• Tidak ada hasil yang ditemukan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Dalam dokumen per 021 pb 2005 lampiran (Halaman 61-67)

Lampiran VI Contoh Catatan atas Laporan Keuangan Peraturan Direktur Ditjen PBN No. PER-21 /PB/2005 Tanggal 29 Juli 2005 Tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA...

Laporan keuangan tahunan ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud transparansi dan akuntabilitas, sebagaimana diamanatkan dalam tata kelola yang baik ( good governance ). Sedangkan tujuan Catatan atas Laporan Keuangan adalah menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos Laporan Keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. I. PENDAHULUAN

I.1. DASAR HUKUM

• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

• Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

I.2. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan ini mencakup seluruh transaksi keuangan yang dikelola oleh Departemen ... yang berasal dari dana APBN sebesar Rp..., termasuk transaksi keuangan dana dekonsentrasi yang disalurkan ke pemerintah provinsi, dan dana tugas pembantuan yang disalurkan ke pemerintah daerah/desa. Sementara dana Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan dijelaskan pada laporan tersendiri. Jumlah satuan kerja yang berada pada Departemen ... berjumlah ... unit yang tersebar dalam ... wilayah.

Laporan Keuangan Departemen ... terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang disusun secara desentralisasi dan berjenjang dimulai dari tingkat satuan kerja sampai dengan tingkat kementerian negara/lembaga dengan menggunakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI). SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN).

Laporan keuangan ini telah direviu sebelumnya oleh Aparat Pengawasan Intern.

II. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan

Lampiran VI Contoh Catatan atas Laporan Keuangan Peraturan Direktur Ditjen PBN No. PER-21 /PB/2005 Tanggal 29 Juli 2005 Tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga ekuitas dana.

(1) Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan Kas Umum Negara (KUN) yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

(2) Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

III. RINGKASAN LAPORAN

Selama periode/tahun anggaran..., departemen ... menerima anggaran pengeluaran sebesar Rp... yang digunakan untuk membiayai kegiatan kementerian negara / lembaga, yang terdiri dari anggaran satuan kerja sebesar Rp..., dana dekonsentrasi sebesar Rp... dan dana tugas pembantuan sebesar Rp... Dari anggaran tersebut, terealisasi sebesar Rp... atau ...% dari total anggaran dengan perincian:

- Realisasi satuan kerja Rp... (...%)

- Realisasi dana dekonsentrasi Rp... (...%)

- Realisasi dana tugas pembantuan Rp... (...%)

-Estimasi pendapatan yang dialokasikan pada kementerian negara/lembaga untuk tahun anggaran ...sebesar Rp. ...

Realisasi Pendapatan pada tahun anggaran ... sebesar Rp..., yang berasal dari penerimaan PNBP dan hibah. Posisi keuangan (Neraca) Departemen ... pada ... adalah aset sebesar Rp...,

kewajiban sebesar Rp... dan ekuitas dana sebesar Rp...

Jumlah Aset sebesar Rp... terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp...;

Aset Tetap sebesar Rp... serta Aset Lainnya sebesar Rp...

Jumlah Kewajiban sebesar Rp...

Total Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp...

Lampiran VI Contoh Catatan atas Laporan Keuangan Peraturan Direktur Ditjen PBN No. PER-21 /PB/2005 Tanggal 29 Juli 2005 Tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

IV. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Pendapatan

Pendapatan terdiri dari penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak. Penerimaan pajak selama periode ini adalah sebesar Rp... atau ...% dari anggarannya. Realisasi penerimaan pajak yang berada di atas/di bawah dari target yang telah ditentukan disebabkan, antara lain:

- tertundanya implementasi dari beberapa kebijakan perpajakan - musibah banjir dan bencana alam lainnya di beberapa wilayah - rendahnya tingkat transaksi perekonomian pada periode ini

Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga memberikan kontribusi bagi pendapatan negara. Realisasi PNBP pada tahun anggaran ... sebesar Rp... atau ....% dari anggarannya. Tidak tercapainya sasaran PNBP pada periode ini antara lain disebabkan: - terdapat beberapa pihak yang belum/tidak menyetor angsuran tuntutan ganti rugi

sebagaimana seharusnya,

- realisasi pada jenis pendapatan penjualan, sewa, jasa dan bunga pada periode ini tidak sesuai dengan target pada anggarannya.

Selain pendapatan pajak dan PNBP, juga terdapat pendapatan yang berasal dari hibah, dengan realisasi sebesar Rp... atau ....% dari anggarannya yang berjumlah Rp...

Terhadap pendapatan sebagaimana telah dijelaskan di atas, terdapat pengembalian pendapatan sebesar Rp..., dimana sebesar Rp... terjadi pada periode sebelumnya, dan sisanya sebesar Rp……… pada periode berjalan. Karena kedua jenis pengembalian pendapatan ini bersifat normal dan berulang (recurring), maka dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode terjadinya pengembalian.

Belanja

Belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga. Belanja meliputi (i) belanja pegawai, (ii) belanja barang dan jasa, dan (iii) belanja modal.

Realisasi belanja pegawai berjumlah Rp... atau ...% dari pagu

Realisasi belanja barang dan jasa berjumlah Rp...atau ...% dari pagu Realisasi belanja modal berjumlah Rp...atau...% dari pagu

Pengembalian belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode ini sebesar Rp………….. dan dibukukan sebagai kontra pos belanja pada periode yang sama.

Lampiran VI Contoh Catatan atas Laporan Keuangan Peraturan Direktur Ditjen PBN No. PER-21 /PB/2005 Tanggal 29 Juli 2005 Tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Sedangkan pengembalian belanja dari periode terdahulu sebesar Rp……… dibukukan sebagai pendapatan lain-lain.

V. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

Kas di Bendaharawan Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada Departemen ... per ... sebesar Rp... merupakan saldo kas pada bendahara pengeluaran.

Jumlah di atas merupakan saldo kas/bank dari penerimaan uang persediaan yang belum dipertanggungjawabkan secara definitif kepada Kas Negara pada tanggal neraca.

Kas di Bendaharawan Penerimaan

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan pada Departemen ... per ... sebesar Rp... merupakan saldo kas pada bendahara penerimaan.

Kas di Bendahara Penerima adalah penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang belum disetor ke Kas Negara pada tanggal neraca.

Piutang

Piutang adalah semua hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada tanggal neraca, yang diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan. Piutang dicatat dengan nilai nominal dan diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut.

Contoh piutang dalam hal ini adalah piutang penjualan angsuran dan tuntutan ganti rugi (TGR)

Terdapat piutang ... per ... sebesar Rp... ...

Persediaan

Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca, yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Terdapat persediaan...pada tanggal...sebesar Rp... (hasil inventarisasi)

Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Nilai aset tetap per ... sebesar Rp... dengan perincian sebagai berikut:

- Tanah Rp...

- Peralatan dan Mesin Rp... - Gedung dan Bangunan Rp...

Lampiran VI Contoh Catatan atas Laporan Keuangan Peraturan Direktur Ditjen PBN No. PER-21 /PB/2005 Tanggal 29 Juli 2005 Tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga - Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp...

- Konstruksi dalam Pengerjaan Rp... - Aset Tetap Lainnya Rp...

Penambahan dan pengurangan aset tetap dapat dilihat pada Lampiran Laporan Barang Milik Negara per ...

Penambahan aset tetap berasal dari : pembelian, pembangunan, transfer dari unit lain dan hibah, dengan perincian masing-masing sebagai berikut :

Pengurangan aset tetap berasal dari : penghapusan aset tetap dan transfer ke unit lain

Aset Bersejarah (Heritage assets)

Aset bersejarah (heritage assets) tidak disajikan di neraca namun aset tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Aset bersejarah biasanya diharapkan untuk dipertahankan dalam waktu yang tak terbatas. Aset bersejarah dibuktikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pemerintah mungkin mempunyai banyak aset bersejarah yang diperoleh selama bertahun-tahun dan dengan cara perolehan beragam termasuk pembelian, donasi, warisan, rampasan, ataupun sitaan. Aset bersejarah dicatat dalam kuantitasnya tanpa nilai, misalnya jumlah unit koleksi yang dimiliki atau jumlah unit monumen.

Biaya untuk perolehan, konstruksi, peningkatan, rekonstruksi harus dibebankan sebagai belanja tahun terjadinya pengeluaran tersebut. Biaya tersebut termasuk seluruh biaya yang berlangsung untuk menjadikan aset bersejarah tersebut dalam kondisi dan lokasi yang ada pada periode berjalan.

Beberapa aset bersejarah juga memberikan potensi manfaat lainnya kepada pemerintah selain nilai sejarahnya, sebagai contoh bangunan bersejarah digunakan untuk ruang perkantoran. Untuk kasus tersebut, aset ini akan diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap lainnya.

Daftar Aset Heritage...

Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aset lancar, investasi permanen dan aset tetap pada tanggal neraca. Aset Lainnya terdiri atas:

- Tagihan Penjualan Angsuran Rp... - Tagihan Tuntutan Ganti Rugi Rp...

Tagihan Penjualan Angsuran merupakan posisi tagihan penjualan angsuran kepada pihak ketiga pada tanggal neraca yang akan dilunasi dalam beberapa kali pembayaran.

Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) merupakan posisi tagihan instansi yang bersangkutan pada tanggal neraca yang terdiri atas tagihan TGR dan tagihan Tuntutan Perbendaharaan yang akan dilunasi dalam beberapa kali pembayaran.

Uang Muka dari KUN

Adalah uang persediaan yang belum dipergunakan dan/atau yang belum dapat dipertanggungjawabkan sebagai pengeluaran definitif.

Lampiran VI Contoh Catatan atas Laporan Keuangan Peraturan Direktur Ditjen PBN No. PER-21 /PB/2005 Tanggal 29 Juli 2005 Tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Pendapatan yang Ditangguhkan

Merupakan pendapatan negara bukan pajak yang sudah dipungut tetapi belum disetor ke kas negara pada tanggal pelaporan.

Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas Dana Lancar adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara nilai aset lancar dengan kewajiban lancar / jangka pendek, yang terdiri atas:

- Cadangan Piutang Rp... - Cadangan Persediaan Rp...

Ekuitas Dana Investasi

Ekuitas dana investasi adalah dana yang diinvestasikan dalam aset tetap dan aset lainnya. Per... adalah sebesar Rp...

VI. INFORMASI TAMBAHAN

Bersama ini kami lampirkan laporan keuangan Badan Layanan Umum yang berada lingkup Departemen ... sebagai berikut :

a. Badan... b. Otorita....

VII. PENGUNGKAPAN LAINNYA

Pada tanggal ……… (setelah tanggal neraca) telah disetor Rp………….. ke Kas Negara yang merupakan sisa saldo Kas di Bendaharawan Pengeluaran tahun anggaran ……

Dalam dokumen per 021 pb 2005 lampiran (Halaman 61-67)

Dokumen terkait