• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.7 Per Connection Classifier (PCC)

2.7.1. Cara PCC bekerja

PCC bekerja dengan cara mengmbil beberapa field dari IP header dan TCP atau UDP header, kemudian dengan bantuan algoritma hashing akan menghasilkan sebuah output. Output tersebut didapat dengan cara melakukan penjumlahan dari beberapa field IP header, kemudian di bagi oleh penyebut yang telah ditentukan, dan sisanya jika dibandingan dengan remainder tertentu, jika sama, maka paket akan di capture. Kita dapat memilih source- address, destination-address, src-port, dst-port dalam operasi ini [11].

Source-address dan destination-address dapat diambil dari IP paket header dan src-port dan dst-port diambil dari TCP atau UDP paket header. Salah satu metode hash yang dapat digunakan adalah Modulo. modulo merupakan sebuah operasi bilangan yang menghasilkan sisa pembagian dari suatu bilangan terhadap bilangan lainnya. Misalkan dua bilangan a dan b, a modulo b (disingkat a mod b) adalah bilangan bulat sisa pembagian a oleh b. Misalnya, "1 mod 3", "4 mod 3", dan "7 mod 3" memiliki hasil 1, karena ketiga bilangan tersebut memiliki sisa 1 jika dibagi oleh 3, sedangkan "9 mod

3" sama dengan 0. Penerapan operasi modulus dalam teori bilangan tergolong aritmatika modulo.

Fungsi hashing dipakai karena mempunyai salah satu sifat yang deterministik. Maksudnnya adalah jika kita memasukkan input yang bertuliskan "hello" dan mengghasilkan output "1", dan pernyataan itu bersifat mutlak, sehingga jika kita menginputkan "hello" kedua kalinya akan menghasilkan output "1". Dari penjelasan diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

Hashing = 192+168+2+1+1234+173+194+39+179+8080= 10261 mod 3= 1

1234

8080

192.168.2.1 173.194.39.179

Pada operasi modulo diatas, 10261 merupakan hasil penjumlahan dari source-address + port- address + destination-address + destination-port dan 3 merupakan pembagi yang dapat kita tentukan dari banyaknya ISP yang akan kita gunakan. Output 1 ini akan di jadikan remainder, misalnya ketika remainder 1 maka akan dilewatkan pada gateway 1 dst.

2.8 Fail Over

Penerapan load balancing sangat rentan terhadap putusnya salah satu jalur koneksi internet, apalagi dapa penelitian ini, koneksi yang digunakan adalah jaringan 3G, biasanya terputusnya jalur internet ini terjadi secara tiba-tiba dan tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Jika hal ini terjadi, sistem load balancing tidak akan berjalan dengan baik, karena beberapa client akan mengalami connectionless. untuk menangani hal ini teknik fail over merupakan solusi yang tepat. Fail over adalah kemampuan untuk beralih secara otomatis ke gateway lainya. Gateway yang masih aktif akan mengambil alih tugas dari gateway yang mengalami putus koneksi.

2.9 Mikrotik

Mikrotik dibuat oleh MikroTikls sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia.

Latvia adalah sebuah negara yang merupakan “pecahan” dari negara Uni Soviet

dulunya atau Rusia sekarang ini. Mikrotik awalnya ditujukan untuk perusahaan jasa layanan Internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan teknologi nirkabel atau wireless. Saat ini MikroTikls

memberikan layanan kepada banyak ISP nirkabel untuk layanan akses Internet dibanyak negara di dunia dan juga sangat populer di Indonesia. MikroTik sekarang menyediakan hardware dan software untuk konektivitas internet di sebagian besar negara di seluruh dunia. Produk hardware unggulan Mikrotik berupa Router, Switch, Antena, dan perangkat pendukung lainnya. Sedangkan produk Software unggulan Mikrotik adalah MikroTik RouterOS.

Mikrotik RouterOS merupakan sistem operasi jaringan (networkoperating system) yang banyak digunakan oleh Internet Service Provider untuk keperluan firewall atau router yang handal yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan tool, baik untuk jaringan kabel maupun jaringan wireless [12].

Seperti penjelasan di atas, mikrotik merupakan router yang handal, yang mampu memberikan kelebihan pada sistem jaringan kita, karena dengan menggunakan mikrotik maka jaringan kita akan lebih stabil. Belakangan ini banyak usaha warnet yang menggunakan mikrotik sebagai routernya, dan hasilnya mereka merasa puas dengan apa yang diberikan mikrotik.

Mikrotik RouterOS hadir dalam berbagai level. Tiap level memiliki kemampuannya masing-masing, mulai dari level 3, hingga level 6. Secara singkat, level 3 digunakan untuk router berinterface ethernet, level 4 untuk wireless client atau serial interface, level 5 untuk wireless AP, dan level 6 tidak mempunyai limitasi apapun.

Untuk aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4 (200 user), level 5 (500 user) dan level 6 (unlimited user).

2.9.1. Fitur-fitur mikrotik : a. Firewall dan NAT b. Routing

c. Static routing

d. Data Rate Management e. Hotspot f. Point-to-Point tunneling protocols g. Simple tunnels h. IPsec i. Web proxy j. Caching DNS client k. DHCP l. Universal Client m. VRRP n. UPnP o. NTP p. Monitoring/Accounting q. SNMP r. M3P s. MNDP t. Tools

Gambar 2.6 Mikrotik RouterBoard 750

2.10 PC Router

Dari pengertian Router yang sudah disampikan di atas dapat dikatakan bahwa PC Router adalah perangkat pengatur lalu lintas data antar segmen jaringan yang berbeda dengan memanfaatkan Personal Computer sebagai device atau alatnya. Dengan perkataan lain PC Router adalah PC yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi layaknya sebuah router yang mengatur lalu lintas data. Dengan penggunaan PC sebagai router jaringan, maka kita dapat memanfaatkan PC yang tidak perlu spesifikasi yang tinggi sebagai router sehingga kita dapat menekan biaya, dibandingkan dengan pembelian dedicated router yang digunakan sebagai router, selain harganya relatif mahal, juga maintenance terhadap jenis router ini cukup sulit.

2.10.1. Kelebihan

b. Mudah dalam penyetingan dan konfigurasi router. c. Mudah dalam penambahan fitur baru.

d. Multifungsi artinya dapat berfungsi sebagai sebagai router atau PC. e. Maintenance atau perawatan router lebih mudah seperti merawat PC

biasa.

f. Hemat biaya karena tidak perlu membeli dedicated router.

g. Dapat diinstal sistem operasi yang memang khusus didesain untuk router.

2.10.2 Kekurangan

a. Pilihan koneksinya terbatas tergantung jumlah network card dan slot PCI yang tersedia.

b. Kestabilan kerja tidak sebaik dedicated router.

c. Bila device komputer mengalami masalah maka router dalam jaringan tidak akan berfungsi.

d. Ada harga ada kinerja, berbeda dengan dedicated router yang mahal semisal Cisco yang neniliki kestabilan kerja yang tinngi.

e. Dengan peran ganda yang diemban router, maka kinerja PC router akan menjadi berat.

2.11 Monitoring jaringan

Monitoring jaringan adalah salah satu fungsi dari management yang berguna untuk menganalisis apakah jaringan masih cukup layak untuk digunakan atau perlu tambahan kapasitas atau perbaikan. Hasil monitoring juga dapat membantu jika admin ingin mendesain ulang jaringan yang telah ada. Untuk melakukan monitoring, telah tersebar luas di internet jaringan yang menyediakan tools secara gratis. Banyak hal dalam jaringan yang bisa dimonitoring, salah satu diantaranya load traffic jaringan yang lewat pada sebuah router atau interface komputer. Monitoring dapat dilakukan dengan standar SNMP, selain load traffic jaringan, kondisi jaringan pun harus dimonitoring, misalnya status up atau down dari sebuah peralatan jaringan. Hal ini dapat dilakukan dengan tes ping.

2.11.1. Axence NetTools

Axence NetTools Merupakan salah satu program Network Analyzer yang dipakai untuk mengukur atau menganalisa kualitas dan masalah pada suatu jaringan. Axence NetTools cukup populer karena memiliki fitur yang lengkap yaitu trace, lookup, port scanner, network scanner, dan SNMP browser.

Menurut www.axencesoftware.com/en/nettools selaku pengembang dari software ini, NetTools telah dipercaya oleh beberapa perusahaan besar seperti Nestle, Puma dan Siemens [15].

a. NetWatch b. WinTools c. Local Info

d. Netstat ( part of Local Info ) e. Ping f. Trace g. Lookup h. Bandwidth i. Netcheck j. TCP/IP workshop k. Scan Host

Dokumen terkait