• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Mendirikan, Kelebihan dan Kerugian Koperasi

Dalam dokumen MAKALAH EKONOMI PERUSAHAAN DAN KOPERASI (Halaman 30-41)

1) Persyaratan Pembentukan Koperasi

Dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yaitu dalam Pasal 6 sampai dengan 8 disebutkan bahwa persyaratan untuk pembentukan Koperasi adalah sebagai berikut.

a) Persyaratan pembentukan Koperasi didasarkan atas bentuk Koperasi yang akan dibentuk, yaitu apakah Koperasi Primer atau Koperasi Sekunder. b) Untuk persyaratan pembentukan Koperasi Primer memerlukan minimal 20

orang anggota. Untuk persyaratan pembentukan Koperasi Sekunder memerlukan minimal 3 Koperasi yang telah berbadan hukum.

c) Koperasi yang dibentuk harus berkedudukan di wilayah negara Republik Indonesia.

d) Untuk pembentukan Koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar.

e) Memiliki Anggaran Dasar Koperasi.

 Anggaran Dasar Koperasi

Anggaran Dasar Koperasi sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal berikut ini: a) Daftar nama pendiri;

b) Nama dan tempat kedudukan;

c) Maksud dan tujuan serta di bidang usaha; d) Ketentuan mengenai keanggotaan; e) Ketentuan mengenai rapat anggota; f) Ketentuan mengenai pengolahan; g) Ketentuan mengenai permodalan;

h) Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya; i) Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha; j) Ketentuan mengenai sanksi.

2) Dasar Pembentukan Koperasi

Orang atau masyarakat yang mendirikan Koperasi mengerti maksud dan tujuan Koperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh Koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mereka. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan Koperasi adalah :

a) Orang-orang yang mendirikan dan yang nantinya menjadi anggota Koperasi harus mempunyai kegiatan dan atau kepentingan ekonomi yang sama. Hal itu mengandung arti bahwa tidak semua orang dapat mendirikan

dan atau menjadi anggota Koperasi tanpa adanya kejelasan kegiatan atau kepentingan ekonominya. Kegiatan ekonomi yang sama diartikan memiliki kebutuhan ekonomi yang sama. Orang-orang yang mendirikan koperasi tersebut tidak dalam keadaan cacat hukum, yaitu tidak sedang menjalani atau terlibat masalah atau sengketa hukum, juga orang-orang diindikasikan sebagai orang yang suka menghasut atau kena hasutan pihak lain yang merusak atau memecah belah Persatuan Gerakan Koperasi. b) Usaha yang akan dilaksanakan oleh Koperasi harus layak secara ekonomi.

Layak secara ekonomi diartikan bahwa usaha tersebut akan dikelola secara efesien dan mampu menghasilkan keuntungan usaha dengan memperhatikan faktor-faktor tenaga kerja, modal dan teknologi.

c) Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilaksanakan tanpa menutup kemungkinan memperoleh bantuan, fasilitas dan pinjaman dari pihak luar.

d) Kepengurusan dan manajemen harus disesuaikan dengan kegiatan usaha yang akan dilaksanakan agar tercapai efesien dalam pengolahan Koperasi. Perlu diperhatikan bahwa mereka yang nantinya ditunjuk/dipilih menjadi pengurus haruslah orang yang memiliki kejujuran, kemampuan dan kepemimpinan, agar Koperasi yang didirikan tersebut sejak dini telah memiliki kepengurusan yang handal.

3) Persiapan Pembentukan Koperasi

Adapun persiapan-persiapan yang perlu dilakukan dalam upaya mendirikan Koperasi adalah sebagai berikut :

a) Pembentukan Koperasi harus dipersiapkan dengan matang oleh para pendiri. Persiapan tersebut antara lain meliputi kegiatan penyuluhan, penerangan maupun pelatihan bagi para pendiri dan calon anggota untuk memperoleh pengertian dan kejelasan mengenai perkoperasian.

b) Yang dimaksud pendiri adalah mereka yang hadir dalam rapat pembentukan Koperasi dan yang telah memenuhi persyaratan keanggotaan serta menyatakan diri menjadi anggota.

c) Para pendiri mempersiapkan rapat pembentukan dengan cara antara lain penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

4) Rapat Pembentukan Koperasi

Setelah semua upaya persiapan pembentukan Koperasi dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan rapat pembentukan dengan memerhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a) Rapat anggota Koperasi dihadiri oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang untuk Koperasi Primer dan sekurang-kurangnya 3 (tiga) koperasi untuk Koperasi Sekunder.

b) Rapat pembentukan dipimpin oleh seseorang atau beberapa pendiri atau kuasa pendiri.

c) Yang disebut kuasa pendiri adalah beberapa orang dari pendiri yang diberi kuasa dan sekaligus ditunjuk oleh untuk pertama kalinya sebagai Pengurus

Koperasi untuk memproses pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian Koperasi dan menandatangani Anggaran Dasar Koperasi.

d) Apabila diperlukan dan atas permohonan para pendiri, pejabat Dinas Koperasi dapat hadir dalam rapat pembentukan untuk membantu kelancaran jalannya rapat dan memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya. e) Dalam rapat pembentukan tersebut perlu dibahas, antara lain mengenai

keanggotaan, usaha yang akan dijalankan, modal sendiri, kepengurusan dan pengelolaan usaha pengurusan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga

f) Anggaran dasar harus memuat sekurang-kurangnya daftar nama hadir, nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan, bidang usahanya, ketentuan mengenai keanggotaan, rapat anggota, pengelolaan, jangka waktu berdiri, pembagian sisa hasil usaha (SHU), dan ketentuan mengenai sanksi.

g) Rapat harus mengambil kesepakatan dan keputusan serta wajib membuat berita acara rapat pembentukan Koperasi.

5) Pengesahan Akta Pendirian Koperasi atau Badan Hukum Koperasi

Para pendiri atau kuasanya mengajukan permintaan pengesahan secara tertulis kepada Pemerintah dengan bantuan notaris. Permintaan pengesahan tersebut hendaknya diajukan dengan melampirkan:

a) Berita acara pembentukan Koperasi termasuk pemberian kuasa untuk mengajukan permintaan pengesahan akta.

b) Surat bukti penyetoran modal dari setiap pendiri kepada koperasinya dengan jumlah sekurang-kurangnya sebesar simpanan pokok.

c) Rencana awal kegiatan Koperasi atau program kerja. d) Daftar hadir rapat pembentukan Koperasi.

e) Data pendiri Koperasi.

f) Daftar susunan pengurus dan pengawas Koperasi.

g) Fotokopi KTP dari masing-masing anggota pendiri (untuk koperasi primer).

h) Rekomendasi dari kelurahan yang diketahui oleh kecamatan domisili Koperasi itu berada.

i) Pas foto pengurus Koperasi.

6) Pertanggungjawaban Kuasa Pendiri Koperasi

Selama permintaan pengesahan akta pendiri koperasi masih dalam penyelesaian, kuasa pendiri dapat melakukan kegiatan usaha atau tindakan hukum untuk kepentingan calon anggota atau calon Koperasi.

Setelah akta pendirian Koperasi disahkan maka pendiri harus segera mengadakan rapat anggota, baik rapat anggota biasa maupun rapat anggota tahunan (RAT) untuk memutuskan menerima atau menolak tanggung jawab kuasa pendiri atas kegiatan usaha atau tindakan hukum yang telah dilaksanakan. Apabila rapat anggota menerima maka kegiatan usaha atau tindakan hukum yang telah dilaksanakan kuasa pendiri menjadi beban atau keuntungan Koperasi. Jika ditolak maka segala akibat yang timbul dari kegiatan usaha atau tindakan hukum tersebut menjadi tanggung jawab pribadi kuasa pendiri.

Pada saat RAT pertama ini dirumuskan perangkat lunak dan perangkat keras dari organisasi Koperasi yang dibentuk, seperti tata kerja dan struktur organisasi, jenis usaha, kepengurusan (pengurus dan pengawas) pertama dalam koperasi yang dibentuk dan hal-hal strategis lainya untuk keperluan pengembangan Koperasi, pengurus terpilih bertanggung jawab atas keberlangsungan aktivitas usaha dan organisasi koperasi sampai RAT tahun selanjutnya.

Dalam perjalanannya, organisasi yang dibentuk dapat mengembangkan jaringan dengan cara masuk ke dalam keanggotaan Organisasi Gerakan Koperasi sebagai berikut :

1. Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) untuk tingkat pusat

2. Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (DEKOPINWIL) untuk tingkat provinsi

3. Dewan Koperasi Indonesia Daerah (DEKOPINDA) untuk tingkat kabupaten atau kota

4. Badan Komunikasi Pemuda Koperasi (BKPK),

5. Lembaga Pengembangan Jaringan Usaha Koperasi (LP-JUK)

6. Asbikom Jabar (Asosiasi Bisnis Koperasi Mahasiswa Jawa Barat), atau sekundernya seperti Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO), GKPRI, GKBI, dan GKSI. Bisa juga organisasi lainya, seperti Kadin.

2.6.2. Keuntungan Koperasi

Menurut Hendri Hartopo, dalam bukunya Saya Beruntung Menjadi Karyawan, koperasi bisa menjadi tempat untuk berinvestasi bagi karyawan. Apakah itu investasi tidak langsung dalam bentuk simpanan, maupun investasi langsung dalam bentuk perusahaan. Dalam koperasi dikenal istilah SHU (Sisa

Hasil Usaha) yang dalam perusahaan dikenal sebagai Deviden, imbal jasa atas modal. Dibawah ini ada beberapa keuntungan menjadi anggota koperasi yang bisa menyejahterakan Anda, sebagai berikut :

1. Anda memiliki investasi sehingga Anda dapat bekerja dengan lebih tenang karena memiliki investasi atau tabungan yang berkembang dan memiliki perusahaan yang dikelola oleh manajemen sendiri, dengan pasar atau konsumen yang sudah jelas dalam kelompok tertentu.

2. Koperasi bisa membebaskan Anda dari lilitan utang.

3. Koperasi bisa memberikan Anda tingkat bunga simpanan yang lebih besar. 4. Koperasi bisa menjadi tempat arisan.

5. Koperasi biasanya menjual barang dengan lebih murah.

6. Jika dibandingkan dengan menabung di bank, dana yang relatif kecil maka tabungan Anda akan mendapat potongan biaya administrasi. Bunga yang Anda dapatkan pun tidak besar, terutama jika jumlah tabungan Anda kecil. Yang ada, uang Anda akan terus digerogoti dan habis hanya karena biaya administrasi.

7. Sebagai pelaksana demokrasi ekonomi pada masyarakat yang memiliki penghasilan rendah

8. Memperhatikan pembangunan daerah lingkungan kerjanya 9. Badan usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia 10. Memiliki kemudahan dalam mendapatkan modal usaha

11. Mensejahterakan anggotanya 12. Bersifat terbuka dan sukarela

13. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, tidak berdasarkan besarnya modal yang disetor.

Jika anda menabung di koperasi, Anda bisa mendapatkan bunga 10%, bahkan jika setoran dananya hanya sebesar Rp. 25.000,-. Dengan koperasi, karyawan yang terlilit utang pun akan bisa tertolong. Jika karyawan yang mau ikut serta dalam koperasi banyak, ambil contoh kurang lebih 10.000 orang, maka dana yang terkumpul di koperasi pun akan banyak dan itu bisa digunakan untuk mengembangkan usaha lainnya dan memutarkan uang.

2.6.3 Kerugian Koprasi

1. Banyak koperasi kekurangan modal dan sulit untuk mendapatkannya 2. Banyaknya anggota koperasi yang kurang sadar tentang hak dan

kewajibannya dalam koperasi

3. Kurangnya kemampuan dalam pengurusan sehingga dapat memperlambat dalam kemajuan koperasi

4. Daya saing yang rendah, akibat dari kualitas produk yang dihasilkan anggota-anggotanya

III KESIMPULAN

1. Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan arti lingkungan secara luas mencakup semua faktor eksternyang mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat

2. Lingkungan Perusahaan terdiri dari lingkungan sosial, lingkungan Industri, lingkungan Global yang dimana harus selalu dipantau supaya dapat mengantisipasi permintaan dan kemungkinan perubahan biaya produksi.

3. Koperasi adalah badan usaha, sehingga dalam penerapan kegiatan koperasi terdapat tujuan memperoleh keuntungan atau laba, namun yang menjadi catatan penting dalam koperasi adalah mencari keuntungan bukan satu-satunya tujuan koperasi, koperasi memiliki tujuan yang lebih luas untuk kesejahteraan para anggotanya.

4. Koperasi bekerja dengan menerapkan nilai-nilai prinsip ekonomi, prinsip ekonomi tersebut meliputi dalam keanggotaannya menganut sifat sukarela dan terbuka. Demokrasi adalah pedoman dalam pelaksanaan segala kegiatan di tubuh koperasi. Adanya pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha) secara adil. Modal merupakan patokan dalam pembelian balas jasa. Memunculkan kemandirian.

Peningkatan mutu pendidikan koperasi. Menerapkan sistem kerjasama antar koperasi

DAFTAR PUSTAKA

Admin.Kelebihan Koperasi https://www.jawaban.com/read/article/id/2010 /2/17 / 11/100217232956/Keuntungan-Menjadi-Anggota-Koperasi.html 2014 (Diakses 15 Maret 2018)

Admin.Kebaikan Dan Kelemahan Koperasi http://www.artikelsiana.com/2015/03 /kebaikan-kelemahan-koperasi-kelebihan-kekurangan.html

(Diakses 15 Maret 2018)

Admin.4 Landasan Struktur Koperasi Di Indonesia. https://dosenekonomi.com/ ilmu-ekonomi/koperasi/landasan-struktur-koperasi 201 6

(Diakses 15 Maret 2018)

Admin.2017.Syarat Dan Tata Cara Pembentukan Koperasi. http://www.dekopind asubang. com/berita/syarat-dan-tata-cara-pembentukan-koperasi 2017 (Diakses 15 Maret 2018)

Sitio, Arifin, Tamba, Halomoan.. Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga. 2001

Dalam dokumen MAKALAH EKONOMI PERUSAHAAN DAN KOPERASI (Halaman 30-41)

Dokumen terkait