAN STRATEGIS TERWUJUDNYA SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG PELAYANAN

c. KPI. 3. Terpenuhinya kebutuhan sarana medis dan non medis prioritas Capaian / kondisi saat ini :

Berdasarkan realisasi terpenuhinya kebutuhan alat medik dan non medik tahun 2020 telah terealisasi sebesar 100% dari target 90%. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan pemenuhan kebutuhan alat medik dan non medik prioritas telah terpenuhi.

a. Pengadaan alat medik dan non medik yang sudah dilaksanakan selama tahun 2020 diantaranya yaitu :

1) Pengadaan alat medik

• Kebutuhan di Instalasi Bedah Sentral : - Meja operasi

- Alat Electro Surgery Unit (ESU) & Alat Argon Plasma Coagulation (APC)

- Alat Set Bronchoscopy

- C Mac Monitor For CMOS Endoscopes dan Flexible and Rigid

Intubation Video Endoscope

- Gergaji sternum

• Alat treadmill untuk Instalasi Elang

• Alat Thin Layer Chromatography (TLC) Scanner Untuk Instalasi Radiologi (Kedokteran Nuklir)

• Optical Coherence Tomography (OCT) untuk pelayanan tindakan bedah mata dan bedah THT-KL

• Kebutuhan UTDRS : - Alat Tube Sealer

- Alat Hemoflow Set dan Sterile Tube Weider Luxus

- Hemocue Hb Analyzer

• Alat Ultrasonography (USG) Obsgyn untuk Instalasi Kasuari

• Alat Cathlab untuk pelayanan kateterisasi Jantung di Instalasi Elang • Slit lamp untuk Instalasi Paviliun Garuda

• Grossing Station untuk Instalasi Laboratorium • 2 unit CT Scan 128 slice

• 2 unit Echocardiography • X Ray Multipurpose Ceiling DR • X Ray Mobile

• Digital X Ray Mobile

• Continous Renal Replacement Therapy (CRRT) • 2 unit Dental Unit

• Argon Plasma Coagulation (APC)

• Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP) • Mesin anestesi

2) Pengadaan alat non medik yaitu : • 2 unit mesin cuci

• Mesin autoclave steam • Perangkat pengelolaan parkir

• Perangkat aplikasi sistem elektronik kamar operasi • Biologycal Safety Cabinets

• AC dan perangkat tata udara

Kendala:

• Masih ada usulan kebutuhan alat medik dan non medik yang belum masuk dalam perencanaan yang diajukan oleh unit kerja pada akhir tahun anggaran sehingga tidak cukup waktu untuk pelaksanaannya.

Upaya tindak lanjut

• Unit Kerja dalam pengusulan kebutuhan alat medik dan non medik pada tahun sebelumnya.

• Untuk pemenuhan kebutuhan alat medik dan non medik seharusnya semua pengajuan usulan kebutuhan alat medik dan non medik dari unit kerja masuk dalam perencanaan tahunan

d. KPI. 4. Peralatan terkalibrasi sesuai standart dan tepat waktu

Kegiatan kalibrasi sangat penting dilakukan untuk setiap alat kesehatan, terlebih bagi alat kesehatan yang rutin digunakan di sarana pelayanan kesehatan. Salah satu tujuan dilakukan kalibrasi adalah untuk menjaga dan meningkatkan mutu dan efektifitas pelayanan serta keselamatan terhadap pasien dan petugas medis.

Capaian / kondisi yang dicapai:

Capaian indikator peralatan terkalibrasi sesuai standar dan tepat waktu untuk tahun 2020 adalah 100% dari target 100% mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019 sebesar 98,26%. Kegiatan kalibrasi sangat penting dilakukan untuk setiap alat kesehatan secara berkala, terutama bagi alat kesehatan yang rutin dipergunakan untuk pelayanan di rumah sakit. Rumah sakit sudah mempunyai ijin untuk melakukan kalibrasi sendiri maka untuk mendukung kegiatan tersebut dilakukan penambahan alat kalibrator baru, meliputi :

• Phototherapy Radiometer • Tachometer High Speed • Gas Flow Analyzer

Tujuan dilakukannya kalibrasi adalah :

• Memastikan kesesuaian karaktersitik terhadap spesifikasi dari suatu alat/instrumen • Menjaga keakuratan nilai yang dihasilkan oleh suatu alat kesehatan sehingga tidak

menyimpang jauh dari ambang batas yang ditentukan.

• Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun internasional.

Kendala:

• Alat yang akan dikalibrasi masih dipergunakan untuk pelayanan pasien. • Pada saat alat akan dikalibrasi keberadaan alat tidak berada diruangan.

• Penanggung jawab sarana prasarana di ruangan belum efektif melaporkan kepada tim kalibrasi untuk alat kesehatan yang belum dikalibrasi.

Upaya tindak lanjut:

• Terpenuhinya sarana & prasarana / fasilitas laboratorium kalibrasi sesuai standar (terakreditasi KAN).

• Melaksanakan kalibrasi sesuai jadwal internal kalibrasi.

• Perlu koordinasi yang lebih efektif antara penanggung jawab sarana prasarana Instalasi dengan tim kalibrasi

80% 100% Target 2020 Capaian 2020 Capaian 2019 Target 2020 Capaian 2020 Capaian 2019 Kebutuhan sarana medis & non medis Kalibrasi

Grafik Terwujudnya Sarana Prasarana Penunjang Layanan

III. SASARAN STRATEGIS TERWUJUDNYA PENGEMBANGAN DIGITALISASI PELAYANAN RS

e. KPI. 5. IT terintegrasi seluruh pelayanan Capaian / kondisi yang dicapai:

Realisasi IT terintegrasi seluruh pelayanan tahun 2020 adalah 100% dari target indikator yang ditetapkan sebesar > 80% sehingga pencapaiannya 125%.

Pemanfaatan teknologi informasi menggunakan sistem yang baik merupakan solusi paling tepat dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan, efisiensi, pengawasan serta penyediaan informasi secara akurat, cepat dan tepat. Kebutuhan sistem informasi di Rumah Sakit telah ditetapkan sebagai kewajiban seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pada pasal 52 ayat 1.

Guna mendukung program IT yang terintegrasi selama tahun 2020 kegiatan yang sudah dilakukan adalah :

a. Pengembangan implementasi rekam medis elektronik tahap kedua.

Kegiatan pengembangan tahap kedua pada rekam medis elektronik mencakup pengembangan modul Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Bedah Sentral serta formulir baru. Sedangkan implementasi rekam medis elektronik di Instalasi Gawat Darurat sudah berjalan mulai tanggal 9 Juni 2020. Dan implementasi rekam medik elektronik di Instalasi Bedah Sentral mulai dilaksanakan pada bulan Oktober 2020.

Dengan terimplementasinya rekam medis elektronik mempunyai manfaat yaitu : • Meningkatkan kualitas rekam medis pasien

• Mencegah terjadinya kehilangan catatan medis pasien • Meningkatkan keselamatan pasien

• Efisiensi biaya

b. Elektronik Kamar Operasi (E-KO)

Pengembangan elektronik kamar operasi sudah diimplementasikan disemua kamar operasi dengan tingkat utilisasi sebesar 92%.

Diharapkan dengan terimplementasinya elektronik kamar operasi ini dapat : • Efisiensi dari segi biaya dan tenaga

• Meningkatkan ketepatan waktu mulai operasi • Menurunkan angka pembatalan operasi

• Meningkatkan kepuasan pelanggan baik internal maupun eksternal c. Pengembangan asset manajemen

Aplikasi manajemen asset sudah dapat dipergunakan oleh user yaitu bagian perencanaan & evaluasi, bagian penyusunan & evaluasi anggaran, PPK dan unit layanan pengadaan. Saat ini sedang dikembangkan untuk modul penerimaan barang dan monitoring pembayaran.

d. Pengembangan PAC’s

Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan PAC’s diantaranya :

• Melakukan identifikasi spesifikasi dan kebutuhan PAC’s. Ini dilakukan dimulai dari alat – alat yang ada di Instalasi Elang

• Analisa dan desain sistem PAC’s yang terintegrasi dengan HMIS dan rekam medis elektronik dengan hasil diperoleh desain / konsep PAC’s yang terintegrasi dengan HMIS dan RME.

• Instalasi dan konfigurasi server PAC’s • Instalasi dan konfigurasi modality.

Kegiatan ini sudah terlaksana dengan alat medis jantung dan radiologi (PAC’s GE) terkoneksi dengan PAC’s RS.

e. Pengembangan perencanaan farmasi

Pengembangan perencanaan farmasi sudah diuji coba serta diimplementasikan tetapi masih ada beberapa penambahan minor pada aplikasi. Dengan adanya aplikasi perencanaan farmasi bertujuan dapat menetapkan jenis dan jumlah perbekalan farmasi sesuai dengan pola penyakit dan kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

f. Pengembangan sistem integrated patient service

Kegiatan yang dilaksanakan yaitu :

• Identifikasi spesifikasi dan kebutuhan integrated patient service

• Analisa dan desaign sistem integrated patient service dengan output dokumen perancangan aplikasi

• Implementasi Kartu Identitas Berobat berbasis elektronik g. Implementasi display event

Sudah diimplementasikan di beberapa tempat yaitu Diklat, Instalasi Gawat Darurat, Gedung Penunjang lantai dasar, lantai 1 dan lantai 2 serta Radioterapi

h. Inovasi pengendalian Covid 19

Untuk mempercepat dan mempermudah dalam pelayanan covid ada beberapa aplikasi untuk mendukung penanganan pelayanan covid berjalan lancar yaitu :

• Pengembangan web skrining on line • Pengembangan test PCR on line

Kendala

Upaya tindak lanjut :

Untuk mendukung kegiatan / program IT yang terintegrasi berjalan dilakukan optimalisasi infrastruktur IT diantaranya yaitu :

a. Peningkatan bandwith internet b. Tuning database

c. Pengembangan manajemen PC client terpusat d. Pengembangan multimedia IPTV

e. Sistem failover cluster server f. Disaster recovery center

Dalam dokumen LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2020 (Halaman 36-43)

Dokumen terkait