No Hari/Tgl/ Waktu Diagnosa
keperawatan Implementasi Respon Pasien Paraf
2016/09.40 ketidakseimbangan elektrolit
elektrolit yang abnormal 2. Memantau adanya tanda dan
gejala over hidrasi yang memburuk atau dehidrasi 3. Memonitor hasil
laboraturium yang relevan dengan keseimbangan cairan
DO :
seperti tak bertenaga
Pasien mengatakan terasa mual saat masuk makanan
Pasien mengatakan masih bisa berjalan tapi tidak bisa lama-lama
Ku pasien lemas
Membran mukosa pasien kering Elastisitas kulit kurang
Lab: Hb: 11,0 Ht: 34 Ka: 4,2 creatinin: 1,5 Na: 137 2. Kamis, 26 oktober 2016/ 10.00 Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Keletihan
1. Mengkaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan sesuai dengan kortek usia dan
perkembangan
2. Memonitor asupan nutrisi untuk mengetahui sumber energi yang adekuat
DS:
DO:
pasien mengeluh badan masih terasa lemas tidak memiliki tenaga pada seluruh tubuhnya dan mudah lelah, badan terasa lemas pada bagian punggung menjalar ke ekstermitas,dengan skala 4,lemass saat beraktivitas berat.
3. Mengkaji sistem
kardiorespirasi pasien selama kegiatan
4. Memonitor lokasi sumber ketidaknyamanan selama aktivitas
5. Mengurangi
ketidaknyamanan fisik yang dialami psien yang bisa mempengaruhi fungsi
kognitif pemantauan diri dan pengaturan aktivitas pasien 6. Mengajarkan pasien
mengungkapkan perasaan secara verbal mengenai keterbatasan yang dialami
KU pasien lemah
Klien ADL sebagian di bantu keluarga Aktivitas klien terbatas hanya tirah
baring
Denyut nadi :Teratur 60 x/menit, tekanan darah: 170/90 mmHg(berbaring)
Klien terlihat tidak kelelahan setelah beraktivitas meski sebentar
3. Kamis, 26 oktober 2016 /10.10 Ansietas berhubungan dengan krisis situasi 1. Menggunakan pendekatan yang menenangkan.
2. Menjelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur.
3. Mendengarkan dengan penuh perhatikan.
DS :
DO :
pasien mengatakan cemas terhadap penyakitnya bila tidak kunjung sembuh
Pasien mengatakan ingin sehat dan beraktivitas seperti biyasanya
Pasien terlihat cemas
4. Mengidentifikasi tingkat kecemasan
5. Membantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
6. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan, persepsi. 7. Memberikan obat untuk
mengurangi kecemasan.
lingkungan sekitar
Ekspresi wajah pasien terlihat datar
4. Kamis, 26 oktober 2016 / 10. 15 Ketidakefektifan performa peran berhubungan dengan kurang sistem pendukung 1. Mengkaji tngkat pengetahuan
2. Mengkaji lebih lanjut tentang koping
3. Memonitor indikator stres 4. Menyediakan informasi
mengenai pasien sesuai dengan apa yang menjadi keinginan pasien
5. Mengajarkan mengenai cara meningkatkan rasa aman bagi pasien
DS:
DO:
Pasien mengatakan ingin bekerja kembali untuk memenuhi kebutuhannya.
Pasien tampak cemas dengan keadaan penyakitnya
Pasien di tunggui oleh istrinya saja, anak-anaknya belum ada yang berkunjung 5. Kamis, 26 oktober 2016/13.20 Resiko hambatan religiositas 1. Mengidentifikasi keinginan pasien terhadap ekspresi
DS: Pasien mengatakan mulai sering berdoa kepada allah SWT dan sedikit demi
berhubungan dengan kurangnya integrasi sosial keagamaan 2. Mengeksplorasi alternatif untuk beribadah 3. Mendiskusikan mengenai minat terhadap keagamaan 4. Mendengarkan dan
kembangkan perasaan mengenai waktu untuk beribadah 5. Membantu dengan memodifikasi cara memenuhi kebutuhan keagamaan karenaa ketidakmampuan. DO:
sedikit mulai mau beribadah walaupun dengan tiduran
Pasien terlihat selalu tertidur saat petugas datang
Hari Kedua
No Hari/Tgl/ Waktu Diagnosa
keperawatan Implementasi Respon Pasien Paraf
1. Jumat, 27 Oktober 2016/09.00` Resiko ketidakseimbangan elektrolit 1. Memonitor hasil
laboraturium yang relevan dengan keseimbangan cairan 2. Memberikan cairan yang
sesuai
3. Meningkatkan intake/asupan cairan per oral
4. Memberikan suplemen elektrolit tambahan yang diresepkan
DS :
DO :
Pasien mengatakan masih terasa lemas dan maunya selalu tiduran dan selalu mengantuk Pasien mengatakan mual sudah mualai berkurang
KU pasien lemah, pasien terlihat lemas Membran mukosa kering
Menggunakan cairan intravena infus NACL 10 tpm
Lab: Hb: 11,5 Ht: 34 Ka: 7,8 creatinin: 3 Na: 130 2. Jum’at, 27 Oktober 2016/ 10.00 Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Keletihan
1. Memonitor asupan nutrisi untuk mengetahui sumber energi yang adekuat 2. Mengurangi
ketidaknyamanan fisik yang dialami psien yang bisa
DS:
DO:
pasien mengeluh badan masih terasa lemas tidak memiliki tenaga untuk bangun dan aktivitas.
KU pasien lemah
mempengaruhi fungsi
kognitif pemantauan diri dan pengaturan aktivitas pasien 3. Membantu pasien untuk
menjadwalakan periode istirahat
4. Memilih intervensi untuk mengurangi kelelahan baik secara farmakologis maupun non farmakologis dengan tepat
Aktivitas klien terbatas hanya tirah baring Denyut nadi :Teratur 65 x/menit, tekanan
darah: 160/90 mmHg(berbaring)
Klien terlihat tidak kelelahan setelah beraktivitas meski sebentar
3. Jum’at, 27 Oktober 2016 / 10.30 Ansietas berhubungan dengan krisis situasi 1. Menggunakan pendekatan yang menenangkan.
2. Menjelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur.
3. Mendengarkan dengan penuh perhatikan.
4. Mengidentifikasi tingkat kecemasan
5. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan, persepsi.
DS :
DO :
pasien mengatakan masih cemas terhadap penyakitnya bila tidak kunjung sembuh
Pasien mengatakan ingin sehat dan beraktivitas seperti biyasanya
Pasien terlihat cemas, bingung
Pasien terlihat kurang perhatian dengan lingkungan sekitar
6. Memberikan obat untuk mengurangi kecemasan. 4. Jum’at, 27 Oktober 2016/16.20 Ketidakefektifan performa peran berhubungan dengan kurang sistem pendukung
1. Mengkaji lebih lanjut tentang koping
2. Memonitor indikator stres 3. Menyediakan informasi
mengenai pasien sesuai dengan apa yang menjadi keinginan pasien
4. Mengajarkan mengenai cara meningkatkan rasa aman bagi pasien
DS:
DO:
Pasien mengatakan merasa ingin bekerja kembali agar dapat memenuhi kebutuhannya dan tidak bergantung kepada anaknya.
Pasien tampak cemas dengan keadaan penyakitnya
Pasien di tunggui oleh istrinya saja, anak-anaknya belum ada yang berkunjung
5. Resiko hambatan
religiositas berhubungan
dengan kurangnya
1. Mengidentifikasi keinginan pasien terhadap ekspresi keagamaan
2. Mengeksplorasi alternatif
DS:
DO:
Pasien mengatakan mulai sering berdoa kepada allah SWT dan sedikit demi sedikit mulai mau beribadah walaupun dengan tiduran
integrasi sosial untuk beribadah
3. Mendiskusikan mengenai minat terhadap keagamaan 4. Mendengarkan dan
kembangkan perasaan mengenai waktu untuk beribadah 5. Membantu dengan memodifikasi cara memenuhi kebutuhan keagamaan karenaa ketidakmampuan.
Pasien terlihat selalu tertidur saat petugas datang
Pasien lebih banyak diam
No Hari/Tgl/ Waktu Diagnosa
keperawatan Implementasi Respon Pasien Paraf
1. Sabtu, 28 Oktober 2016//09.40
Resiko
ketidakseimbangan elektrolit
1. Memantau kadar serum elektrolit yang abnormal 2. Memonitor hasil
laboraturium yang relevan dengan keseimbangan cairan 3. Memberikan cairan yang
sesuai
4. Meningkatkan intake/asupan cairan per oral
5. Memberikan suplemen elektrolit tambahan yang diresepkan
6. Melakukan tindakan
tindakan untuk mwngontrol kehilangan elektrolit yang berlebihan
7. Mengkonsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan atau elektrolit.
DS :
DO :
Pasien mengatakan badanya mulai terasa segar Pasien dapat masuk makanan dari Rumah Sakit
KU pasien cukup,
Membran mukosa lembab
Menggunakan cairan intravena infus NACL 10 tpm
Elastisitas baik
Lab: Hb: 11,7 Ht: 45 Ka: 7,8 creatinin: 3 Na: 135
2. Sabtu, 28 Oktober 2016/ 10.00
Intoleransi Aktivitas
1. Memonitor asupan nutrisi untuk mengetahui sumber
DS: pasien mengeluh badan masih terasa lemas, tetapi sudah dapat duduk
berhubungan dengan Keletihan
energi yang adekuat 2. Mengkaji sistem
kardiorespirasi pasien selama kegiatan
3. Mengurangi
ketidaknyamanan fisik yang dialami psien yang bisa mempengaruhi fungsi
kognitif pemantauan diri dan pengaturan aktivitas pasien 4. Membantu pasien untuk
menjadwalakan periode istirahat
5. Memilih intervensi untuk mengurangi kelelahan baik secara farmakologis maupun non farmakologis dengan tepat
DO:
walaupun tidak terlalu lama
KU pasien lemah
Klien ADL sebagian di bantu keluarga Aktivitas klien terbatas hanya tirah baring Denyut nadi :Teratur 59 x/menit, tekanan
darah: 170/90 mmHg(berbaring)
Klien terlihat tidak kelelahan setelah beraktivitas meski sebentar
3. Sabtu, 28 oktober 2016 / 10.20 Ansietas berhubungan dengan krisis situasi 1. Menggunakan pendekatan yang menenangkan.
2. Menjelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur.
3. Mengidentifikasi tingkat kecemasan
4. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan, persepsi. 5. Memberikan obat untuk
mengurangi kecemasan.
DS :
DO :
pasien mengatakan cemas terhadap penyakitnya bila tidak kunjung sembuh
Pasien mengatakan ingin sehat dan beraktivitas seperti biyasanya
Pasien terlihat cemas
Pasien terlihat kurang perhatian dengan lingkungan sekitar
4. Sabtu, 28 Oktober 2016/14.30 Ketidakefektifan performa peran berhubungan dengan kurang sistem pendukung
1. Mengkaji lebih lanjut tentang koping
2. Memonitor indikator stres 3. Menyediakan informasi
mengenai pasien sesuai dengan apa yang menjadi keinginan pasien
DS:
DO:
Pasien mengatakan ingin bekerja kembali untuk memenuhi kebutuhannya.
Pasien tampak cemas dengan keadaan penyakitnya
Pasien di tunggui oleh istrinya saja, anak-anaknya belum ada yang berkunjung
5. Resiko hambatan religiositas berhubungan dengan kurangnya integrasi sosial 1. Mendiskusikan mengenai minat terhadap keagamaan 2. Mendengarkan dan
kembangkan perasaan mengenai waktu untuk beribadah 3. Membantu dengan memodifikasi cara memenuhi kebutuhan keagamaan karenaa ketidakmampuan. DS: DO:
Pasien mengatakan mulai sering berdoa kepada allah SWT dan sedikit demi sedikit mulai mau beribadah walaupun dengan tiduran
Pasien terlihat selalu tertidur saat petugas datang
A. Evaluasi
Nama : Tn.K Umur : 65 Tahun
Diagnosa Keperawatan : Resiko Ketidakseimbangan elektrolit
Tanggal Catatan Perkembangan TTD
Perawat 16 Maret
2017
S: Pasien mengatakan badanya terasa lemas seperti tak bertenaga Pasien mengatakan terasa mual saat masuk makanan
Pasien mengatakan masih bisa berjalan tapi tidak bisa lama-lama
O: Ku pasien lemas
Membran mukosa pasien kering Elastisitas kulit kurang
Lab: Hb: 11,0 Ht: 34 Ka: 4,2 creatinin: 1,5 Na: 137
A: Masalah Resiko Ketidakseimbangan elektrolit belum teratasi
Indikator Awal Akhir Tujuan
Serum Kalium 3 4 5
Serum natrium 2 3 5
Serum Kreatinin 3 4 5 P: lanjutkan Intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor Hasil Laboratorium
3. Tingkatkan intake nutrisi dan cairan
2017 Pasien mengatakan mual sudah mualai berkurang O: KU pasien lemah, pasien terlihat lemas
Membran mukosa kering
Menggunakan cairan intravena infus NACL 10 tpm Lab: Hb: 11,5 Ht: 34 Ka: 7,8 creatinin: 3 Na: 130
A: Masalah Resiko Ketidakseimbangan elektrolit teratasi sebagian
Indikator Awal Akhir Tujuan
Serum Kalium 3 5 5
Serum natrium 2 3 5
Serum Kreatinin 3 4 5 P: lanjutkan Intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor Hasil Laboratorium
3. Tingkatkan intake nutrisi dan cairan 18 Maret
2017
S: Pasien mengatakan badanya mulai terasa segar Pasien dapat masuk makanan dari Rumah Sakit
O: KU pasien cukup,
Membran mukosa lembab
Menggunakan cairan intravena infus NACL 10 tpm Elastisitas kulit baik
A : Masalah Resiko Ketidakseimbangan elektrolit teratasi sebagian
Indikator Awal Akhir Tujuan
Serum Kalium 3 5 5
Serum natrium 2 3 5
Serum Kreatinin 3 4 5 P: lanjutkan Intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor Hasil Laboratorium 3. Pertahankan status Elektrolit
Diagnosa Keperawatan : Intoleransi Aktivitas
Tanggal Catatan Perkembangan TTD
Perawat 16 maret
2017
S: pasien mengeluh badan masih terasa lemas tidak memiliki tenaga pada seluruh tubuhnya dan mudah lelah, badan terasa lemas pada bagian punggung menjalar ke ekstermitas,dengan skala 4,lemass saat beraktivitas berat.
O: KU pasien lemah
Aktivitas klien terbatas hanya tirah baring
Denyut nadi :Teratur 60 x/menit, tekanan darah: 170/90 mmHg(berbaring) Klien terlihat tidak kelelahan setelah beraktivitas meski sebentar
A: Masalah Intoleransi Aktivitas belum teratasi
Indicator Awal Ahir Tujuan Frekuansi nadi saat
beraktivitas
3 4 5
Frekuensi pernapasan saat beraktivitas
3 4 5
Tekanan darah sistolik dan diastolik 3 4 5 Jarak berjalan 3 4 5 Kemampuan dalam melakukan ADL 2 3 5 P: lanjutkan Intervensi -monitor TTV
-Ajarkan pasien mengenai pengelolaan kegiatan dan teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan -Bantu pasien untuk menjadwalakan periode istirahat
-Ciptakan lingkungan yang nyaman 17 Maret
2017
S: pasien mengeluh badan masih terasa lemas tidak memiliki tenaga pada seluruh tubuhnya dan mudah lelah, badan terasa lemas pada bagian punggung menjalar ke ekstermitas,dengan skala 4,terasa lemas saat beraktivitas berat.
Klien ADL sebagian di bantu keluarga Aktivitas klien terbatas hanya tirah baring
Denyut nadi :Teratur 80 x/menit, tekanan darah: 160/90 mmHg(berbaring), RR: 20x/m Klien terlihat tidak kelelahan setelah beraktivitas meski sebentar
A: Masalah Intoleransi Aktivitas teratasi sebagian Indicator Awal Ahir Tujuan Frekuansi nadi saat
beraktivitas
3 5 5
Frekuensi pernapasan saat beraktivitas
3 5 5
Tekanan darah sistolik dan diastolik 3 4 5 Jarak berjalan 3 4 5 Kemampuan dalam melakukan ADL 2 4 5 P: lanjutkan Intervensi -monitor TTV
-Ajarkan pasien mengenai pengelolaan kegiatan dan teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan -Bantu pasien untuk menjadwalakan periode istirahat
-Ciptakan lingkungan yang nyaman 18 Maret
2017
S: pasien mengeluh badan masih terasa lemas tidak memiliki tenaga pada seluruh tubuhnya dan mudah lelah, badan terasa lemas pada bagian punggung menjalar ke ekstermitas,dengan skala 5,terasa lemas saat beraktivitas berat.
O: KU pasien lemah
Aktivitas klien terbatas hanya tirah baring
Denyut nadi :Teratur 80 x/menit, tekanan darah: 160/90 mmHg(berbaring), RR: 20x/m Klien terlihat tidak kelelahan setelah beraktivitas meski sebentar
A: Masalah Intoleransi Aktivitas teratasi sebagian
Indicator Awal Ahir Tujuan Frekuansi nadi saat
beraktivitas
3 5 5
Frekuensi pernapasan saat beraktivitas
3 5 5
Tekanan darah sistolik dan diastolik 3 4 5 Jarak berjalan 3 4 5 Kemampuan dalam melakukan ADL 2 4 5 P: lanjutkan Intervensi -monitor TTV
-Ajarkan pasien mengenai pengelolaan kegiatan dan teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan -Bantu pasien untuk menjadwalakan periode istirahat
-Ciptakan lingkungan yang nyaman
Diagnosa Keperawatan : Ansietas berhubungan dengan krisis situasi
Perawat 16 Maret
2017
S: pasien mengatakan cemas terhadap penyakitnya bila tidak kunjung sembuh O: Pasien mengatakan ingin sehat dan beraktivitas seperti biyasanya
Pasien terlihat cemas
Pasien terlihat kurang perhatian dengan lingkungan sekitar Ekspresi wajah pasien terlihat datar
A: masalah ansietas belum teratasi
Indikator Awal Akhir Tujuan Rasa takut yang
disampaikan secara lisan
3 4 5
Peningkatan tekanan darah
3 4 5
Tidak dapat beristirahat 3 4 5 Menggunakan strategi koping efektif 3 4 5 Mempertahankan konsentrasi 3 5 5 P: lanjutkan intervensi
- Menggunakan pendekatan yang menenangkan.
- Menjelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur. - Mengidentifikasi tingkat kecemasan
- Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan, persepsi. Memberikan obat untuk mengurangi kecemasan.
17 Maret 2017
S: pasien mengatakan cemas terhadap penyakitnya bila tidak kunjung sembuh O: Pasien mengatakan ingin sehat dan beraktivitas seperti biyasanya
Pasien terlihat mulai tenang
Pasien terlihat mulai memperhatikan lingkungan sekitar pasien
A: masalah ansietas belum teratasi sebagian
Indikator Awal Akhir Tujuan Rasa takut yang
disampaikan secara lisan
3 4 5
Peningkatan tekanan darah
3 5 5
Tidak dapat beristirahat 3 5 5 Menggunakan strategi koping efektif 3 4 4 Mempertahankan konsentrasi 3 5 4 P: lanjutkan intervensi
- Menggunakan pendekatan yang menenangkan. - Mengidentifikasi tingkat kecemasan
- Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan, persepsi. Memberikan obat untuk mengurangi kecemasan.
18 Maret 2017
S: pasien mengatakan pasrah dengan penyakit yang dideritanya O: Pasien mengatakan ingin sehat dan beraktivitas seperti biyasanya Pasien terlihat mulai tenang
Pasien tmulai terbuka dengan perawat A: masalah ansietas teratasi
Indikator Awal Akhir Tujuan Rasa takut yang
disampaikan secara lisan
3 5 5
Peningkatan tekanan darah
3 5 5
Tidak dapat beristirahat 3 5 5 Menggunakan strategi koping efektif 3 5 5 Mempertahankan konsentrasi 3 5 5 P: lanjutkan intervensi
- Menggunakan pendekatan yang menenangkan. - Mengidentifikasi tingkat kecemasan
- Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan, persepsi. Memberikan obat untuk mengurangi kecemasan.
Diagnosa Keperawatan : ketidakefektifan performa peran
Tanggal Catatan Perkembangan TTD Perawat
16 maret 2017
S: Pasien mengatakan ingin bekerja kembali untuk memenuhi kebutuhannya. O: Pasien tampak cemas dengan keadaan penyakitnya
Pasien di tunggui oleh istrinya saja, anak-anaknya belum ada yang berkunjung A:masalah ketidakefektifan peran belum teratasi
Indikator Awal Ahir Tujuan Bantuan kepada penerima
rawatan mengenai aktivitas hidup sehari hari
3 4 5
Pemberian dukungan emosi pada penerima rawatan
3 4 5
tulus bagi penerima rawatan Penyediaan lingkungan yang nyaman 3 4 5 P: lanjutkan intervensi
- Mengkaji lebih lanjut tentang koping - Memonitor indikator stres
- Menyediakan informasi mengenai pasien sesuai dengan apa yang menjadi keinginan pasien 17 maret
2017
S: Pasien mengatakan ingin beraktivitas seperti biasa O: Pasien mulai kooperatif
Pasien di tunggui oleh istri dan ayahnya secara bergantian,anaknya sudah mulai ada yang berkunjung
A:masalah ketidakefektifan peran teratasi sebagian
Indikator Awal Ahir Tujuan Bantuan kepada penerima
rawatan mengenai aktivitas hidup sehari hari
3 4 5
Pemberian dukungan emosi pada penerima rawatan
3 5 5
Perhatian positif yang tulus bagi penerima rawatan
3 5 5
Penyediaan lingkungan yang nyaman
P: lanjutkan intervensi
- Mengkaji lebih lanjut tentang koping - Memonitor indikator stres
Menyediakan informasi mengenai pasien sesuai dengan apa yang menjadi keinginan pasien 18 maret
2017
S: Pasien mengatakan akan menggali kemampuan dirinya lagi. O: Pasien tampak lebih tenang
Pasien di tunggui oleh istri dan ayahnya
A:masalah ketidakefektifan peran teratasi
Indikator Awal Ahir Tujuan Bantuan kepada penerima
rawatan mengenai aktivitas hidup sehari hari
3 5 5
Pemberian dukungan emosi pada penerima rawatan
3 5 5
Perhatian positif yang tulus bagi penerima rawatan 3 5 5 Penyediaan lingkungan yang nyaman 3 5 5 P: lanjutkan intervensi
- Mengkaji lebih lanjut tentang koping - Memonitor indikator stres
Diagnosa Keperawatan : Resiko hambatan religiositas
Tanggal Catatan Perkembangan TTD
Perawat 16 maret
2017
S: Pasien mengatakan mulai sering berdoa kepada allah SWT dan sedikit demi sedikit mulai mau beribadah walaupun dengan tiduran
O: Pasien terlihat selalu tertidur saat petugas datang Pasien lebih banyak diam
A: masalah resiko hambatan religiositas belum teratasi
Indikator Awal Akhir Tujuan Kualitas keyakinan 3 4 5
Kualitas harapan 3 3 5
Kemampuan berdoa 3 4 5
Kemampuan beribadah 3 3 5 Pengalaman spiritual 3 4 5 Keterkaitan dengan orang
lain
3 4 5
Berinteraksi dengan orang lain untuk berbagi ide, perasaan dan keyakinan
3 3 5
- Mendiskusikan mengenai minat terhadap keagamaan
- Mendengarkan dan kembangkan perasaan mengenai waktu untuk beribadah
- Membantu dengan memodifikasi cara memenuhi kebutuhan keagamaan karenaa ketidakmampuan. 17 maret
2017
S: Pasien mengatakan mulai sering berdoa kepada allah SWT dan seing berdzikir O: Pasien terlihat selalu tertidur saat petugas datang
Pasien mulai membuka percakapan dengan perawat
A: masalah resiko hambatan religiositas teratasi sebagian
Indikator Awal Akhir Tujuan Kualitas keyakinan 3 4 5
Kualitas harapan 3 4 5
Kemampuan berdoa 3 4 5
Kemampuan beribadah 3 4 5 Pengalaman spiritual 3 4 5 Keterkaitan dengan orang
lain
3 4 5
Berinteraksi dengan orang lain untuk berbagi ide, perasaan dan keyakinan
3 4 5
P: lanjutkan intervensi
- Mendiskusikan mengenai minat terhadap keagamaan
- Mendengarkan dan kembangkan perasaan mengenai waktu untuk beribadah
- Membantu dengan memodifikasi cara memenuhi kebutuhan keagamaan karenaa ketidakmampuan.
18 maret 2017
Pasien mengatakan pengobatan yang dijalankan sebagai usaha untuk kesembuhanya O: Pasien terlihat mulai ramah dengan petugas
Pasien memegang tasbih
A: masalah resiko hambatan religiositas teratasi
Indikator Awal Akhir Tujuan Kualitas keyakinan 3 5 5
Kualitas harapan 3 5 5
Kemampuan berdoa 3 5 5
Kemampuan beribadah 3 5 5 Pengalaman spiritual 3 5 5 Keterkaitan dengan orang
lain
3 5 5
Berinteraksi dengan orang lain untuk berbagi ide, perasaan dan keyakinan
3 5 5
P: lanjutkan intervensi
- Mendiskusikan mengenai minat terhadap keagamaan