• Tidak ada hasil yang ditemukan

CaraBPenggunaanB Mode BLainB

PENDAHULUANB 1.1 LatarBBelakangB

2.6. Liquid Crystal Display B(LCD)B2x16B

4.2.2. CaraBPenggunaanB Mode BLainB

Di bawah ini merupakan urutan cara penggunaan Mode Lain :

1. Tekan tombol “Lain”, maka pada LCD muncul tulisan “Mode Lain” pada baris

pertama dan tulisan “100ml – 2000ml” pada baris kedua.

2. Setelah beberapa saat pada LCD muncul tulisan “Input Vol. : ” pada baris pertama.

Berarti user diminta mengetik nilai volume yang diinginkan.

3. Ketik nilai volume sesuai dengan batasan Mode Lain pada sistem. Jika mengetik diluar

batasan Mode Lain maka setelah ditekan tombol “RUN” akan muncul tulisan “Pilihan

Salah” pada LCD yang berarti pilihan tidak ada pada sistem.

4. Tekan tombol “Clear” untuk menghapus salah ketik.

5. Tekan tombol “Cancel” untuk membatalkan pilihan dan akan kembali ke mode awal.

6. Siapkan penampung air.

7. Tekan tombol “RUN” untuk menjalankan pilihan volume, maka air akan keluar dari

pipa.

8. Setelah tombol “RUN” ditekan, user tidak bisa melakukan pembatalan, kecuali

dimatikan power supply-nya.

11. Saat proses run, pada LCD muncul tulisan “Silakan Tunggu !!” pada baris pertama dan baris kedua adalah tampilan pencacah (counter) yang menghitung pulsa dari sensor.

9. Setelah counter mencapai batas volume dalam program, maka pada LCD muncul

tulisan “Selesai” pada baris kedua dan akan kembali ke mode awal sistem. 10. Proses penggunaan mode Lain selesai.

4.3.

PercobaanBAlatBB

Percobaan alat bertujuan untuk mencari nilai set point yang tepat dari tiap-tiap pilihan volume pada sistem. Set point adalah nilai acuan yang digunakan di dalam program sebagai pengendali sistem untuk mencapai volume air tertentu. Set point ini berupa nilai pencacah (counter) dari sinyal pulsa yang dihasilkan oleh sensor ketika dialiri air.

Yang dilakukan pertama adalah pengujian alat untuk mengetahui besarnya debit air pada sistem. Nilai debit air digunakan untuk menghitung frekuensi pulsa dari sensor. Frekuensi pulsa tersebut digunakan untuk perhitungan set point volume pada program. Pengujian debit air dilakukan dengan parameter isi galon penuh dan setengah. Hasil pengujian ditunjukkan pada tabel 4.1.

TabelB4.1BHasilBPengujianBDebitBAirBpadaBSistemB

Debit Air (liter/menit)

Pengujian Galon Penuh Galon Setengah Selisih

ke-1 2,44 2,37 0,07

ke-2 2,32 2,29 0,034

ke-3 2,32 2,24 0,08

Rata-rata 2,36 2,3

Parameter isi galon digunakan untuk mendapatkan data pengaruh isi galon terhadap debit air pada sistem. Dari hasil pengujian debit air yang ditunjukkan tabel 4.1, rata-rata debit air saat isi galon penuh adalah 2,36 liter/menit dan saat isi galon setengah adalah 2,3 liter/menit. Selanjutnya adalah perhitungan nilai frekuensi pulsa berdasarkan persaman 2.8. Jika isi galon penuh debit airnya 2,36 liter/menit maka frekuensi pulsanya adalah :

= 7,5. = 7,5. 2,36 = 17,7 Hz

Jika isi galon setengah debit airnya 2,3 liter/menit maka frekuensi pulsanya adalah : = 7,5. = 7,5. 2,3 = 17,24 Hz

Dengan diketahuinya nilai debit air dan frekuensi pulsa maka dihitung nilai set point perhitungan tiap-tiap pilihan volume. Tabel pengaruh perbedaan debit air dan frekuensi pulsa terhadap waktu dan nilai set point dapat dilihat pada lembar lampiran 3. Dari tabel lampiran tersebut disimpulkan bahwa perbedaan debit air hanya berpengaruh terhadap lamanya waktu untuk mencapai nilai volume. Sedangkan nilai set point tiap

volume selalu sama. Tabel 4.2 menunjukkan hasil set point perhitungan pada tiap-tiap volume pilihan yang diambil dari lampiran 3.

TabelB4.2BSet PointBPerhitunganBtiapBVolumeBPilihanB

Volume 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

Set Point 45 90 135 180 225 270 315 360 405 450 Volume 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000

Set Point 495 540 585 630 675 720 765 810 855 900

Dari tabel 4.2 disimpulkan bahwa untuk volume kelipatan 100 ml, set point

perhitungannya adalah kelipatan 45. Persamaannya adalah sebagai berikut : = 0,45

Nilai set point perhitungan ini akan menjadi dasar untuk menentukan nilai set point

pada program. Set point program adalah nilai set point yang dipakai di dalam program. Set point program berbeda dengan set point perhitungan. Perbedaan set point tersebut didasari oleh desain alat dan hasil percobaan set point.

4.3.1.

Set PointBProgramBDipengaruhiBDesainBAlatB

Set point program ini terkait dengan desain alat yaitu adanya volume sisa pada saluran air seperti dibahas dalam bab perancangan alat. Gambar 4.5 menunjukkan volume sisa saluran air pada alat.

80 m m Solenoid valve 16 mm  9,8 m m 120 mm Volume sisa di pipa Flow sensor Pipa keluar Volume sisa valve kesensor GambarB4.5BVolumeBSisaBpadaBAlatB

Pada gambar 4.5 ada 2 bagian volume sisa yang diperhitungkan, yaitu volume sisa

valve ke sensor dan volume sisa di pipa. Volume sisa valve ke sensor adalah volume sisa

yang masih terbaca oleh sensor setelah valve menutup. Hal ini karena posisi sensor yang

berada di bawah valve. Dengan ukuran pipa diameter 16 mm dan panjang jarak valve ke

sensor 80 mm, maka dapat dihitung volume sisanya adalah sebagai berikut : = . . = . 8 . 80 = 16084,95 mm = 16,09 ml

Pipa keluar air dibuat melengkung naik pada ujung dengan tujuan untuk mempercepat proses berhentinya air. Jika dibuat seperti kran air biasa maka pada saat akhir aliran air akan menetes beberapa waktu karena pipa keluar air yang cukup panjang. Sehingga untuk memotong proses menetesnya air dan mempercepat berhentinya air, desain pipa keluar air dibuat seperti ditunjukkan gambar 4.5. Volume sisa di pipa adalah volume sisa akibat desain pipa keluar air yang melengkung. Ukuran pipa diameter 9,8 mm dan panjang 120 mm, maka dapat dihitung volume sisanya adalah sebagai berikut :

= . . = . 4,9 . 120 = 9051,56 mm = 9,05 ml

Selisih dari volume sisa valve ke sensor dan volume sisa di pipa merupakan volume sisa untuk perhitungan nilai set point program. Selisih volume sisanya adalah 7,04 ml. Mengacu pada perancangan tentang hubungan volume dengan jumlah pulsa pada tabel 3.2, maka dapat dihitung jumlah pulsa untuk mencapai volume 7,04 ml adalah 3,17 dibulatkan menjadi 3 pulsa.

Nilai set point program adalah nilai set point perhitungan pada tabel 4.2 dikurangi 3 tiap pilihan volume. Nilai set point program yang dipengaruhi oleh desain alat ditunjukkan pada tabel 4.3.

TabelB4.3BSet PointBProgramBDipengaruhiBDesainBAlatB

Volume 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

Set Point 42 87 132 177 222 267 312 357 402 447 Volume 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000

Set Point 492 537 582 627 672 717 762 807 852 897

Dari tabel 4.3, pada volume 100 ml maka set point programnya adalah 43. Nilai tersebut

yaitu 45 dikurangi 3, begitu seterusnya untuk volume yang lain. Set point tersebut dimasukkan ke dalam program. Persamaan untuk nilai set point program pada tabel 4.3 adalah sebagai berikut :

= (0,45 . ) − 3

Hasil percobaan set point program yang dipengaruhi desain alat secara lengkap dapat dilihat pada lembar lampiran 4. Percobaan dilakukan pada volume kelipatan 100 dari volume 100 ml sampai 2000 ml. Dari hasil percobaan disimpulkan bahwa semua hasil

volume keluaran lebih besar dari nilai volume masukan. Persentase error terkecil adalah

4,42% dan terbesar adalah 9,33%.

Dokumen terkait