• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kepercayaan Diri

5. Cara Untuk Mengembangkan Kepercayaan Diri

Menurut Savitri (2006: 129-136) ada lima cara untuk mengembangkan percaya diri anak. Cara itu adalah :

a. Menanamkan keyakinan pada anak bahwa ia mampu melakukan sesuatu.

Orang tua perlu menanamkan pemahaman pada diri anak bahwa dirinya memiliki potensi yang perlu dikembangkan. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengatakan pada anak bahwa dia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Orang tua perlu menanamkan keyakinan pada anak dan selalu mengatakan “ayo kamu bisa”. Kata-kata itu dapat membuat anak menjadi bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan.

b. Menanamkan pada anak bahwa anak mampu mengatasi setiap kendala yang dihadapinya.

Hidup yang akan dihadapi anak di masa depan lebih berat dan penuh dengan tantangan. Agar anak mampu menghadapi tantangan itu, maka anak membutuhkan kepercayaan diri yang kuat. Dalam mengembangkan kepercayaan diri pada anak, perlu ditanamkan keyakinan bahwa anak mampu menghadapi setiap tantangan. Hal ini sangat mungkin dilakukan dan sekaligus merupakan proses belajar bertahap bagi anak.

c. Menanamkan keyakinan bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan

Anak perlu dibimbing untuk memahami bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan. Hal ini bertujuan agar anak tidak hanya berfokus pada kekurangannya semata. Kekurangan itu misalnya wajah yang berjerawat sehingga membuat anak menjadi minder atau juga badan yang terlalu gemuk dan terlalu pendek. Dalam hal ini, anak perlu dididik untuk mampu menerima kekurangan yang ia miliki. Selain itu, mendorong anak untuk memahami kelebihannya dan mampu mengembangkan kelebihan itu. Anak hendaknya diarahkan pada kelebihan dan tidak terlalu terfokus pada kekurangan yang ada dalam diri anak. Cara yang dapat ditempuh misalnya dengan melihat keberhasilan/kesuksesan

orang lain. Dengan memberikan contoh dari orang yang tidak sempurna secara fisik tetapi dapat meraih kesuksesan, misalnya orang yang tidak punya tangan tetapi mampu melukis dengan kakinya, orang yang lumpuh dapat membuat patung dengan tangannya, orang buta dapat memainkan gitar dengan baik, dan sebagainya. Contoh tersebut dapat membuat anak menjadi lebih bersemangat dalam mencapai cita-citanya di masa depan.

d. Menanamkan keyakinan pada anak bahwa untuk mewujudkan sesuatu dia membutuhkan bantuan dari orang lain

Untuk mencapai kesuksesan, anak juga membutuhkan bantuan dari orang lain. Sebagai contoh, untuk menjadi Dokter, anak harus sekolah, dan di sekolah dia dibimbing oleh Guru, setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, kemudian masuk ke fakultas kedokteran.

Hal di atas perlu ditegaskan agar anak tidak menjadi pribadi yang sombong sehingga membuatnya enggan meminta pertolongan orang lain karena merasa mampu menyelesaikannya sendiri. Untuk itu, yang perlu dikembangkan adalah sikap kerjasama dan kesediaan untuk membantu orang lain. Dengan berkembangnya sikap ini, maka anak akan mampu menyesuaikan diri dalam tim kerja. Anak akan bersikap tidak menang sendiri atau berfikir egois.

e. Menanamkan keyakinan pada anak bahwa Tuhan selalu memberikan kekuatan dan jalan yang mudah untuk mewujudkannya

Anak perlu memahami bahwa banyak hal di luar kendali manusia, sehingga membutuhkan pertolongan Tuhan. Orang tua perlu menanamkan benih iman dan keyakinan dalam diri anak bahwa Tuhan akan selalu membantu hambanya yang sabar dan taat. Untuk mencapai kesuksesan, anak membutuhkan kecerdasan spiritual agar mampu bertahan dalam kehidupan yang penuh dengan tekanan, stress, dan kompetisi keras. Jiwa anak membutuhkan sumber kekuatan yang akan membuatnya tidak mudah putus asa dan bimbang. Dalam jiwa anak perlu ditanamkan keimanan dan ketakwaan yang kokoh agar mampu menghadapi godaan hidup yang semakin keras.

f. Menumbuhkan sikap sabar dan ulet dalam memulai sesuatu

Sikap mudah menyerah dalam menghadapi masalah merupakan awal rasa percaya diri rendah. Ia akan dihantui oleh rasa tidak percaya diri terhadap kemampuan yang ia miliki dalam mencapai tujuan hidupnya. Langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara menumbuhkan sikap sabar dan ulet untuk memulai suatu usaha disertai dengan keyakinan bahwa Tuhan telah berjanji kepada umatnya akan selalu

bersama dengan orang yang sabar. Setiap orang harus selalu berusaha tetap percaya diri bahwa ia akan selalu mendapat jalan keluar dari segala masalah yang dialami dalam kehidupannya. 1Korintus (10:13) mengatakan bahwa “Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”.

Riyanto (2006: 55-56) mengatakan bahwa hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan rasa percaya diri antara lain:

a. Mengumpulkan keberhasilan-keberhasilan atau menambah hal-hal positif dalam diri. Keberhasilan-keberhasilan tidak menunjuk pada sesuatu yang besar akan tetapi keberhasilan yang sederhana jika disyukuri dan diusahakan terus-menerus maka keberhasilan tersebut dapat menambah rasa percaya diri.

b. Menumbuhkan kemampuan untuk memaafkan kesalahan dan keterbatasan diri sendiri. Kemampuan memaafkan diri ini dapat memelihara rasa percaya diri bahkan dapat meningkatkannya karena kita lama-kelamaan akan mencintai diri kita sendiri.

c. Menanamkan keberanian untuk mengungkapkan diri atau menyatakan diri di hadapan orang lain. sikap ini tentu saja menyangkut relasi dengan orang lain.

d. Belajar tampil di muka umum tanpa rasa takut. Hal ini dipengaruhi oleh konsep diri kita dan bagaimana kita menilai orang lain. Konsep diri yang positif akan mempermudah relasi dan pergaulan kita di tengah banyak orang dan menambah rasa percaya diri. Sikap seseorang menilai diri lebih rendah daripada orang lain, akan membuat kita menjadi minder atau memiliki rasa percaya diri yang rendah.

e. Tampil apa adanya tanpa menutupi kekurangan yang ada.

Percaya diri tumbuh karena seseorang mampu menerima dan menghargai diri apa adanya. orang yang membangun rasa percaya diri dengan memoles dirinya dengan berbagai macam topeng untuk menutupi kekurangannya akan mengalami kehancuran. Percaya diri yang kokoh dapat muncul apabila dibangun atas diri yang senyatanya.

Dokumen terkait