• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Membuat Pita Hias sendiri (bintang)

Dalam dokumen Cara membuat dan Paperbag sendiri (Halaman 25-36)

Posted on by admin in Hobby and Crafts // 0 Comments

Setelah sebelumnya telah dijelaskan cara membuat Paperbag dan Gift Box sendiri, kali ini akan dijelaskan cara membuat Pita Hias sendiri.

Pita Hias biasanya digunakan untuk menghias Kado / Hadiah agar Hadiah yang diberikan tidak terlihat sederhana. Pita Hias selain selain untuk menghias juga dapat mempercantik Hadiah yang diberikan. Sama seperti Paperbag dan Gift Box, Pita Hias juga dijual dengan bentuk, harga, warna, bahan, ukuran yang berbeda-beda. Pita Hias juga dapat ditemukan dan dibeli di berbagai tempat, dari outlet kecil sampai hypermarket.

Berikut ini adalah cara membuat Pita Hias berbentuk Bintang.

1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan. Pita Polypropylene/Pita Jepang, Gunting, Double Tape, Stapler. Note : Double Tape dapat diganti menggunakan lem yang kuat (bukan lem kertas).

2. Pegang pita seperti yang terdapat pada gambar. Note : Beri jarak pita sekitar 5 – 7 cm di awal pita.

3. Ambil bagian pita yang panjang dan lipat ke belakang pita yang dipegang oleh ibu jari (seperti terlihat pada gambar).

5. Ambil bagian pita yang panjang dan lipat ke belakang pita yang dipegang oleh ibu jari (seperti terlihat pada gambar). Note : cara yang sama dengan cara nomor 3.

8. Gunting bagian akhir pita, yang menghubungan pita hias dengan gulungan pita. Kemudian tempelkan double tape pada bagian ujung awal pita, di bagian belakang pita, seperti terlihat di contoh.

9. Tempelkan ujung pita ke bagian tengah pita, menutupi staple yang menyatukan pita seperti yang telihat pada gambar. Note : Pita bentuk bintang sudah dapat dipergunakan untuk menghias pita, namun dapat juga dihias dengan pita tambahan, yang menjadikannya seperti bintang jatuh.

10. Pegang pita dan lipat seperti pada contoh gambar, beri jarak yang cukup panjang antara ujung pita dengan lipatan.

11. Lipat bagian yang terlipat, kemudian beri staple pada ujung lipatan pita, seperti gambar 2 dibawah.

12. Gunting bagian pita yang menyambung dengan gulungan pita sama panjang dengan bagian pita di awal. Kemudian gunting ujung pita membentuk segitiga seperti di gambar. Note : Lakukan di kedua buah ujung pita.

13. Tempelkan double tape di belakang pita bentuk bintang yang telah selesai dikerjakan (gambar di penjelasan no.9). Kemudian tempelkan kedua pita yang telah dibuat seperti terlihat pada gambar no 2 dibawah.

14. Pita siap digunakan.

Tinta basis air

RAHASIA TUKANG SABLON : YG NEWBIE CBA HUNTING BAHAN2NYA : - SOFTENER

- TICKENER - BINDER KARET - TITAN / BIANG PUTIH - BIANG N.O / EMULSI

- SOFTENER = UNTUK PELEMBUT ( WALAUPUN CAT MURAH BISA LEBIH AWET ALIAS LEMBUT ) - TICKENER = UNTUK PENGENTAL CAT JENIS RUBBER, SW POKONYA YG MELAR2

- BINDER KARET = UNTUK MENAMBAHKAN KEKUATAN CAT N LEBIH ELASTIS - TITAN / BIANG PUTIH = UNTUK CAT AGAR LEBIH PUTIH 1X GESUT UDAH NAMPOL - BIANG N.O / EMULSI = UNTUK PENGENTAL CAT MIXED WARNA

Tinta Rubber / karet / GL : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Memiliki karakteristik seperti karet yang dapat melar bila ditarik. Tinta rubber banyak sekali tersedia dalam berbagai macam kualitas. Tinta rubber yang bagus dapat kita kenali dari daya tutupnya, hasil sablonannya apakah lembut atau kasar, dan juga tingkat elastisitasnya ( apakah bila ditarik dia akan melar dan tidak retak ).

Rubber Transparant : merupakan tinta rubber yang memiliki karakteristik transparansi,

sehingga dapat digunakan dalam proses sablon separasi ( tumpuk 4 warna ) karena sifatnya yang transparan, sehingga lapisan warna atas dapat depengaruhi oleh lapisan warna yang ada

Tinta Extender / Medium : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Memiliki karakteristik transparansi / bening, sehingga tidak dapat digunakan pada bahan kain yang berwarna gelap. Jenis tinta ini memiliki permukaan yang halus bila kita sentuh, karena dia dapat menyerap ke pori – pori kain dengan baik. Tinta extender dapat juga digunakan untuk menyablon dengan teknik separasi ( tumpuk 4 warna ).

Tinta Soft White : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Pada awalnya tinta jenis ini digunakan untuk menghasilkan efek vintage atau grunge yang samar – samar, karena karakteristiknya yang halus namun dapat disablonkan ke bahan berwarna gelap. Namun akhir-akhir ini softwhite juga banyak digunakan untuk sablon kaos yang menggunakan teknik raster ( gambar gradasi ), yang biasanya cukup sulit untuk diperoleh saat menggunakan tinta jenis rubber. Tinta softwhite, memiliki karakteristik warna putih yang soft sesuai dengan namanya, jadi jangan berharap untuk mendapatkan warna putih tebal bila hendak menggunakan tinta jenis ini.

Tinta Foaming : sering juga disebut dengan tinta timbul / busa, karena karakteristik tinta ini yang dapat mengembang bila terkena press panas. Digunakan untuk menghasilkan efek timbul / foaming pada sablonan diatas bahan textile / kaos.

Tinta Metalic : umtuk menghasilkan warna emas atau silver, maka diperlukan tinta jenis metalic. Tinta metalic terdiri dari 2 komponen, yaitu : binder metalic dan serbuk metalic.

Sebaiknya keduanya dicampur pada saat hendak menyablon ( dadakan ) untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih cemerlang, karena tinta jenis ini bisa mengalami proses oksidasi, yaitu proses perubahan warna kearah yang lebih gelap.

Tinta Special Effect – untuk textile / kain

Tinta Discharge ( cabut warna ) : tinta jenis ini memiliki efek khusus yang dapat mencabut/ menghilangkan warna pada kain katun. Sebagaimana yang kita ketahui, kain katun yang berwarna-warni sebenarnya telah melewati proses pencelupan warna. Tinta discharge dapat digunakan untuk menghilangkan kembali pewarna yang sudah menempel di benang kain, sehingga mengembalikan warna benang kain itu ke warna asalnya ( bila warna benang putih maka hasil cabut warna akan terlihat putih kembali ). Dengan teknik sablon, maka tinta discharge bisa menghasilkan sebuah efek yang menawan, karena hanya bidang yang disablon saja yang akan menghasilkan efek pencabutan warna, sehingga tekstur dan warna yang dihasilkan seperti menyatu dengan bahan kain ( karena memang demikian ).

Tinta Glitters : sebenarnya tidak tepat bila disebut tinta karena merupakan campuran dari lem glitters dan serbuk glitters itu sendiri. Tinta glitters menghasilkan efek gemerlap sesuai dengan jenis glitters yang digunakan. Beberapa jenis efek glitters yang dapat anda temui di pasaran, diantaranya adalah ; glitters metalic, glitters rainbow, glitters hologram, glitters hexagon, dsb. Ada dua cara untuk menyablon dengan tinta glitters. Pertama, disablon dengan dicampurkan

bersama lemnya ( menggunakan kain screen yang sangat kasar : T-12 SL ). Kedua, dengan menyablonkan terlebih dahulu lem glitters, kemudian glitters tersebut ditaburkan ke atas sablonan lem yang masih basah ( bisa menggunakan kain screen dengan ukuran standart untuk menyablonkan lemnya, mis : T-48 / T-54 ).

Elastic Binder : merupakan tinta / binder yang berkarakteristik sangat lentur. Dapat digunakan untuk menyablon diatas kain yang berpori – pori kasar atau lentur, seperti ; kain sweater, kain spandex, kain rajut, dsb.

Plastisol : tinta plastisol sebenarnya tidak dapat digolongkan dalam kategori tinta waterbase karena merupakan tinta berbasis minyak / oilbase. Tinta jenis ini memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan tinta jenis waterbase untuk textile lainnya, diantaranya ; tidak mudah kering di screen, daya tutup yang sangat baik, bisa dibuat tebal sekali sehingga menghasilkan efek timbul yang sangat kentara, dsb. Sayangnya, tinta plastisol ini memerlukan peralatan yang cukup mahal untuk proses pengeringannya, seperti ; mesin conveyor curing dan flash curing yang berharga jutaan hingga puluhan juta untuk memilikinya. Tinta plastisol sendiri juga bisa dibagi menjadi beberapa jenis, seperti ; all purpose Ink, High Opacity, High Density Plastisol, Cork Base, Natural Suade, dsb. Salah satu kelemahan dari tinta plastisol ini adalah hasil sablonannya tidak bisa di setrika atau di dry clean karena bisa membuatnya rusak / meleleh.

Foil Transfer : sama seperti glitters, foil transfer bukanlah tinta sablon, karena terdiri dari lem foil dan kertas foil sebagai penghasil efeknya. Teknik sablonnya sederhana, anda hanya perlu menyablonkan lem foil sesuai gambar yang ingin ada beri efek foil, lalu tempelkan potongan kertas foil ke atas lem yang sudah mengering dan lakukan heat press atau cold press untuk transfer efeknya.

Flocking : merupakan sebuah efek beludru yang dapat kita dapatkan dengan cara transfer atau dengan meniupkan serbuk beludru keatas lem flocking yang sudah mengering ( dengan bantuan mesin magnetik blower ). Sebagai pemula, bila anda ingin mencoba efek ini, maka lebih baik dengan menggunakan teknik transfer, yaitu dengan membeli flocking paper siap pakai, karena mesin magnetik blower berharga cukup mahal, sehingga investasi yang perlu anda keluarkan cukup besar.

Tinta Glow in the Dark : tinta ini punya efek bercahaya saat di tempat gelap. Sebenarnya tinta ini merupakan campuran antara serbuk fosfor yang mampu menyerap cahaya dan

memendarkannya kembali saatgelap ( efeknya dalam waktu terbatas ) dengan tinta yang

berkarakteristik transparant, seperti misalnya : rubber transparant atau tinta extender. Tinta jenis ini hanya dapat menghasilkan efek yang baik diatas warna terang, sehingga bila hendak

disablonkan di atas kain berwarna gelap, maka perlu dilakukan underbase ( dasaran ) berwarna terang terlebih dulu.

Crack Binder : tinta jenis ini dapat menghasilkan efek retakan yang natural, sangat menawan bila anda hendak menyablon dengan tema vintage atau grunge.

Tinta Basis Minyak / Solvent Base

Tinta PVC : untuk menyablon diatas bahan/media ; kertas, mika, PVC, acrilyc, kulit sintetis, kayu, dll. Menggunakan minyak pencampur M 3 sebagai pengencer ( solvent ) dan

pembersihnya. Tinta PVC mudah untuk digunakan karena tidak mudah kering di screen.

Tinta Polymate : untuk menyablon diatas bahan/media ; plastik PP, PE, atau HDPE ( Kresek ). Menggunakan minyak pencampur M 4 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta polymate perlu diproses terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menyablon, karena tinta yang baru dibeli biasanya sangat cepat mengering di atas screen. Sebelum digunakan, tinta polymate dicampur dengan M 4 secukupnya dan dibiarkan dalam keadaan tutup kaleng terbuka untuk beberapa lama ( kurang lebih 20 – 24 jam ), bila sempat sesekali aduk kembali dan tambahkan M 4. Setelah tinta agak mengental, maka dapat segera digunakan dengan nyaman untuk menyablon ( tidak cepat kering ).

Tinta Polytuff : mirip dengan tinta polymate, namun dengan minyak pencampur therfin sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Biasanya digunakan untuk menyablon karung plastik.

Tinta Nylon : untuk menyablon diatas bahan/ media nylon atau kain polyester ( bahan tas ). Menggunakan minyak pencampur M 3 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta nylon mudah untuk digunakan, dan terkadang memerlukan campuran catalyst ( penguat ) untuk bahan nylon tertentu.

Tinta Heavy Duty / Industrial : ada banyak jenis tinta dalam kategori ini yang disesuaikan dengan kebutuhan dan media yang akan di sablon seperti misalnya ; tinta untuk metal, kaca/ gelas, keramik, hard plastik, coated metal, PS, ABS, dsb.

Tinta-tinta sablon yang disebutkan diatas sebenarnya hanya mewakili beberapa saja dari jenis-jenis tinta sablon yang ada di pasaran dan yang sering digunakan. Sebagai pemula, adalah lebih baik untuk anda tidak memusingkan mengenai banyaknya kategori tinta yang ada, karena seiring waktu dan banyaknya projek sablon yang anda kerjakan akan membantu meningkatkan

pengetahuan anda akan jenis tinta yang cocok untuk digunakan pada projek yang akan anda kerjakan nantinya.

Dalam dokumen Cara membuat dan Paperbag sendiri (Halaman 25-36)

Dokumen terkait