• Tidak ada hasil yang ditemukan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan

Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun dengan dasar akrual. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, yang disusun dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.

b. Kas dan setara kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang serta tidak digunakan sebagai jaminan.

c. Kas/bank yang dibatasi penggunaannya

Kas yang dibatasi penggunaannya adalah kas dan setara kas yang ditempatkan sebagai jaminan atau penyisihan alokasi dana BUMN Peduli sesuai dengan Peraturan Meneg BUMN No. PER-05/MBU/2007. Setiap tahun, Unit PKBL diwajibkan untuk mengalokasikan 30% dari dana Program Bina Lingkungan yang tersedia untuk Program Bina Lingkungan BUMN Peduli. Berdasarkan PER-20/MBU/2012 tanggal 27 Desember 2012 mengenai “Perubahan atas peraturan Menteri Negara BUMN PER-05/MBU/2013” tanggal 1 Mei 2013, Unit PKBL ANTAM tidak lagi diwajibkan untuk mengalokasikan dana untuk program BUMN Peduli.

d. Piutang

Piutang disajikan dalam laporan posisi keuangan secara bersih, yaitu setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang, pada kelompok aset lancar. Saldo piutang dalam laporan posisi keuangan merupakan total saldo piutang yang terdiri dari piutang kepada BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur dan piutang pinjaman Mitra Binaan. Informasi yang perlu diungkapkan antara lain rincian saldo piutang beserta nilai masing-masing penyisihan penurunan nilai piutang untuk tiap-tiap kualitas piutang pinjaman, dan informasi lain yang relevan.

1) Piutang kepada Unit PKBL BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur

Merupakan pinjaman yang diberikan kepada unit PKBL BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur sebagai bentuk sinergi antar unit PKBL dan/atau lembaga keuangan lain. Piutang tersebut diakui pada saat terjadi penyerahan dana kepada Unit PKBL BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur dan diukur serta dicatat sebesar jumlah dana yang diserahkan kepada Unit PKBL BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur, setelah dikurangi dengan pengembalian yang telah diterima. Informasi yang perlu diungkapkan diantaranya adalah rincian pinjaman kepada masing-masing BUMN/Lembaga Penyalur dan informasi lain yang relevan.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM PKBL (lanjutan) c. Susunan Pengurus

Sejalan dengan perkembangan organisasi dan tuntutan optimalisasi nilai stakeholders, maka sejak bulan Juli tahun 2005 pengelolaan PKBL tidak lagi ditangani oleh Tim Ad Hoc namun masuk dalam struktur organisasi perusahaan dan berada di bawah struktur Community

Development (Comdev) Group. Berdasarkan Keputusan Direksi ANTAM No. 152.K/0251/DAT/2007 tanggal 1 Agustus 2007 nomenklatur Comdev Group diubah menjadi Corporate Social Responsibility (“CSR”) Group, dan kemudian berdasarkan Keputusan Direksi ANTAM No. 215.K/0251/DAT/2008 tanggal 9 Oktober 2008 nomenklatur

CSR Group, diubah menjadi CSR, lalu Keputusan Direksi ANTAM No. 156.K/0251/DAT/2012, dan terakhir keputusan Direksi ANTAM No. 234.K/0251/DAT/2013 yang diamandemen dengan keputususan Direksi ANTAM No. 25.K/0251/2014 pada tanggal 4 Februari 2014 yang kemudian diamandemen kembali dengan keputusan Direksi ANTAM No. 87.K/0251/DAT/2014 tanggal 4 April 2014 tentang susunan organisasi Kantor Pusat ANTAM. Adapun Pengelola PKBL adalah sebagai berikut:

Vice President CSR : Ir. Agus Yulianto, M.M. Manajer PKBL : Dewi Irnawati Marpaung Pengelola PKBL:

Unit Bisnis Penambangan Nikel Sulawesi Tenggara

(“UBPN SULTRA”) : Pamiluddin Abdullah Unit Bisnis Penambangan Nikel Maluku Utara

(“UBPN MALUT”) : Safrudin Iskandar Alam Unit Bisnis Penambangan Emas (“UBPE”) : Shobirin Sukian Unit Bisnis Logam Mulia (“LM”) : Reta Prasetyo

Unit Bisnis Geomin : Rahmi Swastini Pertiwi Unit Pasca Tambang Cikotok : Ridho Anggoro Kusumo Adhi Unit Pasca Tambang Kijang : I Nengah Sudarma

Unit Pasca Tambang Kutoarjo : Jumadi Unit Pasca Tambang Gebe : Parjono

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Laporan keuangan Unit PKBL ANTAM telah disusun dan diselesaikan oleh manajemen Unit PKBL ANTAM pada tanggal 27 Februari 2015.

Pada awal tahun 2012, Meneg BUMN menerbitkan Surat Edaran Meneg BUMN No. SE-02/MBU/Wk/2012 tanggal 23 Februari 2012 tentang “Penetapan Pedoman Akuntansi PKBL“ dan Surat Edaran Meneg BUMN No. SE-01/D5.MBU/2012 tanggal 27 Maret 2012 tentang “Petunjuk Teknis Penerapan Pedoman Akuntansi PKBL Revisi 2012” yang berlaku bagi unit PKBL yang berada di bawah naungan BUMN Pembina. Kedua surat edaran tersebut diterbitkan untuk mengubah pedoman penyusunan laporan keuangan PKBL yang sebelumnya diatur dalam Surat Edaran Meneg BUMN No. SE-04/MBU.S/2007 tanggal 17 Juli 2007 tentang “Pedoman Akuntansi Pedoman Akuntansi PKBL BUMN” untuk menyesuaikan dengan perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan PKBL didasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (“SAK ETAP”) sesuai dengan Surat Edaran Meneg BUMN No. SE-02/MBU/Wk/2012 dan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan PKBL.

Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun dengan dasar akrual. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, yang disusun dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.

b. Kas dan setara kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang serta tidak digunakan sebagai jaminan.

c. Kas/bank yang dibatasi penggunaannya

Kas yang dibatasi penggunaannya adalah kas dan setara kas yang ditempatkan sebagai jaminan atau penyisihan alokasi dana BUMN Peduli sesuai dengan Peraturan Meneg BUMN No. PER-05/MBU/2007. Setiap tahun, Unit PKBL diwajibkan untuk mengalokasikan 30% dari dana Program Bina Lingkungan yang tersedia untuk Program Bina Lingkungan BUMN Peduli. Berdasarkan PER-20/MBU/2012 tanggal 27 Desember 2012 mengenai “Perubahan atas peraturan Menteri Negara BUMN PER-05/MBU/2013” tanggal 1 Mei 2013, Unit PKBL ANTAM tidak lagi diwajibkan untuk mengalokasikan dana untuk program BUMN Peduli.

d. Piutang

Piutang disajikan dalam laporan posisi keuangan secara bersih, yaitu setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang, pada kelompok aset lancar. Saldo piutang dalam laporan posisi keuangan merupakan total saldo piutang yang terdiri dari piutang kepada BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur dan piutang pinjaman Mitra Binaan. Informasi yang perlu diungkapkan antara lain rincian saldo piutang beserta nilai masing-masing penyisihan penurunan nilai piutang untuk tiap-tiap kualitas piutang pinjaman, dan informasi lain yang relevan.

1) Piutang kepada Unit PKBL BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur

Merupakan pinjaman yang diberikan kepada unit PKBL BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur sebagai bentuk sinergi antar unit PKBL dan/atau lembaga keuangan lain. Piutang tersebut diakui pada saat terjadi penyerahan dana kepada Unit PKBL BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur dan diukur serta dicatat sebesar jumlah dana yang diserahkan kepada Unit PKBL BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur, setelah dikurangi dengan pengembalian yang telah diterima. Informasi yang perlu diungkapkan diantaranya adalah rincian pinjaman kepada masing-masing BUMN/Lembaga Penyalur dan informasi lain yang relevan.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Piutang (lanjutan)

2) Piutang pinjaman Mitra Binaan

Merupakan pinjaman yang disalurkan oleh Unit PKBL kepada Mitra Binaan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saldo piutang pinjaman Mitra Binaan termasuk piutang bunga atas pinjaman Mitra Binaan yang dicatat secara akrual. Piutang pinjaman Mitra Binaan diakui pada saat pinjaman tersebut disalurkan kepada Mitra Binaan melalui transfer maupun diserahkan secara tunai kepada Mitra Binaan dan diukur serta dicatat sebesar jumlah bersih/pokok yang diharapkan dapat ditagih dari Mitra Binaan. Piutang jasa administrasi pinjaman Mitra Binaan dicatat secara akrual mengikuti piutang pokok mitra tersebut bilamana kualitas pinjaman tersebut lancar dan kurang lancar. Bila kualitas pinjaman sudah diragukan maka tidak dilakukan akrualisasi piutang jasa administrasi pinjaman Mitra Binaan. Informasi yang perlu diungkapkan diantaranya adalah jumlah piutang, dirinci per sektor, wilayah, dan kualitas pinjaman (lancar, kurang lancar, diragukan, dan macet).

3) Penggolongan kualitas pinjaman

Berdasarkan PER-05/MBU/2007, penggolongan kualitas pinjaman Mitra Binaan ditetapkan sebagai berikut:

(1) Lancar

Apabila pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman dilakukan tepat waktu atau terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. (2) Kurang lancar

Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 30 (tiga puluh) hari dan belum melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

(3) Diragukan

Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dan belum melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

(4) Macet

Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

4) Penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman

Penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman adalah penyisihan atas piutang pinjaman yang mungkin tidak tertagih dihitung berdasarkan estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih. Estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih, dihitung secara kolektif berdasarkan persentase tertentu tingkat ketertagihan (collectability) data historis yang ada (minimal dua tahun).

e. Aset tetap

Merupakan aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun terlebih dahulu, digunakan dalam operasi Unit PKBL, tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan, dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, dengan klasifikasi sebagai berikut:

Jenis Aset Metode Penyusutan Tarif Penyusutan

Kendaraan Garis Lurus 12,5% Inventaris dan Peralatan Garis Lurus 25%

Unit PKBL harus mengakui biaya perolehan aset tetap jika kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan biaya tersebut akan mengalir dan atau ke dalam Unit PKBL, dan biaya perolehan dapat diukur secara handal.

Aset tetap diukur dengan ketentuan: (1) Diukur sebesar biaya perolehan berdasarkan atas harga beli ditambah semua biaya yang dikeluarkan sampai aset tetap tersebut siap untuk digunakan; (2) Dibangun sendiri, nilai perolehan didasarkan atas seluruh biaya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset yang bersangkutan; (3) Diperoleh melalui transaksi sewa beli (purchase leasing), nilai perolehan dicatat berdasarkan seluruh nilai tunai biaya yang dibebankan dalam kontrak sewa beli; (4) Aset tetap yang diperoleh melalui hibah atau transaksi pertukaran nonmoneter lainnya dicatat berdasarkan nilai wajar dari aset yang diperoleh atau aset yang diserahkan, mana yang lebih handal; (5) Pengeluaran–pengeluaran untuk perbaikan aset tetap yang menambah masa manfaat, kapasitas, dan mutu pelayanan aset tetap yang bersangkutan untuk beberapa tahun pada prinsipnya harus dikapitalisasi; dan (6) Aset tetap yang tidak dipergunakan dikeluarkan dari pos aset tetap dan dikelompokkan sebagai aset lain-lain atau aset tidak lancar yang dimilliki untuk dijual.

Aset tetap disajikan sebesar nilai buku, yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap dapat dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku.

f. Dana penjaminan KUM-LTA

Dana penjaminan KUM-LTA merupakan deposit sebagai jaminan Program Kemitraan di bank pemerintah yang ditentukan. Besar dana penjaminan KUM-LTA diakui sebesar nilai nominal dana yang ditempatkan.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Piutang bermasalah

Merupakan piutang pinjaman macet yang telah diupayakan pemulihannya (rescheduling dan

reconditioning) namun tidak terpulihkan atau sebab lain yang menyebabkan piutang dapat

dikategorikan menjadi piutang bermasalah.

Piutang bermasalah diakui pada saat piutang pinjaman yang dikategorikan macet dan telah diupayakan pemulihannya namun tidak terpulihkan, serta diukur dan dicatat sebesar jumlah pokok pinjaman, sementara penyisihan diukur dan dicatat sebesar 100%. Piutang bermasalah dan penyisihan piutang bermasalah disajikan dalam saldo aset lain-lain. Informasi yang perlu diungkapkan adalah saldo piutang bermasalah beserta penyisihan penurunan nilai piutang dan informasi lain yang relevan.

h. Beban akrual

Merupakan biaya-biaya yang masih harus dibayar Unit PKBL karena diterimanya jasa/prestasi selama tahun berjalan tetapi belum dibayar sampai dengan akhir periode akuntansi yang pembayarannya jatuh tempo pada tahun berikutnya.

Pengakuan dan pengukuran beban akrual diakui pada saat diterimanya jasa/prestasi (beban sudah terjadi) selama tahun berjalan tetapi belum dilakukan pembayaran, serta diukur dan dicatat sebesar jumlah biaya tahun berjalan yang belum dibayar.

i. Angsuran belum teridentifikasi

Angsuran belum teridentifikasi adalah penerimaan angsuran yang belum dapat diklasifikasikan atau diidentifikasi nama mitra binaannya sampai dengan tanggal laporan keuangan.

Angsuran belum teridentifikasi disajikan dalam laporan posisi keuangan sebagai pengurang nilai piutang.

j. Aset bersih

Aset bersih diklasifikasikan menjadi aset bersih terikat dan aset bersih tidak terikat. Aset bersih terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu atau tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasional normal. Aset bersih tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu.

k. Pengakuan pendapatan dan beban

Pendapatan PKBL dapat berasal dari: 1. Alokasi beban dari BUMN Pembina;

2. Penerimaan pelimpahan dana dari PKBL lain; 3. Penggantian beban operasional;

4. Sumbangan;

5. Pendapatan jasa administrasi pinjaman; 6. Pendapatan keuangan; dan

Berdasarkan PER-08/MBU/2013, sejak tahun 2013 alokasi dana dari BUMN Pembina untuk PKBL yang dianggarkan akan dicatat sebagai biaya di perusahaan yang besarnya ditetapkan oleh RUPS.

Penerimaan diakui pada saat terpenuhi kondisi berikut:

1. Unit PKBL tidak mempertahankan atau meneruskan baik keterlibatan manajerial sampai kepada tingkat dimana biasanya diasosiasikan dengan kepemilikan maupun kontrol efektif atas barang yang terjual;

2. Jumlah pendapatan diukur secara handal;

3. Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan transaksi akan mengalir ke unit PKBL; dan

4. Biaya yang telah atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi dapat diukur secara handal.

Beban diakui berdasarkan metode akrual.

l. Transaksi dengan pihak berelasi

Unit PKBL telah melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Pihak berelasi adalah individu atau entitas yang terkait dengan unit PKBL.

Individu atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan unit PKBL jika mereka: - memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas unit PKBL;

- memiliki pengaruh signifikan atas unit PKBL; atau

- merupakan personil manajemen kunci unit PKBL atau entitas induk unit PKBL.

Suatu entitas berelasi dengan unit PKBL jika memenuhi salah satu hal berikut, tetapi tidak terbatas pada:

- transaksi antara unit PKBL dengan pemilik utamanya;

- transaksi antara unit PKBL dengan unit PKBL lain dimana kedua unit PKBL tersebut di bawah pengendalian bersama dari suatu entitas atau individu; atau

- transaksi dimana unit PKBL atau individu yang mengendalikan unit PKBL pelapor menimbulkan beban secara langsung bukan ditanggung oleh unit PKBL pelapor.

Sifat transaksi yang berkaitan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan. Transaksi tersebut dilakukan dengan ketentuan yang telah disetujui oleh masing-masing pihak.

m. Penyaluran Bina Lingkungan

Penyaluran Bina Lingkungan adalah penyaluran bantuan untuk masyarakat di sekitar unit usaha dalam bentuk bantuan bencana alam, pendidikan dan pelatihan, kesehatan, sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, pengentasan kemiskinan berdasarkan pada Peraturan Meneg BUMN No. PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. REKLASIFIKASI LAPORAN KEUANGAN

Saldo komparatif dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah diubah agar sesuai dengan dasar penyajian dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Laporan keuangan unit PKBL PT ANTAM (Persero) pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 yang telah direklasifikasi adalah sebagai berikut:

Sebelum Setelah reklasifikasi Reklasifikasi reklasifikasi PENDAPATAN

Alokasi dari BUMN Pembina 5.000.000.000 (5.000.000.000)

-Pendapatan jasa administrasi pinjaman 6.384.045.319 - 6.384.045.319

Pendapatan keuangan 1.026.401.469 - 1.026.401.469

Pendapatan lain-lain 871.058.202 - 871.058.202

13.281.504.990 (5.000.000.000) 8.281.504.990 ALOKASI BUMN PEDULI DAN ASET

BERSIH TERIKAT TEMPORER YANG BERAKHIR PEMBATASANNYA

Aset bersih terikat-berakhir karena waktu 3.021.155.805 - 3.021.155.805

3.021.155.805 - 3.021.155.805

JUMLAH PENDAPATAN 16.302.660.795 (5.000.000.000) 11.302.660.795 BEBAN

Dana pembinaan kemitraan 3.325.023.472 - 3.325.023.472

Penyaluran bina lingkungan 20.116.072.173 (5.000.000.000) 15.116.072.173

Beban operasional 935.349.725 - 935.349.725

Beban penyisihan penurunan nilai piutang 3.465.400.296 - 3.465.400.296

Beban penyusutan aset tetap 181.268.371 - 181.268.371

JUMLAH BEBAN 28.023.114.037 (5.000.000.000) 23.023.114.037 PENURUNAN ASET BERSIH

TIDAK TERIKAT (11.720.453.242) - (11.720.453.242) PERUBAHAN ASET BERSIH TERIKAT

TEMPORER

Aset bersih terikat-terbebaskan (3.021.155.805) - (3.021.155.805)

PENURUNAN ASET BERSIH

TERIKAT TEMPORER (3.021.155.805) - (3.021.155.805) PENURUNAN ASET BERSIH (14.741.609.047) - (14.741.609.047)

2014 2013

Kas dan Bank Program Kemitraan

Kas Kecil 4.244.145 1.004.723 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”) 5.894.415.380 36.138.768.677 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“Bank BRI”) 474.742.271 2.272.071.046 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“Bank BNI”) 152.429.501 1.706.354.544 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten Tbk (“Bank BJB”) - 335.812.494 Sub jumlah 6.525.831.297 40.454.011.484 Kas dan Bank Program Bina Lingkungan

Kas Kecil 1.880.861 9.614.351 Bank Mandiri 2.980.691.000 5.977.906.164 Bank BRI 87.881.036 210.457.067 Sub jumlah 3.070.452.897 6.197.977.582 Deposito Bank Mandiri - 30.000.000.000 Jumlah 9.596.284.194 76.651.989.066

Tingkat suku bunga kontraktual untuk deposito adalah sebesar 9%.

5. PIUTANG KEPADA BUMN PEMBINA LAIN/LEMBAGA PENYALUR

Piutang kepada BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur terdiri dari:

2014 2013

Unit PKBL PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) 25.277.567.949 -Unit PKBL PT Perkebunan Nusantara X (Persero) 24.911.342.466 -Unit PKBL PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) 10.575.801.353 -Unit PKBL PT Sang Hyang Seri (Persero) 12.113.092.073 12.817.797.545 Unit PKBL PT Pertani (Persero) 10.299.038.763 9.963.180.148 Lembaga Keuangan Penyalur Koperasi & BMT 1.066.263.333 261.916.674 Penyisihan Pengakuan Piutang Pendapatan Jasa (2.258.247.992)

-Jumlah 81.984.857.945 23.042.894.367

Penyisihan pengakuan piutang pendapatan jasa merupakan penyisihan untuk PT Sang Hyang Seri (Persero) dan PT Pertani (Persero) masing-masing sebesar Rp1.249.407.082 dan Rp1.008.840.910.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN

2014 2013

Piutang pinjaman Mitra Binaan 48.567.536.672 45.168.515.634 Piutang jasa administrasi pinjaman 109.995.167 128.156.959 Penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman

Mitra Binaan (28.307.686.224) (31.937.618.489)

20.369.845.615 13.359.054.104

Angsuran belum teridentifikasi (1.338.350.202) (1.357.713.439)

Jumlah 19.031.495.413 12.001.340.665

Piutang pinjaman mitra binaan per wilayah provinsi

2014 2013 Sulawesi Tenggara 18.908.465.881 18.046.575.506 Jawa Barat 9.446.334.356 8.802.428.803 Maluku Utara 8.986.943.115 8.128.270.466 DKI 7.676.999.003 5.892.956.243 Kepulauan Riau 1.758.929.440 1.994.482.225 Banten 1.421.867.498 1.920.612.731 Jawa Tengah 367.997.379 383.189.660 48.567.536.672 45.168.515.634

Pengakuan piutang jasa administrasi pinjaman 109.995.167 128.156.959 Penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman

Mitra Binaan (28.307.686.224) (31.937.618.489)

20.369.845.615 13.359.054.104

Angsuran belum teridentifikasi (1.338.350.202) (1.357.713.439)

Jumlah 19.031.495.413 12.001.340.665

Saldo piutang adalah pokok dan pengakuan piutang jasa administrasi pinjaman pada akhir tahun.

Angsuran belum teridentifikasi terdiri dari:

2014 2013

UBPN SULTRA 828.291.146 712.828.362 Kantor Pusat 355.216.693 513.816.880 UBPN MALUT 145.403.974 121.919.307 UBPE 9.438.389 7.798.890 Unit Pasca Tambang Kutoarjo - 1.350.000

Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah:

Penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman mitra binaan 31 Desember 2014

Persentase Beban Kualitas Umur Saldo penyisihan Alokasi penyisihan Penyisihan pinjaman piutang piutang (pembulatan) Desember 2014 Desember 2013 Desember 2014

Lancar 0-30 hari 17.017.675.551 2,50% 425.298.747 206.603.500 218.695.247 Kurang Lancar 30-180 hari 3.282.108.545 6,14% 201.537.123 325.702.085 (124.164.962) Diragukan 180-270 hari 833.213.489 16,36% 136.316.100 465.886.787 (329.570.687) Macet >270 hari 27.544.534.254 100% 27.544.534.254 30.939.426.117 (3.394.891.863) 48.677.531.839 28.307.686.224 31.937.618.489 (3.629.932.265) Bermasalah >270 hari 9.798.487.379 100% 9.798.487.379 9.803.859.378 (5.371.999) Jumlah 58.476.019.218 38.106.173.603 41.741.477.867 (3.635.304.264)

Penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman mitra binaan 31 Desember 2013

Persentase Beban Kualitas Umur Saldo penyisihan Alokasi penyisihan Penyisihan pinjaman piutang piutang (pembulatan) Desember 2013 Desember 2012 Desember 2013

Lancar 0-30 hari 7.871.088.461 2,62% 206.603.500 412.554.356 (205.950.856) Kurang Lancar 30-180 hari 4.213.339.337 7,73% 325.702.085 415.992.986 (90.290.901) Diragukan 180-270 hari 2.272.818.679 20,50% 465.886.787 293.259.856 172.626.931 Macet >270 hari 30.939.426.116 100,00% 30.939.426.117 27.359.116.192 3.580.309.925 45.296.672.593 31.937.618.489 28.480.923.390 3.456.695.099 Bermasalah >270 hari 9.803.859.378 100,00% 9.803.859.378 9.795.154.181 8.705.197 Jumlah 55.100.531.972 41.741.477.867 38.276.077.571 3.465.400.296 7. ASET TETAP

Nilai buku aset tetap 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp316.529.276 dan Rp474.584.710. Jumlah beban penyusutan aset tetap per 31 Desember 2014 dan 2013 masing sebesar Rp171.326.434 dan Rp181.268.371, dengan total harga perolehan masing-masing sebesar Rp864.553.225 dan Rp851.282.225.

8. ASET LAIN-LAIN

2014 2013

Uang jaminan - 350.000.000 Piutang bermasalah 9.798.487.379 9.803.859.378 Penyisihan penurunan nilai piutang bermasalah (9.798.943.379) (9.803.859.378)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

9. BEBAN AKRUAL

2014 2013

Program Bina Lingkungan 29.700.000 286.178.773 Program Kemitraan 75.079.505

-Jumlah 104.779.505 286.178.773

Saldo tersebut merupakan sisa pembayaran program yang sudah dilaksanakan namun belum dibayarkan pada tahun berjalan.

10. PENDAPATAN ALOKASI DANA BUMN PEMBINA

Berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 tentang “Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara BUMN No PER-05/MBU/2007”, dana program kemitraan dan dana bina lingkungan bersumber dari biaya ANTAM. Hingga Desember 2014, ANTAM menyalurkan biaya Rp5.000.000.000 untuk dana bina lingkungan yang dicatat sebagai beban tahun berjalan oleh BUMN Pembina. Pada tahun 2013 ANTAM juga menyalurkan biaya Rp5.000.000.000 untuk dana bina lingkungan yang telah digunakan seluruhnya untuk penyaluran bina lingkungan selama tahun 2013. Penerimaan tersebut disajikan secara net dengan beban penyaluran bina lingkungan pada Catatan 3.

11. PENDAPATAN JASA ADMINISTRASI PINJAMAN

2014 2013

UBPN SULTRA 430.298.194 727.792.188 UBPN MALUT 222.605.291 198.813.214 UBPE 204.381.853 292.319.714 Unit pasca tambang Cikotok 93.139.183 98.910.800 Kantor Pusat 80.486.041 229.434.481 Unit pasca tambang Kijang 41.314.279 60.690.069 Unit pasca tambang Kutoarjo 969.720 4.805.979 Kerjasama dengan BUMN Pembina Lain 2.724.360.677 4.771.278.874

Jumlah 3.797.555.238 6.384.045.319 12. PENDAPATAN KEUANGAN

2014 2013

Pendapatan bunga deposito 1.372.442.962 192.586.146 Pendapatan bunga tabungan 521.342.022 833.815.323

Pembalikan penyisihan penurunan nilai piutang 3.635.304.264 -(lihat Catatan 6)

Pengembalian dana BUMN Peduli 2.326.471.564 366.906.838 Program Kemitraan 100.034.590 38.836.364 Program Bina Lingkungan 725.000 465.315.000

Jumlah 6.062.535.418 871.058.202 14. DANA PEMBINAAN KEMITRAAN

2014 2013

Program pengembangan pemasaran 2.934.101.508 888.940.363 Pendidikan dan pelatihan 1.279.837.106 2.436.083.109

Jumlah 4.213.938.614 3.325.023.472 15. PENYALURAN BINA LINGKUNGAN

2014 2013*

Pendidikan dan pelatihan 3.992.890.775 8.393.327.461 Prasarana umum 2.772.586.731 6.459.922.324 Pelestarian alam 1.732.289.813 1.687.100.370 Sarana ibadah 874.061.448 920.367.070 Peningkatan kesehatan 632.986.500 872.507.153 Bencana alam 214.328.700 622.863.795 Pengentasan kemiskinan - 1.159.984.000 Total penyaluran bina lingkungan 10.219.143.967 20.116.072.173 Alokasi dari BUMN Pembina (Catatan 10) (5.000.000.000) (5.000.000.000)

Bersih 5.219.143.967 15.116.072.173 16. BEBAN OPERASIONAL

2014 2013

Beban umum dan administrasi 553.646.848 434.426.097 Beban pembinaan 551.830.704 166.524.421 Beban upah tenaga harian 119.328.352 254.135.796 Beban lainnya 32.611.714 68.897.911 Beban pemeliharaan 30.031.165 5.965.500 Beban sewa 1.800.000 5.400.000

Jumlah 1.289.248.783 935.349.725

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

17. INFORMASI PIHAK-PIHAK YANG BERELASI a. Transaksi dan saldo kepada pihak berelasi

Rincian transaksi dan saldo dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

2014 2013

Dokumen terkait