• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Kerja

Dalam dokumen MAKALAH TANAMAN TIMUN 09 (Halaman 28-35)

v Menyiapkan benih mentimun dan polybag sebagai tempat tanam. v Menyiapkan media tanam berupa pupuk kandang dan tanah. v Lakukan penanaman benih pada media yang telah disiapkan. v Lakukan penyiraman secukupnya pada polybag tersebut. v Tempatkan pada tempat yang cukup untuk penyinarannya.

v Setelah mentimun tumbuh dan bebrunga, tentukan tetua jantan dan betina. v Lakukan persilangan bunga jantan dan betina pada waktu yang

memungkinkan.

v Buang semua benang sari dari sebuah kuncup bunga yang akan dijadikan induk betina dalam penyerbukan (emaskulasi).

BAB Iv

Hasil dan pembahasan

4.2 Pembahasan

Tanaman mentimun memiliki bunga jantan dan bunga betina jadi mentimun merupakan tanaman yang mengalami penyerbukan silang. Lamanya

pembuangan tanaman mantimun berkisar antara 5 sampai 10 hari. Emaskulasi dilakukan pada pagi hari. Bunga yang akan dikastrasi dipilih bunga jantan yang belum mekar atau hampir mekar, sehubungan dengan hal itu maka

pertumbuhan kuncup bunga perlu diamati dengan seksama. Emaskulasi dapat dilakukan pada pagi hari yaitu pada suhu rendah dengan udara yang cukup lembab, maka kepala sari itu biasanya masih tertutup rapat, sehingga dengan mudah benang sari dapat dibunang dalam keadaan utuh. Emaskulasi ini bertujuan untuk menghindari terjadinya penyerbukan sendiri. Emaskulasi dilakukan dengan cara menggunting sepertiga bunga jantan kemudian diambil benang sarinya.

Hibridisasi dilakukan dengan cara menempelkan atau memasukkan bunga jantan kedalam bunga betina tepat pada putik. Yang menjadi induk bunga jantan ialah dari varietas Harmoni, sedangkan yang menjadi induk bunga betina yaitu

dari dua varietas tanaman ke dalam satu tubuh tanaman. Oleh karena itu, sifat tanaman hasil persilangan (F1) merupakan gabungan dari sifat diantara kedua tetuanya. Faktor lain yang harus diperhatikan dalam melakukan hibridisasi adalah lamanya daya hidup (viabilitas) serbuk sari. Untuk tanaman buah-buahan serbuk sari masih bisa bertahan hidup normal meskipun telah disimpan selama bebearapa bulan bahkan bebearapa tahun lamanya. Kombinasi sifat dari kedua tetua pada F1 terjadi secara acak, jadi bisa saja kombinasi sifat yang ada pada F1 bersifat lebih menguntungkan dari kedua tetuanya. Karena sifat kedua tetua berbeda satu dengan yang lainnya, maka keturunan yang diperoleh dapat mempunyai sifat-sifat baru yang berbeda dengan sifat yang ada ada kedua induknya. Keturunan F1 bersifat heterozigot dan mengalami pemisahan pada generasi beriikutnya.

Hibridisasi yang dilakukan pada tanaman menyerbuk silang agar berhasil sesuai dengan yang diharapkan maka perlu dilakukan pemilihan tetua yang memiliki potensi genetik yang diinginkan. Pemilihan tetua ini sangat tergantung pada karakter tanaman yang akan digunakan, yaitu apakah termasuk karakter

kualitatif atau kuantitatif. Tujuan dari setiap program pemuliaan tanaman adalah untuk menyatukan gamet jantan dan gamet betina yang diinginkan dari tetua yang terpilih. Karakter kualitatif menunjukkan fenotip yang berbeda akibat adanya genotip yang berbeda pula. Sedangkan pemilihan tetua untuk karakter kuantitatif jaun lebih sulit karena perbedaan fenotip belum tentu disebabkan oleh fenotip yang berbeda. Karena faktor lingkungan juga mempengaruhi terhadap penampilan dari fenotip yang ada. Seperti percobaan yang telah dilakukan, hibridisasi yang dilakukan telah berhasil karena hingga hari ke tiga bunga tetap hidup dan segar sehinggal dapat menhasilkan bakal buah.

Namun terdapat beberapa faktor yang merupakan penyebab peristiwa gagalnya hibridisasi pada tanaman mentimun, yaitu:

1) Gametic Mortality (Kematian Gamet)

Meskipun oleh struktur yang kebetulan memungkinkan bahwa dua spesies tumbuh-tumbuhan dapat mengadakan perkawinan, fertilisasi yang sebenarnya mungkin tidak akan terjadi.

2) Zygot Mortality (Kematian Gamet)

Hybrid seringkali sangat lemah dan berbentuk tidak baik sehingga sering mati sebelum mereka dikeluarkan dari inguknya. Hal ini berarti bahwa gene flow antara kedua golongan induk tidak terjadi.

3) Hybrid Invibility

Anggota dari kedua spesies berdekatan mungkin dapat mengadakan persilangan dan menghasilkan keturunan yang fertil. Jika keturunan ini dan keturunannya lagi bersifat sekuat tetua mereka disamping adaptasi sebaik tetua mereka juga, maka dua populasi ini tidak akan tetap terpisah untuk jangka waktu lama jika mereka simpatrik. Hal ini mengakibatkan mereka tidak lagi disebut sebagai dua spesies yang penug tetapi jika anak-anaknya dan keturunan berikutnya kurang begitu beradaptasi, maka mereka kan segera lenyap.

kesimpulan

5.1 Kesimpulan

Hibridisasi ialah perkawinan antara berbagai spesies, suku, ras, atau varietas tanaman yang bertujuan untuk memperoleh organisme yang diinginkan, yaitu kombinasi genetik yang diinginkan melalui persilangan antara dua atau lebih tetua yang berbeda.

Syarat-syarat hibsidisasi antara lain tanamannya harus sehat, lingkungan yang sesuai dan terkontrol dengan baik, serta adanya sumber daya manusia yang cukup dalam hal berseni khususnya dalam program pemuliaan tanaman. Tahapan dalam hibridisasi:

~ Pemilihan tetua ~ Isolasi kuncup terpilih ~ Emaskulasi

~ Mengumpulkan dan menyimpan serbuk sari ~ Melakukan penyerbukan silang

~ Pembungkusan ~ Pelabelan

Pada percobaan yang telah dilakukan pada mentimun ini yang dilakukan anatara varietas Panda dan varietas Harmoni berhasil dilakukan. Dari hari pertama, kedua dan ketiga serta seterusnya, bunga tidak mati ataupun layu. Bunga masih saja segar dan berkembang. Dan dengan demikian dapat diketahui bahwasanya bunga yang telah di hibridisasi akan memunculkan bakal buah seperti yang telah diinginkan.

5.2 Saran

Penulis menyadari bahwasanya masih banyak kesalahan yang terdapat pada makalah ini, untuk itu penukis sangat mengharapkan masukan, kritik serta saran yang membangun guna sebagai bahan intropeksi diri bagi penulis, dan untuk kesempurnaan makalh ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2012. http://www.wikipedia.org/wiki/mwntimun/. Diakses tanggal 19 Mei 2012.

Anonymous, 2012. http:/dayang.sumbi.net/toga/mentimun. Diakses tanggal 19 Mei 2012.

Anonymous, 2012. http://backyardgarner.com/itmimages08/280/7/7054. Diakses tanggal 19 Mei 2012.

Anonymous, 2012. http:/maila.blogspot.com/2010/01.html. Diakses tanggal 19 Mei 2012.

Anonymous, 2012. http:/wapedia.mobi/ide/pemuliaantanaman. Diakses tanggal 19 Mei 2012.

Nasir, Budi, 1999. Pemuliaan Tanaman: Hybridisasi Tanaman Menyerbuk Silang. Hal: 234-238. Gramedia: Jakarta.

Dalam dokumen MAKALAH TANAMAN TIMUN 09 (Halaman 28-35)

Dokumen terkait