• Tidak ada hasil yang ditemukan

Catatan keperawatan Hari Pertama

Dalam dokumen ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN A ATAS INDIKA (Halaman 23-51)

No Hari/Tgl/ Waktu Diagnosa

keperawatan Implementasi Respon Pasien Paraf

2016/09.40 ketidakseimbangan elektrolit

elektrolit yang abnormal 2. Memantau adanya tanda dan

gejala over hidrasi yang memburuk atau dehidrasi 3. Memonitor hasil

laboraturium yang relevan dengan keseimbangan cairan

DO :

seperti tak bertenaga

Pasien mengatakan terasa mual saat masuk makanan

Pasien mengatakan masih bisa berjalan tapi tidak bisa lama-lama

 Ku pasien lemas

 Membran mukosa pasien kering  Elastisitas kulit kurang

Lab: Hb: 11,0 Ht: 34 Ka: 4,2 creatinin: 1,5 Na: 137 2. Kamis, 26 oktober 2016/ 10.00 Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Keletihan

1. Mengkaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan sesuai dengan kortek usia dan

perkembangan

2. Memonitor asupan nutrisi untuk mengetahui sumber energi yang adekuat

DS:

DO:

 pasien mengeluh badan masih terasa lemas tidak memiliki tenaga pada seluruh tubuhnya dan mudah lelah, badan terasa lemas pada bagian punggung menjalar ke ekstermitas,dengan skala 4,lemass saat beraktivitas berat.

3. Mengkaji sistem

kardiorespirasi pasien selama kegiatan

4. Memonitor lokasi sumber ketidaknyamanan selama aktivitas

5. Mengurangi

ketidaknyamanan fisik yang dialami psien yang bisa mempengaruhi fungsi

kognitif pemantauan diri dan pengaturan aktivitas pasien 6. Mengajarkan pasien

mengungkapkan perasaan secara verbal mengenai keterbatasan yang dialami

 KU pasien lemah

 Klien ADL sebagian di bantu keluarga  Aktivitas klien terbatas hanya tirah

baring

 Denyut nadi :Teratur 60 x/menit, tekanan darah: 170/90 mmHg(berbaring)

 Klien terlihat tidak kelelahan setelah beraktivitas meski sebentar

3. Kamis, 26 oktober 2016 /10.10 Ansietas berhubungan dengan krisis situasi 1. Menggunakan pendekatan yang menenangkan.

2. Menjelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur.

3. Mendengarkan dengan penuh perhatikan.

DS :

DO :

 pasien mengatakan cemas terhadap penyakitnya bila tidak kunjung sembuh

 Pasien mengatakan ingin sehat dan beraktivitas seperti biyasanya

 Pasien terlihat cemas

4. Mengidentifikasi tingkat kecemasan

5. Membantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan

6. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan, persepsi. 7. Memberikan obat untuk

mengurangi kecemasan.

lingkungan sekitar

 Ekspresi wajah pasien terlihat datar

4. Kamis, 26 oktober 2016 / 10. 15 Ketidakefektifan performa peran berhubungan dengan kurang sistem pendukung 1. Mengkaji tngkat pengetahuan

2. Mengkaji lebih lanjut tentang koping

3. Memonitor indikator stres 4. Menyediakan informasi

mengenai pasien sesuai dengan apa yang menjadi keinginan pasien

5. Mengajarkan mengenai cara meningkatkan rasa aman bagi pasien

DS:

DO:

 Pasien mengatakan ingin bekerja kembali untuk memenuhi kebutuhannya.

 Pasien tampak cemas dengan keadaan penyakitnya

 Pasien di tunggui oleh istrinya saja, anak-anaknya belum ada yang berkunjung 5. Kamis, 26 oktober 2016/13.20 Resiko hambatan religiositas 1. Mengidentifikasi keinginan pasien terhadap ekspresi

DS: Pasien mengatakan mulai sering berdoa kepada allah SWT dan sedikit demi

berhubungan dengan kurangnya integrasi sosial keagamaan 2. Mengeksplorasi alternatif untuk beribadah 3. Mendiskusikan mengenai minat terhadap keagamaan 4. Mendengarkan dan

kembangkan perasaan mengenai waktu untuk beribadah 5. Membantu dengan memodifikasi cara memenuhi kebutuhan keagamaan karenaa ketidakmampuan. DO:

sedikit mulai mau beribadah walaupun dengan tiduran

 Pasien terlihat selalu tertidur saat petugas datang

Hari Kedua

No Hari/Tgl/ Waktu Diagnosa

keperawatan Implementasi Respon Pasien Paraf

1. Jumat, 27 Oktober 2016/09.00` Resiko ketidakseimbangan elektrolit 1. Memonitor hasil

laboraturium yang relevan dengan keseimbangan cairan 2. Memberikan cairan yang

sesuai

3. Meningkatkan intake/asupan cairan per oral

4. Memberikan suplemen elektrolit tambahan yang diresepkan

DS :

DO :

Pasien mengatakan masih terasa lemas dan maunya selalu tiduran dan selalu mengantuk Pasien mengatakan mual sudah mualai berkurang

 KU pasien lemah, pasien terlihat lemas  Membran mukosa kering

 Menggunakan cairan intravena infus NACL 10 tpm

 Lab: Hb: 11,5 Ht: 34 Ka: 7,8 creatinin: 3 Na: 130 2. Jum’at, 27 Oktober 2016/ 10.00 Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Keletihan

1. Memonitor asupan nutrisi untuk mengetahui sumber energi yang adekuat 2. Mengurangi

ketidaknyamanan fisik yang dialami psien yang bisa

DS:

DO:

 pasien mengeluh badan masih terasa lemas tidak memiliki tenaga untuk bangun dan aktivitas.

 KU pasien lemah

mempengaruhi fungsi

kognitif pemantauan diri dan pengaturan aktivitas pasien 3. Membantu pasien untuk

menjadwalakan periode istirahat

4. Memilih intervensi untuk mengurangi kelelahan baik secara farmakologis maupun non farmakologis dengan tepat

 Aktivitas klien terbatas hanya tirah baring  Denyut nadi :Teratur 65 x/menit, tekanan

darah: 160/90 mmHg(berbaring)

 Klien terlihat tidak kelelahan setelah beraktivitas meski sebentar

3. Jum’at, 27 Oktober 2016 / 10.30 Ansietas berhubungan dengan krisis situasi 1. Menggunakan pendekatan yang menenangkan.

2. Menjelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur.

3. Mendengarkan dengan penuh perhatikan.

4. Mengidentifikasi tingkat kecemasan

5. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan, persepsi.

DS :

DO :

 pasien mengatakan masih cemas terhadap penyakitnya bila tidak kunjung sembuh

 Pasien mengatakan ingin sehat dan beraktivitas seperti biyasanya

 Pasien terlihat cemas, bingung

 Pasien terlihat kurang perhatian dengan lingkungan sekitar

6. Memberikan obat untuk mengurangi kecemasan. 4. Jum’at, 27 Oktober 2016/16.20 Ketidakefektifan performa peran berhubungan dengan kurang sistem pendukung

1. Mengkaji lebih lanjut tentang koping

2. Memonitor indikator stres 3. Menyediakan informasi

mengenai pasien sesuai dengan apa yang menjadi keinginan pasien

4. Mengajarkan mengenai cara meningkatkan rasa aman bagi pasien

DS:

DO:

 Pasien mengatakan merasa ingin bekerja kembali agar dapat memenuhi kebutuhannya dan tidak bergantung kepada anaknya.

 Pasien tampak cemas dengan keadaan penyakitnya

 Pasien di tunggui oleh istrinya saja, anak-anaknya belum ada yang berkunjung

5. Resiko hambatan

religiositas berhubungan

dengan kurangnya

1. Mengidentifikasi keinginan pasien terhadap ekspresi keagamaan

2. Mengeksplorasi alternatif

DS:

DO:

 Pasien mengatakan mulai sering berdoa kepada allah SWT dan sedikit demi sedikit mulai mau beribadah walaupun dengan tiduran

integrasi sosial untuk beribadah

3. Mendiskusikan mengenai minat terhadap keagamaan 4. Mendengarkan dan

kembangkan perasaan mengenai waktu untuk beribadah 5. Membantu dengan memodifikasi cara memenuhi kebutuhan keagamaan karenaa ketidakmampuan.

 Pasien terlihat selalu tertidur saat petugas datang

 Pasien lebih banyak diam

No Hari/Tgl/ Waktu Diagnosa

keperawatan Implementasi Respon Pasien Paraf

1. Sabtu, 28 Oktober 2016//09.40

Resiko

ketidakseimbangan elektrolit

1. Memantau kadar serum elektrolit yang abnormal 2. Memonitor hasil

laboraturium yang relevan dengan keseimbangan cairan 3. Memberikan cairan yang

sesuai

4. Meningkatkan intake/asupan cairan per oral

5. Memberikan suplemen elektrolit tambahan yang diresepkan

6. Melakukan tindakan

tindakan untuk mwngontrol kehilangan elektrolit yang berlebihan

7. Mengkonsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan atau elektrolit.

DS :

DO :

Pasien mengatakan badanya mulai terasa segar Pasien dapat masuk makanan dari Rumah Sakit

 KU pasien cukup,

 Membran mukosa lembab

 Menggunakan cairan intravena infus NACL 10 tpm

 Elastisitas baik

 Lab: Hb: 11,7 Ht: 45 Ka: 7,8 creatinin: 3 Na: 135

2. Sabtu, 28 Oktober 2016/ 10.00

Intoleransi Aktivitas

1. Memonitor asupan nutrisi untuk mengetahui sumber

DS: pasien mengeluh badan masih terasa lemas, tetapi sudah dapat duduk

berhubungan dengan Keletihan

energi yang adekuat 2. Mengkaji sistem

kardiorespirasi pasien selama kegiatan

3. Mengurangi

ketidaknyamanan fisik yang dialami psien yang bisa mempengaruhi fungsi

kognitif pemantauan diri dan pengaturan aktivitas pasien 4. Membantu pasien untuk

menjadwalakan periode istirahat

5. Memilih intervensi untuk mengurangi kelelahan baik secara farmakologis maupun non farmakologis dengan tepat

DO:

walaupun tidak terlalu lama

 KU pasien lemah

 Klien ADL sebagian di bantu keluarga  Aktivitas klien terbatas hanya tirah baring  Denyut nadi :Teratur 59 x/menit, tekanan

darah: 170/90 mmHg(berbaring)

 Klien terlihat tidak kelelahan setelah beraktivitas meski sebentar

3. Sabtu, 28 oktober 2016 / 10.20 Ansietas berhubungan dengan krisis situasi 1. Menggunakan pendekatan yang menenangkan.

2. Menjelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur.

3. Mengidentifikasi tingkat kecemasan

4. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan, persepsi. 5. Memberikan obat untuk

mengurangi kecemasan.

DS :

DO :

 pasien mengatakan cemas terhadap penyakitnya bila tidak kunjung sembuh

 Pasien mengatakan ingin sehat dan beraktivitas seperti biyasanya

 Pasien terlihat cemas

 Pasien terlihat kurang perhatian dengan lingkungan sekitar

4. Sabtu, 28 Oktober 2016/14.30 Ketidakefektifan performa peran berhubungan dengan kurang sistem pendukung

1. Mengkaji lebih lanjut tentang koping

2. Memonitor indikator stres 3. Menyediakan informasi

mengenai pasien sesuai dengan apa yang menjadi keinginan pasien

DS:

DO:

 Pasien mengatakan ingin bekerja kembali untuk memenuhi kebutuhannya.

 Pasien tampak cemas dengan keadaan penyakitnya

 Pasien di tunggui oleh istrinya saja, anak-anaknya belum ada yang berkunjung

5. Resiko hambatan religiositas berhubungan dengan kurangnya integrasi sosial 1. Mendiskusikan mengenai minat terhadap keagamaan 2. Mendengarkan dan

kembangkan perasaan mengenai waktu untuk beribadah 3. Membantu dengan memodifikasi cara memenuhi kebutuhan keagamaan karenaa ketidakmampuan. DS: DO:

 Pasien mengatakan mulai sering berdoa kepada allah SWT dan sedikit demi sedikit mulai mau beribadah walaupun dengan tiduran

 Pasien terlihat selalu tertidur saat petugas datang

A. Evaluasi

Nama : Tn.K Umur : 65 Tahun

Diagnosa Keperawatan : Resiko Ketidakseimbangan elektrolit

Tanggal Catatan Perkembangan TTD

Perawat 16 Maret

2017

S: Pasien mengatakan badanya terasa lemas seperti tak bertenaga Pasien mengatakan terasa mual saat masuk makanan

Pasien mengatakan masih bisa berjalan tapi tidak bisa lama-lama

O: Ku pasien lemas

 Membran mukosa pasien kering  Elastisitas kulit kurang

Lab: Hb: 11,0 Ht: 34 Ka: 4,2 creatinin: 1,5 Na: 137

A: Masalah Resiko Ketidakseimbangan elektrolit belum teratasi

Indikator Awal Akhir Tujuan

Serum Kalium 3 4 5

Serum natrium 2 3 5

Serum Kreatinin 3 4 5 P: lanjutkan Intervensi

1. Monitor TTV

2. Monitor Hasil Laboratorium

3. Tingkatkan intake nutrisi dan cairan

2017 Pasien mengatakan mual sudah mualai berkurang O: KU pasien lemah, pasien terlihat lemas

 Membran mukosa kering

 Menggunakan cairan intravena infus NACL 10 tpm Lab: Hb: 11,5 Ht: 34 Ka: 7,8 creatinin: 3 Na: 130

A: Masalah Resiko Ketidakseimbangan elektrolit teratasi sebagian

Indikator Awal Akhir Tujuan

Serum Kalium 3 5 5

Serum natrium 2 3 5

Serum Kreatinin 3 4 5 P: lanjutkan Intervensi

1. Monitor TTV

2. Monitor Hasil Laboratorium

3. Tingkatkan intake nutrisi dan cairan 18 Maret

2017

S: Pasien mengatakan badanya mulai terasa segar Pasien dapat masuk makanan dari Rumah Sakit

O: KU pasien cukup,

Membran mukosa lembab

Menggunakan cairan intravena infus NACL 10 tpm Elastisitas kulit baik

A : Masalah Resiko Ketidakseimbangan elektrolit teratasi sebagian

Indikator Awal Akhir Tujuan

Serum Kalium 3 5 5

Serum natrium 2 3 5

Serum Kreatinin 3 4 5 P: lanjutkan Intervensi

1. Monitor TTV

2. Monitor Hasil Laboratorium 3. Pertahankan status Elektrolit

Diagnosa Keperawatan : Intoleransi Aktivitas

Tanggal Catatan Perkembangan TTD

Perawat 16 maret

2017

S: pasien mengeluh badan masih terasa lemas tidak memiliki tenaga pada seluruh tubuhnya dan mudah lelah, badan terasa lemas pada bagian punggung menjalar ke ekstermitas,dengan skala 4,lemass saat beraktivitas berat.

O: KU pasien lemah

Aktivitas klien terbatas hanya tirah baring

Denyut nadi :Teratur 60 x/menit, tekanan darah: 170/90 mmHg(berbaring) Klien terlihat tidak kelelahan setelah beraktivitas meski sebentar

A: Masalah Intoleransi Aktivitas belum teratasi

Indicator Awal Ahir Tujuan Frekuansi nadi saat

beraktivitas

3 4 5

Frekuensi pernapasan saat beraktivitas

3 4 5

Tekanan darah sistolik dan diastolik 3 4 5 Jarak berjalan 3 4 5 Kemampuan dalam melakukan ADL 2 3 5 P: lanjutkan Intervensi -monitor TTV

-Ajarkan pasien mengenai pengelolaan kegiatan dan teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan -Bantu pasien untuk menjadwalakan periode istirahat

-Ciptakan lingkungan yang nyaman 17 Maret

2017

S: pasien mengeluh badan masih terasa lemas tidak memiliki tenaga pada seluruh tubuhnya dan mudah lelah, badan terasa lemas pada bagian punggung menjalar ke ekstermitas,dengan skala 4,terasa lemas saat beraktivitas berat.

Klien ADL sebagian di bantu keluarga Aktivitas klien terbatas hanya tirah baring

Denyut nadi :Teratur 80 x/menit, tekanan darah: 160/90 mmHg(berbaring), RR: 20x/m Klien terlihat tidak kelelahan setelah beraktivitas meski sebentar

A: Masalah Intoleransi Aktivitas teratasi sebagian Indicator Awal Ahir Tujuan Frekuansi nadi saat

beraktivitas

3 5 5

Frekuensi pernapasan saat beraktivitas

3 5 5

Tekanan darah sistolik dan diastolik 3 4 5 Jarak berjalan 3 4 5 Kemampuan dalam melakukan ADL 2 4 5 P: lanjutkan Intervensi -monitor TTV

-Ajarkan pasien mengenai pengelolaan kegiatan dan teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan -Bantu pasien untuk menjadwalakan periode istirahat

-Ciptakan lingkungan yang nyaman 18 Maret

2017

S: pasien mengeluh badan masih terasa lemas tidak memiliki tenaga pada seluruh tubuhnya dan mudah lelah, badan terasa lemas pada bagian punggung menjalar ke ekstermitas,dengan skala 5,terasa lemas saat beraktivitas berat.

O: KU pasien lemah

Aktivitas klien terbatas hanya tirah baring

Denyut nadi :Teratur 80 x/menit, tekanan darah: 160/90 mmHg(berbaring), RR: 20x/m Klien terlihat tidak kelelahan setelah beraktivitas meski sebentar

A: Masalah Intoleransi Aktivitas teratasi sebagian

Indicator Awal Ahir Tujuan Frekuansi nadi saat

beraktivitas

3 5 5

Frekuensi pernapasan saat beraktivitas

3 5 5

Tekanan darah sistolik dan diastolik 3 4 5 Jarak berjalan 3 4 5 Kemampuan dalam melakukan ADL 2 4 5 P: lanjutkan Intervensi -monitor TTV

-Ajarkan pasien mengenai pengelolaan kegiatan dan teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan -Bantu pasien untuk menjadwalakan periode istirahat

-Ciptakan lingkungan yang nyaman

Diagnosa Keperawatan : Ansietas berhubungan dengan krisis situasi

Perawat 16 Maret

2017

S: pasien mengatakan cemas terhadap penyakitnya bila tidak kunjung sembuh O: Pasien mengatakan ingin sehat dan beraktivitas seperti biyasanya

Pasien terlihat cemas

Pasien terlihat kurang perhatian dengan lingkungan sekitar Ekspresi wajah pasien terlihat datar

A: masalah ansietas belum teratasi

Indikator Awal Akhir Tujuan Rasa takut yang

disampaikan secara lisan

3 4 5

Peningkatan tekanan darah

3 4 5

Tidak dapat beristirahat 3 4 5 Menggunakan strategi koping efektif 3 4 5 Mempertahankan konsentrasi 3 5 5 P: lanjutkan intervensi

- Menggunakan pendekatan yang menenangkan.

- Menjelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur. - Mengidentifikasi tingkat kecemasan

- Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan, persepsi. Memberikan obat untuk mengurangi kecemasan.

17 Maret 2017

S: pasien mengatakan cemas terhadap penyakitnya bila tidak kunjung sembuh O: Pasien mengatakan ingin sehat dan beraktivitas seperti biyasanya

Pasien terlihat mulai tenang

Pasien terlihat mulai memperhatikan lingkungan sekitar pasien

A: masalah ansietas belum teratasi sebagian

Indikator Awal Akhir Tujuan Rasa takut yang

disampaikan secara lisan

3 4 5

Peningkatan tekanan darah

3 5 5

Tidak dapat beristirahat 3 5 5 Menggunakan strategi koping efektif 3 4 4 Mempertahankan konsentrasi 3 5 4 P: lanjutkan intervensi

- Menggunakan pendekatan yang menenangkan. - Mengidentifikasi tingkat kecemasan

- Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan, persepsi. Memberikan obat untuk mengurangi kecemasan.

18 Maret 2017

S: pasien mengatakan pasrah dengan penyakit yang dideritanya O: Pasien mengatakan ingin sehat dan beraktivitas seperti biyasanya Pasien terlihat mulai tenang

Pasien tmulai terbuka dengan perawat A: masalah ansietas teratasi

Indikator Awal Akhir Tujuan Rasa takut yang

disampaikan secara lisan

3 5 5

Peningkatan tekanan darah

3 5 5

Tidak dapat beristirahat 3 5 5 Menggunakan strategi koping efektif 3 5 5 Mempertahankan konsentrasi 3 5 5 P: lanjutkan intervensi

- Menggunakan pendekatan yang menenangkan. - Mengidentifikasi tingkat kecemasan

- Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan, persepsi. Memberikan obat untuk mengurangi kecemasan.

Diagnosa Keperawatan : ketidakefektifan performa peran

Tanggal Catatan Perkembangan TTD Perawat

16 maret 2017

S: Pasien mengatakan ingin bekerja kembali untuk memenuhi kebutuhannya. O: Pasien tampak cemas dengan keadaan penyakitnya

Pasien di tunggui oleh istrinya saja, anak-anaknya belum ada yang berkunjung A:masalah ketidakefektifan peran belum teratasi

Indikator Awal Ahir Tujuan Bantuan kepada penerima

rawatan mengenai aktivitas hidup sehari hari

3 4 5

Pemberian dukungan emosi pada penerima rawatan

3 4 5

tulus bagi penerima rawatan Penyediaan lingkungan yang nyaman 3 4 5 P: lanjutkan intervensi

- Mengkaji lebih lanjut tentang koping - Memonitor indikator stres

- Menyediakan informasi mengenai pasien sesuai dengan apa yang menjadi keinginan pasien 17 maret

2017

S: Pasien mengatakan ingin beraktivitas seperti biasa O: Pasien mulai kooperatif

Pasien di tunggui oleh istri dan ayahnya secara bergantian,anaknya sudah mulai ada yang berkunjung

A:masalah ketidakefektifan peran teratasi sebagian

Indikator Awal Ahir Tujuan Bantuan kepada penerima

rawatan mengenai aktivitas hidup sehari hari

3 4 5

Pemberian dukungan emosi pada penerima rawatan

3 5 5

Perhatian positif yang tulus bagi penerima rawatan

3 5 5

Penyediaan lingkungan yang nyaman

P: lanjutkan intervensi

- Mengkaji lebih lanjut tentang koping - Memonitor indikator stres

Menyediakan informasi mengenai pasien sesuai dengan apa yang menjadi keinginan pasien 18 maret

2017

S: Pasien mengatakan akan menggali kemampuan dirinya lagi. O: Pasien tampak lebih tenang

Pasien di tunggui oleh istri dan ayahnya

A:masalah ketidakefektifan peran teratasi

Indikator Awal Ahir Tujuan Bantuan kepada penerima

rawatan mengenai aktivitas hidup sehari hari

3 5 5

Pemberian dukungan emosi pada penerima rawatan

3 5 5

Perhatian positif yang tulus bagi penerima rawatan 3 5 5 Penyediaan lingkungan yang nyaman 3 5 5 P: lanjutkan intervensi

- Mengkaji lebih lanjut tentang koping - Memonitor indikator stres

Diagnosa Keperawatan : Resiko hambatan religiositas

Tanggal Catatan Perkembangan TTD

Perawat 16 maret

2017

S: Pasien mengatakan mulai sering berdoa kepada allah SWT dan sedikit demi sedikit mulai mau beribadah walaupun dengan tiduran

O: Pasien terlihat selalu tertidur saat petugas datang Pasien lebih banyak diam

A: masalah resiko hambatan religiositas belum teratasi

Indikator Awal Akhir Tujuan Kualitas keyakinan 3 4 5

Kualitas harapan 3 3 5

Kemampuan berdoa 3 4 5

Kemampuan beribadah 3 3 5 Pengalaman spiritual 3 4 5 Keterkaitan dengan orang

lain

3 4 5

Berinteraksi dengan orang lain untuk berbagi ide, perasaan dan keyakinan

3 3 5

- Mendiskusikan mengenai minat terhadap keagamaan

- Mendengarkan dan kembangkan perasaan mengenai waktu untuk beribadah

- Membantu dengan memodifikasi cara memenuhi kebutuhan keagamaan karenaa ketidakmampuan. 17 maret

2017

S: Pasien mengatakan mulai sering berdoa kepada allah SWT dan seing berdzikir O: Pasien terlihat selalu tertidur saat petugas datang

Pasien mulai membuka percakapan dengan perawat

A: masalah resiko hambatan religiositas teratasi sebagian

Indikator Awal Akhir Tujuan Kualitas keyakinan 3 4 5

Kualitas harapan 3 4 5

Kemampuan berdoa 3 4 5

Kemampuan beribadah 3 4 5 Pengalaman spiritual 3 4 5 Keterkaitan dengan orang

lain

3 4 5

Berinteraksi dengan orang lain untuk berbagi ide, perasaan dan keyakinan

3 4 5

P: lanjutkan intervensi

- Mendiskusikan mengenai minat terhadap keagamaan

- Mendengarkan dan kembangkan perasaan mengenai waktu untuk beribadah

- Membantu dengan memodifikasi cara memenuhi kebutuhan keagamaan karenaa ketidakmampuan.

18 maret 2017

Pasien mengatakan pengobatan yang dijalankan sebagai usaha untuk kesembuhanya O: Pasien terlihat mulai ramah dengan petugas

Pasien memegang tasbih

A: masalah resiko hambatan religiositas teratasi

Indikator Awal Akhir Tujuan Kualitas keyakinan 3 5 5

Kualitas harapan 3 5 5

Kemampuan berdoa 3 5 5

Kemampuan beribadah 3 5 5 Pengalaman spiritual 3 5 5 Keterkaitan dengan orang

lain

3 5 5

Berinteraksi dengan orang lain untuk berbagi ide, perasaan dan keyakinan

3 5 5

P: lanjutkan intervensi

- Mendiskusikan mengenai minat terhadap keagamaan

Dalam dokumen ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN A ATAS INDIKA (Halaman 23-51)

Dokumen terkait